Melalui https://www.traveloka.com/ rental-mobil/city/surabaya pun sekarang bisa diperoleh dengan
mudah. Sekaligus bisa diperoleh informasi jenis mobil apa saja yang tersedia,
untuk berapa penumpang, tanpa sopir atau dengan sopir. Gampang, deh.
Surabaya adalah kota yang punya tempat istimewa di memori saya sewaktu
kecil. Penyebabnya adalah, almarhum adik bungsu dari ayah saya menikah dengan
orang Jawa Timur dan mereka berdomisili di Surabaya.
Jembatan suramadu (Wikipedia), fotografer: Bella indahsyah wardana |
Teman-teman yang tahu saya asal Bugis-Gorontalo mungkin jika nanti melihat saya mengaku-aku orang-orang yang medok Jawa Timurnya kental sebagai sepupu
atau keponakan mungkin akan heran jika tak mengetahui hal ini. 😄
Selain om saya, dua orang sepupu dekat – keduanya keponakan kandung Ayah, juga menikah dengan orang Jawa Timur. Jadi ponakan saya sudah banyak
yang sama sekali tak berdialek Bugis atau Makassar lagi. Ada yang sesekali
pulang ke Soppeng – kampung nenek kami dan ke Makassar namun ada juga yang sama
sekali belum menginjakkan kakinya di Sulawesi Selatan.
Satu-satunya cara menyambung silaturahmi yang ada sekarang adalah melalui
grup WA Tanawali. Nama grupnya diambil dari nama nenek (ibu dari ayah saya):
Tanawali Daeng Sagala. Some day, saya pengen bisa jalan-jalan ke
Surabaya lagi. Terakhir ke sana sudah lama sekali, waktu baru menikah tahun 1999.
Waktu itu, saya dan suami baru saja menikah dan kami berangkat dari
Makassar menuju Riau. Naik pesawat ke Pekanbarunya dari Jakarta sih tapi kami
mampir dulu di Surabaya dan menginap di rumah Om di Kawasan Tanjung Perak.
Tempat pertama yang akan saya datangi kalau bisa ke sana lagi adalah
Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura. Saya
penasaran sekali dengan jembatan ini, ingin melihatnya dari dekat karena tahun
1999 lalu jembatan ini belum ada.
Nama Suramadu selalu saja terngiang-ngiang karena kalau bawa anak
bercukur di tukang pangkas rambut dekat rumah, tempat pangkas rambutnya makin membuat
saya penasaran dengan jembatan ini. Soalnya di dindingnya tertulis “Pangkas Rambut Rahmat Suramadu”.
Pemilik dan pekerjanya memang berasal dari Madura. Mau pangkas rambut di
Makassar juga, di mana-mana ada tukang pangkas berasal dari Madura. Para
pendatang dari Madura, banyak yang buka usaha pangkas rambut di Makassar, apa ndak
makin penasaran tuh haha.
Lantas kalau sudah melintasi Jembatan Suramadu mau ke mana? Nah, obsesi
saya setelah itu adalah bertemu sahabat blogger – Mbak Dian Ekawati yang
tinggal di sana. Pengen bisa menelusuri yang pernah saya tuliskan
tentang Mbak Dian ini di tulisan berjudul 3 Hal
Menarik Tentang Madura di Blog Dian Ekawati Suryaman. Mbak Dian pasti bisa
jadi guide yang asyik, saya yakin.
Mbak Dian banyak cerita tentang tempat-tempat wisata, tradisi, dan
kuliner di Madura di dalam blognya. Ada satu pulau yang saya sudah lama bikin
saya penasaran, sempat diceritakan oleh Mbak Dian juga di blognya, Pulau Gili Iyang
namanya.
Video Gili Iyang, dari akun Portal Madura
Dari informasi yang saya peroleh, disebutkan bahwa pulau ini merupakan
tempat kedua di dunia setelah Laut Mati yang kadar oksigennya terbaik di dunia.
Tak heran jika di pulau ini banyak orang yang berumur panjang. Pengen bisa
menghirup udara di sana, deh.
Untuk sementara, obsesi ini disimpan di sini dulu deh ya. Semoga saja
dengan menuliskannya, kelak akan terwujud keinginan ke Surabaya, Jembatan
Suramadu, dan ke Pulau Gili Iyang. Ah iya, bukan hanya itu sih. Pastinya sudah
begitu banyak perubahan yang terjadi di Surabaya apalagi sejak Ibu Rismarini
menjabat sebagai walikota.
Semoga nanti bisa melihat dari dekat Kenpark Surabaya, Ekowisata Mangrove,
Hutan Bambu Keputih, Food Junction Grand Pakuwon, Air Mancur Menari, Surabaya
Carnival Night Market (apa lagi, ya?), sembari bersilaturahmi dengan para
kerabat dan karib yang tinggal di sana.
Makassar, 18 September 2019
Baca juga:
- Agar Perjalanan Panjang Minim Drama
- Tips Memilih Tempat Duduk Kereta Api yang Nyaman
- Delapan Hotel Murah di Pekalongan
- Tempat Terbaik Berpelesir di Gresik
- Menikmati Kelelawar, Sejarah, dan Alam Soppeng
- Ketika Si Anak Bujang Bepergian Bersama Kawan-kawannya
- Merindukan Eksotisme Danau Purba Sulawesi
Share :
Wah jadi kangen nih pingin ke Surabaya lagi hihi. Memang bagus banget nih ya Mbak tempatnya
ReplyDeleteHayuk, jangan lupa sewa mobil saja biar lebih santai :D
DeleteJadi, pingin ke Pantai Gili langsung nih saya hihi. Pasti aslinya makin bagus
ReplyDeleteIyes :)
DeleteWah pasti seru banget nih kalau travelling ke Kota Surabaya ini. Bagus banget tempatnya
ReplyDeleteIya, pengen deh. Sejak dipimpin Ibu Risma kan sudah banyak perubahan ya?
Deletewihhh keren sekali.
ReplyDeleteOhiya jangan lupa kunjungi website kami di www.tasidola.com,kami menerima berbagai macam pesanan tas seminar,diklat,promosi dll, terima kasih :)
Aha siaap
Deletesaya baru tau kalau sekarang bisa rental mobil via traveloka :D
ReplyDeleteIya .. sudah bisa nih :)
DeleteAuto komen nih.. Thank You sudah ikut mengekspos Madura kak. Kutunggu kedatanganmu di Madura kaksay.
ReplyDeleteHaha siap Mbak Dian ... doakan panjang umur bisa main ke Maduraaa dan kita kopdar yah.
DeleteSaya pernah mendengar tentang Pulau Gili Iyang ini yang kadar oksigennya menjadi salah satu yang paling tinggi di dunia dan itu buat panjang umur memang...
ReplyDeleteSeru sekali kalau bisa berkeliling ke Surabaya lagi ya. Aku terakhir ke Surabaya tahun 2016 tapi belum sempat ke Madura.
Sampai sekarang saya belum kesampaian menjelajah tanah Madura euy, padahal masih di Pulau Jawa, hehe. Next harus roadtrip ke sana bareng anak-anak, biar seru.
ReplyDeleteHayuk lah Kak Niar, cusss ke Surabaya!
ReplyDeleteNtar aku juga mupeng ke rumah mba Diane di Sumenep :D
Blum pernah main ke rumahnya
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Ditengah kepungan asap begini, aku tuh suka berhalusinasi tinggal di pulau dengan kadar oksigen yang baik. Gili Iyang adalah impianku
ReplyDeleteWah,di saat lagu happening berita asap di mana - mana membuat tulisan mba ini membuat jadi mupeng pengen ke gili iyang.
ReplyDeleteMemang salah satu faktor panjang umur adalah lingkungan yang bersih/sehat ya mba.. ♥
daerah yang punya oksigen terbaik di dunia ada di Indonesia?
ReplyDeletemasyaAllah
semoga tetep begitu ya, secara kita lagi banyak asap.
Asapnya pun dah sampe medan nih..
Keren bahasannya Mba Mugniar. Jadi tau lagi tentang Gili Iyang. Selama ini pernah baca sekilas aja sih.
ReplyDeleteTraveloka emang megang banget yahh, layanan jasanya beraneka ragam.
Nah aku yg di Surabaya malah gak tahu soal Gili Iyang hehe langsung browsing deh hehehe tfs ya mba
ReplyDeleteSaya pertama numpang lewat Surabaya, pas pertama kali merantau, naik kapal pelni dari Makassar ke Jakarta, Mbak. itu kan mampir sejenak di Surabaya. Lalu baru dua tahun lalu jalan-jalan ke Surabaya. itu pun baru kotanya doang hehehe.
ReplyDeleteSurabaya memang memikat, banyak tempat yang bisa dikunjungi. Apalagi zaman now transportasi mudah ya, Mbak. Sama, saya dulu pas pertama kali merantau mengandalkan sepupu buat mutar-mutar kota, sekarang sudah enak.
Saya pernah ke Surabaya sekali aja, itu pun cuma mampir sebentar ke rumah sodara, gak sempat jalan-jalan.
ReplyDeleteEh iya, kalau di daerah saya yang jadi tukang cukur malah asli Garut semua lho, tulisannya pasti ASGAR alias asli Garut, hihi
Kalau udah mampir ke Jembatan Suramadu mampir ke Kenpark ya mbak. baik lama atau yg baru tempatnya bagus kok. Family friendly hehhee
ReplyDeleteOh iya Gili Iyang, pernah tahu drai postingan temen di IG, pantainya jadi tujuan kalau bisa ke Madura nih. waktu itu cuman ngelewati jembatan aja terus balik ke Surabaya heheee
Jadi penasaran sama Gili iyang ini deh kak...jujur baru denger yg pertama kalinya ini,hheee
ReplyDeleteSemoga segera kesampaian keinginan main ke Madura ya, Mbak.
ReplyDeleteSaya saja yang asli Kediri, ke Madura baru 4 kali, 2 kali sebelum ada Suramadu dan 2 kali setelahnya. Itupun ga nginep, berangkat dari Kediri dan pernah nginepnya di Surabaya.
Pengin juga nginep berapa hari di Madura dan jalan-jalan di sana. Apalagi kalau bisa jumpa juga sama sesama Dian, Mbak Dian blogger ternama dari Madura
Surabaya kota yang panas. Pengen kesana pas musim hujan, apakah akan lebih adem?
ReplyDeleteAku sering ke surabaya buat bisnis trip, tapi gak pernah ada waktu buat eksplorasi kotanya. Sedih.
ReplyDeleteSemoga lain waktu bisa ke sana, tanpa urusan bisnis
aku ke Surabaya cuma sekali dan cuma dua hari, jadi pengen merasakan obsesinya soalnya waktu ke Surabaya cuma pergi ke satu spot aja, rupanya banyak ya, termasuk spot yang ingin dikunjungi brother satu ini
ReplyDeleteIkut ke Madura dong Mbak....
ReplyDeleteHihihi. Pasti asyik kalau bertemu Mbak Dian juga.
Ternyata jenengan Bugis-Gorontalo, to... Oalah. Baru tahu. Kebetulan penasaran dengan menu urab ala Bugis. Kucari kok tak ada yang tahu namanya. Mbak Niar tahu?
Ealah... Malah galfok.
Aku pernah ke Surabaya karena kerjaan kantor. Tapi belum sempat jalan2 mengelilingi kota dan ke tempat wisatanya. Pengen juga ke Gili Iyang jadinya nih. Makasi sharingnya ya mas..
ReplyDeleteAku belum pernah ke Gili nih mbak. Bagus juga buat jelajah wisata ya. Kudu agendakan tahun depam pas liburan deh
ReplyDeletePas ke Surabaya dulu cuma numpang lewat saja, jadi pengin jadwalin khusus wisata ke Surabaya, Madura dan sekitarnya
ReplyDeleteKakaknya punya banyak kenangan ya di Surabaya.
ReplyDeleteAku juga ada sih waktu tahun 2013..
Tapi, kalau kenangan untul rental mobil juga pernah waktu di Malang pas tahun 2016..
aku belum tau banyak sih lokas di Sby, hanya tau beberapa kawasan saja dan itu hanya di kawasan kota daong
ReplyDeleteAamiin semoga terwujud obsesinya mba
ReplyDeleteSegera ke Surabaya ya kak Niar, nanti kabari aku kalau sudah sampai...
ReplyDeleteAkuuu belum kesampaian mau ke Surabaya, menyeberang ke Suramadu dan ke Madura buat ketemu mba Dian Eka.. Tunggu aku yaaaaaa
ReplyDeleteBaru sekali lewat jembatan Suraramadu. Seru. Anginnya semilir. Tapi kalo keliling di wisata Surabaya malah belum pernah.
ReplyDeleteSaya baru tau dan dengar soal pulau Gili Iyang ini kak, ternyata istimewa dih. Bisalah diagendakan juga jika suatu hari kembali menjejakkan kaki di Madura. Dulu ka Madura juga cuma sekadar nyebrang jembatan Suramadu, ga sempat explore pulau Madura lebih jauh.
ReplyDelete