Usai
mengucap salam, pandangan saya langsung terpusat ke bagian tengah ruangan.
Aneka kartu sudah tertata sedemikian rupa secara melingkar. Di luar lingkaran
kartu-kartu itu ada 10 bantal hias berbentuk bujur sangkar. Di dekat setiap
bantal ada sebungkus coklat dan sebuah kartu yang berukuran agak besar.
Setelah
mengamati kartu-kartu itu barulah pandangan saya tertuju kepada beberapa kawan blogger
yang sudah hadir lebih dulu. Sudah ada Ayi, Fira, Abby, dan Kak Dawiah.
Mereka duduk di atas karpet. Beberapa dari mereka memangku bantal hias. Saya
mengambil tempat di dekat Kak Dawiah. Keseluruhan kami ada 10 orang, terpilih oleh Sombere Social Media Partner untuk ikut kegiatan ini.
Perhatian
saya kembali tertuju pada deretan kartu bergambar di depan saya. Ada aneka
warna dan ekspresi, juga tulisan di situ. Saya makin antusias. Rasanya
pertemuan ini bakal fun dalam melakukan eksplorasi – apapun eksplorasi
yang dimaksud. Saya mengamati kartu berukuran agak besar di depan saya dan tersenyum
usai membaca tulisan yang tertera di situ:
Life is a mirror: if you frown at it, it frowns back. If you smile, it returns the greetings. William Makepeace Thakeray.
Ya, betul sekali. Kitalah yang menentukan diri kita. Kalau bahagia, seisi dunia akan tersenyum juga kepada kita. Begitu pun sebaliknya.
Saya
hampir tak menyadari keberadaan coach Ochy di sudut bagian dalam ruangan
yang tengah bercakap-cakap dengan seorang lelaki berpakaian biru. Warna biru
yang sama dengan yang dikenakan 2 orang perempuan muda dalam ruangan itu dan seorang
lagi yang sedang berjaga di meja registrasi.
Coach
Ochy berdiri sembari
tersenyum lebar kepada kami semua. Dia menghampiri kami, menyapa dengan ramah, dan
menjabat erat tangan kami satu per satu. Setelah semua peserta lengkap, coaching
dimulai.
Pada
pengantarnya, coach yang telah melalui 2000 jam sesi training dan
lebih dari 300 jam professional coaching and mentoring ini menyatakan
bahwa melalui model Points of You Coaching Game, Exploring, and Sharing ini
diharapkan para perempuan bisa “menengok ke dalam dirinya sendiri”.
“Menengok
ke dalam diri sendiri” bisa menjadi me time untuk menemukan sesuatu yang berharga. Sebab
sering kali kita terlalu sibuk dengan rutinitas dan media sosial sehingga lupa menyelami
diri sendiri padahal penting untuk dilakukan agar bisa merefleksikan diri.
Sering
kali kita dapatkan tuntutan di sekitar kita, bahkan masyarakat terhadap
perempuan sedemikian besarnya. Contoh kecil saja, pemeo bahwa “ibu tak boleh
sakit”. “Kalau ibu sakit maka rumah lumpuh,” ucap perempuan sekaligus orang
pertama di Indonesia timur yang meraih gelar credential sebagai ASSOCIATE
CERTIFIED COACH dari International Coach Federation ini.
“Perempuan
punya kemampuan multi tasking, kemudian punya resources yang luar
biasa dengan keistimewaannya mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui
yang tak dimiliki laki-laki. Masyarakat menuntut perempuan untuk ‘tidak boleh
begini, tidak boleh begitu’. Bahkan dalam beberapa kasus perselingkuhan yang
disalahkan adalah si perempuan,” pungkas coach yang juga seorang
psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Well,
itu kenyataan tentang perempuan. Lalu mengapa coaching ini penting?
Karena,
diharapkan usai coaching dan bisa melihat ke dalam dirinya sendiri,
perempuan menjadi lebih berdaya. “Empower a woman itu akan empower other
woman. Kalau kita bisa memberdayakan perempuan, dia akan memberdayakan
keluarganya. Dia juga akan memberdayakan perempuan lain,” Coach Ochy menjelaskan mengapa coaching ini nantinya bisa membuat para perempuan
menjadi lebih berdaya dan bermanfaat.
Coach
Fauziah Zulfitri sudah
membangun karirnya selama 19 tahun. Terakhir, dia menjabat sebagai Director
of Hospitality Group, Bosowa Corporation (2013 – 2016). Karena ingin
membangun hubungan yang lebih dekat dengan keluarganya, dia memutuskan resign
namun sudah mempersiapkan mental dan finansial untuk berpindah memulai
usaha di bidang coaching, mentoring, consulting sumber daya manusia dan
manajemen bisnis.
Saya
sudah pernah membaca pengalaman dan bagaimana coach yang pernah menjadi
adik kelas saya di SMAN 2 ini mempersiapkan dirinya. Karena itulah saya makin
antusias mengikuti sesi coaching kali ini. Apalagi saya memang peminat materi
self development dan psikologi populer sejak dua puluhan tahun
belakangan.
Kami
semua menyimak dengan serius instruksi dari coach Ochy sembari diiringi
musik instrumentalia. Pada setiap instruksi, ada peran kartu-kartu yang
tersebar secara melingkar di depan kami. Setelah memegang kartu, kami diminta
merefleksikannya sesuai dengan apa yang kami pikirkan dan rasakan.
Kartu-kartu tersebut tidak dibuat asal-asalan melainkan berdasarkan penelitian selama bertahun-tahun. Melibatkan banyak orang dan persepsi mereka. Bangga menjadi yang pertama menjalani coaching dengan tools ini.
Hasilnya
bagaimana?
Kami
bisa menangis bersama, tertawa bersama, saling memotivasi, dan saling
menguatkan. Rasanya mendapatkan kekuatan baru dari teman-teman peserta coaching.
Kami jadi lebih mengenal satu sama lain.
Beberapa
dari kami mengaku menjadi lebih lega. Kami menjadi lebih bisa mendefinisikan
kekuatan diri yang nantinya bisa digunakan untuk memberdayakan diri sendiri dan
semoga bisa menulari keluarga dan para perempuan lain untuk menjadi lebih
berdaya.
“Saya
baru kali ini menangis karena menceritakan diriku sendiri,” kurang lebih begitu
yang dikatakan seorang kawan blogger. Ajaibnya, dia membuat kami semua menangis
terharu sekaligus bangga padanya.
Saya
pribadi terperangah dengan definisi kekuatan diri dari semua blogger perempuan
ini dan jadi ingin meniru ketangguhan mereka.
“Mendengar
kisah orang lain dan berusaha memahaminya bisa membantu menguatkan diri kita,”
ujar coach Fauziah Zulfitri.
Metode
yang diberikan Points of You ini bukanlah magic, but it’s magical,
gambarannya kira-kira seperti itu. Tentunya saya tak boleh menceritakannya
secara detail di sini. Kesimpulan saya, jika ingin lebih mengeksplorasi diri
sendiri dengan “menjelajahi diri sendiri”, fun game dalam metode ini worth
it Anda lakukan.
Sekali
lagi, kita ini butuh sering-sering menengok ke dalam diri karena sumber daya
yang bisa meningkatkan kualitas diri dan lebih membuat kita berdaya ada di
dalam diri sendiri tetapi kadang-kadang kita tak bisa melihatnya sendiri dan
butuh bantuan dari luar untuk mengeksplorasinya.
Clue-nya adalah: kalau Anda belum bisa menemukan bahwa diri Anda adalah limited edition, yang mampu berdaya dan tak ada samanya, Anda perlu coach untuk menemukannya melalui cara asyik ini.
Sumber foto: Awie (fillyawie.com) |
Clue-nya adalah: kalau Anda belum bisa menemukan bahwa diri Anda adalah limited edition, yang mampu berdaya dan tak ada samanya, Anda perlu coach untuk menemukannya melalui cara asyik ini.
Makassar, 14 Maret 2019
Terima kasih kepada coach Ochy, Insight Indonesia, dan Sombere Social Media Partner.
Insight
Indonesia
Alamat: Grand
Losari, Jl. Losari Permai No. 12,
Jl. Tanjung Bunga, Tj. Merdeka, Makassar
Telepon:
0822-6007-0003
Website:
https://www.insightgroup.co.id/
IG: @insigthgroupID
Facebook:
Insight Indonesia
Share :
menengok ke dalam diri sendiri ini yang banyak orang butuhkan sekarang. saat ini lebih gampang melihat dan mencari kesalahan orang lain dibanding menemukan apa yang kita punyai dalam diri.
ReplyDeleteIya. Perlu menengok ke dalam diri.
DeleteJuga perlu mendengarkan pengalaman orang lain yang menengok ke dalam dirinya supaya tidak merasa benar sendiri (seperti yang kami lakukan).
Setuju kak. Jaman now kayaknya orang lebih banyak mengurusi hidup orang lain dengan adanya istilah stalking-stalking di sosmed 🙈
DeleteSaya suka ini "kita ini butuh sering-sering menengok ke dalam diri karena sumber daya yang bisa meningkatkan kualitas diri"
ReplyDeleteSebagai manusia, hal pertama yang harus selalu kita gali adalah kesadaran diri, termasuk potensi apa yang bisa kita perbuat. dengan begitu, kita akan terhindar dari keputus-asa-an yang tak perlu.
terimakasih sharingnya kak Niar.
Iya, ya ... putus asa sebenarnya tidak perlu tapi ada yang sangat tidak perlu.
DeleteAda juga itu kesadaran diri yang tertutup ego. Wih, susahnya kalau begitu.
Deeeh, coaching sama Bu Ochi adalah kesempatan yang sangat berhargaa.. Sayang nda ikutan di acara ini. Ini kayaknya bagus diterapkan untuk team kerja biar terbangun bounding yang lebih bagus lagi sesama team.
ReplyDeleteIya, Tari. Untuk tim kerja bisa juga.
DeleteMe Time yang perlu sesekali saya lakukan, "menengok ke dalam diri sendiri".
ReplyDeleteIya benar, perlu kita lakukan sesekali.
DeleteNah, menengok ke dalam diri. Ini yang perlu digarisbawahi karena tak ayal kita lebih cenderung melihat orang dengan segala kelebihannya dan mengabaikan apa yang kita miliki. Padahal setiap orang punya potensi, hanya saja setiap potensi punya cara berbeda untuk ditonjolkan. Mantap Kak Niar, penjelasannya.
ReplyDeleteYes, tepat. Kalau mengenali potensi diri kita maka kita bisa lebih berdaya tak perlu pesimis atau rendah diri.
DeleteWalau usia saya sudah setengah abad lebih, tetapi masih kurang melihat ke dalam diri sendiri. Paling seringnya menilai orang saja lalu membandingkan, atau mengkhayal andai saya seperti dia. Padahal kita ini adalah manusia terbaik yang telah diciptakan Allah swt. Maka tidak salah kalau saya sangat mensyukuri kegiatan ini.
ReplyDeleteAsik bener mbak, lesehan sembari main game...pengen ganget bias ikutan, seru banget sepertinya...
ReplyDeleteBukan cuma wanita, laki-laki pun butuh Me Time. ME time, saya biasanya ketika bersepeda sendiri. terkadang saya merenungkan banyak hal. tentang apa yang telah saya lewati selama ini.
ReplyDeleteSaya itu agak susah ikut yang beginian hahaha.
ReplyDeleteDasarnya saya orang yang skeptis dan sinis, jadi kalau ikut training begini saya malah sibuk memikirkan hal "di belakang layar".
Dulu pernah ikut training ESQ, tapi saya malah sibuk berpikir dia pakai software apa, lighting bagaimana, tata suaranya bagaimana, siapa operatornya, dll. Hahaha
Nda bisa ka fokus.
Me time memang penting sekali kak khususnya bagi yang punya kesibukan yang padat. Karena dengan me time, hidup tidak akan monoton hehe.
ReplyDeleteand yes, we are limited edition.
Kegiatan yg sangat keren dan penuh smangat, saluut dah. Kapan sy jg nmbsa ikut sesi bgini juga sm kt hihiii
ReplyDeleteAcaranya keliatan seru sekali ya kak sampai ada sesi tertawa dan menangis bareng gitu. Saya jadi penasaran dengan metode points of you ini. Sepertinya menarik apalagi mengajak kita untuk "menengok ke dalam diri sendiri". Jadi pengen merasakan coach juga deh.
ReplyDeleteIni konsep me time yang sangat menyenangkan. Baru kali ini sharing sesama blogger pakai curhat curhatan plus nangis nagisan. Sukaaa....
ReplyDeleteKalau udah kenal diri sendiri itu enak. Tahu lemah dan kelebihan ya. Dan akhirnya tahu juga bagaimana memberdayakan diri
ReplyDeleteWah seru gamenya, bakalan cocok sama aku..
ReplyDeletebisa lebih menyayangi dan menghargai diri sendiri
Kak Niaaar, mantab jiwa banget acara ini
ReplyDeleteReportasenya juga warbiyasaaakk
Saya seolah2 ikut hadir dan jadi client-nya coach cantik ini
--bukanbocahbiasa(dot)com--
menengok ke dalam diri sendiri, memang penting tuh
ReplyDeletesudah berapa kali aku dapat wasiat dengan kalimat itu mbak
Senangnya ya Mba bisa ikutan acara ini yg dipandu oleh Coach yg menguasai materi ini. Setidaknya kita bisa mendapat banyak pencerahan ya. .
ReplyDeleteBermanfaat sekali ya kak kegiatannya karena usai coaching dan bisa melihat ke dalam dirinya sendiri ituuu yang mupeng di praktekin
ReplyDeleteMasyaallah bersyukur banget bisa ikutan coaching-nya ya mbak. Bisa sekalian self healing ketika melihat ke dalam diri sendiri
ReplyDeleteMudah2an bisa ikutan nig klo Ada workshop kyk gini kepingin bnget kak, yap intinya lbih bnyk intropeksi diri sndiri ya kak,, mnghargai Dan mencintai apa yg ada didiri kita
ReplyDeleteKonsep nya unik banget, kita merefleksikan diri sambil bermain games, sudah banyak yg menyatakan jika kebahagiaan yg menentukan adakah diri sendiri hanya saja proses refleksinya yg belum banyak di pahami kebanyakan orang
ReplyDeletesaya baru tau ada coaching model seperti ini mba,jadi kita bisa mengenali diri sendiri lebih dalam sehingga memaksimalkan potgensi
ReplyDeleteBener banget kak, setelah ikut coaching game ini saya jadi lebih banyak melihat ke dalam diri. Kesibukan sebagai nara blog memang positive tapi bisa membuat saya terlalu banyak mencari dan berkelana di luar sana. Ada banyak hal yang kita lihat, dengar dan rasakan dari melihat hidup orang lain, tapi jangan lupa untuk melihat, dengar dan rasakan juga apa yang ada di dalam diri. Thanks Kak Niar, review nya lengkap sekali *lafff.
ReplyDeleteMenarik sekali coaching ini. Melihat diri sendiri pada perempuan.Berarti menggali potensi diri supaya menemukan sisi unik wanita.
ReplyDeleteKadang diri kita belum tentu baik dari orang lain ataupun sebaliknya. Maka Peru keseimbangan saling memahami.
bagus acaranya..semacam ESQ gitu ya ini..supaya kita mengenal diri sendiri melalui beberap aktivitas gitu ya
ReplyDeleteBeruntung banget ya Mbak bisa ikutan coaching seperti ini jadi bisa mengetahui potensi diri lebih jauh ya
ReplyDeletePadahal kelihatannya sepele, sekadar memilih sebuah gambar. Tapi ternyata mengandung banyak cerita... Betul-betul perception is projection..
ReplyDeleteKitalah yang menentukan diri kita, tentu karena faktoe luar tidak berpengaruh besar atas diri kita. Yang kontrol ya diri sendiri hihi.
ReplyDeletesetuju kak Niar, menengok ke dalam diri sendiri itu penting sekali. me time buat diri sendiri seperti ini memang perlu sekali juga di kak. pulang dari sini jadi lebih lega:D
ReplyDeleteMelihat ke dalam diri sendiri itu memnag perlu, dan sebagian besar org kurang mrlakukannya. Termasukmi saya, smpe ikut coaching ini.. Betul betul kyk bkin kebuka pikiran, pas smpe rumah.. smoga nnti bisa ikut lagi heheh
ReplyDeleteHidup ini pilihan y ... Bahagia pun kita yg ciptakan harus bisa ksh me time buat diri sendiri
ReplyDeleteWah..kalo acara kayak gini dilakukan di outdoor gemana ya kak..tambah seru gak ya kiranya..hehehe...Di indoor aja udah seru dan berfaedah yak..
ReplyDeleteNah ini tulisan yang saya tunggu-tunggu. Bagaimana di' kalau saya ikutan acara serupa? Bisaja' itu fokus? #nanyasamadirisendiri. Ternyata saya kayak yang Daeng Ipul komen di atas. Malah yang lain dipikir. Hahahhaha
ReplyDeleteIni salah satu games yang menarik untuk bersenang-senang menurutku kak, apalagi dengan bantuan coach...
ReplyDeleteJadi penasaran banget seperti apa permainannya dan kira-kira apakah saya bisa menyelami diri saya sendiri.
ReplyDeleteKalau saya jika lagi jenuh dengan rutinitas, saya menjauh dari media sosial. lebih suka membaca buku atau mendengarkan pengajian dari guru saya.