Padahal waktu itu usia pernikahan kami barulah setahun. Tapi yang namanya
netizen ya, di mana-mana galak. Seolah mereka yang mengurusi kalau
kami dikaruniai anak, syukur-syukur kalo ngasih kado saat anaknya lahir. 😤
Namun demikian, saya dan pak suami memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Sampai tes kesuburan segala. Hasilnya memprihatinkan. Kondisi hormon kesuburan saya
tak memadai, sel telur yang diproduksi terlalu kecil.
Sementara suami saya mengalami oligozoospermia (jumlah sperma
kurang dari jumlah sperma yang sanggup membuahi) dan astenozoospermia
(pergerakan kebanyakan sperma kurang bagus). Oleh dokter, kami diperhadapkan
pada kemungkinan menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung (In Vitro
Fertilization – IVF).
Orang seenak-enaknya saja berkomentar, seperti tidak tahu kalau kehamilan
itu kehendak Allah, ya. Masalah saya dan suami kompleks. Saya sering mendengar orang
menyalahkan kondisi istri sebagai tertuduh yang tidak subur padahal sesungguhnya,
baik istri maupun suami, keduanya punya peluang yang sama besarnya dalam
menyumbang infertilitas.
Misalnya ada istilah oligoastenozoospermia, teratozoospermia,
oligoastenoteratozoospermia, dan azoospermia yang menggambarkan
kondisi sperma yang tak baik. Ada lagi istilah varicocele, idiopathic,
sexual disfunction, dan sebagainya yang menunjukkan kondisi suami penyebab
infertilitas.
Sementara bagi perempuan, masalah di organ-organ reproduksi pada endometrium,
indung telur, mulut rahim, hormon, rahim, saluran telur, dan lain-lain bisa
menjadi faktor lainnya. Maka terbayangkankah oleh kalian wahai netizen, jika
kondisi dari kedua belah pihak yang bermasalah, apakah bisa dibantu dengan
komentar-komentar miring yang tak semestinya? 😑
Waode Nurfina – Operational Manager PT. Morula IVF Makassar |
Seharusnya kalian menjadi seperti MORULA IVF yang membantu para pasangan pendamba
momongan. Morula
IVF Makassar, adalah salah satu klinik dalam jaringan Morula IVF Indonesia. Jika
cikal-bakal Morula IVF Jakarta berdiri pada tahun 1997 sedangkan Morula IVF
Makassar berdiri sejak tahun 2017.
Berkenalan dengan Morula IVF
Makassar
Pada tanggal 25 Agustus kemarin, saya menghadiri acara 2 Fabulous Years of Morula IVF Makassar di Atrium
Tokyo Mal Pipo. Waode Nurfina – Operational Manager Morula IVF Makassar memperkenalkan klinik fertilitas yang
beroperasi di lantai 9 Rumah Sakit Awal Bros ini.
Semua kasus yang ditangani dianalisa secara tim di klinik yang
mengharuskan pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi pasien memperlihatkan
bukti mereka sah sebagai pasutri saat registrasi ini. Ada 4 dokter spesialis Obgyn
(spesialis kandungan) dan 1 orang dokter spesialis andrologi yang mengupas
setiap kasus yang masuk.
Secara garis besar ada pemeriksaan laboratorium di klinik ini (untuk analisa
sperma, sel telur, dan hormon), ada layanan USG, akunpuntur, konsultasi
psikolog, inseminasi buatan, dan bayi tabung (IVF). Untuk bayi tabung, ada dua
teknologi, yaitu ICSI dan IMSI.
Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia) |
Untuk teknologi IMSI, Morula IVF Makassar adalah salah satu dari 3 klinik
Morula yang memiliki teknologi terbaru IMSI yang launching hari ini –
demikian dikatakan oleh Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia). Menerbitkan optimisme baru,
akan semakin banyak pasangan yang terbantu, menyusul 200-an kehamilan dan
kelahiran 62 bayi melalui perantaraan Morula.
Selama ini digunakan teknologi ICSI (Intracytolasmic Sperm
Injection), yang mana satu sperma aktif diinjeksikan ke sel telur. Ternyata
disadari tidak selalu sperma yang aktif menunjukkan kualitas bagus. Nah, dengan
teknologi Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection (IMSI), bisa dipilih sperma yang
berkualitas.
Kualitas sperma mempengaruhi keberhasilan proses inseminasi buatan dan bayi
tabung. Sperma yang jelek kualitasnya (bentuknya jelek) bisa terlihat dengan pembesaran 6000x menggunakan teknologi IMSI.
IMSI secara sederhananya merupakan teknik memilih sperma untuk mendapatkan
sperma berkualitas karena bentuk sperma terlihat jelas.
Salah satu pesan penting dari acara ini adalah bahwa kualitas embrio yang
nanti akan berkembang menjadi kualitas janin tergantung pada lelaki – pada kualitas
spermanya. Dengan IMSI, kualitas sperma dapat diketahui. Nah, perhatikan hal
ini wahai lelaki dengan menjaga kualitas kalian!
Prof. Arief Budiono, PhD |
Khusus mengenai perbedaan teknologi ICSI dan IMSI beserta teknologi
terbaru pada system freezing embrio di klinik Morula
disampaikan oleh Prof. Arief Budiono, PhD pada sesi talkshow usai Tya Ariestya menginspirasi
para pejuang dua garis.
Inspirasi Tya Aristya untuk
Pejuang Dua Garis
Tya Ariestya telah berhasil menjalani 2 kali persalinan melalui program
bayi tabung di klinik Morula IVF Jakarta. Khusus bagi Anda yang merindukan buah
hati, saya resumekan penyampaian Tya di sini, mengenai tips menjalani program
IVF:
Rencanakan kapan ingin hamil.
Rencanakan sejak awal pernikahan kapan ingin dikaruniai buah hati. Pasangan
dikatakan subur jika mereka tinggal Bersama dan dalam jangka waktu 1,5 tahun
sudah dikaruniai momongan. Jika menikah sudah di atas 35 tahun, jangan tunggu hingga
1,5 tahun, segeralah periksakan diri karena kualitas sperma dan sel telur
menurun seiring bertambahnya usia.
Periksakan diri beserta pasangan
Tya dan suaminya merupakan pasangan yang well prepared. Sejak
sebelum menikah mereka sudah memeriksakan fertilitas. Pada saat itulah
diketahui bahwa Tya mengalami gangguan hormon yang diistilahkan dengan PCO.
Hormon laki-laki Tya lebih banyak daripada hormone perempuannya. Selain itu,
sel telurnya terlalu banyak dan kecil-kecil, tidak mudah membesar sehingga
sulit dibuahi.
Neng Kece (MC) dan Tya Aristya |
Masalah hormon ini terjadi bisa karena faktor genetika atau kelebihan
berat badan. Untuk kasus Tya, dia tidak obesitas saat itu, beratnya hanya 46
kg. Tya dan suami menjalani terapi alami untuk mengobati permasalahannya selama
1,5 tahun namun tak kunjung berhasil. Next step, mereka memutuskan
mengikuti program bayi tabung.
Pilih klinik fertilitas yang nyaman.
Tya memilih klinik Morula IVF Jakarta, bukannya memilih ke luar negeri
karena mempertimbangkan faktor kenyamanan. Dia merasa nyaman menjalani program
bayi tabung “di rumah sendiri”. Berada dekat dengan keluarga dan beristirahat
di rumah sendiri membuatnya merasakan rileks.
Cari informasi mengenai klinik fertilitas yang dituju.
“Setahu aku, Morula tempat bayi tabung paling bagus. Nggak di
Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” ungkap Tya Ariestya. Tya mengakui sudah
mencari informasi mengenai Morula sebelum memutuskan menjalani program IVF di
Morula IVF Jakarta.
Menyimak takshow ini, terlihat nyata kecerdasan Tya dalam berbagi
kisah, terutama mengenai pengetahuannya tentang program bayi tabung di Morula. Program
pertamanya berhasil, yang kedua gagal, yang ketiga berhasil dengan menggunakan
teknologi IMSI.
dr. Sriwijaya, Sp.OG |
Pada program ketiganya, Tya memperoleh 6 embrio. Kali ini bisa cek kromosom
embrio, bagus atau tidak. Tya mengaku masih ingin menjalani proses bayi tabung
lagi karena masih ada 3 embrionya yang di-freezing di Morula IVF
Jakarta.
Hindari stres.
“Jaga stress. Lakukan apa saja yang bikin happy, dan jangan terbebani
perasaan bersalah,” ucap Tya. Menurutnya, kegagalan bisa memicu rasa bersalah
itu timbul. Jangan sampai terjadi karena akan berpengaruh pada proses menuju
kehamilan.
Sayangnya, Tya tak bisa lama-lama, dia harus segera balik ke Jakarta untuk
mengasuh buah hatinya. Dia masih memberikan ASI tiap dua jam. Sebelum ke
Makassar, pada jam 5 dia masih menyempatkan diri memerah ASI untuk bayinya.
dr. Rossy Sintya Marthasari, Sp.And. |
💚💛💜
Saya kira Tya berhasil menginspirasi para pejuang dua garis yang hadir di
acara ini. Beberapa pasang mata saya lihat memerah setelah sesi talkshow Neng
Kece – MC dengan Tya usai. Penjelasan Tya dan para dokter ahli setelahnya (dr.
Sriwijaya, dr. Rossy, dan Prof. Arief) makin membuka wawasan saya mengenai
program bayi tabung.
Menariknya lagi, pada acara ini diluncurkan film pendek berjudul CUCU yang diperankan oleh bintang-bintang
Makassar pada peringatan ulang tahun kedua Morula IVF Makassar. Film ini digarap dengan serius dan dibintangi beberapa bintang di Makassar, di antaranya adalah Ikram dan Firza (pemeran utama) serta Tumming dan Abu.
Pastinya, kalau ada Tumming
dan Abu, film ini jadi lebih menarik karena berupa komedi. Memahami proses bayi
tabung pun menjadi lebih mudah. Film ini memberi penjelasan yang mudah diterima oleh orang awam.
Beberapa pemain CUCU: Ikram, Firzam Tumming, dan Abu. |
Peringatan 2 fabulous years of Morula IVF Makassar |
Nah, semoga dengan tulisan ini, para pejuang dua garis bisa mendapatkan
inspirasi baru dan terus berjuang untuk memperoleh momongan yang diimpikan. Tak
ada yang tak mungkin kalau Allah berkehendak, tugas kita “hanyalah” berusaha
semaksimal mungkin. Bahkan untuk kasus azoospermia[1]
sekalipun, masih ada harapan kata para dokter di acara ini.
Makassar, 28 Agustus 2019
Catatan kaki:
[1] Azzospermia adalah kondisi tidak adanya sperma pada cairan
ejakulasi selama orgasme (air mani).
Alhamdulillah, sekarang ketiga permata hati saya: berusia 18, jelang13, dan jelang 10 tahun. Sekarang kami berada di tahap perjuangan yang berbeda. Semoga para pejuang dua garis masih bersemangat menggapai karunia-Nya 😍.
Baca beberapa kisah ketiganya:
- Dari Tidak Subur Menjadi Subur (Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah)
- 3 Keajaiban dalam Hidup Saya
- Menakjubkannya Kehamilan Pertama
- Tiga Mutiaraku, Nikmat-Nikmatku
- Kita Hanya Berusaha dan Memilih Jalan
Share :
Bener banget tuh Mbak untuk sepasang pengantin yang baru menikah memang sangat mendambakan yang namanya si buah hati
ReplyDeleteYEs, apalagi dengan adanya pertanyaan dari para netizen :D
DeleteWah ada film pendeknya juga nih ya Mbak. Bagus banget nih ya Mbak
ReplyDeleteAda, Mbak. Nonton yuk :)
DeleteWah saya baru tahu nih Mbak. Terima kasih atas informasinya ya Mbak
ReplyDeleteSama-sama, Mbak
DeleteBerat banget ya perjuangan menanti hadirnya buah hati.
ReplyDeleteSyukurlah karena sejak ada Morula IVF di Makassar, beberapa pasutri sudah terbantu untuk mendapatkan keturunan.
Alhamdulillah ya Mam Er, yang di Makassar ndak perlu mi jauh-jauh ke Pulau Jawa
DeleteKebalikan ma saya n istri nih. KB bobol 2x hehehe
ReplyDeleteSaya kebobolannya di anak yang ketiga hehehe. PAdahal dari awal sulit punya anak. Alhamdulillah, Allah Maha Baik
Deleteteknologi yg sangat membantu
ReplyDeleteBenar, Mbak
DeleteAdaki Tumming Abu pemeran paganna ganna hahahaa.... tp sy suka filmnya, menginspirasi. Sukses terus untuk Morula IVF
ReplyDeleteBaa, dia tonji yang bilang toh: "paganna'-ganna'" hahaha
DeleteSaya termasuk yang beruntung bisa dikasi rejeki kehamilan dengan mudah, liat ibu2 yang masih berjuan waktu itu saya jadi merasa bersyukur skali kak
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Tia. Saya pun, meski sulit dulu, alhamdulillah bersyukur sekali sudah dikaruniai 3 anak
DeleteEventnya seru sekali, banyak ilmu yg sy dpt 😍
ReplyDeletesaya juga kak dulu jadi korban "Kapan punya anak?" sekarang jadi korban "kapan tambah anak?" pusing juga hahahahaa
ReplyDeleteSelalu ada harapan di kak untuk orang-orang yang mau berusaha. Terharuka dengar cerita ibu2 pejuang dua garis 😥
ReplyDeleteMemang yah kak, kadang orang lebih banyak komentar padahal tidak tahu dan dan tidak mengerti kondisi yang kita alami, tapi tidak ada yang tidak mungkin kalau sudah ada rezki untuk amanah anak, InsyaaAllah
ReplyDeletesemoga saya bisa segera dikaruniai momongan juga seperti para pejuang dua garis lainnya :")
ReplyDeleteWah saya baru tahu kalau Kak Niar sempat punya pengalaman agak lama menanti buah hati. Alhamdulillah sekarang sudah diberi ya kak. Dan dengan adanya Morula IVF ini di Makassar semoga bisa membantu pejuang 2 garis lainnya.
ReplyDeleteDi acara ini baru benar2 aware soal IVF dan bgmana prosesnya, dan seru juga pas nonton film Cucu yang pesannya ngena banget tapi dikemas menjadi film komedi 😂
ReplyDeletejujur, ini acara yg sangat inspiratif.. selain menghadirkan dokter2 ahli yg menangani reproduksi, event ini juga mengundang Tya Ariestya sebagai public figure yg spesial datang ke Makassar untuk menceritakan pengalaman suksesnya program bayi tabung di Morula IVF.. oh iya, salut juga dengan inisiatif diluncurkannya film pendek "Cucu".. semoga dengan menonton film ini, makin banyak yg termotivasi untuk terus semangat berikhtiar mewujudkan mimpinya, terutama dalam hal memiliki momongan.. Aamiin.. apalagi ada unsur komedinya juga, jadi bagus sekali..
ReplyDelete