Mengapa Mamak Blogger Butuh Smart Phone Gaming

Ada orang-orang yang tidak percaya kalau saya bisa galak. Kalau Anda termasuk yang tak percaya, coba tanya deh kepada anak-anak saya. 😌 Selain bisa galak, saya bisa tega juga. Misalnya, nih kalau ponsel saya diusik padahal sedang charging. Namanya anak-anak, ya. Sudah tahu kalau pake HP mamaknya harus seizin mamaknya, tetap saja sesekali suka menggunakannya secara sembunyi-sembunyi.

Suatu ketika, saya sedang menyelesaikan pekerjaan rumah biar bisa ke mal bareng dua anak terkecil. Begitu pekerjaan usai dan masuk kamar, saya mengecek HP … eh salah satu dari kedua anak ini sedang memelototi ponsel saya. Saya tengok layar, persentase pengisian baterenya menurun sejak semula saya charge padahal sudah di-charge cukup lama.

Mamak Tega Ketika Smart Phone Diganggu!

“TIDAK JADI PERGI!” sontak saya memutuskan. Saya kesal karena untuk pergi dan pulang nanti kami harus memesan ojek online. Memesan ojek online dan terus online selama dalam perjalanan pergi dan pulang nanti pasti akan menguras batere. Bagaimana bisa lancar perjalanan kalau batere HP-nya minim? Bagaimana urusan pulangnya kalau di mal nanti HP tiba-tiba mati?

Anak-anak terlihat kecewa tapi saya tak goyah. Mereka harus tahu konsekuensi mengganggu HP mamaknya berakibat pada kesenangan mereka. Syukurlah mereka mau mengerti, kami tak ke mana-mana hari itu.

Bukan hanya sebagai mamak pengguna ojek online, dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai blogger, saya butuh HP yang mumpuni. Kalau Anda biasa ke blog ini, Anda mungkin tahu kalau saya upload tulisan berkisar 9 – 15 tulisan per bulan. Kalau lagi rajin banget malah bisa lebih dari 20 tulisan per bulan.

Mamak Blogger dengan Aktivitas Padat Itu …

Untuk aktivitas ngeblog, seperti teman-teman yang lain, saya tak hanya menulis. Saya juga harus seoptimal mungkin nge-share tulisan ke media sosial. Kalau bisa setiap hari. Sehubungan aktivitas ngeblog pula, saya bergabung dengan banyak komunitas dan banyak grup di media sosial, termasuk grup Whatsapp. Bisa saja terjadi, hampir di setiap hari, ada perihal pekerjaan selaku blogger ataupun influencer di media sosial yang saya jalani.

Blogger Makassar berfoto bersama usai liput
Blogger Gathering ASUS. Foto: Abby Onety
(www.abbyonety.com)

Mungkin belum banyak yang tahu ya, kalau blogger-blogger seperti saya ini memonetisasi blog dan media sosial melalui konten yang kami hasilkan. Makanya sehari-harinya kami berurusan dengan yang namanya maintenance blog berikut akun-akun media sosial (kalau saya di Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, Google Plus, serta sesekali di You Tube). Maintenance ini bukan hanya mengunggah postingan namun juga terkait optimasi dalam mengelolanya supaya kondisi statistik tetap bagus.

Maka multi tasking ketika menggunakan laptop dan telepon genggam adalah hal yang lazim bagi kami. Saat sedang buka WA misalnya, bisa tiba-tiba ada form untuk job yang harus diisi. Habis itu ada email masuk dari calon klien. Tidak berapa lama, ada notifikasi yang harus ditanggapi di Facebook. Ketika tergoda buka You Tube … eh nonton, deh. #Janganditiru 🙇

Bisa jadi, tak berapa lama kemudian masuk notifikasi kerja sama lain yang mengharuskan men-download file PDF. Sesekali, blog walking harus dilakukan, begitu pun membalas pesan di kotak komentar blog, atau mengoreksi postingan ataupun caption postingan media sosial. Maka tak heran memori dan batere smart phone kami pun cepat terkurasnya.

Blogger Makassar menyimak penjelasan para nara sumber
di Blogger Gathering ASUS 25 Oktober lalu.

Lalu ketika HP sedang nganggur karena si mamak lagi di area ruang makan – dapur, tiba-tiba saja godaan duniawi membuat salah seorang anak men-download game kesukaannya. Kagetnya saya melihat ada aplikasi HAGO[1] di HP saya.

Dua anak saya yang terkecil – Athifah dan Afyad (12 dan 9 tahun) tahu Hago dari sepupunya. Sesekali mereka memainkannya di HP Athifah. Entah kenapa, ponsel saya juga dilirik. Di ponsel saya mereka pun suka nonton YouTube offline atau memainkan aplikasi video dan foto yang mana membuat HP saya panas saat saya mengambilalihnya.

Itu baru dua anak terkecil. Belum si sulung yang berusia 17 tahun. Berdalih hendak mengerjakan pekerjaan rumah, dia menggunakan internet dari HP saya dengan cara tethering. Ada modem, sih di rumah kami – mobile wifi tapi karena lambat loading-nya, si anak muda lebih memilih internetan dengan HP saya.

Kids jaman now

Dasar anak muda, bukan hanya digunakan untuk browsing, dia menggunakannya juga untuk membuka Line dan Instagram yang penuh dengan animasi dan video. Sering kali dia baru berhenti saat HP saya offline-kan paksa. Lha saya saja kalau pakai media sosial masih sayang-sayang kuota. Memilih apa yang hendak dibuka, tidak berkelana berlama-lama di dalam dunia media sosial. Bisa cepat habis kuota saya kalau dia yang pakai internet.

Nah, bayangkan kerempongan saya tak habis-habis untuk urusan HP saja. Belum lagi kalau lagi ada undangan meliput. Saat meliput, saya harus menyimak materi. Biasanya saya merekam suara biar nanti bisa menuliskannya kembali dengan mudah. Selain itu saya harus mengambil foto. Sesekali juga memvideokan apa yang sedang berlangsung. Di sela-sela acara saya biasanya upload ke media sosial sembari sesekali mengecek email, membalas email, atau membalas komentar media sosial. Sok sibuk banget, yak? 😆

Kalau sedang ada schedule tugas (dari job lain) yang harus dikerjakan di hari yang sama dengan saat menghadiri undangan meliput, mau tak mau konsentrasi terpecah ke sana juga. Maka apa kabar HP yang hanya satu dan dipakai untuk melakukan semuanya? 😱 Begitu, deh. Masalah utama HP saya itu mudah low batt, cepat panas, freeze, melambat, dan memorinya cepat penuh.

Ketika Mamak Kepincut Smart Phone Gaming Keren

Maka jangan heran kalau saya memimpikan HP gaming mumpuni seperti ZenFone Max Pro M1. Saya “bertemu” pertama kali dengan HP jenis ini pada tanggal 25 Oktober lalu di Hotel Swiss Bellin pada sebuah acara bertajuk Blogger Gathering ASUS.

Kasihan ya HP saya kalau dipakai main anak, saya pakai
pula beraktivitas. Semacam menzalimi si HP saja 😥
Oya, AnTuTu score itu menunjukkan kinerja gadget.

Dengan ponsel berjuluk limitless gaming ini, saya koq yakin ya kalau segala masalah yang saya ceritakan di atas lebih mudah teratasi. Para mamak blogger beranak yang punya permasalahan mirip saya, coba simak, ya. Saya mau kupas di sini mengapa ZenFone Max Pro M1 cocok buat kita. Pst, saya suka dengan spesifikasinya yang ini:

1. Prosesor dan Memorinya Andal

Di dalam ZenFone Max Pro terdapat prosesor Qualcomm Snapdragon 636 terbaru. Prosesor ini menggabungkan performa yang responsif dan lancar dengan daya tahan batere yang luar biasa. Performa prosesor Snapdragon 636 tercatat 1,54x lebih cepat dibandingkan Snapdragon 625,1.

“Prosesor ini sangat cepat dan hemat dalam penggunaan energi. Panas yang dihasilkan lebih rendah,” papar Mas Firman – head of Public Relation ASUS.

“Prosesor Snapdragon paling optimal karena performanya oke. Pilihan RAM-nya banyak – 3, 4, dan 6 GB. Storage-nya ada 32 dan 64 GB dan ada slot tambahan,” ujar Mas Romi Hidayat – founder Droidlime.com yang sudah pernah me-review smart phone ini di website dan media sosialnya. Selain itu ada tambahan slot microSD pada ZenFone jenis ini. yang memudahkan kita menambah storage hingga 2 TB

Dengan demikian,

menggunakan ZenFone Max Pro M1

dalam aktivitas blogging akan menghasilkan

kecepatan ngeblog yang mantap dan

tidak mudah freeze or nge-lag, wuih.

2. Batere dengan Stamina Mantap

Janis baterenya adalah li-polimer 5000 mAh yang kuat dan didesain untuk performa yang maksimum. Dengan kapsitas baterenya, ZenFone Max Pro M1 dapat melakukan banyak hal dengan lebih lama, tanpa harus khawatir cepat low batt. HP jenis ini bisa digunakan hingga selama 28 jam browsing menggunakan WiFi dan 12 jam gaming, hingga 20 jam nonton YouTube.

Uniknya pula, ZenFone Max Pro M1 ini body batere-nya ramping, tidak besar jadi tampilannya tetap stylish meskipun kapasitasnya jauh lebih besar dibandingkan smart phone Android kebanyakan.

“Untuk main game standard – sesekali, bisa tahan 2 hari. Kalau dipakai main game nonstop, tahan 5 jam, kita tidak perlu bawa power bank,” ucap Mas Romi.

Nah, terbayangkan ya kalau dipakai meliput?

Tidak perlu cari colokan listrik untuk charging

atau tidak perlu menggunakan power bank

setelah berjam-jam acara berlangsung.

Satu smart phone ini saja digunakan,

tugas bisa tuntas dengan manis! 😍

3. Dual Bokeh Camera!

Ho ho ho, namanya smart phone gaming tapi kapasitas kameranya luar biasa. Kamera depan dan belakang 16 MP (untuk RAM 6 GB), Mak! Hasil foto dan videonya pasti keren saat meliput kegiatan. Selain itu ukuran layarnya full view 6 inci, lho.

“Ukuran layarnya 6 inci, lega banget. Enaknya, bezelnya lebih tipis. Dengan layar yang gede, bezelnya nggak gede. Jadi tetap berasa compact,” ungkap Mas Romi Hidayat.

“Resolusi layarnya tinggi, full HD dan panelnya pakai panel IPS jadi kalau kita ngeliat atau main game dengan sudut yang miring sekali pun, gambarnya tetap kelihatan jelas,” imbuh Mas Romi. Selain itu kemampuan grafisnya juga mumpuni, ya namanya smart phone gaming, ya. Jadi kalau kita pakai untuk mengedit video di ponsel pasti lancar.

Ulala, buat mamak blogger, smart phone ini elegan

dan kemampuan menghasilkan foto dan videonya mantap.

Hasil foto dan video di blog dan media sosial

akan terlihat bagus dan bokeh. Selain itu,

saat meliput sembari mengejar informasi/nara sumber,

kemampuan mengeker obyek tetap oke

mau dimiring-miringkan bagaimana pun ponselnya.

Nah, sampai di sini, saya pikir para mamak blogger setuju dengan apa yang saya paparkan. Kita juga butuh smart phone gaming karena kemampuan ZenFone Max Pro M1 ini mampu mengimbangi kegiatan sebagai blogger yang aktif menulis dan meliput serta “tahan banting” jika anak-anak kita menggunakannya untuk nge-game juga. Apalagi kalau si mamak itu sendiri seorang gamer, kan … cucok! Setuju? 😊

Makassar, 11 November 2018

Tulisan ini diikutkan lomba blog ASUS

---

[1] Catatan ya buat para mamak dan bapak, HAGO ini untuk usia 12 tahun ke atas. Awasi putra-putri Anda jika menggunakannya. Putra saya yang berusia 9 tahun belum menggunakannya sendiri, dia nebeng sama kakaknya or ngintip kakaknya main.

Share :