Saya baru tahu kalau materi ini ada di PNUP jadi buat saya ini hal yang
menarik. Ternyata kata Ndy (teman bloger), saat dia mahasiswa baru Teknik Kimia
pada tahun 2003, dia juga menjalani Bela Negara.
Kegiatan indoor Bela Negara di PNUP |
Yang berbeda adalah, baru pada tahun ini Bela Negara dilaksanakan di dalam kampus PNUP. Pada tahun-tahun sebelumnya materi serupa berlangsung di kamp militer, berpindah-pindah di Raider, Kostrad, dan Rindam.
Tentunya ada alasan khusus mengapa sekarang dilaksanakan di dalam kampus.
Selengkapnya bisa disimak pada video wawancara dengan Pak Lidemar Halide, ST.,
MT – Pembantu Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan PNUP yang saya sisipkan di sini.
Kegiatan indoor Bela Negara, di dalam auditorium kampus 2 PNUP |
Alasan yang dikemukakan oleh beliau juga relevan dengan hasil yang diharapkan olehnya, yaitu: diharapkan dengan durasi singkat, para mahasiswa baru mempunyai jiwa korsa – politeknik global, tidak lagi terkotak-kotak pada jurusan/prodinya sendiri.
Lebih bagus lagi jika nantinya bisa berkolaborasi sehingga menjadi kuat.
Harapannya mereka bisa bergabung antar jurusan dan menciptakan karya. Pada era
industrialisasi 4.0 ini diharapkan bisa menghasilkan pola baru sehingga
lapangan kerja bisa tetap terbuka dan membuka peluang kerja bagi orang lain.
Harapan lainnya diselenggarakannya Bela Negara di dalam kampus pada tahun
ini adalah agar para mahasiswa baru menjadi lebih peduli dengan dosen-dosen
dari jurusan lain dengan adanya pembinaan attitude dan akhlak mulia. Attitude yang baik penting untuk dimiliki.
Wawancara dengan Pak PD 3 (Bidang Kemahasiswaan) PNUP
Karena sudah meminta izin pada Pak Lidemar, usai mewawancarainya, kami pun melihat-lihat pelaksanaan Bela Negara di dalam auditorium lalu berjalan-jalan di pekarangan kampus. Para peserta yang berjumlah 1650 orang dibagi 2, ada yang di dalam auditorium dan ada yang di luar ruangan. Setelah selesai, baru berganti shift.
Saya memperhatikan wajah-wajah maba yang sedang latihan yel-yel. Mereka
terlihat capek dan banyak di antara mereka terlihat gembira. Beberapa lewat di hadapan
saya dengan wajah ceria, pergi membeli minuman di warung yang letaknya tak jauh
dari situ.
Saya masih mencari sosok yang bisa saya wawancarai lagi. Pak suami
membuka pembicaraan dengan salah seorang anggota tim PMI lalu saya melanjutkan
dengan bertanya beberapa hal padanya. Melalui Arini (Tim Medis KSR PMI PNUP) – mohon maaf kalau ada kesalahan,
catatan saya tentang nara sumber ini terhapus, saya mendapatkan beberapa
informasi.
Wawancara lengkap dengan Arini, anggota tim medis dari PMI
Di antaranya mengenai para mahasiswa baru yang tumbang, biasanya karena kasus penyakit bawaan (seperti asma), tak bisa terpapar sinar matahari, dehidrasi, dan tidak sarapan sebelum berangkat. Posko PMI ada di Posko Panitia – sempat saya lihat sebelumnya, para maba yang kepayahan dibawa ke sana untuk diberikan pertolongan pertama.
Tim Medis dari PMI ini bertugas selama kegiatan Bela Negara. Arini
sendiri juga merupaka mahasiswa PNUP semester 3. Salut deh sama anak-anak muda
ini yang punya misi mulia sehingga mau bergabung dengan tim PMI. Asyiknya ngobrol dengan Arini karena dia sudah menyapa saya dengan “Kak”. Masih pantas dong, ya saya disapa “Kak” oleh
mahasiswi semester 3. 😁
Menyenangkan sekali ngobrol dengan Arini, dia menjawab semua pertanyaan saya dengan ramah. Wawancara selengkapnya bisa disimak pada video yang saya sisipkan di sini. Setelah mewawancarai Arini, pandangan saya terpaku pada bapak-bapak tentara yang sedang mengamati pelaksanaan kegiatan outdoor.
Setiap kelompok didampingi oleh beberapa tentara pelatih sementara
beberapa tentara lainnya terlihat mengamati pelaksanaan kegiatan Bela Negara. Kami mendekati dan bertanya-tanya pada Sertu Kaharuddin dari
Yonif Raider/WYC.
Wawancara lengkap dengan Sertu Kaharuddin
Pak tentara ini sudah sering melatih masyarakat sipil. Bukan hanya mahasiswa yang dilatihnya. Ibu-ibu pun pernah dilatih olehnya. Sebagaimana Pak Lidemar dan Arini, Pak Kaharuddin juga bersedia menjawab semua pertanyaan yang saya tanyakan kepadanya.
Pada intinya, dia menganggap materi ini penting supaya anak jaman now
tahu kondisi negaranya seperti apa dan tidak semata menjadi “budak teknologi”.
Menurutnya, bela negara juga merupakan tugas anak muda milenial. Seperti apa
penjelasan lengkapnya, mari simak di video yang saya sisipkan di sini, ya.
Perjalanan kali ini menjadi sesuatu yang berharga bagi saya. Saya jadi
tahu kalau banyak (mungkin semua malah, ya) Politeknik sudah melaksanakan sistem
penerimaan mahasiswa baru dengan cara seperti ini dan PNUP sudah meninggalkan pola
lama yang mengandung perpeloncoan, bahkan mencoba melaksanakan Bela Negara di dalam kampus.
Secuil kegiatan outdoor, membuat yel-yel yang diperlombakan antar kelompok
Semoga saja ke depannya, apa yang dilakukan PNUP bisa menginspirasi kampus-kampus lainnya dan semua yang diharapkan bisa dituai hasilnya. Sukses buat PNUP.
Makassar 1 September 2019
Baca juga tulisan sebelumnya:
Baca juga tulisan-tulisan lain:
- Orientasi Mahasiswa Baru dan Setan yang Menyusup
- Kenangan yang Teresonansi dan Seminar Nasional di Kampus Merah
- Tulisan Reuni yang Bikin Iri
- Rindu Kampuz, Seru-Seruan Masa Kini Alumni FT UNHAS
Share :
Saya setuju, hal seperti ini memang lebih baiknya di dalam kampus.
ReplyDeleteNanti mengundang anggota tentara untuk membimbingnya.
Sehingga kegiatan ini bisa terpantau dan terkontrol oleh pihak kampus.
Saya pun setuju ☺
DeleteWah bagus banget nih Mbak acara yang seperti ini. Sukses terus buat PNUP
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Nisa
DeleteAndai saja kegiatan seperti ini ada di semua kampus hihi. Bagus banget
ReplyDeleteSemoga bisa, ya, Mbak,
DeleteWah dengan adanya acaranya ini bisa menjadi salah satu bentuk membela negara ya
ReplyDeleteKegiatan kayak gini bagus bgt. Cuma memang harus dipantau dari pihak kampus juga.
ReplyDeleteAnakku awal masuk SMA juga ada acara begini. Nginepnya gak di sekolah tapi di brigif. Namun tetap ada beberapa guru yg stay disana untuk mengontrol murid2.