Kalau masih bingung dan ingin tahu
lebih jelas tentang Mafindo Makassar, silakan baca tulisan-tulisan saya berikut
ini: Mengapa Makassar Harus Serius Berantas Hoax, Mengenal Aplikasi Lawan Hoax, Technology for Education, Education for Technology, Lalu Siapa atau Apa
yang Lebih Cerdas? dan Pentingnya Literasi Digital dan Cara Mengatasi Hoax
Yang Sudah Dilakukan Mafindo Makassar Sepanjang 2018
Pertemuan
diawali dengan penyampaian Bu Arnidah Kanata – koordinator wilayah Makassar mengenai
kegiatan apa saja yang sudah diselenggarakan Mafindo Makassar selama tahun 2018
ini, yaitu:
- Literasi Digital Kominfo – POLRI 10 - 13 April.
- Workshop Aplikasi Online UMKM – PDHI, 28 April 2018, sosialisasi pemanfaatan bisnis online.
- Festival Literasi Digital Toraja Utara, 28 Juli 2018.
- Seminar Pendidikan Nasional & Talkshow, PSTP UNM, 22 April.
- Edufair & Talkshow, 21 April 2018.
- Trusted Media Summit, Mei 2018.
- Penyamaan Persepsi dan Bimtek, 2 Juni 2018.
- Musik Hutan Siberkreasi (Talkshow Santai), 6 Oktober 2018.
- Audiensi kantor Sekreariat Kepresidenan – Mafindo, 25 Agustus 2018.
- Liputan media Diskusi Ajak Generasi Muda Cegah Hoaks – Fajar.
- Liputan media Dialog Keummatan dengan MUI Kota Makassar, 22 September.
- Obrolan Karebosi: Pemuda Anti Hoax, 12 Oktober.
Update (2 Januari 2019), kegiatan-kegiatan Mafindo November – Desember 2018:
- Sosialisasi Mafindo Makassar oleh Mafindo Millenial (24 November).
- Aula masjid SMA Islam Athirah (30 November), sesi 2 GPF.
- Aula FIS B Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas (1 Desember), sesi 2 GPF.
- Aula lantai 3 SMA PGRI 3 (1 Desember), sesi 2 GPF.
- Aula SMA Mahaputra (1 Desember), sesi 2 GPF.
- Kemah Integritas #ObatManjur (Orang Jebat Main Jujur), 16 Desember.
- Pandu Digital, Polwali Mandar (19 Desember).
Pemetaan Hoaks di
Indonesia
Selain menyampaikan laporan kegiatan Mafindo Makassar, Ibu
Arnidah juga menyampaikan Laporan Pemetaan Hoaks Litbang Mafindo yang dikerjakan oleh Nuril Hidayah,Cahya Suryani, Mizati
Dewi Wasdiana, dan disupervisi oleh Santi Indra Astuti. Pilot Project
Mafindo ini dirilis pada tanggal 30 September 2018. Pokok-pokok penelitiannya saya
share di sini.
Bargaining power di kalangan elit politik adalah hal biasa. Demikian juga,
semestinya, kampanye capres dan caleg. Sayangnya, apa yang terjadi di Indonesia
tidak seperti ini. Sejak momen Pilpres 2014, peredaran hoaks justru semakin
menjadi-jadi. Hoaks membuat proses kampanye menjadi tidak sehat. Yang lebih
parah lagi, hoaks menjadi bisnis baru yang mengancam harmoni di tengah
masyarakat (Pendahuluan (laporan Litbang Mafindo) Pemetaan Hoaks Di
Indonesia).
Dari laporan mengenai pemetaan hoaks ini terlihat pemetaan
hoaks yang beredar di tengah masyarakat dari kategori hoaks, tema/konten,
media, dan saluran peredaran hoaks di Indonesia, mendapatkan Peta Sebaran hoaks
terhadap para capres dalam Pemilu 2019 paska deklarasi (Capres), dan mendapatkan
komparasi mengenai eskalasi hoaks dalam periode waktu tertentu[1].
Hoaks atau informasi sesat yang digunakan sebagai konsumsi
hoaks selama tiga bulan hasil tangkapan fact checkers Mafindo menjadi
objek Pilot Project ini, dengan komposisi sebagai berikut:
- Bulan 1 (Juli 2018) sebanyak 65 postingan.
- Bulan 2 (Agustus 2018) sebanyak 79 postingan.
- Bulan 3 (September 2018) sebanyak 86 postingan (per 25 September 2018).
Konstruksi Kategori
Berdasarkan
bahasan terkait hoaks, serta praktik operasional di lapangan yang telah
berlangsung selama ini dalam membongkar hoaks, maka terdapat 4 konstruksi
kategori yang digunakan sesuai keperluan penelitian.
Kategori Hoaks/Misleading
Information.
Terdapat berbagai modus yang digunakan untuk membuat hoaks
dan misleading information. Disinformation terjadi ketika
informasi yang disebarluaskan didistorsi sedemikian rupa dengan mengurangi
bagian-bagiannya, sehingga menggiring khalayak pada kesimpulan tertentu, yang
menyesatkan. Fake news adalah informasi yang sepenuhnya menggunakan
fakta-fakta palsu. Misinformation adalah informasi yang keliru. Tidak
diniatkan pada awalnya sebagai hoaks, namun tetap menyesatkan karena menggiring
publik pada persepsi yang keliru. Untuk penelitian ini, kategorisasi hoaks
sebagai misleading information dirumuskan mengacu pada panduan operasional
@FAFHH (Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax), yang membagi menjadi hoaks
dan misinformation.
Sesuai dengan konteks
penelitian, konstruksi kategori hoaks terbagi menjadi:
- Hoaks atau hoax (pemberitaan palsu), adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat-buat seolah-olah benar adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, maupun April Mop (https://goo.gl/uGBnHX).
- Disinformasi: penyampaian informasi yang slah (dengan sengaja) untuk membingungkan orang lain (https://goo.gl/pNzTsn).
Jenis Konten
Konten
hoaks mengacu pada topik atau tema-tema berikut ini.
1.
Agama
Konten yang memuat segala hal yang
berkaitan dengan ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan
kepada Tuhan yang maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
2.
Politik
Konten yang
memuat segala hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara, pembagian
kekuasaan, berupa kebijakan atau cara-cara mempertahankan kekuasaan.
3.
Etnis
Konten yang
berkaitan dengan segala hal mengenai kelompok sosial dalam sistem sosial atau
kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat,
agama, bahasa, dan sebagainya.
4.
Kesehatan
Konten yang memuat segala hal yang
berkaitan keadaan sehat jasmani maupun rohani.
5.
Bisnis
Konten yang memuat segala tentang
usaha komersial.
6.
Penipuan
Konten yang
memuat segala hal yang berkaitan dengan upaya mengecoh yang mengakibatkan
kerugian di pihak yang dikecoh baik berupa uang atau data pribadi.
7.
Bencana Alam
Konten yang memuat hal-hal yang
terkait kejadian alam yang memakan korban.
8.
Kriminalitas
Konten yang memuat hal-hal yang
berkaitan dengan tindak kejahatan.
9. Lalu
Lintas
Konten yang
memuat hal-hal yang berkaitan dengan lalu lintas baik itu berupa kebijakan atau
insiden.
10.
Peristiwa Ajaib
Konten yang memuat kejadian yang
tidak lazim dan mustahil.
11.
Lain-lain
Konten yang tidak termasuk dalam
kesepuluh kategori lain.
Alat/Tools yang Memuat
Hoaks
1.
Narasi
2.
Gambar/Foto
3.
Video
4. Meme
5.
Media Massa
Saluran/Channel
1.
Facebook
2.
WhatsApp
3.
Twitter
4. IG
5.
Telegram
6. Open
Source
7.
Lain-lain (via Line, YouTube, atau yang tidak tercantum di sini)
Pemetaan Hoaks Juli – September 2018
Kesimpulan Pemetaan Hoaks Juli – September 2018
Anda bisa melihat gambaran data pemetaan hoaks yang diperoleh
tim Mafindo selama Juli – September 2018 dari gambar-gambar yang saya share di
atas. Kesimpulan dari data tersebut adalah:
Kesimpulan
Keseluruhan:
- Didominasi oleh disinformasi (66.96%). Disinformasi di sini contohnya fakta yang dibelokkan dan kemudian sengaja disebarkan.
- Didominasi oleh konten politik (58.70%).
- Hoaks sebagian besar tersusun dari gabungan narasi dan foto (50.43%).
- .FB menjadi media sosial yang sangat dominan dalam menyebarluaskan hoaks (47.83%), disusul Twitter (12.17%) dan WA (11.74%).
Ibu Arnidah - Korwil Mafindo Makassar (duduk di depan, ketiga dari kanan) bersama warga Mafindo Makassar. |
Nah, apakah mau menjadi penyumbang angka-angka di atas hingga
masa pemilihan presiden dan calon legislatif? Setelah mengetahui hal ini,
sepertinya konyol, ya jika kita terlibat dalam penyebaran hoaks. Terlalu
fanatik bisa menyebabkan orang menjadi cinta buta. Yang baik hanyalah
pilihannya, yang tidak baik pasti di pihak lain. Padahal manusia, mana ada yang
sempurna? Manusia setengah dewa pun tetap saja manusia kan?
Jadi, ya … sebaiknya kita bersama-sama menjaga perdamaian.
Pahami saja kalau perbedaan itu sebuah keniscayaan. Kalau kita punya pandangan,
orang lain pun punya. Diskusi sih boleh-boleh saja tapi kalau kalau sampai
berdebat kusir, tinggalkan saja. Bagaimana?
Makassar, 2 Januari 2019
Baca juga seputar Mafindo:
- Mengapa Makassar Harus Serius Berantas Hoax
- Mengenal Aplikasi Lawan Hoax,
- Technology for Education, Education for Technology, Lalu Siapa atau Apa yang LebihCerdas?
- Pentingnya Literasi Digital dan Cara Mengatasi Hoax
Baca juga seputar literasi anti hoax:
- Tentang Fatwa Terbaru MUI, Buzzer, dan Bagaimana Menyikapinya
- Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Flash Blogging
- Lakukan Sesuatu untuk Hentikan Gaya Menulis Cabul
- 7 Macam Konten Hoax yang Harus Diwaspadai
- Tips Melawan Hoax dan Digital Hygiene
[1] Pilot
Project mengambil data objek selama 3 (tiga) bulan, yaitu Juli, Agustus dan
September 2018. Sumber data primer berasal dari hasil debunking hoaks tim Fact
Checker MAFINDO yang disebarluaskan melalui akun FB Forum Anti Fitnah, Hasut
dan Hoaks (@https://www.facebook.com/groups/fafhh/). Pemetaan menggunakan
konstruksi kategori yang disesuaikan dengan kepentingan penelitian.
Share :
Ngeri sih emang kalo hoax udah jadi ladang bisnis bagi kelompok tertentu. Kabarnya juga menggiurkan, sebab 'konsumennya' sudah ada dan masif.
ReplyDeletePerang melawan hoaks akan semakin kencang tahun ini. Terima kasih sudah menuliskan isu ini kak.
ReplyDeleteSetuju tuh kak di bagian akhirnya, kalau hanya ingin berdebat mending di sudahi saja. Apalagi jika pandangan kita sudah fix dan tidak bisa diubah. Penyebaran berita hoax ini sangat mengkhawatirkan ya kak. Soalnya bisa menimbulkan kerugian di ebberapa situasi. Semoga kita tidak menambah angka hoax ini ya kak.
ReplyDeletekrn hoax sdh merajalela sy jdnya tiap dapat info apa apa kadang suka mikir ini benar nd yah, soalny sudah pernh dan hampir kena tipu, alhamdulillah masih dlindungi Allah
ReplyDeleteselalu saja ada orang-orang yang menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai tujuannya. semoga kita semua sadar dan menyaring berita yang sampai ke pribadi masing-masing agar tidak ikut menjadi mata rantai penyebaran hoax
ReplyDeleteJelang Pemilu sepertinya hoax makin banyak beredar ya kak.
ReplyDeleteSelain itu yang masih laris manis sebagai berita hoax adalah tentang peristiwa gaib yang dibumbui dengan unsur agama. Yang lucunya banyak orang yang percaya hal-hal seperti itu yaa, hahaha..
Kita harus saring sebelum sharing.. Jadilah influencer yg inspiratif dgn menghindari segala bentuk hoax.. Overall, tulisannya amat bermanfaat skli ibu..
ReplyDeleteNgeri juga ya di mana-mana ada berita hoax
ReplyDeleteSebaiknya jangan menyebarkan berita hoax deh
ReplyDeletePerangi berita hoax hehe
ReplyDeleteTerima kasih kak informasinya :)
ReplyDeleteBerita hoax memang harus diperangi agar tidak merugikan orang lain
ReplyDeleteMau apapun jenis konten nya, merebaknya hoax belakangan ini sungguh sangat memprihatinkan. Memecah belah persatuan yang selama ini sudah susah payah dibangun. Sepertinya ada suatu grand design dibalik merebaknya berbagai hoax yang muncul di tahun-tahun ini
ReplyDeletehoax itu udah kayak virus ya mba... kadang kalo gak jeli, kita gak tau ini benar atau enggak. seharusnya memang di tiap daerah ada keg seperti ini, utk menangkal hoax dan jangan membuat hoax terutama anak2 muda, yg mudah terprovokasi
ReplyDeleteMiris ya Mak berita Hoax dimana-mana dan makin meningkat pupa angka2nya.
ReplyDeleteSemoga kita termasuk orang yang bisa memilah konten2 mana yg layak dishare di sosmed.
Dan semoga penuh dengan kedamaiaan meski ada perbedaan. Aamiin.
Duh, parah sih. Berharap banget di tahun 2019 ini intensitasnya bisa agak menurun. Capek banget baca hoax dan kawan2nya. Huhu
ReplyDeleteRajinya Kak Niar ikut acara begini 😍 andalanku memang! Ia Hoax ini betul-betul menyesatkan. Apa lagi akses internet mulai meluas dimana-mana, tapi yang mengaksesnya tidak semuanya memiliki, hmmmm... antivirus (?) sehingga gampang terpercaya dan menyebarkan hoax itu.
ReplyDeleteHoax sangat berpengaruh dampak negatif dan tidak sepantasnya membuat konten yang tidak jelas dan sangat merugikan
ReplyDeleteDari pemetaan hoaks yg di paparkan diatas paling tinggimi itu disinformasi di? Fakta yang sengaja di belokkan. Deh... haruski pintar2 menyaring info, saat ini boax ada dimana mana. Waspadalah....
ReplyDeletehoax betul betul melambung tinggi setiap bulan, padahal menyebar hoax sebenarnya dosa. astagfirullah
ReplyDeletesaya sedih sekali kenapa ya zaman sekarang hoax dan disinformasi begitu gencar dilakukan bahkan dijadikan ladang bisnis oleh orang2 tidak bertanggung jawab... apalagi terkait politik...
ReplyDeletedari itu saya ga pernah bantu memviralkan berita yg saya terima , karena ga yakin beritanya benar atau ga.
saya harap lebih banyak Mafindo ini untuk mengedukasi masyaralt ttg kebenaran berita
Perlu banget ada sosialisi anti hoax ya kak, tapi ada tong itu nah orang yang sebenarnya dia tau Hoax tapi sengaja sebarkan ki.. adaa... 😅
ReplyDeleteMenjelang pilpres, masyarakat sangat sensitif. Ada berita yang menyinggung junjungannya sedikit, langsung terbakar emosi, tanpa mengecek lebih dulu kebenarannya. Baguslah kalo ada komunitas seperti ini untuk meminimalisir berita-berita hoax
ReplyDeletefb isi hoax? unfriend aja.
ReplyDeletehehehe. lebih tenang main fb.