Drama
kecil lainnya adalah, ketika masih di rumah, Afyad sudah menentukan bahwa dia
hanya bersedia jika rambutnya dicukur sedikit saja, tidak banyak. Jadinya saya
mengatakan, “Ooh, seperti Kakak Affiq, ya?” Dia mengiyakan.
“Affiq,
apa dibilang sama tukang cukurnya untuk model rambut seperti rambutmu?” tanya
saya pada si anak bujang setelah membangunkannya dari tidur siangnya. Setengah
memaksa, saya memintanya duduk supaya saya bisa memotretnya. Rencananya saya
mau memperlihatkan fotonya kepada tukang pangkas rambut kalau tak bisa
menjelaskan model rambut apa yang diinginkan oleh adiknya.
“Bilang
saja cukurnya di bagian bawah mo,” saya paham kata kunci ini – di bagian
bawah saja yang pendek. Bagian atasnya dirapikan sedikit saja.
Satu
lagi permintaan Afyad, nanti saat rambutnya dipangkas, dia inginnya sembari
main game pakai ponsel saya. Terakhir, dia juga mau ber-video call-an
dengan Athifah karena Athifah tak ikut bersama kami kali ini.
Perjalanan
cukup panjang kami lalui sebelum ke tukang pangkas rambut Rahmat karena harus
berbelanja beberapa barang dulu. Entah berapa kali sudah bocah berbadan gempal
ini bertanya, “Habis ini cukul, Mama?”
Model rambut idola. |
Akhirnya
tiba juga kami di tukang pangkas rambut langganan. Afyad masuk dengan langkah
ringan. Di dalam ruangan berukuran kira-kira 3 x 4 meter persegi terlihat Pak
Alwi sedang memangkas habis rambut seorang bapak.
Seorang
ibu tengah duduk di kursi tunggu. Seorang anak lelaki berusia sekira 4 – 5
tahun berdiri di depannya. Anak itu berambut super cepak. Saya ingin sekali
Afyad mau model rambut seperti itu supaya kami tak perlu sering-sering ke
tukang pangkas rambut dan menjalani kejadian bernuansa drama seperti ini.
Pak
Jamal yang sedang tak bertugas, menyapa kami. Afyad langsung duduk di kursi
cukur yang terletak tepat di dekat Pak Jamal. Saya menunjuk anak lelaki
berambut super cepak itu dan berkata, “Gagahnya. Bagusnya rambutnya. Cukur
seperti itu, ya Afyad?”
“Tidaaaak!!!”
tukasnya.
“Seperti
itu mo. Bagus,” Pak Alwi ikut mempengaruhi Afyad.
“Tidaaaak!
Sedikit mo!” ujar Afyad.
“Dia
maunya model rambut anak jaman sekarang, Pak,” ucap saya sembari menatap
Pak Alwi.
“Yang
manakah model rambut anak jaman sekarang?” Pak Jamal berkelakar
menanggapi saya.
“Itu
Pak, seperti itu,” saya menunjuk seorang pemuda, salah seorang pegawai di situ.
Model rambut anak muda itu jauh lebih pendek di bagian bawahnya sementara di
bagian atasnya gondrong.
“Kalau
model rambut anak jaman dulu seperti itukah?” Pak Jamal bercanda lagi,
sembari tangannya menunjuk bapak-bapak yang sedang dicukur habis rambutnya oleh
Pak Alwi. Bapak itu tersenyum dan nimbrung, “Seperti ini mo.
Bagus.”
“TIDAAAAAK!!!
SEDIKIT SAJAAA!!!!” suara Afyad naik satu oktaf, menanggapi sekelilingnya.
Pak
Jamal pun mengerjakan rambut Afyad. Masih ada sedikit reaksi geli Afyad.
Sesekali dia memendekkan lehernya. Tapi setelah itu, dia anteng lagi.
Waktu yang dihabiskan untuk bercukur lumayan singkat. Eh, malah ini rekor waktu
tersingkat Afyad dalam bercukur.
“Bagus
mi tawwa. Sudah lebih tenang,” puji Pak Jamal.
Iya,
bocah 9 tahun ini sudah lebih tenang kali ini. Rupanya kali ini triknya adalah
dengan mengikuti kemauannya, bercukur seperti model rambut kakaknya. Ckckck,
warbiyasah dia. Affiq baru memilih model rambutnya sendiri saat duduk di
bangku SMA. Sementara dia sudah memilih model rambutnya di usia yang jauh lebih
muda daripada si kakak.
Makassar, 1 Juni 2019
Mulai
bertanya-tanya, setelah ini apa lagi cerita pangkas rambut si Afyad, ya? 😂
Baca
juga:
- Drama Pangkas Rambut dengan 2 Pemeran Utama
- Drama Pangkas Rambut
- Model Rambut Apa Ini?
- Tip Buat Babang Ojek Online
Share :
Haha.. Selalu ada drama yaa kak, setiap kali Afyad cukur rambut.
ReplyDeleteEmang sih kak, anak seusia dia itu biasanya udah pilih sendiri model rambutnya. Kayak Nadhif dulu, kls.4 SD sudah bisa tentuin stylenya sendiri :)
Kodong berarti kakaknya terlambat punya model rambut sendiri 😄😄😄
DeleteAsyik ya kak, anak jaman now tuh kayak sudah punya pilihannya sendiri meskipun di usia dini
ReplyDeleteBeuh ... Cepat sekali merasa dirinya anak muda 😄😄😄
Deletehahaha panjang juga ya cerita dramanya ini Afyad dengan model rambutnya.
ReplyDeletecoba bedeng biarkan tawwa panjang rambutnya, sekali-sekali toh
siapa tahu malah dia lebih suka #ups
Gang, nanti guru²nya bilang saya ndak urus ki 😄😄😄
DeleteSy jg ada crita menarik seputar potong rambut, pas saat proses pemotongan makai mesin cukur eh tiba2 matilampu alias listrik padam, jadinys model rambut tman sy itu rada miring hahahaha
ReplyDeleteKlo sy sih waktu kecil paling anti cukur plontos hehe