Sebelumnya, di awal pertemuan panitia meminta kami mengirimkan kembali karya yang dikompetisikan menuju 20 besar. Karya kami akan diseleksi lagi hingga menjadi 3 besar dan pemenang pertamanya mewakili Makassar – 1 dari 4 kota penyelenggaraan School of Influencer ke Jakarta, dalam ajang Netizen Fair pada tanggal 24 – 25 November 2018. Tentu saja saya mengirimkan link tulisan Saya mengirimkan link tulisan Mengasah Diri Agar Menjadi Digital Parents ke alamat email yang sudah ditentukan.
Mc Ammho – lelaki berpembawaan hangat ini merupakan salah
seorang pendukung Cameo Project – salah satu channel YouTube favorit
di Indonesia yang senantiasa menyuarakan hal-hal positif. Dia punya banyak
pengalaman tampil di stasiun televisi dan pernah menjadi penyiar radio. Pada
hari pertama Training of Trainer School of Influencer, kami sudah
bertemu MC Ammho sebagai pemateri Public Speaking.
Melalui
materinya yang berjudul Welcoming New Rising Star kali ini, MC Ammho
menyampaikan hal-hal seputar attitude dari seorang influncer yang berpotensi menjadi public
figure.
Tentang nilai seorang influencer
“Jangan
turunkan nilaimu sebagai influencer. Kita harus murah hati tapi bukan
murahan,” pesan MC Ammho. Ada hal-hal yang membuat influencer haru turun
tangan tanpa berhitung fee, misalnya dalam mendukung Gerakan Nasional
Literasi Digital tetapi untuk hal lain jangan jadi “murahan”.
“Jadilah diri sendiri tapi mengangkat nilai,” imbuh lelaki yang sebelum berkarir di Jakarta, masa kecil dan sebagian masa mudanya dihabiskan di Makassar. Seorang bintang tentunya akan menjaga nama baik keluarganya dan karakternya.
Siap hadapi kemungkinan
terburuk
Public
figure pastinya juga
melakukan interaksi dengan masyarakat dan dia akan menjadi sorotan. Apapun yang
dilakukan seorang bintang, orang akan melihatnya dan pasti dari sekian banyak followers
ada saja yang akan mencari kesalahan dan mencari-cari kekurangan.
Kalau
tentang ini, yakin saja. Tidak perlu followers kita di atas 10.000. Ada seorang
teman saya yang follower Instagramnya belum mencapai 10.000 saja sudah dicaci
orang melalui pesan pribadi Instagramnya. Dia mengalami body shaming – fisiknya
dicela oleh si netizen. Kejam, ya.
Menghadapi
yang seperti ini, MC Ammho menyampaikan, “Jangan buang energimu untuk hal-hal
yang tidak perlu. Tidak perlu marah dan mengurusi hal yang tidak perlu.” Ada
dua jenis kritik: kritik yang membangun, yang ini bisa diterima kalau bisa
menjadikan kita lebih baik. Yang kedua adalah kritik yang tidak membangun, nah
untuk yang seperti ini, dicueki saja.
Jaga mulutmu
“Seorang
influencer harus memiliki karakter yang positif dan harus menjaga mulutnya,”
ujar MC Ammho lagi. Dia mengingatkan untuk menjaga cara kami berbahasa. Karena
banyak yang berbeda dengan kita. Bicaralah sepantasnya, seperlunya, jangan
menyinggung perasaan dan jangan menjatuhkan karakter orang lain.
Datang sebelum tepat
waktu
“If
you on time, you late,” ucapnya lagi. Eh, gimana gimana? Maksudnya,
ya kalau diundang menghadiri sebuah acara, jangan datang on time tetapi
sekurang-kurangnya 30 menit sebelum acara berlangsung agar dapat mempelajari
dan menguasai medan dengan baik. Selain itu bisa kenal baik dengan audiensnya,
siapa saja yang hadir di acara tersebut.
Perhatikan penampilanmu
“Perhatikan
penampilanmu. Gunakan fashion sesuai dengan tempat dan acaranya. Jika fashion
adalah karakter karyamu, berinovasilah agar terlihat lebih menarik pantas,”
pesan MC Ammho.
Yang
penting di dalam memperhatikan penampilan juga termasuk memperhatikan jangan
sampai bau badan yang tidak enak tercium oleh orang lain, hal ini juga ditekankan
oleh MC Ammho.
Cara menghadapi audience/followers
Perhatikanlah
orang yang bertanya, simak baik-baik pertanyaannya. Namun perlu diingat bahwa tidak
semua pertanyaan harus kita jawab. Ada orang yang penasaran, nah ini perlu
dijawab. Ada yang bertanya untuk membandingkan, well tidak mengapa
dijawab. Namun untuk yang bertanya karena ingin mengetes atau mengganggu, tidak
usah dijawab.
Berkolaborasilah
MC Ammho
menekankan bahwa influencer harus memberi pengaruh positif melalui
karyanya. Untuk itu bisa juga dilakukan dengan cara berkolaborasi. Misalnya nih,
ada yang punya foto bagus tetapi tidak bisa mengungkapkan kata untuk
memaknainya, bisa berkolaborasi dengan yang lainnya yang punya kemampuan
menulis. Itu contoh sederhananya. Contoh apiknya bisa kita lihat video-video di
channel Cameo Project dan yang akan datang – Kreator Nongkrong, di sana
ada sejumlah talent yang bekolaborasi menghasilkan karya positif.
Jangan lupakan
asal-usulmu
Terakhir,
satu hal lagi yang ditekankan MC Ammho – hal ini juga ditekankannya pada
pertemuan pertama kami, “Maju tapi jangan lupa asal-usulmu”. Jangan sampai melupakan logat daerah sendiri. Keterlaluan
jika melupakannya.
Salah satu slide MC Ammho
Presentasi karya
Usai
materi dari MC Ammho, satu per satu dari kami mendapatkan pengalaman
mendebarkan. Kami harus mempresentasikan karya di depan juri. Sebelumnya,
panitia mengumumkan bahwa kami boleh membawakan presentasi yang sudah dikemas dalam bentuk lain
maka dari itu, saya dan beberapa peserta membuat presentasi dalam bentuk slide
Power Point yang buru-buru kami buat dalam waktu yang singkat.
Saya mengamati reaksi juri. |
Padahal
saudara-saudara, ternyata – setelah mengamati ekspresi dan tanggapan juri
ketika tiba giliran saya mempresentasikan karya, saya menyadari bahwa saya telah
salah membawakan presentasi yang sudah dikemas dalam bentuk lain karena juri
lebih suka melihat kami mempresentasikan langsung karya yang sudah dibuat.
Di
sini saya merasa performa saya kurang. Saya termasuk pemburu lomba. Sejak tahun
2011 saya sudah mengikuti berbagai lomba hingga saat ini, mungkin lebih dari
900 lomba sudah saya ikuti. Walaupun senang jika menang, saya bukan pecinta
hasil semata. Saya bersyukur jika menang dan bangga jika kalah secara
terhormat. Saya penikmat proses dan jika tahu ada yang kurang pada proses yang
saya lakukan, ya … rasanya performa saya kurang greget.
Nanie mempresentasikan tulisan di blognya
And the winners are …
Usai menunggu beberapa lama, tibalah saatnya juri mengumumkan para pemenangnya. Selamat sekali lagi buat Nanie, Zilqiah, dan Tyar sebagai pemenang pertama, kedua dan ketiga. For your information, Nanie dan Zilqiah adalah mamak blogger juga seperti saya. Karya Nanie merupakan tulisan di blog (bisa klik: #Digitalparenting – Saat Memutuskan Memberi Gadget Untuk Anak), Zilqiah berupa video (lihat videonya di atas paragraf ini), dan Tiar berupa foto (sayangnya, saya tidak menemukan lagi fotonya di akun Instagram Tiar).
Para pemenang diapit juri
The Next School of
Influencer?
Saya,
sebagai penikmat proses tetap menikmati rangkaian School of Influencer hingga
sampai di bagian akhir 20 besar pada Coaching Clinic ini. Dalam
rangkaian School of Influencer, Siberkreasi sudah berkontribusi besar terhadap
pengembangan wawasan saya melalui para mentor yang luar biasa dan jejaring
pertemanan yang makin meluas.
Bukti
bahwa saya menikmati proses bisa Anda baca pada 10 tulisan yang telah saya
buat. Dan tulisan ini adalah tulisan terakhir. Dengan ini saya menuntaskan misi
saya dalam menyebarkan hal-hal baik selama proses School of Influencer.
Semoga tahun 2019 ini dilaksanakan lagi, kalian yang belum ikut harus daftar,
yaa.
Para peserta berfoto bersama juri/pemateri. |
Makassar, 7 Januari 2019
Baca
tulisan-tulisan sebelumnya:
- School of Influencer: Menjadi Influencer Positif
- School of Influencer: Jadi Influencer yang Menginspirasi dalam Public Speaking
- School of Influencer: Menulis yang Bukan Sekadar Konten
- School of Influencer: Komunikasi Visual dan Personal Branding
- School of Infuencer: Sinematografi Smartphone
- School of Influencer: Infografis Informatif
- School of Influencer: Dasar-dasar Fotografi
- School of Influencer: Menulis Script dan Membuat Video
- School of Influencer: Memaksimalkan Performa di Media Sosial
Share :
Baca postingannya serasa ikut serta dalam School of Influencer ini. Semua tips dari narsum berguna banget ya. Noted.
ReplyDeleteBerguna banget, Mak Indah.
DeleteTerima kasih ya sudah mampir :)
Menarik banget ya mbak acaranya. Kutipan mrnjadi murah hati tapi jangan murahan..nah ini..bagus juga. Jadi para influencer ini juga baiknya berperan aktif untuk menginfluence hal2 baik, gak melulu soal uang
ReplyDeleteBenar, Mbak. Tidak melulu soal uang. 😊
DeleteJangan buang energimu untuk hal-hal yang tidak perlu. Tidak perlu marah dan mengurusi hal yang tidak perlu.”Noted nih karena banyak hal2 yang berkaitan dengan iri & dengki karena sibuk urus orang lah orang aja nggak sibuk urus kita hahaha
ReplyDeleteNah hahaha, cocok. Urus diri sendiri saja yaa
Deleteini ilmunya bagus banget, buat pelajaran, belajar terus menjadi influencer lebih baik. jadi kepikiran mau dicatet buat diri sendiri. makasih banyak ya, sudah berbagi
ReplyDeleteSiap Mbak Ovi. Terima kasih sudah mampir.
Deleteterima kasih kak, sudah bersusah payah merangkum dan menuliskan materi School of Influencer ini sampai 10 tulisan. saya bisa belajar banyak dari sini..
ReplyDeleteTerima kasih juga Kak, sudah ikut belajar bersama saya
DeleteWahh menarik sekali acaranya, baca dari awal sampe akhir serasa jadi ikut serta dalam acaranya dan bisa gabung dalam 20 besar... penyampaiannya menarik banget dan mudah dipahami hhe :D
ReplyDeleteAlhamdulillah bila mudah dipahami, Mas.Terima kasih sudah menyimak dengan baik.
DeleteBagus banget kegiatan ini. Terutama tips dari MC Ammho itu mantap banget! Semua influencer atau calon influencer harus tau dan terapkan.
ReplyDeleteYes, sebenarnya berlaku buat semua orang ya Mam, apalagi yang aktif di medsos.
DeleteWah sampai jadi 10 tulisan? Berarti benar2 berkesan di?
ReplyDeleteDan hebat Tyar, berhasil muncul di antara dua pendekar emak-emak hahaha
Hahaha begitulah kehebatan Tyar dan kehebatan acara ini, Daeng.
DeleteSaya bookmarklah tulisan ini kak. Tulisan ini menjawab beberapa hal yang ada dibenak saya, Terima kasih sudah berbagi
ReplyDeleteSip, Daeng. Terima kasih sudah menyimak.
DeleteBaca tulisan ini jd smngat nulis lagi, kapan yah ada kgiatan kyk gini lgi
ReplyDeleteSiap-siap bulan Oktober, sepertinya akan ada lagi. Semoga dugaan saya benar.
DeleteWah keren skali kak. Kemarin kebetulan sempat ikut juga cuman sampai di penyaringan yg 55 org itu hehehe anw saya sangat setuju juga dengan poin yg tepat waktu. tapi kak bukan cuma influencer atau public figure, setiap orang harusnya sadar sih utk bisa tepat waktu atau lebih baik datang sebelumnya. hehe
ReplyDeleteKeren banget ni sekolahnya...pengen ikutan deh..
ReplyDeleteAsyik banget tips-tips nya. Langsung praktekkin ah, mumpung follower IG baru seratusan. Hehe
ReplyDeletewah keren nih. kapan diadakan lagi ya
ReplyDeletekebetulan saya juga sering ngomong di ruang publik, jadi perlu belajar lagi disini, agar tidask grogi pada saat berbicara di depan org banyak
ReplyDeleteBesyukurnya saya bisa jadi bagian acara ini kak, banyak ilmu yang bisa diserap dan lebih bersyukur lagi ada tulisanta ini kak, jadi bisa dibaca-baca kembali kalau sudah agak lupa. Terima kasih kak Niar...
ReplyDeleteKalimatnya MC Ammho juara! "Jangan turunkan nilaimu sebagai influencer. Kita boleh murah hati tapi bukan murahan" tertohok dengan kalimat ini. Soalnya kadang ka merasa apa karyaku itu sudah worth dengan yang mereka berikan hehe masih suka galau begitu kak
ReplyDeleteLuar biasa memang Kak Niar. Bisa terpilih jadi 20 besar dari 1000 orang saja sudah keren sekali.
ReplyDeleteBelum lagi ini hasil reportasenya..ckckck..sampai 10 tulisan. Baca satu postingan saja sudah berasa ikut langsung k' di kegiatannya.
Baru mau bilang, kapan yaa ada acara serupa di Mataram. Hmmm..tapi rasanya harus k' dulu tuntaskan baca itu 10 postingan di atas.
Terima kasih Kak Niar, semangat nulisnya benar-benar patut diacungi jempol. Mau berapa jempol,kak? Hihihi
Wah seru sekali acara School of Influencer ini yah kak. Kalo ada infonya diselenggarakan lagi tahun 2019 tolong dishare infonya pengen ikutan hihi. Dan suka sekali dengan kata2 pembicaranya "kita harus murah hati tapi jangan murahan" 💜
ReplyDeleteApa yang disampaikan oleh mas Ammho mengingatkan materi yang pernah aku dapat di kursus singkat sekolah kepribadian.
ReplyDeleteKita apapun latar belakangnya tetap wajib menjaga baik sikap, bicara juga penampilan.
Tak perlu jor-joran soal penampilan, cukup pantas dan enak dilihat.
Cara mengikuti school of influencer ini gimana caranya, kak ?.
Apakah hanya diadakan di Makassar ?
Datang 30 menit sebelum acara musti sa lakukan ini, bukannya malah datang 30 menit setelah acara 😅. Kenapa ka dulu dak daftar ini di? Kayaknya bertepatan sama acara keluargaku gank
ReplyDeleteSchool of influencer berikutnya saya harus daftar. Yang kemarin terlewat hanya gegara saya malas pergi karena jauh. Baru deh menyesal setelah tahu kerennya kegiatan ini. Untung ada kita yang merangkum semua materinya. Jadinya ndak ketinggalan-ketinggalan amat.
ReplyDeleteIya tawwa om Ammho, pas masukkan area Netizen fair langsungki berteriak panggilka dari booth kreator Nongkrong. Senangku kurasa, humble Dan Ramah. Ditambah lagi pas ngobrol pake logat Makassar ji
ReplyDelete