Ketua panitia – Anwar Mattawape menyampaikan laporan kegiatan
pelaksanaan HBH Ikatan Alumni Teknik (IKATEK) Unhas. Secara garis besar ada dua
bagian: Road to HBH (pre event) dan HBH yang berlangsung sejak pagi
hingga malam hari pada tanggal 8 Juni lalu (baca tulisan sebelumnya: HBH
IKATEK Unhas 2019: Antara Kenangan Maskulin dan Asa di Kampus Baru).
Ide Alumni untuk
Memajukan Industri Maritim
Ketua
panitia HBH IKATEK 2019 ini juga menyampaikan ide untuk memajukan industri
maritim di Sulawesi Selatan, yaitu rencana pembangunan galangan kapal di provinsi ini. Bukanlah mimpi hal seperti ini karena alumni
Perkapalan sudah beberapa kali membuat galangan kapal, seperti di Batam dan
Jawa, di Sul Sel saja yang belum.
Padahal
potensinya besar karena ada sekira 22 ribu kapal per tahunnya melintasi Selat
Makassar. Sementara Sul Sel hanya ada 1 galangan kapal (PT. IKI). Sejalan
dengan itu, Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas - Kak Muhammad Fitri Natriawan mengatakan bahwa sudah saatnya industri Perkapalan di Sul Sel
bangkit kembali.
“Kita kekurangan 2500 potensi kapal yang harus dok tiap tahun. Oleh karena itu dibutuhkan 4 – 5 galangan kapal. Untuk itu dibutuhkan dukungan kebijakan dari pemerintah provinsi,” ucap Anwar yang akrab disapa No’.
Untuk
itu, sudah ada sinyal bahwa pemerintah provinsi siap mendukung, terbukti dengan
hadirnya Wakil Gubernur Andi
Sudirman Sulaiman, ST di gelanggang futsal pagi
hari itu dan kesediaan Gubernur Prof. Nurdin Abdullah menghadiri malam puncak
HBH.
Kak
Isradi Zainal - Ketua DPW Kalimantan IKATEK Unhas menekankan mengenai pentingnya adanya
BK (Badan Kejuruan) Perkapalan di PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Senada
dengan hal ini, Habibie
Razak menyampaikan bahwa inisiatif untuk
membentuk BK Perkapalan sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu melalui rapat IKATEK
UH yang dihadiri pengurus dari Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas (ISP) dan usulan
ini perlu ditindaklanjuti.
Pentingnya Sinergi Alumni
Teknik Unhas dengan Kampus
Bersama-sama
tentu lebih kuat. Kali ini, alumni datang ke almamaternya untuk mendiskusikan
hal-hal yang sekiranya bisa dilakukan bersama-sama. Sambutan civitas
academica Fakultas Teknik Unhas pun menggembirakan dalam menerima
kedatangan alumninya.
Dewan
Pembina IKA Teknik Unhas – Kak M Sapri Pamulu memberi usulan agar dalam Mubes IKATEK Unhas, pihak fakultas bisa
memberikan dukungannya sehingga langsung bisa bersinergi. Penting pula
kelengkapan data base alumni dimiliki oleh fakultas.
Kampus-kampus
di luar negeri bisa dijadikan contoh. Data base alumni mereka sedemikian
bagusnya. Almamater senantiasa melemparkan kepada alumni perihal aktivitas-aktivitas
di kampus, mengundang jika ada yang bisa terlibat di dalamnya. Bahkan sekadar
mengucapkan selamat ulang tahun pun menjadi perhatiannya.
“Tantangan ke depan agak berbeda, dibutuhkan peran kampus dalam mendorong keaktifan alumni agar aktif berkontribusi. Dengan model komunikasi informasi di zaman sekarang, lebih mudah sebenarnya menghubungi. Alumni seharusnya terus berkontribusi karena tidak ada artinya alumni tanpa almamater,” pungkas Kak Sapri.
Apresiasi
dari petinggi universitas sudah diperlihatkan rektor Unhas – Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu sewaktu menghadiri ajang Universitas Menyapa Alumni di Batam.
Kak Jamsir – Ketua DPW IKATEK Sumatera – Singapore – Malaysia menyampaikan mengenai hal ini.
Pak
Muhtar Ali – angkatan kedua Perkapalan berharap
Unhas sebagai perguruan tinggi yang melahirkan sarjana Perkapalan pertama kali
bisa memajukan industri perkapalan di Sul Sel. “Kolaborasi perlu, jaga nilai siri’,”cetusnya.
Ide Fakultas Teknik
Unhas untuk Memajukan Industri Maritim
Dekan
FT Unhas – Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad, MT juga menyampaikan ide yang sejalan dengan yang dibicarakan alumni di
atas. Idenya adalah pembangunan Science Techno Park terkait industri maritim.
Menurut
Pak Dekan, laboratorium dan SDM (sumber daya manusia) menuju ke sana sudah
lengkap, tinggal inkubatornya yang perlu dipersiapkan. Di techno park ini
nantinya ke-13 departemen di Fakultas Teknik bisa berkontribusi, saling
mendukung satu sama lain.
Seperti
yang disampaikan oleh Ketua Panitia HBH IKATEK 2019 dan Kak Sapri Pamulu, Pak
Dekan pun menyiratkan kebutuhannya akan dukungan pemerintah dan alumni untuk
mewujudkan Science Techno Park.
Pendapat Alumni Tentang
Hubungan dengan Almamater, Mahasiswa, dan Industri Maritim
1. Multi Disiplin Teknologi dan Skala Industri
Kak
Aca (A. Razak Wawo) – Ketua Ketua DPW IKATEK Unhas Jabodetabek menceritakan pengalamannya selama berkarir di Jawa sampai belajar
multi disiplin keteknikan di industri strategis. Menurutnya, memang sudah
waktunya kita fokus pada kemaritiman.
Senada
dengan Kak Aca, Kak
Jamsir mengatakan bahwa satu hal perlu
diperhatikan mind-set untuk bidang teknologi adalah bahwa perlunya mempelajari
bidang lain selain yang dipelajari saat kuliah. Kak Jamsir menyebutkan bahwa
dirinya melihat pengalamannya sebagai lulusan Teknik Mesin yang kemudian di
lapangan juga belajar Elektro, Oil and Gas, dan Perkapalan.
Habibie
Razak mengamini perihal isu multi disiplin
ini. Menurutnya, perlu mengarahkan mahasiswa untuk menjadi engineer
multi disiplin agar kelak perspektif karirnya jauh lebih bagus. Peluang menjadi
project manager atau project director terbuka lebar.
Di
samping itu, Kak Aca juga menyinggung soal applied technology. Menurutnya
fasilitas laboratorium perlu dipersiapkan ke arah komersial. Di Indonesia
timur, kita membutuhkan hubungan yang mesra antara perguruan tinggi, industri, dan
pemerintah.
Tantangan
ke depannya adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan produksi massal dalam skala
industri. Kita harus berusaha untuk kompetitif.
Nah,
momentum HBH inilah waktu yang tepat untuk berkolaborasi dalam bentuk aksi
nyata. Di luar negeri, semisal di China, perguruan tinggi, laboratorium, dan
industri sudah merupakan satu-kesatuan. Mereka berkolaborasi dengan license
dunia.
2. Merutinkan Komunikasi
Untuk
itu, Kak Aca Wawo mengusulkan adanya diskusi rutin antara alumni dengan pihak
fakultas dalam membicarakan potensi apa yang bisa dikembangkan ke depannya
mengingat wilayah Indonesia timur memang membutuhkan fakultas Teknik dengan industri
yang kuat.
Senada dengan Kak Aca, Kak Isradi Zainal - Ketua Ketua DPW IKATEK Unhas wilayah Kalimantan menyatakan perlu adanya bincang-bincang atau seminar atau lokakarya Inovasi Karya Teknologi – pas sekali singkatannya ”IKATEK”.
Menurutnya,
penting dilakukan kegiatan yang mengekspos temuan fakultas/alumni ke media agar
diketahui masyarakat luas. Banyak temuan kita yang tak terekspos, berbeda
dengan jurusan Teknik dari kampus-kampus lain yang banyak mengekspos temuannya
padahal Teknik Unhas tak kalah dengan mereka.
3. Dukungan untuk Almamater
“Universitas
zaman kini harus menyesuaikan kurikulumnya dengan Industri 4.0 karena disadari atau tidak, banyak perubahan,”
ucap Kak Isradi
Zainal.
Kak
Jamsir menekankan pada pentingnya memberi perhatian untuk bidang industri
Oil and Gas. Menurutnya,
untuk bidang yang lain seperti Mesin, Sipil, Perkapalan, Unhas tidaklah
ketinggalan bahkan bisa leading dari kampus-kampus lain di Indonesia.
Di
zaman ini, terbuka peluang besar bagi mahasiswa dan alumni Teknik Unhas sehingga
perlu mempersiapkan diri karena mulai running proyek-proyek industri minyak
dan gas bumi di bagian timur Indonesia.
Di
Batam yang notabene tempat industri, alumni FT Unhas membantu memfasilitasi
mahasiswa FT Unhas yang Kerja Praktik ke sana. Namun tentunya, pihak
universitas juga perlu memberi dukungan yang maksimal.
Di antaranya – menurut Kak Jamsir adalah, “Perlu memberikan jiwa entrepreneurship dan fighting spirit agar confidence. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan mandatory bagi mereka. Tidak bisa berkarir skala nasional/internasional kalau kemampuan berkomunikasi lemah.”
Habibie
Razak yang juga
merupakan pengurus
PII pusat pendapat punya pendapat serupa, yaitu bahwa lembaga kemahasiswaan
tidak boleh hilang. Keterampilan berorganisasi dibutuhkan oleh mahasiswa. Bukan hanya knowledge, yang harus diperhatikan oleh profesional adalah attitude dan kebiasaan yang baik.
Mengenai
sertifikasi juga tak kalah pentingnya. Jumlah
insinyur profesional di seluruh Indonesia (PII) baru 14.000 yang saat ini bisa
berkompetisi dalam rangka MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dua atau tiga
bulan lalu keluar PP (Peraturan Pemerintah) No. 25 tahun 2019. PP dari UU
No. 11 tahun 2014 Tentang Keinsinyuran.
Sebagaimana
yang kita ketahui bersama, salah satu patron keinsinyuran di Indonesia Timur
adalah FT Unhas. IKATEK, harus memerhatikan juga regulasi dalam kompetensi/
sertifikasi ini. Mungkin perlu mencontoh kampus-kampus di Jawa.
Seperti
UGM dan ITB yang almamaternya mengimbau alumninya untuk mengikuti Program
Profesi Insinyur. Sertifikasi sangatlah penting sebagai bekal berkompetisi. Kemampuan berkompetisi dengan alumni dari
kampus lain bisa
menjadi kunci keberhasilan alumni.
Ir.
H. Hamdam yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menyoroti soal terbentuknya “ikatan emosional” antara alumni dengan pihak kampus.
Misalnya membuat suatu bentuk kesepakatan kerja
sama inovasi.
Juga bagaimana supaya putra-putri dari alumni yang berada di luar Makassar/Gowa tertarik untuk melanjutkan pendidikan di FT Unhas. Belum lama ini, wilayahnya menjajaki MoU (memorandum of understanding) dengan rektorat Unhas untuk pengadaan dokter spesialis.
Menyikapi Tidak Lanjut
Kerja Sama Alumni – Almamater FT Unhas
Ketua
DPW Ikatek Unhas Jatimteng & DIY – Kak Askari Azis mengingatkan mengenai pentingnya menindaklanjuti usaha komersial bersama alumni untuk kelangsungan sinergitas antar alumni dan memikirkan
sebagai sumber dana bersama.
Kak
Sapri Pamulu menekankan sekali lagi mengenai perlunya
membicarakan baik-baik bagaimana model kerja sama alumni – fakultas agar
kongkrit sehingga bisa menjadi bahan musayawarah IKATEK Unhas dalam waktu dekat.
Sementara
itu, dari pihak kampus Dr. Ilham Alimuddin urun suara. Menurutnya, data base alumni menjadi kekuatan. Akan
mudah bekerja sama dengan alumni jika terkontrol dengan baik.
“Kerja
sama apapun kalau ujung tombaknya dosen Teknik, bisa dibantu oleh pihak
fakultas. Sudah ada international office yang akan mengakomodir kerja
sama-kerja sama internasional ke depannya. Ada komitmen fakultas untuk
mensupport alumni dalam bekerja sama,” ucap manajer Kemitraan dan International Office FT
Unhas ini.
Dekan
FT Unhas mengamini ucapan Dr. Ilham. “Jangan
pernah lepas jabat tangan dengan alumni, prinsipnya. Kampus-kampus di luar
negeri besar karena ikatan yang sangat kuat dengan alumninya,” ujar Pak Dekan
dan menyatakan kesiapannya menunggu aksi lebih lanjut.
Seperti bermulanya: diawali dengan gerimis, pertemuan hari ini pun diakhiri gerimis yang menemani penanaman 50 pohon bitti secara simbolis.
***
Seperti bermulanya: diawali dengan gerimis, pertemuan hari ini pun diakhiri gerimis yang menemani penanaman 50 pohon bitti secara simbolis.
Makassar, 19 Juni 2019
Bersambung ke tulisan berikutnya tentang malam puncak HBH
Baca
juga tulisan sebelum ini:
Baca
juga tulisan-tulisan tentang HBH IKATEK Unhas:
- Pak
Walikota, Futsal, dan Anak Teknik (2015)
- Rindu
Kampuz, Seru-Seruan Masa Kini Alumni FT UNHAS (2016)
- Rindu
Kampuz: Menapaktilasi Kampus Tamalanrea (2016)
- Rindu
Kampuz: Lautan Putih dalam Gala Dinner (2016)
- HBH IKATEK
UNHAS 2017: Dari Liga Futsal Hingga Jasad Ikan Paus (2017)
- Maskulinnya
Home Zweet Home 2018 (2018)
- Cerita
Sinergi di HBH IKATEK UNHAS 2018 (2018)
Tulisan-tulisan
lain tentang Unhas:
- Pentingnya
Orang Tua dan Pendidikan Tinggi Berkolaborasi dalam Membentuk Karakter Positif
Anak (juara 1
lomba blog 60 Tahun Unhas)
- Kenangan yang Teresonansi dan Seminar di Kampus Merah
- Makassar Sombere’ & Smart City, Solusi dan Asa
- Pengembangan Teknologi untuk Mewujudkan Makassar Sombere’ & Smart City
- Ketika Si Bungsu Ikut Seminar Nasional Kota Cerdas
- 5 Kenangan Tentang Seminar
- UNHAS, Menyemai Asa dari Timur
- Pemuda, Ayo Berjuang Tentukan Pilihan, Kejar Impianmu
- Memaknai Kelulusan, 17 Tahun Kemudian
- Orientasi Mahasiswa Baru dan Setan yang Menyusup
Share :
Di Gowa ada UPT milik kemdikbud yang menangani diklat bagi guru-buru bidang kelautan dan perikanan, dan sampai sekarang kayaknya nggak ada pegawainya yang alumni Unhas. Mungkin bisa bersinergi juga ke sana mbak.
ReplyDeleteDiklat untuk guru ya ... untuk sekolah apa, ya? Penasaran.
DeleteTerima kasih, Mbak.
Ternyata Sulawesi Selatan cuma punya satu galangan kapal, ya? Kesempatan besar nih, bagi putra daerah untuk berkarya.
ReplyDeleteIya benar, Mbak. :)
DeleteKeren banget nih alumni nggak lupa ama kampus asalnya selain itu juga untuk membahas sesuatu yang positif :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak :)
DeleteTiba-tiba aku teringat almamaterkuuu yang sekarang katanya akreditasinya menurun. Hiks. Betul sekali, kampus harus menjaga komunikasi dan hubungan baik dg para alumni. Keren ya UNHAS ini, Mbak. Alumni pasti ikut bahagia dan bangga.
ReplyDeleteSemoga segera naik lagi ya akreditasinya, Idah.
DeleteKeren ya alumni ikatek ini sampai bisa membangun galangan kapal, komunikasi terjalin kompak antara alumni dan kampus pasti banyak manfaatnya...
ReplyDeleteIn syaa Allah, banyak yang pengen bangun daerahnya, Mbak Dedew 😍
DeleteWaw ini dunia baru untukku Mba. Ngerasa dapet ilmu baru. Bagus banget ya kampuz bisa berkolaborasi ama alumninya juga biar bisa membuat program dengan maksimal sesuai dengan bidang mereka. Acaranya besar juga ya karena banyak orang penting yang dateng juga
ReplyDeleteKalo berkolaborasi,.in syaa Allah akan Makin besar manfaatnya Mbak 😘
DeleteWah bener banget nih, kalau semua kampus punya ikatan alumni yang aktif dan terkoneksi online bisa lebih enak ya. Pun untuk perkembangan junior-juniornya. Aku juga setuju dengan multi-disiplin ilmu itu apalagi yang ada keterkaitan supaya bisa melihat secara helicoptee view.
ReplyDeleteIkatan yang kuat antara almamater dan alumni akan menumbuhkan sebuah sinergi yang bisa jadi kekuatan untuk membangun daerah setempat hingga makin beerkembang dan maju.
ReplyDeleteSenang dan syukur pada kepedulian dan sumbangsih IKATEK Unhas
Keren banget ini mah mba, saling bersinergi ya. Jadi ingat almamater sendiri.
ReplyDeleteKampus memang harus terus merangkul seluruh alumni agar ikatan alumni dengan almamaternya terus terjaga erat sehingga ke depannya akan tercipta kerja sama yang baik dalam berbagai bidang
ReplyDeleteJadi inget ikatan alumni kampus ku mbak. Baru baru ini juga sama, lagi punya rencana untuk bersinergi dengan almamater di bidang permesinan. Pernah juga berkolaborasi dengan pemkot Bandung.
ReplyDeleteSemoga sinergi ikal unhas dan almamater nya bisa membangun daerah Sulawesi pada umumnya ya mbak.
Seru ya ini acaranya jadi inget almamaterku juga mbak. Dengan adanya seperti ini rasanya kita masih bagian dr kampus yaa..
ReplyDeleteIkatan alumni sangat penting apalagi pas masuk dunia kerja...klo atasanya lulusab univ a anak buahnya banyak lulusan univ a. Itu yg saya rasakan saat kerja d perusahaan
ReplyDeleteKak Niar alumnus Unhas kah?
ReplyDeleteIkatan alumni ini mesti bisa berkontribusi untuk kampus.
Dan ini yang saya kagumi sekali dengan almamater ITB.
Bisa merangkul adek-adeknya dalam erintis karir yang notabene mereka kebanyakan menjadi enterpreneur di bidang keahliannya saat kuliah dulu.
Kereen..
Semoga Unhas makin jaya.
Alumnus harus tau dari mana dia berasal...
ReplyDeleteLho, Sulawesi cuma punya 1 galangan kapal? Padahal Sulawesi Selatan lekat dengan Pinisinya, yaa.. Bangunan Unhas pun bentuknya seperti Pinisi kan?
ReplyDeleteTapi bersyukur sekali, setidaknya ada yang ingin memulai. Ada niatan untuk membesarkan industri perkapalan.
Keren ih alumni nya bisa membangun galangan kapal, salut
ReplyDelete