Tak
sulit menemukan lokasi tempat acara yang sekarang menjadi butik
Haflah – di Kompleks Minasa Upa Blok J6 No. 12 karena rumah mertua
adik saya di dekat situ. Di depan rumah itu, di luar pagar terpasang
tenda. Di bawah tenda berjejer barisan kursi. Beberapa lelaki duduk
di situ.
Di
teras, sejumlah perempuan berjilbab sedang menyiapkan konsumsi. Saya
menyalami mereka setelah bertemu dengan Liza
Nurkhalisah – brand owner dari
Haflah, sekaligus penggagas Kasih Palestina di Makassar.
Liza sedang berbicara |
Liza
mempersilakan saya masuk ke dalam ruangan serupa paviliun di sisi
kiri depan rumah. Di situ
terpanjang pakaian-pakaian pengantin milik Haflah. Saya
menyalami 3 perempuan yang sedang duduk di dalam ruangan itu.
Dari
website Kasih Palestina, saya peroleh keterangan mengenai visi
Kasih Palestina, yaitu
menjadi lembaga kemanusiaan internasional yang peduli terhadap
Palestina dan Al Aqsha. Pada sambutannya, Liza menjelaskan, mengapa
butik pengantin ada di sini.
“Kegiatan sosial itu harus ditopang oleh kegiatan ekonomi sehingga kita tidak selalu berharap kepada donatur,” Liza menjelaskan bagaimana agar kita berdaya dan mampu menghasilkan kegiatan ekonomi yang halal yang in syaa Allah dari situ rezeki dari Allah senantiasa terbuka.
Prof. Veni Hadju (berdiri) |
“Lembaga
Kasih Paletina memang fokus menyalurkan bantuan untuk isu kemanusiaan
di Palestina, donasi akan disalurkan secara langsung kepada korban
perang di Palestina. Mohon doanya agar lembaga Kasih Palestina bisa
terus eksis, bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas,” imbuh
Liza.
Ada
3 misi gerakan Kasih Palestina di Indonesia, yaitu: berperan
aktif untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,
menjalin kerja sama positif perorangan dan lembaga untuk
berkontribusi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Palestina,
dan memberikan edukasi seputar permasalahan Palestina dan Al Aqsha .
Sejak
Januari berkegiatan di Sulawesi Selatan, Kasih Palestina telah
menghimpun donasi di atas 500 juta rupiah (dari 2 kali berkegiatan).
Liza optimis, target dana 2 miliar bisa terpenuhi atas izin Allah.
Selain butik pengantin, di Makassar, ada “Dapur Kekasih Palestina”
dengan layanan catering yang sebagian keuntungannya untuk
donasi kemanusiaan.
Bulan
Ramadhan lalu, Dapur Kekasih Palestina menyalurkan 2000 snack
box dan 2000 porsi nasi kotak selama 20 hari. Lima ribu rupiah
dari keuntungan per kotaknya disisihkan untuk Palestina. Nah, bagi
yang mau beramal untuk Palestina bisa memesan di Dapur Kekasih
Palestina.
Foto: Liza |
Prof.
dr. Veni Hadju memberikan tausiyah
mengenai pentingnya mencintai semua makhluk ciptaan Allah, apalagi
yang seiman. “Mengapa Palestina menjadi tujuan? Karena kita
diciptakan Allah bukan saja memikirkan diri sendiri dan keluarga kita
tetapi memikirkan masyarakat Islam di seluruh muka bumi,” ucap
Prof. Veni.
Prof.
Veni, mengingatkan doa Nabi
Ibrahim - “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku
dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim; 41). Nabi
Ibrahim berdoa bukan untuk dirinya sendiri, juga bukan untuk
keluarganya saja
tapi untuk seluruh muslim.
“Kenapa mendoakan seperti itu? Karena kita memang dianjurkan untuk melihat secara keseluruhan. Kita itu diberi kemampuan untuk memberi kasih sayang kepada seluruh umat manusia di muka bumi,” ucap Prof. Veni.
Selanjutnya
Prof. Veni menjelaskan mengenai otak manusia yang mempunyai 100
miliar sel. Sel-sel itu membuat otak kita luar biasa ketika
diberdayakan. “Namun kekuatan hati kita lebih luar biasa lagi. Hati
bisa mencintai semua makhluk yang ada di muka bumi. Sebaliknya juga
bisa membenci semua orang yang ada di muka bumi ini,” ungkapnya.
Makhluk
Allah yang kita cintai di muka bumi ini, baik itu hewan maupun
tumbuhan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kita. Efek kasih
sayang kita kepada tumbuhan saja bisa dirasakan tumbuhan tersebut.
Contohnya
seperti yang dialami oleh seorang kawan dari Prof. Veni yang seorang
pecinta bunga. Kawannya itu senantiasa bercengkrama dengan
anggrek-anggreknya. Menyapa bebungaan itu dengan penuh kasih dan
menyiramnya. Hingga pada suatu waktu dia kena penyakit kanker dan
harus dirawat selama berbulan-bulan di rumah sakit.
Prof. Veni Hadju (kiri). Foto: Liza |
Seperti
ada hubungan batin dengan bebungaan peliharaannya, anggrek-anggreknya
layu padahal asistennya di rumah tetap merawatnya dengan baik. Pada
kenyataannya, sama-sama dirawat tetapi hubungan kasih sayang yang
selama ini diperoleh bebungaannya tak ada lagi. Tak ada sapaan,
teguran, dan ekspresi kasih sayang dari yang merawatnya.
“Kasih
Palestina ini membangkitkan isu kasih sayang. Seberapa besar kasih
sayang kita kepada saudara-saudara kita dan memberikan perhatian,”
Prof. Veni mengajak hadirin untuk senantiasa melantunkan doa kepada
saudara-saudari seiman.
“Doa yang dilantunkan untuk semua orang akan kembali kepada kita. Kita sehat, dilindungi Allah, diberi kemudahan, diberi petunjuk, adalah tanda doa sampai kembali kepada kita,” ucap Prof. Veni.
Di
samping ajakan mencintai saudara seiman, Prof Veni juga mengajak
mencintai hewan. Karena seyogianya kita hidup bersama dengan hewan di
bumi ini dan hendaknya hidup harmoni. Jika terpaksa membunuh jangan
dengan amarah.
Foto: Liza |
Terakhir,
disampaikannya ajakan mendukung gerakan Kasih Palestina. Jika Anda di
Makassar/sekitarnya dan berminat berdonasi secara langsung, melalui
gaun pengantin atau box kue/makanan,
bisa kontak nomor ini: 0853-4365-2626, ya.
Makassar,
11 Juli 2019
Baca
juga:
Gaun Pengantin Muslimah Gratis dari Haflah Wedding
Share :
Inspiratif. Saya pernah baca kalau ingin ditolong orang hendaknya suka menolong orang, & kalau ingin didoakan banyak orang baiknya suka mendoakan banyak orang, apalagi ini seiman..
ReplyDeletewah semoga lembaga seperti ini selalu eksis dan kian bertambah ya, memang kita belum bisa meredakan konflik yang ada disana, paling tidak turut membantu dalam isu-isu kemanusiaan melalui lembaga2 seperti ini
ReplyDeleteOh Palestina ku sampai kapan terus dalam ketiak penjajahan. Semoga segera dibebaskan oleh generasi-generasi Muh.Alfatih mendatang.Aamiin.
ReplyDelete