Yuk
kita lanjuuuut …
Ketahuilah,
kawan 2 dari 3 kunjungan ke profil Bisnis berasal dari non followers.
Ketahuilah juga data berikut: 50% bisnis di Instagram tidak punya website.
Mereka benar-benar menggunakan Instagram dan Facebook dengan baik untuk
berbisnis. Komunikasi dilakukan melalui Whatsapp dan/atau Instagram sehingga
merasa tidak perlu punya website lagi.
Lalu,
bagaimana supaya bisa menonjolkan bisnis Instagram? Jawabannya ada 3:
- Bikin konten.
- Bikin konten yang lebih banyak lagi.
- Memudahkan langkah pelanggan supaya praktis membayar dan memperoleh barangnya.
Feed Instagram kita harus rapi dan bagus. Feed yang bagus bisa membawa pengunjung ke Stories. Begitu pula sebaliknya. Stories yang bagus bisa membawa orang ke feed kita. Jangan khawatir kita tak bisa mendesain atau mengedit foto sendiri dengan bagus karena Instagram sudah punya fitur yang bisa dipergunakan. Lha anak-anak saya saja tanpa diajar, dengan mengutak-atik sendiri mereka bisa membuat aneka foto uang unik.
Mbak Putri memberi contoh proses keseharian dari dapur sebuah restoran dijadikan konten untuk IG stories. Tambahannya hanya gambar-gambar warna-warni dan stiker yang ada di Instagram. Efek Boomerang juga dipergunakan. Apa yang terjadi di dapur restoran tersebut terjadi tiap hari. Begitu pun yang kita alami sehari-hari dalam menjalankan bisnis, bisa dijadikan bahan untuk konten postingan.
Jangan
sampai merasa terintimidasi (saya meminjam istilah Mbak Putri) harus membuat
konten yang bagus dengan menyewa jasa fotografer profesional. Kalau Feed sebaiknya
direncanakan kontennya maka Stories “lebih tidak direncanakan” lebih
bagus. Karena Stories adalah cara berbagi konten yang lebih casual.
Hal-hal yang di belakang layar cenderung lebih populer di Stories.
Mbak Putri lalu membagi tips
membuat konten Stories yang kreatif sebagai berikut:
tampilkan yang terjadi behind the scene,
tunjukkan produknya,
tunjukkan pengumuman
dengan jari kita sendiri.
Tidak perlu rumit.
Orang menyukai Stories karena real time,
seolah-olah tidak dirancang,
seolah-olah tanpa filter, dan jenaka.
Melalui
Stories, kita bisa pula mengadakan riset pasar. Kalau dulu riset pasar
ini mahal karena harus ada studi, survei, dan sebagainya. Penting untuk
diketahui bahwa 50% konten Stories yang ditonton di Instagram adalah
video. Di Stories ada fitur Polling yang bisa dipergunakan
melalui pertanyaan. Hal ini bisa mempengaruhi loyalitas pengguna kita. Data
berikut yang diberikan Mbak Putri memotivasi: “Satu dari 3 stories menerima
DM dari pelanggan.”
Gunakan fitur Highlights untuk memaksimalkan bisnis. Stories kita akan terlihat lebih lama – bukan 24 jam saja jika menggunakan fitur-fitur Stories dengan baik. Nah, kalau masih juga merasa tidak punya cukup waktu untuk membuat konten, pergunakanlah IG Live.
Kita
bisa sharing tips. Misalnya Mbak Putri memberi contoh seseorang yang
bisnis baju anak memberikan tips melipat baju anak. Hal ini mungkin
tidak berpengaruh kepada penjualan tetapi yang jelas, bisa membangun
loyalitas pelanggan kita.
Yang tidak boleh dilupakan sebelum membuat konten,
menurut Mbak Putri:
“Tentukan dulu target bisnis Anda untuk membuat konten.”
Apakah penjualan, promosi, pembuatan produk baru, atau tutorial.
Pikirkan hal ini sejak awal.
Ah,
ya, Action button jangan lupa dimasukkan. Masuk ke “Edit Profile” lalu
ke “Contact Option”, pilih “Add an Action Button”. Pilih tindakan apa
yang tepat untuk kita.
Well, jika mengikuti semua yang diberitahukan oleh Mbak Putri perihal memasarkan bisnis dengan Instagram, kita sudah siap jadi pebisnis andal yang menggunakan Instagram dengan baik. Oya, jangan lupa, hubungkan akun Instagram Bisnis Anda dengan halaman Bisnis Facebook, yaa.
Makassar, 31 Oktober 2018
Baca
juga tulisan sebelumnya yaa:
- Bagaimana Memulai Facebook untuk Bisnis
- Mengapa Menggunakan Instagram untuk Bisnis.
- Memulai Bisnis di Instagram
Share :
Dengan perkembangan tekhnologi, sekarang orang bukan lagi ditanya "kerja di mana?" tapi "kerja apa?" karena lewat media sosial pun segala sesuatunya bisa dikerjakan.
ReplyDeleteBetul... sekarang lebih banyak orang yang intens membuka stories kayaknya. Klo saya menurutku lebih asyik dan lebih dekat dengan customer kita klo via stories
ReplyDeleteHabis baca ini langsung coba utak-atik fitur "Add a Button", tapi masih belum paham. Mesti dipelajari lagi ini...
ReplyDeleteThat's the great marketing technique on Instagam..thanks a lot for sharing.
ReplyDelete