Di atas sana ada tulisan ucapan selamat datang kepada
para peserta lomba menulis dan foto pewarta Astra yang berkunjung ke Kampung Berseri
(Bersih, Sehat, Cerdas & Produktif) Astra (KBA)[1]
Rappocini. Pada tanggal 27 September, saya menjadi salah satu peserta anjangsana
ini.
Mengapa Ifa dan saya merasa aneh? Karena saya tinggal di
daerah ini. Sementara Ifa merupakan relawan LeMina (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) yang sekretariatnya terletak tepat di samping kiri PAUD
Babul Jannah – PAUD binaan Astra dalam KBA ini.
Now you know, keanehan berangkat diantar pak suami,
melewati tulisan spanduk itu. Berkumpul di titik kumpul yang ditentukan lalu
bersama-sama para bloger dan jurnalis naik bus kembali ke lokasi ini! 😂 Tadinya mau
menunggu di rumah saja tapi saya ingin mengikuti prosedur yang wajar, mulai
dari registrasi di titik kumpul kami di Hotel Aryaduta.
Walaupun sudah tinggal di daerah ini sejak 1 Januari
1989, saya yang introvert ini tidak mengenal dengan sangat baik
lingkungan saya. Makanya saya ingin ikut rombongan blogger dan jurnalis
supaya bisa menuliskan hal-hal baik yang perlu dituliskan.
Sebagian bloggers. Foto: Abby Onety. |
Di gerbang lorong 3, kami – rombongan yang terdiri atas 2
bus disambut dengan atraksi berupa angngaru (pengucapan ikrar, dalam
tradisi Makassar) dan tari paddupa yang dipertunjukkan oleh seorang
pemuda dan sekelompok pemudi berpakaian adat Makassar. Mereka tergabung dalam Sanggar
Seni Rappocini yang terletak di lorong 3A.
Menyambut kami, selain Pak Wani dan beberapa staf Astra,
juga ada dari Humas Kota Makassar, Sekretaris Camat Rappocini, dan Lurah
Rappocini. Usai menyaksikan tarian penyambutan, kami menelusuri KBA Rappocini
atau KBA Burasa (Budaya Rappocini Sehat dan Aman).
Nama Astra tentu saja sudah tak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia termasuk saya. Sewaktu mahasiswa, saya salah satu penerima
beasiswa Toyota Astra pada tahun 1996. Sudah cukup lama saya
bersentuhan dengan kiprah Astra dalam memenuhi UU Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas beserta peraturan pelaksananya.
Angngaru (pelakonnya berbaju merah), di belakangnya penari tari Paddupa. Foto: dokumen pribadi. |
Peraturan pelaksananya adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas. Saya pun telah menuliskan tentang program CSR Astra – Kampung Berseri
Astra pada tulisan Astra:
Menyemai Inspirasi di Usia Matang.
Tak jauh dari gerbang lorong ada mural di dinding lorong
yang merupakan pagar bagian luar dari warung Bubur Ayam Pelana. Pak Wani
menjelaskan makna mural itu menunjukkan 4 pilar Kampung Berseri Astra.
Mural 4 pilar di bagian depan lorong 3. Foto: dokumentasi pribadi. |
Keempat pilar tersebut adalah Pendidikan,
Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan. Saya pernah menjelaskan tentang ini di
tulisan berjudul Menakar dan Menitip Asa Tentang Layanan Publik di Puskesmas.
Walaupun saya mengakui diri saya agak kurang bergaul,
saya termasuk sering menuliskan tentang PAUD Babul Jannah yang didirikan oleh
almarhumah Ibu Najmiah dan almarhum Bapak Haryadi Tuwo – orang tua dari Raoda.
Saya pengagum kedua orang tua Raoda karena dedikasi mereka pada masyarakat
sekitar demikian tingginya.
Rombongan memasuk lorong 3. Foto: dokumentasi pribadi. |
Salah satu bentuknya adalah dengan mendirikan PAUD atau
TK Babul Jannah yang awalnya merupakan sekolah informal dengan nama sekolah
Ahad. Saya menuliskan tentang ini pada tahun 2011 ke dalam tulisan berjudul SEKOLAH
AHAD, POTRET DEDIKASI GURU BERJIWA “LILLAHI TA’ALA”.
Papan petunjuk di sudut kanan depan PAUD Babul Jannah. Foto: dokumentasi pribadi. |
Belajar Ikhlas di PAUD/TK
Babul Jannah
Nah, PAUD Babul Jannah ini adalah tempat pertama dari
binaan Astra di dalam KBA Rappocini yang kami datangi, pilar Pendidikan dari
KBA. Barusan saya cek, ada 18 tulisan yang
saya buat terkait dengan Babul Jannah. Kalian bisa klik kategori Babul Jannah di blog ini.
Kini, Raoda Haryadi mengelola sekolah yang berdiri sejak tahun 2010 ini.
Saat kunjungan,
seorang peserta bertanya, “Ada berapa orang gurunya?” Raoda menjawab, “Saya ji,”
maksudnya hanya dia saja seorang. Ketika Ibu Najmiah meninggal tahun
2011 (ceritanya bisa dibaca pada tulisan Perginya
Satu Bintang di "Babul Jannah"), Pak Haryadi Tuwo - Laki-Laki Pecinta Anak-Anak ini mengelola sekolahnya bersama putrinya Raoda.
Kedua anak saya – Athifah dan Afyad menamatkan TK mereka
di sekolah ini. Ada ijazahnya, lho. Pak Haryadi mengurus sekolahnya supaya bisa
mengeluarkan ijazah. Saya menjadi saksi mata betapa berdedikasinya Pak Haryadi
mengelola sekolah ini bersama Raoda sepeninggal Ibu Najmiah.
Kegiatan di PAUD Babul Jannah. Foto: dokumentasi pribadi. |
Keluarga ini luar biasa. Tak mementingkan materi. Saya
sering menyimak ilmu ikhlas mereka ketika bercakap-cakap dengan mereka. Maka wajarlah
jika Babul Jannah masuk menjadi pertimbangan 4 pilar KBA untuk poin Pendidikan
sejak tahun 2016.
Mulanya, Pak Haryadi tidak membebankan biaya satu rupiah
pun kepada peserta didiknya namun ketika mengurus legalisasi sekolah, Babul
Jannah harus ikut aturan dengan menginstruksikan uang pangkal kepada siswanya.
Tak besar, Rp. 500.000 saja dan setelahnya tak ada uang bulanan hanya anak-anak
dibiasakan bersedekah setiap harinya.
Raoda (berbaju kaos putih-hijau). Foto: dokumentasi pribadi. |
Sedekahnya tak dipaksakan, sesuai kesanggupan. Sudah seperti
itu pun keringanannya tidak semua orang tua siswa patuh membayar uang pangkal.
Tapi Pak Haryadi tidak mempersoalkannya yang penting anak-anak mau bersekolah.
Sejak Pak Haryadi meninggal, tahun 2018 lalu (baca
kisahnya di tulisan: Mengenang
Sosok Haryadi Tuwo dari Babul Jannah), otomatis
Raoda seorang diri yang menjalankan sekolahnya. “Apa peran Astra?” tanya saya.
Saat itu Oda menjawab bahwa bantuan Astra adalah dalam hal pengadaan beberapa
peralatan dan pengecatan dinding sekolah.
PAUD Babul Jannah. Foto: dokumentasi pribadi. |
Di sini kami melihat anak-anak sedang mewarnai sementara
kami mewawancarai Oda. Di teras rumah disediakan penganan berupa kue-kue basah.
Para peserta mencicipi kue sebelum ke lokasi berikut.
Sebelum meninggalkan ruangan, pandangan saya menyapu buku-buku, bagian dari
Perpustakaan Mini Babul Jannah masih tertata di tempatnya. Tahun 2013 Pak Haryadi membuat
perpustakaan yang sepi peminat itu.
Atraksi Gandrang Bulo di Sanggar Seni Rappocini
Dari sekolah Babul Jannah kami berjalan kaki ke sanggar
seni di lorong 3A. Suguhan atraksi Gandrang
Bulo dari anak-anak usia sekolah dasar
menyambut kami di sini. Tim PKK Kecamatan Rappocini menyambut dengan
suguhan kue-kue. Sekelompok anak gadis berpakaian adat berdiri di depan sebuah
bangunan yang ada tulisan “Sanggar Seni
Rappocini”.
Gandrang bulo. Foto: dokumentasi pribadi. |
Kegiatan dari Astra Group sering kali mengundang Sanggar
Seni Rappocini – pilar Pendidikan lain dari KBA Burasa sebagai pengisi acara
seni, seperti tari-tarian tradisional. Kalian bisa melihat kegiatan sanggar
seni ini melalui akun Instagram @rappocini_art atau @kbaburasa. Eh, kalau di
akun @kbaburasa ini bisa dilihat kegiatan secara keseluruhan dari KBA
Rappocini.
“Memfasilitasi apa yang dibutuhkan, seperti perlengkapan
dan mempublikasi di Instagram. Sebenarnya sudah ada di sini, Astra support supaya
lebih bagus,” ujar Pak Wani. “Siapa pembinanya, Pak?” saya bertanya karena
ingin berbincang langsung dengan pembina Sanggar Seni Rappocini.
Ibu Sernawati. Foto: dokumentasi pribadi. |
“Ibu Serna,” Pak Wani memperkenalkan Ibu Sernawati kepada kami.
Seketika saya dan beberapa bloger dan jurnalis mengelilingi Ibu Serna.
Saat kami wawancarai, Bu Serna menceritakan mengenai
Sanggar Seni Rappocini yang berdiri tahun 2013 dan beranggotakan anak-anak
sekitar lorong 3. “Ada juga yang berasal dari luar lorong 3 tapi kebanyakan
dari sekitar sini,” imbuh Bu Serna.
Foto: dokumentasi pribadi. |
“Kegiatannya apa saja, Bu?” tanya saya.
“Tari tradisional Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, tarian
4 Etnis, dan musik,” jawab Bu Serna.
Sanggar Seni Rappocini pada 17 Agustus lalu tampil dalam
acara instansi-instansi pemerintah. Juga aktif ikut lomba hingga ke tingkat
provinsi. Keterlibatan Astra sejak 2016, diakui oleh Ibu Serna ada, dalam hal
bantuan perlengkapan seperti alat musik dan aksesoris penari. Juga menjadi
mediator acara yang diselenggarakan Astra.
Foto: dokumentasi pribadi. |
Maksudnya, jika ada acara dalam grup Astra ataupun
kerabat dari staf Astra, sanggar seni ini sering diundang untuk mengisi acara. Dari
sini kami berjalan kaki menuju rumah Bapak Sultan Dg. Liwang, tempat Posyandu
dan Bank Minyak Jelantah berada.
Menakar Sehat dan Sampah di Posyandu
dan Bank Minyak Jelantah
Pilar Lingkungan dan Kesehatan dari KBA Rappocini ada di
sini. Berlokasi di dalam Lorong Tuang Karaeng. Setiap bulan sejak
bertahun-tahun lalu – seingat saya lebih dari 10 tahun yang lalu, Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) di sini aktif memeriksa kesehatan ibu hamil, bayi,
dan balita.
Buku cerita di depan Posyandu. Foto: dokumentasi pribadi. |
Mulanya berlokasi di rumah almarhum Bapak Imam Bajuri
lalu pindah ke rumah Bapak Sultan Dg. Liwang yang waktu itu masih menjabat sebagai
ketua RW 1. Sejak awal tahun ini (semoga saya tak salah ingat), Posyandunya
berkegiatan untuk masyarakat lanjut usia (lansia) juga.
Cek kesehatan standard yang seharusnya dilakukan para lansia,
seperti cek kadar kolesterol, asam urat, dan tekanan darah didapatkan oleh para
lansia. Peralatan untuk mengecek terlihat di lemari yang ada di Posyandu. “Dari
Astra itu,” kata Ibu Dana.
Suasana di dalam Posyandu. Foto: dokumentasi pribadi. |
Pak Wani menjelaskan tentang Perpustakaan
Lorong dan Bank Minyak Jelantah. Oya, hampir lupa ... Jadi di depan rumah Bapak
Sultan Dg. Liwang ada lemari kecil yang berisi buku cerita anak-anak.
Anak-anak yang ingin membacanya bisa meminjam buku di
situ dan membaca di tempat. Ada juga yang membacanya di kuburan tua Tuang/Tong
Karaeng yang terletak di seberang rumah Bapak Sultan Dg. Liwang.
Bank Minyak Jelantah yang merupakan salah satu program unggulan
KBA Rappocini sekarang punya 70-an nasabah. Nasabah datang
menyetor minyak jelantah yang dicatat di dalam buku tabungan. Jika sudah
memadai, akan ditukarkan dengan minyak goreng baru. Selain itu, warga sekitar
juga diedukasi mengenai bahaya mengonsumsi minyak goreng berulang kali.
Pak Wani memperlihatkan buku tabungan Bank Minyak Jelantah milik salah seorang nasabah. Foto: dokumentasi pribadi. |
Bank Minyak Jelantah Rappocini ini bekerja sama dengan GenOil, perusahaan
pengolah minyak jelantah menjadi bio diesel yang didirikan oleh Andi Hilmy
Mutawakkil sejak 2018. Nah, mendengar nama GenOil, saya boleh bangga dong karena saya
sudah menulis tentang GenOil dan Hilmy sebanyak 3 kali di blog ini.
Detailnya, kalian bisa baca di Kisah
Sulap Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Biodiesel, SHOWCASE:
Ide dan Inspirasi dari Pasikola, Genoil, dan Film, dan Festival
Forum KTI: Smart dalam Reses Hingga Minyak Jelantah.
Akhir Juli lalu saya menghubungi Hilmy, meminta datanya
untuk saya nominasikan sebagai penerima Satu Indonesia Award dari Astra.
Sayangnya Hilmy sangat sibuk dan belum memberikan data yang saya minta hingga
pendaftaran ditutup. Dedikasinya dalam usaha mengolah minyak jelantah menjadi
bahan bakar biodiesel yang sangat membantu para nelayan patut diapresiasi
lebih.
Ibu Dana memperlihatkan proses menimbang minyak jelantah. Foto: dokumentasi pribadi. |
Kata Pak Wani, survei di RW 1 dan RW 4 menunjukkan bahwa
limbah minyak jelantah yang dibuang begitu saja ada sekira 20 liter per bulan. Limbah ini yang mencemari kanal. Jadi diputuskan bekerja sama dengan GenOil. Utusan
dari GenOil yang mengambil hasil tabungan warga pada waktu-waktu yang ditentukan.
Untuk itu, ada sejumlah keuntungan yang bisa disisihkan untuk Bank Minyak
Jelantah.
Pak Wani mengajak kami masuk ke bagian dalam rumah. Rupanya
di dalam sana ada para kader Posyandu yang menyambut kami dengan sajian
penganan kecil. Ah, luar biasa sambutan warga di sini, ya. Sebagai pengunjung
dan warga lorong 3 saya jadi bangga dan terharu.
Ibu Jaeha, Ibu Dana, dan Ibu Suma berdiri di dekat
sebuah meja dan timbangan minyak jelantah. Di belakang mereka ada lemari-lemari
kaca kecil. Beberapa ibu berseragam terlihat di ruangan itu. Antusiasme peserta
roadshow masih pada seputar Bank Minyak Jelantah.
Kader Posyandu (pertama, ke-2, dan ke-4 dari kiri) dan Pak Wani. Foto: dokumentasi pribadi. |
Ibu Dana menjelaskan mengenai keanggotaan (nasabah) yang
terbuka untuk warga RW lain. Saat ini yang menjadi nasabah baru warga RW 1 dan
RW 4 sembari memperlihatkan salah satu buku tabungan warga yang saldonya sudah
melampaui Rp. 100.000 dan sudah bisa ditukar dengan 1 pouch berisi 250 ml minyak goreng baru.
Kisah Keuletan Pemilik Usaha Kerajinan Rotan Kreatif
Masih asyik menyimak penjelasan Ibu Dana, rombongan sudah
bergerak ke tempat UKM rotan milik Pak Alex. Sesampainya di
sana, Pak Wani tengah memberi penjelasan bahwa Astra membantu memasarkan hasil
kerajinan dari pilar Kewirausahaan KBA Rappocini. Masih menurut Pak Wani, kursi rotan buatan Pak
Alex digunakan pada salah sebuah kafe ngetop di Makassar.
Foto: dokumentasi pribadi. |
Di Makassar menurut Pak Wani, dari sedikit usaha rotan yang tersisa salah satunya ya usaha milik
Pak Alex ini. Berdiri sejak 1987, hasil karya Pak Alex sudah sampai di
Tanah Papua. Selain kursi, Pak Alex juga membuat keranjang parcel yang
banyak dipesan menjelang lebaran atau hari raya keagamaan lainnya.
Saya masuk ke dalam rumah tanpa teras itu. Beberapa kali
melewati rumah ini, saya biasanya bertukar senyum dengan istri Pak Alex tapi tak
pernah mampir melihat-lihat usaha yang dibina Astra sejak 2017. Ini kesempatan
untuk menyalaminya sebelum masuk rumah dan melihat-lihat isinya.
Saya sering bertukar senyum dengan istri Pak Alex (paling kanan) tetapi belum penah mampir di rumahnya. |
Ketika ditanya apa yang diperolehnya dari Astra, Pak Alex
menjawab, “Permodalan dan renovasi.” Ah ya, saya ingat. Dulu bagian depan rumah
Pak Alex terlihat kusam hingga suatu ketika terlihat lebih cerah usai
direnovasi.
Kursi yang dibuatnya dijual seharga Rp. 200.000 – Rp.
250.000. Keranjang parcel dijual seharga Rp. 100.000. Kalau punya model
sendiri, Anda bisa meminta Pak Alex membuatkannya. Pak Alex mengakui, sejak
Astra masuk, penjualannya meningkat. Bahkan ada permintaan dari Jakarta.
Pak Alex memperlihatkan gambar hasil karyanya. Foto: dokumentasi pribadi. |
Salah seorang perajin rotan. Foto: dokumentasi pribadi. |
Salah seorang perajin rotan. Foto: dokumentasi pribadi. |
Usai melihat-lihat di Usaha Kerajinan Rotan Kreatif, kami meninggalkan
Rappocini, menuju rumah makan Ratu Gurih. Di sana kami menyimak pemaparan Ridwan
Nojeng – penerima Satu Indonesia Awards kategori Lingkungan pada tahun 2016.
Sejak tahun 2010, Ridwan merintis produksi pupuk organik yang berasal dari
kotoran sapi di Desa Tompobulu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dengan pupuk organik
ini dia melakukan penghijauan dan memotivasi warga sekitar untuk berperan dalam
upaya mengembangkan daerah mereka. Hasilnya, Desa Tompobulu berubah menjadi
Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia pada tahun 2011.
Lelaki asal Jeneponto: Ridwan Nojeng (kiri) berbagi kisah dengan para bloger dan jurnalis di Ratu Gurih. Foto: dokumentasi pribadi. |
Kesan dan Pesan Saya
Suara sumbang mengatakan Astra seolah-olah ingin mengklaim
apa yang sudah terlihat bagus. Saya dengar lagi suara itu dan saya jawab, “Tidak
begitu tawwa. Astra mengakui koq kalau yang dilihat dalam penetapan KBA
adanya 4 pilar. Yang sudah ada itu yang di-support agar menjadi makin
bagus.” Dari yang ada, Astra bersinergi membangun negeri.
Saya setuju. Seharusnya memang seperti itu. Yang sudah ada
diberdayakan. Didukung sesuai kebutuhannya. Sudah tabiat manusia, tidak akan
maksimal usahanya jika dipupuk dengan materi sejak dari nol tanpa
memperlihatkan kemampuannya terlebih dahulu.
"Astra bersinergi dengan masyarakat. Mendukung yang sudah ada." Foto: dokumentasi pribadi. |
Sebagai warga lorong, saya terbantu dengan adanya plang di gerbang
lorong dan di dalam lorong sehingga orang tak mudah lagi kesasar ketika mencari
alamat. Jadi lebih mudah menuntun kurir ekpedisi dan driver ojek online
mencari rumah kami.
Dulu siapa yang peduli? Saya sampai pernah berandai-andai
jika jadi orang kaya, saya mau mensponsori pembuatan plang lorong di sekitar
rumah. Syukurnya tak perlu lagi sekarang. Kalian bisa bilang ini masalah kecil.
Iya, kecil ... tapi menjengkelkan kalau ada masalah. 😆
Seperti ini penamaan lorong yang dilakukan oleh Astra. Foto: dokumentasi pribadi. |
Ah ya, sedikit cerita lagi, pada bulan Ramadhan
tahun 2016, putri saya mengikuti perlombaan yang diselenggarakan di masjid dekat
rumah. Perlombaan ini disponsori oleh Astra, putri saya mendapat hadiah
dari 2 kategori yang dia ikuti. Para pemenang dan orang tuanya diundang buka
puasa sekaligus penyerahan hadiah di kantor Astra jalan Dr. Sam Ratulangi.
Kebersihan di lingkungan kami mulai terlihat ketika masa
pemerintahan Lurah Rappocini yang bernama Ibu Aulia. Mungkin karena beliau perempuan
ya jadi lebih peduli soal kebersihan. Sering kali beliau turun langsung mengawasi
warga membersihkan lorong. Hal seperti ini kurang di masa lurah-lurah lain yang
berjenis kelamin laki-laki.
Beasiswa dari Yayasan Toyota Astra yang saya terima tahun 1996 (SPP masih Rp.120.000 per semester. Foto: dokumentasi pribadi. |
Klopnya pula saat itu ada program kebersihan dan pemberdayaan
masyarakat lorong oleh walikota Pak Danny Pomanto. Bersamaan dengan itu, masuk
Astra yang mendukung pilar-pilar yang saya ceritakan di atas sehingga pemberdayaan
masyarakatnya pun berjalan dengan makin baik.
Selain itu Astra juga mendukung pengadaan kebersihan
dan keindahan lorong. Jadinya lingkungan kami lebih bersih dan segar pada
beberapa bagian. Kalau saya bilang ini memang wujud dari sinergi Astra,
pemerintah setempat, dan masyarakat.
Penanda di gerbang lorong 5. Jika tak ada yang seperti ini, banyak orang yang kesasar ketika mencari alamat. |
Alhamdulillah, sudah rezeki dan takdir baik kita semua bisa
bersinergi. Saya pribadi berharap, semakin banyak manfaat yang bisa
dirasakan masyarakat melalui 4 pilar KBA menuju Indonesia sejahtera dengan program-program
yang melibatkan jauh lebih banyak orang lagi.
Ah iya, satu lagi, akun Instagram @kbaburasa sering-sering di-update, dong supaya yang mau mengambil inspirasi dari KBA Rappocini termotivasi dengan baik melalui akun itu. Kan sekarang zamannya media sosial jadi tempat mengakses informasi, toh? Ok, sukses terus buat KBA Burasa dan Astra. 😘
Makassar, 6 Oktober 2019
#LFAAPA2019MAKASSAR #KitaSATUIndonesia #IndonesiaBicaraBaik.
[1] Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial
Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep
pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan,
Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Melalui program Kampung
Berseri Astra ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama
mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra. Dikutip dari: https://www.satu-indonesia.com/kampungberseriastra/
pada 4 Oktober 2019 pukul 11.17.
Share :
KBA memang selalu membawa manfaat dimana saja. Saya pernah datang ke KBA Pulau Pramuka. Btw Saya tertarik dgn konsep Bank Jelantah .Bagus ya bisa ditukar Minyak baru
ReplyDeleteIya Mas Aip. Mirip bank sampah ya pengelolaannya. Kalo bank sampah ada yang menukar sampah dengan sembako
DeleteTari gandrang bulonya dimainkan sama anak-anak. Keren sekali kelihatannya. Muralnya juga bagus. Yuni suka.
ReplyDeleteIya, keren. Sayangnya saya tidak bisa merekamnya. 😄
DeletePerlu di contoh perusahan besar lain nih jadi ikut memajukan bangsa...di Bekasi belum ada atau belum masuk padahal dekat dengan pabrik Astra...dikawasan Industri
ReplyDeleteKBA hanya ada beberapa di seluruh Indonesia dan proses kurasinya melihat 4 pilar itu. Semoga bisa ada juga di Bekasi, ya.
DeleteProgram2 Astra memang luar biasa inspiring yaa
ReplyDeleteSelalu kagum dgn ide, filosofi dam eksekusi aneka programnya Astra
Program yang memang dibutuhkan masyarakat ya, Mak Nurul
DeleteProgramnya bagus dan semoga bisa menular ke tempat lain, terutama yang wilayahnya masih kumuh.
ReplyDeleteKalo saya berharapnya dari KBAnya punya inisiatif dan inovasi bagaimana supaya lingkungan sekitar yang masih kumuh bisa bangkit. Jadi KBA ini yang sebagai pilot project-nya.
DeleteKalau melihat kampung keren seerti ini memang suka bangeet ya jadinya mba.. semua terlihat bagus dan juga maju. Sukses selalu
ReplyDeleteMenyenangkan mata dan hati, ya Mbak Indah hehehe
Deletesebetulnya kalau lingkungan bersih kita juga bakal nyaman ya
ReplyDeleteNah iya, sesimpel itu, sih Mbak Tira. Tapi manusia sering aneh. Nanti dimotivasi sama orang luar, dijanjikan sesuatu baru deh mau bergerak. Kecuali sedikit orang yang memang benar² tergerak.
DeleteSetuju Mb Tira, sebenarnya as simple as that ya mba. Hanya saja kadang penduduk di lingkungan sekitarnya yang kurang peduli terhadap tempat tinggalnya. Harus dimotivasi dari pihak luar dengan bantuan seperti yang dilakukan oleh ASTRA ini.
DeleteHahaha..pantesan kerasa aneh ya, acaranya di lokasi sendiri. Tapi alhamdulillah jadi tau lebih detil lingkungan tempat tinggal ya. Terimakasih astra
ReplyDeleteHahaha iyaa Mbak Retno.
DeleteTerus ... Karena di daerah sendiri jadinya merasa "harus ikut nih" 😁
Kukira awalnya KBA itu kelompok belajar anak, hihi. Tapi salutlah sama Astra, perusahaan besar yang nggak cuma mengeruk untung terus-terusan tapi juga peduli dengan masyarakat, bahkan sampai ke daerah timur.
ReplyDeleteKampung Berseri Astra, Mbak hehehe.
DeleteAlhamdulillah ya beruntung saya tinggal di sinI
Yap! CSR dan community development Astra sungguh luarr biasaaaa!
Deletehttps://bukanbocahbiasa(dot)com
Alhamdulillah ya Mbak Nurul
DeleteSalut banget dengan konsistrnsi dari ASTRA dalam mengadakan program CSR , dengan tidak langsung membantu perekonomian rakyat dibeberapa daerah. Goodjob mba for sharing info kali ini , tq
ReplyDeleteKalau saya bilang, sesuai kebutuhan.
Deleteyang bikin penasaran itu kegiatan kegiatannya, itu muralnya kece bnaget, yang bikin kalo ga ounya daya seni tinggi ga bakalan bisa sebagus itu
ReplyDeleteHoo, bisa pepotoan di situ, Noorma
DeleteKeren dan salut dengan kontrubusi kepedulian Astra untuk Kampung Berseri Astra untuk mewujudkan masyarakat desa yang bersih, sehat, cerdas dan produktif.
ReplyDeleteIyes, ada kepedulian dan upaya
DeleteSaya selalu suka deh dengan program KBA. Beberapa kali membaca program ini di berbagai artikel, saya acungkan jempol.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak
DeleteSeneng sekali sih kalau denger cerita kawan kawan ditentang KBA ini,didesain ku juga ada soalnya kak,terbantu sekali dan memang jadi tambah maju ,lebih produktif
ReplyDeleteAlhamdulillah ya
DeleteAstra emang top ya.. CSR nya banyak dirahkan untuk kegiatan KBA kayak gini.. aku lagi cari2 nih di Madura ada gak yaa hehe
ReplyDeleteCoba saja browsing pake keyword "KBA Madura", Mbak. Kalo ketemu hasil berarti ada *Mbak Dian pasti tahu ya cara ini hihi
Deletewaw keren ya. KBA bener2 membangun sebuah kampung supaya hidup dan berjaya. Semua sektor dibangkitkan. Semua kalangan dilibatkan. keren banget banget dah!!
ReplyDeleteAda sinergi berbagai pihak di dalamnya 😍
DeleteIni salah satu program csr astra ya mba..
ReplyDeletebagus sekali, semua membuat saya takjub bukan hanya kampung rapocini, kba, astra, tk babul jannah, posyandu, dan semua yang bersinergi di dalamnya.
Alhamdulillah ya, Mbak
DeleteKegiatannya seru banget dan sangat produktif menyusuri kampung yang keren dan tertata rapi itu. Ini kampung yang sangat berkualitas dan memberdayakan seluruh warganya. Jadi pengen bisa tinggal disini.
ReplyDeleteHayuk tetanggaan, Mbak. Kebetulan ada yang dekat sini jual tanahnya. 😘
DeletePas baca judulnya, kirain burasa ini ada hubungannya dengan buras hehehe...
ReplyDeleteSemoga semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat melalui 4 pilar KBA ini ya mbak. Dan untuk Astra, walau ada saja pihak yang nyinyir, semoga tetap semangat membantu pengembangan di kampung-kampung lain
Aamiin.
DeleteYaah, di mana-mana ada saja yang nyinyir ya, Mbak
Program-program sosial dari Astra emang keren-keren ya mbak. Bermanfaat sekali bagi masyarakat.
ReplyDeleteYup, seharusnya demikian ya. Bisa sinergi semuanya
DeleteTertarik dengan bank minyak jelantah. Ini bisa ngubah sampah dapur jadi biodiesel kan keren banget. Program astra ini emang tiada lawan ya kak? Keren pakai banget.
ReplyDeleteBank Minyak Jelantahnya kerja sama dengan social entreprise lokal, Mbak. Alhamdulillah ya, semoga bisa makin banyak nasabahnya
Deletekampung berseri yang asri bikin nyaman penghuninya ya. di tempatku juga lagi ada program serupa, namanya kampung ramah lingkungan (krl)
ReplyDeleteSudah pernah dituliskah, Mak? Penasaran.
DeleteCSR-nya Astra keren ya mba...komprehensif
ReplyDeletesalah satu CEO-nya Astra yg menangani PR mungkin termasuk soal CSR ini adalah kakak senior aku di kampus dan mantan ketua senat pada era tersebut hehehe... *bangga nih yee
Uwuw kalo jadi Mak Ophi kupasti bangga juga. Masya Allah 😍
DeleteMuralnya Go Green banget ya, Mbak. Bisa menjadi rekomendasi kunjungan untuk Ibu2 PKK, nih. Banyak innovasinya.
ReplyDeleteIya yah, ibu-ibu PKK dari mana saja boleh deh ke sini jalan-jalan
DeleteBagus banget programnya. Bisa jadi kampung inspiratif bagi kampung kampung lain. Banyak kegiatan positif disini ya mbk. Muralnya bagus banget...
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak. Sebuah sinergi.
Deletekeren ya program Astra ini. Mengangkat dan meningkatkan umkm daerah, sehingga bisa meningkatkan perekonomiannya
ReplyDeleteALhamdulillah, Mak.
DeleteBisa bersinergi, sama-sama diuntungkan. Bisa menambah perekonomian masyarakat.
Pertama baca judulnya bingung juga, Burasa? Itu kan lontong bersantan khas Makassar. Ternyata, Budaya Rapoccini Sehat dan Aman.
ReplyDeleteSaya salut dengan program Astra melalui KBA ini. Smeoga makin banyak lagi di pelosok negeri. Dan setuju dibutuhkan sinergi antara pemerintash setempat, masyarakat dan Astra untuk keberhasilan sebuah KBA.
Ternyata Mbak Dian tahu burasa, ya hehehe. Judulnya sengaja dibuat begitu biar yang baca judulnya jadi bingung dan penasaran :D
DeleteBanyak sekali ya yang sudah dilakukan Astra untuk membantu memaksimalkan potensi yang ada di Rappocini. Semoga warga pun dapat makin semangat meningkatkan kualitas hidup mereka dengan bantuan dari Astra ini. Bagaimanapun dibantu, kalau masyarakatnya sendiri kurang tergerak, tentunya akan kurang maksimal hasilnya.
ReplyDeleteIya benar. Benar-benar harus bergerak juga masyarakatnya. Harus bersinergi, jangan cuma menunggu disuntik dana. Harus punya inisiatif, motivasi, dan berinovasi biar ndak mati gaya.
DeleteMasya Allah kampung berseri Astra bisa membantu lingkungan lebih baik, benar-benar dibangun dari segi fasilitas dan edukasi ke masyarakatnya. Semoga semua bisa merasakannya ya, sesuai dengan Catur Dharma Astra yang pertama yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa bersinergi. Saya berharap ke depannya bisa lebih besar lagi bentuk sinergitasnya.
DeleteKeren ya... Semoga terawat sampai akhir. Jangan sampai hanya di awal.. suka lho ulasannya lengkap sekali
ReplyDeleteNah benar, tetap masyarakat yang punya peranan besar kan, Mbak. Harus merawat dan tetap berinovasi.
DeleteSaya suka bank minyak jelantah. Kreatif sekali.
ReplyDeletedan satu lagi yang tk babul jannah.
Iya, bank minyak jelantahnya hasil kerja sama dengan GenOil. GenOil itu social enterprise lokal sini yang memang tujuannya sosial.
Deletekeluarga luar biasa, meski orang tua meninggal tapi sang anak terus melanjutkan perjuangan mendidik dengan lillahi Ta'ala. pantas mbak mugniar kagum. saya pun kalau tahu langsung pasti akan ikut menuliskan kisahnya
ReplyDeleteternyata mbak juga penerima beasiswa Toyota Astra pada tahun 1996 toh. lalu tinggal di wilayah kampung berseri astra. waaah lekat sekali hubungannya dengan astra
DeleteIyaa, masya Allah keluarga ini. Saya banyak menulis waktu orang tuanya masih hidup. Setelah meninggal, baru saya tuliskan lagi ini.
DeleteTerima kasih ya, Tha
Saya dulu sering naik sepeda lewat Rappocini Raya, Mbak. Termasuk ke Kembang Melati hehehe.
ReplyDeleteBagusnya tawwa kampung Rappocini. Bersih, indah dan rapi. Mural-muralnya juga bagus. Bagusnya semua kampung-kampung tertata seperti seperti ini. Aah... jadi kangen Makassar hehehe
Ah, iya di jaman kita muda dulu ya Mas Bambang. Eh, Kak Bambang saja kali ya.
DeleteNah, kapan ki' ke Makassar lagi. Siapa tahu mau tulis kampungku hehehe.
Kegiatan CSR ini sangat banyak ya dan sangat bermanfaat banget buat sekitar.. Apalagi lingkungan sekitar ikut merasakan kebahagiaan nyaa..
ReplyDeleteAlhamdulillah, bisa bersinergi, ya Mbak
DeleteWah...semakin banyak nih kampung berseri Astra, mudah-mudahan bisa membantu memberdayakan banyak kampung dan desa agar masyarakatnya lebih maju. Ternyata banyak juga yah potensi kampung jika dikembangkan, seperti kerajinan rotan di KBA Rappocini ini terus ada juga bank minyak Jelantah...keren deh, semoga makin banyak kemajuan setelah dikembangkan oleh Astra.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Iya, baru tahu juga saya kalau perajin rotan tinggal satu itu di Makassar, alhamdulillah masuk ke dalam KBA jadi bisa dibina juga sekalian.
DeleteSeneng banget kalo ada perusahaan besar yang mau bersinergi membangun negeri dan bermanfaat buat sesama, semoga semakin banyak lagi perusahaan-perusahaan yang ingin membentu membangun daerah pelosok lainnya
ReplyDeleteAamiin. Semoga makin banyak perusahaan lain yang melakukan seperti ini ya
DeleteKeren ya astra buat KBA ini. Melestarika budaya dan keasrian dilingkungan kecil macam kampung begini. Seandainya banyak perusahaan besar yg membuat progeam seperti ini, sedikitnya membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan walau tidak besar.
ReplyDeleteNah, semoga perusahaan besar lain makin banyak yang tergerak CSR-nya dialihkan ke bentuk seperti ini ya, Mak Ade.
DeleteKak, ini bersih sekali lorongnya ya, ada mural cantik, papan petunjuk, tempat sampah juga kegiatan masyarakat yang bermanfaat, tentu berkat peran pemerintah setempat, masyarakat dan didukung Astra. Keren, semoga makin sukses KBA Rapoccini!
ReplyDeleteOoh bank minyak jelantah maksudnya ya? Kalau tempat sampah, hm masih ada warga sini yang menganggap di mana pun tempat sampahnya :(
DeleteAstra mantap banget nih, perhatian sama mereka-mereka yang berusaha untuk bergerak maju, baik di bidang pendidikan, usaha kecil dan menengah, atau bahkan untuk melestarikan budaya suatu daerah. Semoga Astra bisa terus bersinergi dengan pemerintah, warga setempat dan lainnya untuk turut serta membangun daerah menjadi semakin maju.
ReplyDeleteAamiin, semoga terus bisa bersinergi.
DeleteKeren banget ya program Kampung berseri Astra ini mbak. Emang kita apalagi yang di daerah pasti terbantu banget sama program2 swasta seperti ini ya. Karena gak bisa dipungkiri seh, bantuan yang lumayan akan berdampak pada hasil yang gede juga
ReplyDeleteYes, akan ada dampak positif kalau dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan disyukuri, ya, Mbak
DeleteAku selalu suka deh sama programnya Astra ini karena pernah ikutan program mereka yang kelas inspirasi. Dan yang bikin saya senang sekalu waktu diajakin untuk mengajar dikelas inspirasi karena mereka lebih mengutamakan pendidikan anak-anak
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa berkontribusi, Mbak 😍
DeleteSetiap KBA memang punya program yang unik-unik. Rata-rata mirip, tapi yang ditonjolkan berbeda-beda. Di Jakarta pun ada beberapa KBA. Dan saya selalu takjub dengan semangat pelopornya. Pokoknya luar biasa.
ReplyDeleteYa, yang sudah ada di-support, pasti beda2 😍
DeleteBaru ngeh, lorong itu maksudnya gang ya mbak atau blok di perumahan. Alhamdulillah sekarnag lorong dekat rumah mbak udah ada plangnya ya. Jadi mudah mencari alamat btw acaranya juga seru yaa. Bermanfaat sekali programnya Astra ya.
ReplyDeleteHehehe iya lupa kasih catatan kalo lorong itu means gang hehehe.
DeleteSenang banget makin hari KBA dari Astra ini makin banyak dan berkembang. Alhamdulillah banyak pengrajin dan pemilik UKM terbantu dwngan program seperti ini.
ReplyDeleteIya, alhamdulillah. Ada peningkatan penjualan yang signifikan.
DeleteProgram ASTRA emang keren ya mba smeoga bisa ditiru dengan perusahaan besar lainnya :) btw anakknya keren selamat mendapat beasiswa
ReplyDeleteAlhamdulillah.
DeleteItu beasiswa saya dulu, Mbak tahun 1996. Ketahuan Mbak Herva gak baca detail hehehe.
Kalau baca kisah orang orang penuh inspiratif seperti bapak Hariyadi ini merasa selama ini masih belum memberikan banyak manfaat buat masyarakat sekitar. Btw, acaranya keren dan menginspirasi.
ReplyDeleteSama, merasa malu sayah.
DeleteKBA memang sangat bermanfaat yah mbak banget ya mbak, jadi ingat setahun yang lalu aku pernah datang ke KBA yang ada di daerah Tangerang dan itu sangat membuat aku takjub sekali mbak
ReplyDeleteMakin menakjubkan jika.berkelanjutan dan penerima manfaatnya mampu memelihara dan mengembangkannya dengan baik ya, Mbak.
DeleteWah ada pengepul untuk minyak jelantah ya, keren dijadikan bank sampah. KBA memang kegiatan yang membantu lingkungan untuk mengubah wajah kampung yang kumuh jadi terlihat berseri ya
ReplyDeleteAda, Mbak. Dari social enterprise bernama GenOil.
DeleteAstra bekerja sama dengan GenOil untuk KBA Rappocini, Mbak.
program dari Astra seperti ini bisa sangat membantu pemerintah dalam hal memajukan perekonomian masyarakat. Dan benar-benar bisa sangat memboost kampung tersebut menjadi kampung modern
ReplyDeleteAlhamdulillah. Iya, jadi booster. 😊
DeleteSedekahnya tidak dipaksakan, disesuaikan dengan kemampuan. Yang penting anak mau sekolah.
ReplyDeletenoted sekali mbak dengan kalimat ini.
memunculkan keinginan anak untuk sekolah itu bisa dari banyak cara ya. termasuk dari segi finansial orang tua.
Iya, keluarga almarhum Pak Haryadi senang mengakomodir kepentingan/kebutuhan keluarga² kurang mampu di lingkungan kami.
DeleteKeren ya program-program di Kampung beseri Astra ini. Tertarik dengan pengolahan minyak jelantahnya. Suka bingung buang sisa jelantah, ternyata bisa dimanfaatkan ya..
ReplyDeleteBisa, Mbak. Saya kira daerah² lain bisa mengimplementaaikan usaha GenOil dalam bentuk kerja sama agar sampah minyak jelantah bisa ditangani dan masyarakat pun teredukasi mengenai pemakaian minyak berulang kali yang bisa membahayakan tubuh.
DeleteAstra memang hebat untuk memberikan story tentang suatu daerah2 yaa.. aku bacanya aja sampe kaya ikutan terbawa suasana ke sana...
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih sudah menyimak, Mbak
DeleteSalut dengan program-program Astra. Program KBA bisa membuat kesejahteraan masyarakat sekitar jedi lebih meningkat.
ReplyDeleteIya,bisa bersinergi. Simbiosis mutualisme.
DeleteWow, mbak. Ini acaranya ASTRA ya. Keren dan Inspiratif banget. Saya baca jadi ikut antusias sekali. Semoga banyak yang terbantu dari ptogram Astra ya mbak
ReplyDeleteMenarik ya, Mbak. Sesuai tagline "Bersama Membangun Negeri".
DeleteProgramnya bagus nih, bikin jadi memperkuat tenggang rasa di suatu tempat tinggal tsb yaa
ReplyDeleteHm tenggang rasa,apa ya maksudnya?
DeleteBangganya ya kak, salah satu KBA yang ada di Makassar lokasinya berada di Rappocini juga. Jadi ingat waktu saya penasaran dengan KBA yang ada di Lombok, duh mesti cari dulu posisi tempatnya berada.
ReplyDeleteIya haha, paling jauh sekira 100 meteran dari rumah saya yang menjadi 4 pilarnya KBA
DeleteCoba ini Rappocini ajak-ajak juga Kompleks Faisal biar lebih bersih dan tertata wkwkwk. Sejak saya tinggalkan, ngapana makin parah saja banjir dan sumbatan gotnya.
Delete((((sejak saya tinggalkan))))
Kiprah Astra memang keren dan menginspirasi ya. Selalu mendukung ke arah kebaikan. Salut..
ReplyDeleteAlhamdulillah, bisa bersinergi.
DeleteKeren ya Astra, programnya care banget dengan masyarakat. Dari pendidikan sampai ke budaya. Di sini pun ada Kampung Astra begini. Pemberdayaan masyarakatnya bermacam-macam. Tergantung pada keunggulan dari tempat masyarakatnya. Ada yang ke agrikultur juga. Semoga semakin banyak deh daerah yang dikembangkan Astra menjadi seperti Kampung Berseri Astra ini. 😍
ReplyDeleteNah iya, programnya sesuai dengan karakter dan kebutuhan masyarakat setempat. Must be like that. 😍
DeleteNama daerahnya unik yaa, kak Niar...Rappocini.
ReplyDeleteSeperti nama sebuah mobil mewah keluaran Eropa.
Hahhaa...pasti kak Niar mulai menebak-nebak niih...
Semoga masyarakat yang teredukasi makin banyak dan bermanfaat untuk jangka panjang.
Ndak kepikiran malah, Mbak Lendyy hahaha. Apa, ya? Lamborghini? 😄😄😄
DeleteSaya mah kepikirannya "TOYOTA" hahaha.
Aamiin
Semoga berkelanjutan dan masyarakat sendiri mampu memelihara dan terus berinovasi.
Ini programnya menarik sekali ya mba. Salut banget sama Astra.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak Lis.
DeleteBisa bersinergi dengan Astra dan di sini memang sudah memadai dengan 4 pilar itu.
Seru banget ini ya minyak Jalantah pun dapat diolah lagi dan dikumpulkan kalau di Lampung sudah ada si beberapa komunitas yang mengikuti jejak ini semoga semakin banyak orang mminta mencoba nya
ReplyDeleteSemoga semakin banyak yang terinspirasi ya Mbak Naqi.
DeleteIya benar, Indonesia kaya dengan orang dan komunitas yang produktif, inovatif, dan kreatif yang memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.
Asyik banget ya kak bisa main di Kampung Berseri Astra yang masih ramah budaya dan ramah anak seperti ini. SERU!!
ReplyDeleteYes, seru banget 😍
DeleteBikin ngakak baca yang awal awal Mbak. Bertemu di titik kumpul.
ReplyDeleteIni astra cakep deh programnya. Membantu banyak masyarakat.
Yah, begitulah awkward moment saya wkwkwk.
DeleteSelalu Astra keren. Cukup sering mengetahui tulisan review teman2 juga DENGAN KBA diberbagai daerah sih. Eh, aku jg pengen lihat langsung KBA yang ada di sekitarku..
ReplyDeleteIya, saya pun beberapa kali membaca review dari teman² blogger seluruh Indonesia. Memang keren²
DeleteAstra semakin konsent terhadap perbedaan lingkungan dan budaya yac,perlu kita dukung yac dengan memyampaikan informasi melalui tulisan. Keren deh Astra
ReplyDeleteKonsentrasi terhadap pembangunan negeri. Semoga berkelanjutan.
DeleteLangsung meleleh pas baca bagian PAUD Babul Jannah Masyaa Allah perjuangan orang tua Kak Raodah. Barokah dunia akhirat. Semoga ada guru tambahan buat bantu Kak Raodah. Ada bank minyak jelantah juga ya. Masih jarang kampung yang mengelola jelantah.
ReplyDeleteLebih tepatnya: semoga ada guru yang mau dibayar oleh Allah di akhirat karena sekolahnya terlaksana lillahi ta'ala...
DeleteSalut buat Astra dgn program nya yg bikin kampung menjadi rapih, bersih dan tertata selain itu menjadikan warga utk lebih produktif, ramah anak dan ramah budaya.
ReplyDeleteSemoga berkelanjutan pelaksanaan dan dampak positifnya. Aamiin.
DeleteSemoga apa yang dilakukan Astra juga semakin banyak diikuti oleh semua perusahaan besar lainnya.
ReplyDeleteAamiin. Harapan saya pun demikian.
Deleteyang bikin senang dari kegiatan ini adalah saya jadi jalan-jalan ke lorong belakang yang ternyata masih banyak rumah dan juga situs sejarah. Aih, ke-rappocini-an-ku memang harus diuji hehehe. Tulisannya sangat informatif kak
ReplyDeleteIfa belum jalan-jalan sampai ke rumah Saya juga lho hehehe
DeleteAku terharu baca tentang PAUD Babul Jannah. Trus gimana bisa survive kalau uang pangkal aja ada yang enggak bayar? murah banget lho. Ngurus anak segitu banyak kan tidak mudah. Semoga ada bantuan lagi dari Astra yaa
ReplyDeleteItulah kerja lillah, Mbak. Allah yang tangguhkan.
DeleteAlhamdulillah juga ada support dari Astra.
poin beasiswa astra yang menarik banget ya kak, teman saya ada juga yg dapat beasiswa ini waktu kuliah S1, mantap sekali tawwa :D
ReplyDeleteMungkin masih ada.
DeleteSaya cerita bahwa saya pernah dapat beasiswa tahun 1996 untuk menyampaikan bahwa sejak dulu lho kepedulian Astra pada masyarakat. Alhamdulillah ya sekarang malah ada Kampung binaannya dan itu adanya di tempat tinggal saya.
Kadang suka gitu, daerah sendiri kurang ditelusuri. Aku pun gitu. Beruntung Niar ikut kegiatan Astra Group ini ya, jadi lebih kenal dekat daerahnya.
ReplyDeleteIya nih Makpuh, alhamdulillah ada kesempatan ini jadinya bisa lebih mengenal.
DeleteKeren ya CSR-nya Astra ini. Semoga terus bermanfaat untuk warga di sekitar.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak Leyla.
DeleteProgram Astra bagus-bagus ya mbak, masih ada perusahaan yang peduli dengan lingkungan sekitar. Sejauh ini yang di Jawa Timur baru ada di Surabaya atau saya yang kudet juga di Malang udah ada tapi gak tahu.
ReplyDeleteSemoga nanti bisa berkunjung ke KBA Jawa Timur ya, Mbak Ivone
DeleteSenang ya mba dengan acara yang mendukung kita untuk mengenal daerah kita lebih dalam lagi. Aku suka acara seperti ini
ReplyDeleteIya, alhamdulillah jadi lebih mengenal daerah sendiri, Mbak
DeleteSenang sekali bisa berkunjung ke kampung binaan Astra. Luar biasa, banyak kegiatan yang menggerakkan masyarakat untuk lebih lreatif dan inovatif. Patut di contoh..
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, semoga ditiru perusahaan² dan daerah² lain, khususnya di Sul Sel.
DeleteProgram ASTRA yang satu ini juga tak kalah keren ya kak. Saking pedulinya terhadap masyarakat sampai mendirikan KBA dan memberdayakan masyarakat yang ada di sana.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya ada dukungan seperti ini.
DeleteTulisannya bermanfaat, sy fokus ke bank minyak jelantah yg diolah jadi bio diesel. Keren bgt
ReplyDeleteYang mengolahnya keren. Boleh mampir di tulisan saya yang lain tentang GenOil hehehe.
DeleteSeandainya dirumahku ada tempat untuk penampungan minyak jelantah. Rasanya seneng deh pastinya. Btw jadi ini deket sama rumah Mba Mugni ya?
ReplyDeleteDekat banget, Mbak Dessy hehehe.
DeleteKeren ya program-program Astra untuk masyarakat Indonesia. Keren banget juga ya karena KBA Rappocini mempunyai bank minyak jelantah.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Ida 😊
DeleteWah makasih bgt mba infonya nih aku baru tau nih.bagus bgt nih programnya ya mba
ReplyDeleteProgram pemberdayaan desa dan masyarakat desa seperti yang dilakukan Astra ini harus kita support. Astra melakukannya tidak hanya di Makassar, namun juga di berbagai daerah di Indonesia. Di Bali dekat rumah saya juga ada. Keren deh.
ReplyDeleteBermanfaat sekali bank minyak jelantah ya Mba mugniar. Jadinya gak terbuang percuma.
ReplyDeleteSelalu terharu membaca cerita orang orang dengan hati iklas yang membangun lingkungan ,semoga amsl ibadah mereka diterima Allah SWT
ReplyDeleteAneh dan lucu aja kak cerita ta di awal tulisan, wkwk.. btw saya terkagum2 sama program Astra ini, seserius itu yah misi dan visinya.. lihat dari foto2nya program ini bukan kaleng2 dan ga hanya sekedar menghabiskan dana doang
ReplyDeleteNamanya Rappocini seperti berkesan nama dari Italia ya..
ReplyDeleteSelalu suka dengan kegiatan KBA. Dukungan Astra untuk program ini bikin salut dan bangga
Mantulll ... Ini udah komplit banget. Mulai dari kesehatan, kesenian, pendidikan, minyak jelantah, Astra betul-betul memberikan sumbangsih di semua lini ya, Mbak. Program pemberdayaan ini tentunya nggak akan bisa berjalan kalau sendirian. Masyarakat pun harus mau berbenah ke arah yang lebih baik. Apalagi kalau sudah ada pendampingan seperti ini.
ReplyDeletePemberdsyssn masyarakat yang sangat bagus, ini, karena dilakukan dengan hati. Jikapun kemudian bantuan Astra masuk, itu adalah bonus yang dikelola dengan baik sehingga lebih bermanfaat.
ReplyDeleteKeren, Mbak.
Kamu juga, Mbak.
Keren
Program-programnya bikin terharu mbak. Salut sama ASTRA yang konsisten membangun kampung demi kampung dan peduli banget sama lingkungan
ReplyDeleteKece ya mbak programnya nih. Bahkan di kampungnya ada empat pilar utama sebagai pemberdayaan masyarakatnya. Makin didukung oleh Astra insya Allah ke depan akan makin maju dan berdaya.
ReplyDeleteAcaranya seru dan bagus juga ya, apalagi banyak pertunjukkan kebudayaannya. Selain itu juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar
ReplyDeleteKampung yang inspiratif, bisa jadi percontohan untuk kecamatan lain di Makassar. Ga rugi imutan kwgiatan roadshow ini, banyak info berharga yang didapatkan
ReplyDeleteDi Surabaya juga ada kampung2 yang dibuat seru begini. Tapi masih sangat terbatas. Alangkah serunya kalau semua kampung mau seperti ini. Apalagi Surabaya kan lack of tourist destination. Sering bingung sendiri hehe
ReplyDeleteKayaknya perlu ditengok lagi nih mbak..buat diupdate sperti apa skrg setelah sekian taun jd KBA hehehe..makasih ceritanya Mbak Niar. Seperti biasa, selalu inspiratif.
ReplyDelete