Baca juga: Blogger dan UMKM, Tidak Selalu Tentang Uang
Kerja
Sama Blogger dengan Pelaku UMKM dan Usaha Digital
Mudagaya – merek dompet yang saya perlihatkan
kepada para hadirin saat itu. Saya memiliki beberapa varian produknya, di
antaranya tas dalam 3 ukuran dan tempat tablet. Saya menaruh apresiasi tinggi
kepada orang di balik ide bekerja sama dengan blogger ini. Saya bukan
satu-satunya blogger yang diajak bekerja sama dalam waktu yang sama tapi
saya satu-satunya blogger yang tinggal di luar pulau Jawa yang bekerja
sama dengan mereka.
Mudagaya varian Nearby, milik saya |
Twitter
menjadi perjumpaan pertama saya dengan orang yang menghubungi saya pertama
kali. Dari Twitter kemudian berlanjut ke email, lantas kami saling balas email.
Saya menanyakan berapa harga yang bisa dia berikan untuk review saya dan
negosiasi pun berjalan. Seperti juga kebanyakan blogger, saya berusaha
untuk sangat kooperatif dengan pelaku UMKM karena saya ingin UMKM di negara ini
sukses. Biasanya kami tak mematok bayaran tertentu untuk balas jasa promosi
melalui blog dan media-media sosial yang kami lakukan.
Kepada
para pelaku UMKM dan digital startup di acara seminar Menjawab Tantangan
dan Mengembangkan Produktivitas Para Pelaku UMKM & Digital itu saya
blak-blakan menyebutkan soal harga dan kesepakatan yang bisa dilakukan. Kalau
saja ada yang menghampiri saya usai acara, akan langsung saya tindaklanjuti.
Namun sayangnya, tak ada yang meminta jasa saya. Tak mungkin saya banyak bicara
dan berkoar-koar menawarkan lagi karena kesan saya akan jelek di mata mereka.
"Kami tak meminta belas kasihan melalui barang gratisan!" (Sumbe: giphy.com). |
Kalau
melakukan itu, saya bisa terlihat seperti orang yang demam barang gratisan. Padahal
tak demikian halnya karena saya tulus mau membantu mempromosikan UMKM daerah
ini. Sayang kan, saya sudah menulis dan mempromosikan kerajinan dari daerah
lain tetapi belum berbuat yang serupa untuk daerah saya sendiri?
Baca
juga: Tentang UMKM dan Startup Indonesia Kini
Yah,
tak ada respon dari para peserta acara itu hingga hari ini. Anggap saja pikiran
mereka belum terbuka. Niat membantu UMKM dan digital startup bukan hanya
sekali itu saya lontarkan di depan forum. Di dua forum berbeda saya lontarkan
lagi. Juga pernah saya katakan kepada seseorang yang punya peranan besar
memajukan startup di Makassar. Secara umum tidak ditanggapi dengan baik,
kecuali oleh dua pelaku digital startup asal Makassar – mereka merespon
baik niat saya. Keduanya membuat aplikasi yang unik, yaitu Tarrasmart dan Tiketbusku.
Baca
tulisan: Tarrasmart: dari Makassar, Go International
Tarrasmart
mengumpulkan
berbagai radio senusantara di dalam sebuah aplikasi sehingga siapapun, di mana
pun dia berada bisa mendengarkan siarannya secara streaming. Startup ini
sudah meraih beberapa penghargaan di tingkat nasional dan pernah mewakili
Indonesia di ajang startup internasional. Sementara Tiketbusku memungkinkan calon penumpang bus
antar kota di Sulawesi Selatan memesan tiket secara online. Sebelumnya
sistem pemesanan tiket berlaku hanya secara konvensional.
Sebelum mengulas Tarrasmart dan
Tiketbusku, saya diapresiasi developer game dan video animasi anak-anak dari
pulau Jawa (Boci dan Tido) untuk mengulas mereka. Bukan hanya
saya, sih, keduanya mengapresiasi blogger-blogger lain yang juga menulis
review tentang game yang dimainkan anak-anak mereka. Pengalaman
dengan keduanya ini yang membuat saya berkeinginan mengulas kreator dalam
bidang digital yang ada di Makassar. Syukurnya, berkat acara Gathering
Lintas Komunitas Kreatif (Juli 2016), saya bertemu dengan
Christian dan Kasman – founder Tarrasmart dan Tiketbusku.
Video animasi Indahnya Pagi, salah satu video seri
Tido & Friend karya anak bangsa
Memang
masih banyak yang belum tahu kalau blogger bisa membantu mempromosikan produk
atau jasa kepada publik. Padahal kami juga mempelajari teknik menulis yang
baik, berusaha untuk tidak hard selling, sedikit belajar SEO, dan
mengoptimasi akun-akun media sosial. Jasa kami sudah sering dipergunakan oleh
berbagai brand, khususnya yang memiliki divisi Digital Marketing di dalam perusahaannya. Berbagai agensi sudah
mengontak kami melalui alamat email yang kami cantumkan di blog.
Jadikan
Invasi Bisnis dari Luar Sebagai Tantangan di Dunia Digital
Tidak semua pelaku UMKM yang menolak
bekerja sama dengan blogger, sih. Beberapa kawan yang punya usaha
kuliner sudah pernah bekerja sama dengan saya. Dua di antaranya saya abadikan
di blog ini melalui tulisan berjudul Twins Pizza, Pizza Rumahan yang Sehat dan Enak di Makassar, Sophie’s Cake: Nikmatnya Sensasi Rasa Permen Buah dan Cokelat, dan Fabya, Abon Ikan Lezat Tanpa 3P Buatan.
Yang tak
paham dunia internet hanya bisa nyinyir ketika bisnis kuliner besar menginvasi
Makassar dari pulau Jawa dan jor-joran beriklan di internet, termasuk menggunakan
jasa para blogger Makassar.
Padahal,
ketimbang nyinyir mendingan menjadikan hal ini sebagai tantangan dengan
mempelajari cara-cara berpromosi di internet. Teman-teman blogger Makassar
pun banyak yang bersedia kooperatif dalam hal barter jasa menulisnya. Komunitas
blogger Makassar pernah menunjukkan itikad baiknya dengan bekerja sama dengan
komunitas pelaku UMKM kuliner.
Cara-cara
berpromosi di internet sekarang tidak bisa dihindari. Naif sekali jika hanya
bisa nyinyir terhadap bisnis kuliner besar. Kelak bukan hanya bisnis dari Jawa
yang menginvasi Makassar, namun juga dari negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Bukankan sekarang sudah eranya perdagangan bebas dengan negara-negara Asia
Tenggara?
Baca juga Mengapa Kaum Ibu Harus Terus Belajar
Peluang
Rezeki Ibu Rumah Tangga dalam Dunia Blogging dan Ekonomi Digital
Saya
beruntung sekali mengenal dunia blogging, memutuskan serius dan belajar
banyak hal sejak tahun 2011. Pada awalnya saya mengira hanya bisa menjadikan
blog sebagai prasasti sejarah saja. Seiring berjalannya waktu saya pun
menyadari adanya pintu-pintu rezeki yang terbuka dalam aktivitas blogging.
Sebagian kecil mamak blogger Makassar di sebuah acara yang diselenggarakan oleh sebuah brand pembersih organ kewanitaan |
Saya pun mengenal jenis-jenis kerja sama di blog dan media sosial seperti review (endorsment), content placement, link placement, dan buzzing. Sebenarnya ada juga penempatan AdSense di body atau widget blog tetapi saya belum menjalankannya karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Seiring dengan usaha untuk konsisten menulis, saya bisa berbahagia karena hampir setiap pekan ada saja tawaran kerja sama yang masuk, baik melalui email maupun melalui grup-grup di media sosial.
"Ekonomi digital punya potensi mendorong pertumbuhan ekonomi, menolong transaksi berjalan dari defisit. Jadi kita bisa menolong produk-produk Indonesia sehingga bisa tumbuh," ucap Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan[1]. Nah kan, apa yang dikatakan Pak Junanto sejalan dengan yang saya sampaikan di sini.
Junanto Herdiawan. Sumber gambar: https://theworldnews.net |
Mengusung tema Ekonomi Digital dan Perlindungan Konsumen, pada tahun kelima ini Bank Indonesia mengedukasi generasi milenial mengenai pentingnya penerapan ekonomi digital. Tema tersebut dikemas apik melalui road show BI Goes to Campus di Malang, Palembang, Ambon, dan Bandung seiring berkembangnya teknologi dan komunikasi secara digital. Selain itu, BI juga memaparkan pentingnya perlindungan konsumen pada era ekonomi digital[2].
Baca juga: Dunia Digital: Tantangan Bagi UKM Indonesia
Perkembangan
teknologi kini memungkinkan saya dan juga mamak-mamak blogger di seluruh
Indonesia untuk memiliki sumber penghasilan sendiri dan terlibat langsung
dengan ekonomi digital. Perkembangan teknologi perbankan tak sulit menjangkau
kami asalkan kami punya akses ke bank. Sering kali, begitu tulisan dipublikasi,
tahu-tahu uang lelah sudah masuk saja ke dalam rekening kami. Mengeceknya tak
sulit karena kami pun punya akses melalui internet banking.
Mamak-mamak blogger Makassar sedang menyimak penuturan nara sumber di sebuah parenting workshop yang diselenggarakan sebuah brand susu baru-baru ini. |
Aktivitas menulis mengantarkan saya mengenal sebuah profesi baru: mystery shopper. Walau kantor pusatnya di luar negeri (di Belgia dan Singapura), saya tidak kesulitan bekerja sama dengan dua perusahaan yang menyewa jasa mystery shopper di kota saya. Pekerjaan ini memerlukan keterampilan menulis karena harus deskriptif dan detail dalam menuliskan laporan.
Pada
waktu yang ditentukan, fee meluncur ke rekening bank saya. Saya hanya
perlu membuka akun di website yang menawarkan jasa pembayaran secara elektronik
antar negara seperti Skrill dan PayPal saja. Tak sulit mempelajari cara
kerjanya karena di jaman now sudah banyak yang menuliskan prosesnya –
mulai dari proses pendaftaran dan penarikan dana di intenet. Kita tinggal browsing
saja dengan kata kunci yang tepat.
Oya,
saya juga pernah bekerja sama dengan beberapa orang dari luar negeri untuk
pekerjaan di blog ini. Salah satunya memberi bayaran yang membuat saya takjub.
Saya tak menentukan harga. Begitu saya tanyakan berapa tawaran dia untuk saya,
dia menyebutkan angka yang sangat tinggi untuk pekerjaan kecil yang dia minta.
Tanpa pikir panjang lagi, pekerjaan yang dia tawarkan langsung saya ambil.
Para mamak dan gadis blogger Makassar diundang menghadiri pembukaan sebuah gerai yang menjual perlengkapan rumah. Foto: Farah Djamal. |
Di
sini saya makin yakin dan percaya diri bahwa blog memang harus dirawat dan blog
yang terawat bisa tinggi sekali nilainya. Tantangannya adalah di dalam negeri, kadang-kadang penghargaannya tidak seperti di luar negeri. Masih ada saja yang berusaha menawar
semurah mungkin jasa yang blogger berikan.
Peluang
Besar Sinergi dengan UMKM/Digital Startup Untuk Kecilkan Kesenjangan Ekonomi
Makassar Melalui Ekonomi dan Promosi Digital
Dr.
H. Syamsu Rizal MI, S.Sos, M.Si (Wakil Walikota Makassar) pada Penyamaan Persepsi Materi Edukasi dan
Bimtek Fact Checking yang diselenggarakan oleh Mafindo (Masyarakat
Anti Fitnah Indonesia) Makassar pada tanggal 1 Juni lalu menyampaikan mengenai
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan uang yang berputar di
Makassar. Pada tahun ini, APBD Makassar adalah sebesar 4,4 triliun rupiah.
Sementara uang yang berputar tidak kurang dari 145 triliun rupiah.
Pada tahun lalu, APBD
Makassar adalah 3,7 triliun rupiah dan jumlah uang yang beredar di Makassar
adalah sebesar 120 triliun rupiah. Pada tahun Sebelumnya (2016), APBD Kota
Makassar adalah sebesar 2,7 triliun rupiah sementara uang yang berputar sebesar
86 triliun rupiah!
Daeng Ical, Wakil Walikotamadya Makassar |
Ini berarti bahwa semakin lama semakin kurang peran pemerintah dalam men-drive kesejahteraan masyarakat. Pemerintah menjadi “sekadar regulator” supaya semua orang berada dalam koridor yang sama. Pada saat-saat tertentu, pemerintah “hanya” menjadi fasilitator atau motivator, atau justru “hanya” menjadi provokator. Seperti itulah pergeseran peran pemerintah sekarang.
Kenyataan lain
menunjukkan bahwa tahun 2018
ini pertumbuhan ekonomi Makassar adalah sebesar 8,2%. Pendapatan per kapita
Makassar sebesar Rp. 87 juta per tahun per orang – berdasarkan statistik yang sudah terverifikasi (berdasarkan penuturan Daeng Ical). Di sisi lain,
kesenjangan juga besar. Untuk
Makassar, gini ratio yang menunjukkan kesenjangan ini 0,4. Ya, kita bisa melihat data terkini dari BPJS pada tabel yang saya
lampirkan. Makassar
mempunyai jumlah penduduk miskin terbesar di antara kabupaten/kota lainnya di
Sulawesi Selatan.
Mau
tidak mau masyarakat harus mengambil peran aktif. “Jangan ragu. Ini tahapan
untuk mengambil peran,” ujar lelaki yang akrab disapa Daeng Ical waktu itu. Yes,
di sini saya melihat ada peluang besar bagi blogger dalam bekerja
sama dengan para pelaku UMKM dan digital startup untuk sama-sama
memajukan ekonomi dengan mengecilkan angka kesenjangan ekonomi.
Apa
yang disampaikan Daeng Ical itu sebenarnya untuk menyatakan dukungan terhadap
Mafindo dalam memberantas hoax tetapi ungkapannya bisa diterapkan dalam
bahasan peran dalam meningkatkan perekonomian di era digital ini.
Kolaborasi itu keputusan yang baik. Sumber: giphy.com |
Luar
biasa, ya perkembangan hingga hari ini. Saya beharap bisa konsisten dan
berkelanjutan dalam bidang ini. Besar pula harapan saya agar bisa berkolaborasi
dengan para pelaku UMKM dan digital startup di Makassar dan sekitarnya.
Akan lebih baik jika pemerintah mendukung dengan cara yang tepat dan bijak
sebagai sesama partner. Kolaborasi yang baik saya kira akan menimbulkan
sinergisme yang mantap demi kemajuan bersama. Semoga blogger bisa
berkontribusi lebih besar lagi dalam membantu peningkatan ekonomi daerah.
Makassar, 5 Desember 2018
#ECODIGI
Tulisan ini diikutkan lomba blog Bank Indonesia
Catatan:
Beberapa komunitas blogger selain komunitas blogger Anging Mammiri sudah melakukan kerja sama dengan pelaku UMKM. Harapan saya ada inisiatif lebih besar lagi dari pelaku UMKM dan usaha digital untuk membuatnya berkelanjutan.
[1]
Sumber: http://news.metrotvnews.com/daerah/nN9MDLjN-calon-pelaku-ekonomi-digital-di-palembang-padati-bi-goes-to-campus-2018
[2]
Sumber: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/nbwqdEmK-bi-goes-to-campus-kunjungi-mahasiswa-di-4-universitas
Share :
Betul banget Mbak. Zaman sekarang serba digital. Makanya, perekonomian pun harus didigitalisasi. UMKM harus dibranding secara digital. Salah satu caranya adalah melalui bloger, selain melalui iklan di sosial media dan pemanfaatan start up digital tentunya.
ReplyDeleteYa, bisa diteruskan dengan membuat startup digital ya Mbak.
DeleteDengan blogger, kita bisa bantu supaya punya jejak sejarah di internet.
Blogger punya peranan juga ya memajukan UMKM di daerah supaya mereka pada melek digital untuk memajukan bisnisnya
ReplyDeleteSupaya usahanya dikenal lebih luas lagi, Mbak. Bisa punya jejak lama di internet.
DeleteSeru banget ya Blogger Makassar punya banyak kegiatan yang bermanfaat. Aku setuju banget kalau blogger ikut serta memajukan UMKM.
ReplyDeleteSayangnya tidak berlanjut lagi, sih. Seandainya berlanjut lagi, akan bagus, ya.
DeleteKolaborasi UMKM daerah dengan blogger tentunya akan memberi dampak positif dalam peningkatan bisnis pelaku UMKM, selain juga lewat social media tentunya.
ReplyDeleteIya,sama-sama menguntungkan, ya Mbak.
DeleteSetuju mba..saya akan senang hati membantu mengabarkan kiprah UMKM di daerah saya. Karena kebiasaan saya menulis ya melalui hal inilah saya ingin berpartisipasi pada kemajuan daerah saya, salah satunya dalam pengembangan UMKM. Semoga gayung bersambut..
ReplyDeleteYa, begitu juga keinginan saya. Namun kita harus atur ya dengan deadline lain :D
DeleteSaya kebetulan bekerja di ranah startup dan UMKM juga Kak. Kalau boleh usul, kakak ajukan data pada saat ngobrol dengan mereka. Misalnya, blognya dalam sehari pembacanya berapa, berdasarkan blog review UKM yang sudah ada berapa % dari pembaca yang klik link nya, akun socmed nya follower nya berapa, tingkat like & komennya berapa % follower, dll. Soalnya kami di industri ini memang cenderung suka data Kak. Kalau datanya oke, kami nggak akan keberatan kerjasama. Semoga membantu.
ReplyDeleteSaya jarang dapat kesempatan ngobrol lama, Mbak. Nah yang mau saya tulis, startup itu sudah tahu blog saya. Pas saya sebut blog saya, dia langsung bilang oiya, tahu. Tahu traffic-nya, gitu.
DeleteSeringnya cuma sempat ngobrol sebentar, belum masuk ke data sih. Soalnya mau lihat reaksinya dulu. Kalo reaksinya belum ada, saya tidak lanjut lagi. Tapi andaikan antusias atau penuh perhatian saat mendengar, mungkin saya lanjutkan dengan data (noted ya sarannya, Mbak).
Yang susah kalau cuma dengar sekilas terus topik dipindahkan sama yang diajak bicara kan? :D
Soalnya, yang saya hindari kalau terlalu bersemangat, kami yang disangka mengharap produk gratisan padahal sebenarnya UMKM perlu promosi kan, ya. Kadang-kadang pembicaraan awal situasinya tidak terlalu pas. Berbeda dengan situasi yang saya temui saat dua anak muda - dari startup digital itu ada, mereka langsung menyambut niat saya.
Terima kasih, Mbak. Ini akan menjadi masukan. Besok-besok bisa saya arahkan ke data kalo dapat pembicaraan yang tepat.
saling menguntungkan,
ReplyDeletesemoga sukses lombanya
Aamiin. Terima kasih, Mas.
Deletemakasih sharingnya , suatu kolaborasi akan saling memperkuat ya
ReplyDeleteBenar Mbak. Manfaatnya jadi lebih besar.
DeleteBlogger dan pelaku UMKM kalau bersinergi mmg saling menguntungkan ya mba, info promosi produk bisa menyebar tanpa batasan ruang dan waktu
ReplyDeleteIya, jadi lebih mudah kan ya dicari di mesin pencari.
Deleteaku sering dengar bloger ikut mempromosikan UMKM tanpa mematok harga. Semoga UMKM Indonesia makin terus maju ya
ReplyDeleteNah iya benar. Blogger sebenarnya punya rate card yang bisa 7 digit per post-nya. Tapi banyak yang mau bekerja sama dengan UMKM tanpa mematok harga hanya perlu saling menyesuaikan frekuensi, jangan sampai blogger-nya dianggap hanya pengen produk gratisan.
DeleteEhmm
ReplyDeleteMakasar nih kota di timur Indonesia yg kemajuanny superpesat y Mb
Selain jd transit2 kalau mo ke Papua dll dr Indonesia barat jg emng apdet bgt masalah teknologi
Keren
Hehe iya, Mbak.
DeleteWalaupun saya ngeblog belum selama dek Niar tetapi sudah sering menikmati indahnya ngeblog. Rahasianya? Dekat-dekat sama blogger senior seperti dirimu. Hahaha...
ReplyDeleteWeh, saya juga masih belajar terus koq, Kak 😁
DeleteWah aku belum sampai ikut mempromosikan UMKM sih mba masih berkutat sama job yang mba sebutin hehhee btw yg mystery shopper aku pernah loh pas masih kerja di ritel ternyata ada juga profesi ini jadi tertarik :)
ReplyDeleteSelalu tercerahkan saat baca tulisan tulisan bunda Mugniar. Memang jasa blogger tidak seharusnya dipandang sebelah mata lagi ya. Sayangnya saya belum sempat berguru langsung ke bunda Niar.
ReplyDeleteKeren tulisannya mba Mugniar, memang benar ya kolaborasi blogger dengan UMKM bisa jaid peluang besar untuk semua pihak bahkan bagi ibu rumah tangga
ReplyDeletesekarang memang jaman digital ekonomi yaaa Mba...semuanya lewat app dan berbagai websites yang sangat bermanfaat dan praktis
ReplyDeleteSaya juga senang sekali kalau bisa membantu mempromosikan UMKM. Di blog saya juga pernah mengulas bisnis kuliner emak-emak pebisnis di Bandung. Semoga kolaborasi antara blogger dan pelaku UMKM bisa meningkatkan perekonomian masyarakat ya...
ReplyDeleteSaat ini sudah memasuki era economy digital makanya maubtidak mau kita harus mengikuti perkembangan zaman agar mampu bersaing dengan yang lain. Semoga saja ya UMKM bisa lebih melek digital dan semoga saja kolaborasi ini bisa lancar dan sukses juga saling menguntungkan.
ReplyDeleteIya sih era digital ini peluang banget sebenarnya untuk menambah penghasilan, dari pada nyinyir di sosmed ya mbak :)
ReplyDeleteSaya baru tau kalo ada anak Makassar yang bikin aplikasi start up. Keren ya kak!
ReplyDeleteUMKM sudah terbukti sebagai usaha yang tangguh di situasi apapun. Sayangnya masih banya UMKM yang belum mengikuti perkembangan zaman khususnya dunia digital. Peran blogger jadi bisa masuk di sini untuk membantu mempromosikan UMKM
ReplyDeleteSekarang jumlah pengusaha kecil menengah semakin bertambah. Ini juga didukung oleh pemerintah yg ingin masyarakat bisa hidup mandiri, salah satunya dengan buka usaha :)
ReplyDeleteNgomongin UMKM, aku jadi ingat kalo ada yang minta dibantu promosi di Ig ku. Besok aku tanyakan lagi ah. Aku senang mba, kalo bisa support pelaku usaha mikro gini. Cuma memang gak banyak yg punya kesadaran untuk ngenalin produk mereka via online
ReplyDeleteBelum semua umkm ngerti ya, kadang kalau produknya bagus bgt ya saya promosiin gratis, meski produknya beli sendiri hihihi...
ReplyDeleteBener banget kak, kalau UMKM gak bekerja sama dengan pelaku digital khususnya Blogger bakal kurang dikenal di dunia digital, padahal digital ekonomi sangat menguntungkan pelaku UMKM
ReplyDeleteSemoga UMKM di Indoensia dapat berkembang sesuai yang diharapkan ya mbak, ekonomu kreatif juga berkembang baik
ReplyDeleteaku salfok.. itu belanja apaan sih sampe gede banget kantong plastiknya
ReplyDeletesetuju Niar, peranan blogger memang sebaiknya ikut membantu gaung dari sebuah UMKM
ReplyDeleteMemang harus kita sendiri yang mendukung UMKM ya. Kita belanja dan bantu memperkenalkannya ke seluruh Indonesia.
ReplyDeleteSuka lihat video Tido and Friends...nanti mau aku download, aku tunjukkin ke anak-anak aah~
ReplyDeleteSederhana tapi tampil dengan warna menarik.
Mudagaya,
Asa pernah denger...jangan-jangan ini punya temen sekolah anak aku, mba Niar.
Sudah sedemikian terbukanya ya mba promosi melalui internet. Tinggal masyarakat saja yang secara langsung harus berinteraksi dengan internet ketika ingin mempromosikan usaha yang mereka miliki.
ReplyDeleteMakasi sharingnya Mba. Meski belum ada acara begini di Bandar Lampung, tapi saya sudah punya blog khusus untuk menulis tentang produk dan usaha usaha di Lampung. Mudah2an bisa kontribusi terhadap kemajuan umkm di Lampung
ReplyDeleteSeru ya Bunda kalau sinergitas selalu dalam hal positif
ReplyDeleteUMKM di Surabaya banyak sekali. Setiap bulan muncul puluhan sampai ratusan yang daftar katanya
Sepakat kak, menulis blog untuk kesenangan dan kalau bisa membantu orang lain melalui tulisan mengapa enggak? :) Semangat kak
ReplyDeleteLengkap ulasannya ttg umkm/ukm. Jika saja para pelaku UMKM tanggap blogger, maka mereka bisa menjemput peluang melalui tulisan yang bisa menjangkau lebih banyak org.
ReplyDeleteMakasih sharingnya, sangat bermanfaat.
ReplyDelete