Pada
tahun ini acaranya tidak berlangsung tepat pada tanggal 25 November sebagaimana
biasanya, melainkan pada tanggal 2 Desember lalu. Saat itu kami mendapatkan
materi Authority Blog dari Kang Herman Yudiono dan pertunjukan sinrilik (tradisi
lisan suku Makassar) dari Arif Dg. Rate. Kami saling bertukar kado yang harganya
minimal Rp. 12.000 dan diberikan tugas menulis blog oleh kakak-kakak panitia.
Saya mendapat tugas membuat tulisan dengan topik 3 Blogger Anging
Mammiri Terunik.
Well, ndak mudah memilah-milah blogger
mana yang hendak ditulis karena yang unik banyak makanya tugas ini lama ndak
selesai #halahalasan 😅. Lalu saya mencoba membatasinya
kepada newbie blogger (blogger pemula) dan mencari kekhasannya supaya
tugas ini menjadi lebih mudah bagi saya. Tetap tak mudah sih namun karena harus memilih, saya pun memilih dengan alasan-alasan yang sertakan. Dan inilah hasilnya …
3 blogger pemula terunik
di Anging Mammiri
KacamataRaya.Site
My
Note's With My Eyeglass
Mulanya
saya mengenal Muhammad
Putra Riyadi (Raya) melalui komunitas Makassar Local
Guides – kelompok orang yang senang berkontribusi di Google Map. Raya ini salah
satu founder-nya. Lupa dari mana perbincangannya, beberapa dari anggota
grup yang merupakan blogger, termasuk saya hehe, mengompori Raya untuk ngeblog.
Raya
ternyata sudah pernah ngeblog dan dia berminat kembali ngeblog. Yang saya tidak
duga adalah dia langsung mencari cara untuk memiliki domain sendiri maka
jadilah blog Kacamata Raya (www.kacamataraya.site) yang pada tahun 2019 ini menjadi www.situsraya.com lantas kemudian mengurus AdSense ke Google. Raya
mulai sering menulis padahal dia sedang berada dalam kesibukan menghadapi UAN
SMA. Di usia yang masih sangat muda, semangat belajar ngeblognya tinggi,
kemauan belajarnya juga besar. Makanya saya bilang dia punya potensi besar.
Harapan
saya, Raya keep istiqomah ngeblog di sela-sela kesibukannya sebagai
mahasiswa baru hinga seterusnya karena ngeblog banyak manfaatnya. Dan mungkin
nanti Raya bisa menuliskan hal-hal seputar Administrasi Pemerintahan secara
lebih sederhana dan membumi sehingga saya yang awam ini bisa ikut belajar atau
mungkin mengetahui hak-hak saya sebagai anggota masyarakat terhadap layanan
pemerintah atau apapun itu dalam lingkup pemerintahan yang perlu diketahui
masyarakat.
Ainhy Edelweiss
An
Independent Woman
Saya
mengenalnya sudah cukup lama, mungkin dua tahun lalu. Kalau tidak salah ingat
bermula dari Twitter tapi baru bertemu pada sebuah acara di tahun ini. Di tahun
ini Ainhy memutuskan membeli domain atas namanya sendiri yang diidentikkannya
dengan kata EDELWEISS.
Ketika
menuliskan ini, saya salut dia tengah banyak menulis tulisan organik. Bertepatan
memang Ainhy sedang mengikuti tantangan menulis satu tulisan tiap hari di
sebuah jaringan blogger seindonesia. Namun sebelum-sebelumnya saya sudah
membaca beberapa tulisan organiknya dan saya terkesan karena ada pencarian
makna nyaris di setiap tulisannya.
Kecerdasan,
keinginan untuk mandiri dan kuat, dan kemauan belajar yang besar terpancar dari
tulisan-tulisan founder Komunitas Blogger Buku Makassar ini.
Makanya saya mengapresiasi Ainhy pada tulisan ini.
Harapan
saya, Ainhy terus menulis hal-hal sederhana di sekitarnya karena bisa jadi
banyak orang yang belajar dari hal-hal sederhana karena Ainhy mampu menuliskan
dengan baik hal-hal sederhana tersebut sekaligus memaknainya. Pst, please jangan
lupakan pesan saya ketika nanti Ainhy sudah menerima banyak tawaran job, ya.
😉
Anugrah Reskiani
Cara
menulis yang tidak bisa dari Uga – nama sapaan Anugrah Reskiani ini sering
membuat saya terpukau. Dia bisa memadukan kata-kata yang biasa kita gunakan
dengan cara tak biasa dalam olahan kata ala seorang Anugrah Reskiani. Saya
amati, cara menulis seperti itu muncul ketika Uga menuliskan hal-hal yang
muncul dari hatinya. Saran saya – kalau kalian ingin tahu apa yang saya maksud,
coba cari di tulisan Uga yang tak membahas produk.
Misalnya
sepenggal tulisan Uga pada artikel berjudul Merawat Harapan ini, nih:
Friedrich Nietzsche terlalu berlebihan. Menggunggat invisible power yang memelihara
kebahagiaan-kebahagiaan manusia.
Memangnya apa tolak ukurnya? Bagaimana menakar kebahagiaan?
Memprediksi kemungkinan kecewa dengan cara?
Jawabannya variatif. Terlalu subjektif.
Lalu:
Seperti Nietzsche yang sedang putus asa:
Harapan, pada
kenyataannya, adalah yang terburuk dari
semua kejahatan, karena itu memperlambat
siksaan manusia. Katanya.
Ah, nampaknya Nietzsche benar-benar tengah putus asa.
Bukankah
sebagai perempuan, Uga unik menulis dengan cara ini? Saya sampai kaget, lho,
berani benar dia “menggugat” nama besar Friedrich Nietzsche, seorang filusuf
besar berkebangsaan Jerman? Ini cara menggugat yang cerdas, menurut saya.
Jujur
saja, saya merindukan cara menulis Uga yang seperti ini. Di tulisan-tulisan
terakhirnya, tak ada lagi Uga yang unik ini. Semoga setelah membaca ini Uga mau
menuliskan lagi tulisan seperti ini. Harapan saya, mahasiswi pasca sarjana
Fakultas Hukum ini bisa menuliskan hal-hal seputar studinya secara ringan dan
membumi biar saya yang awam ini bisa ikut belajar Hukum dengan cara
menyenangkan.
***
Foto bersama para blogger Makassar usai seru-seruan di #12TahunAM |
Well,
selesai juga tugas
saya yang ternyata dead line-nya hari ini haha. Semoga ketiga blogger pemula terunik yang saya ceritakan ini bisa menambah wawasan kita tentang blogger
dan ngeblog. Terakhir, harapan saya terhadap Anging Mammiri adalah supaya komunitas
blogger ini tetap bisa menjadi wadah utama para blogger Makassa
berkegiatan. Dua belas tahun sungguh tak sebentar, tak banyak komunitas yang
bisa bertahan selama ini. Maka dari itu, saya harap bisa bersama AM di sepanjang
usia saya.
Makassar, 16 Desember 2018
Share :
Terima kasih kak Niar atas apresiasinya, masih dan terus belajar menjadi penulis yang baik 😊 i'll never forget your hope and message for me kak 😘
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca Aini. Yuk sama-sama belajar :)
DeleteGigit jari mami Kak..liat teman2 seru2an..sudah 2 tahun Gabung AM..tapi nda pernah ikut..klo ada acaranya Kak..hehe..semoga tahun 2019pi Kak..sukses selalu AM dan Kak Mugniar..
ReplyDeleteYuk kalau ada pertemuan berikutnya .. gabung ya biar bisa seru-seruan bareng :) Aamiin. Sukses juga untuk kita'.
DeleteIhhhh... serunya di review sama kak Niar. Mauta' tong di review sama kak niar biar bisa berkembang cara menulisku dan yang bagus itu seperti apa. Karena tulisanku begitu-begituji hiksss.. seperti tak ada perkembangan T-T
ReplyDeleteAh, bagus mi Evi, dibuat makin konsisten saja, Vi :*
DeleteKategori unik itu yang bagaimana?
ReplyDeleteTidak ada yang menentukan kategorinya. Siapapun berhak menulis tentang "blogger terunik" menurutnya. Pilihan saya di tulisan ini, karena alasan-alasan yang saya sebutkan di atas. Unik dalam pandangan saya.
DeleteTapi pada dasarnya semua orang biasanya akan jalan dengan keunikannya menulis. Karena memang pada dasarnya setiap orang itu unik.
arrgghh.. kenapa saya baru membaca postingan ini yah? menyesalku..
ReplyDeleteIyyee, 3 newbie andalanku ini, Kak. 😍
Delete