Kalender yang beliau maksud adalah kalender hijriyah yang
dikeluarkan oleh Muhammadiyah. Selain kalender masehi, kami juga mengupayakan
ada kalender gabungan hijriyah dan masehi untuk di kamar.
Eh, bukan bertanya sih tepatnya. Hanya satu kali suami saya
meminta beliau menyimpankan satu kalender hijriyah, setelah itu setiap
tahun beliau menyimpankannya dengan suka rela dan mengabarkan bahwa ada kalender
untuk kami disimpankan olehnya pada tahun-tahun berikutnya.
Namun sejak tahun 2019, tak ada lagi pertanyaan itu
karena Pak Haryadi sudah berpulang tahun 2018 lalu. Pak Haryadinya sudah tak
ada tetapi ingatan tentang kalender menjelang pergantian tahun masih melekat,
bersama dengan ingatan tentang berdirinya Kelompok Bermain/TK Babul
Jannah.
Target dan Konsistensi Menulis
Di penghujung tahun ini saya tak hendak menulis tentang
resolusi di tahun mendatang. Saya ingin mempertahankan saja apa yang sudah saya
pernah kerjakan dan berbuah kebaikan di tahun-tahun lalu.
Target menulis sebanyak 15 tulisan per bulan (tapi tidak ngoyo) di blog ini masih akan terus saya upayakan untuk berbagai alasan.
Target menulis sebanyak 15 tulisan per bulan (tapi tidak ngoyo) di blog ini masih akan terus saya upayakan untuk berbagai alasan.
Alasan pertama adalah karena saya ingin berbagi hal-hal
baik melalui tulisan. Hal baik di sini, minimal berupa kenangan yang akan saya
tinggalkan kepada anak-cucu. Contohnya tulisan-tulisan tentang jasa Pak Haryadi bagi warga dan TK Babul Jannah yang didirikannya bersama almarhumah istrinya.
Hal baik kedua adalah, untuk menjaga kelangsungan “napas” blog ini harus ada KONSISTENSI yang dijaga nyalanya.
Hal baik kedua adalah, untuk menjaga kelangsungan “napas” blog ini harus ada KONSISTENSI yang dijaga nyalanya.
Penetapan target membantu konsistensi terlaksana. Dengan upaya
ini, saya perhatikan lalu-lintas pengunjung blog ini terjaga selama saya
berusaha konsisten mengisinya.
Alasan ketiga, kemampuan menulis saya harus terus diasah dan yang paling
pas buat saya adalah melalui ngeblog. Terasa sekali kalau macet menulis selama
sebulan saja – no, jangankan sebulan, sepekan saja tak menulis maka
jemari tangan dan otak terasa kaku dan menolak bekerja sama menguntai kata
menjadi tulisan.
Alasan terakhir, konsistensi bisa mendatangkan kejutan-kejutan
manis. Terkadang ada undangan atau ajakan yang mendatangkan berkah jejaring dan
rupiah karena yang mengundang/mengajak itu tahu saya masih menulis/ngeblog.
Perlunya Mengasah Keterampilan Menulis
Bagi penulis memang sebaiknya menerapkan upaya “tiada
hari tanpa menulis”, meskipun sekadar menulis komentar atau status panjang.
Bukan asal menulis, ya – maksud saya adalah menulis yang bermakna. Supaya jemari
dan otaknya tidak kaku.
Menulis itu keterampilan yang harus senantiasa diasah, bukannya
kemampuan yang bisa disimpan saja seenaknya lalu digunakan kapan-kapan. Bukan
seperti itu.
Menulis bukan sekadar pekerjaan yang ternyata
bisa menghasilkan uang. Lebih daripada itu, menulis merupakan pekerjaan hati yang lebih
sering dituntut untuk tidak ngoyo meminta imbalan. Menulis itu menghasilkan
lebih dari sekadar materi.
Ada kepuasan batin setelah menulis, sesekali pertambahan
jejaring pertemanan. Kedua hal ini lebih dari sekadar materi. Kecuali kalau
Anda mementingkan materi, kedua hal ini tak ada artinya bagi Anda.
Yang paling besar dampaknya adalah menulis bisa menjadi
amal jariyah dengan konsekuensinya: “TIDAK BOLEH SALAH”. Mengapa? Karena
kalau ada yang salah dan berdampak negatif, alih-alih AMAL JARIYAH yang dihasilkan,
risikonya malah DOSA JARIYAH. Ngeriiii.
Dalam dunia menulis dan blogging, pencapaian bukanlah
sekadar menang lomba, atau tulisan dimuat di media cetak/buku, atau mendapatkan
job banyak dengan bayaran tinggi. Yang paling susah adalah bagaimana bertahan dengan
konsistensi dan menghasilkan karya yang “bernilai”.
Bernilai di sini maksudnya adalah tulisan yang dibuat
berisi nilai-nilai kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Nilai atau value, bisa saja
berbeda bagi setiap orang. Value yang saya anggap penting, belum tentu
penting bagi Anda. Itu menurut saya, bagaimana menurut Anda?
Makassar, 31 Desember 2019
Baca juga:
- Refleksi Ngeblog 2018 dan Tetap Menjadi Diri Sendiri
- 5 Cara Menghadapi Lomba Blog On The Spot
- Pengumuman Penyelenggara Lomba, Melegakan Walau Bukan Berita Gembira
- Yang Istimewa pada Peringatan 13 Tahun Komunitas Blogger Makassar
- 16 Alasan Kenapa Saya Jadi Blogger
- Kalah? Alhamdulillah!
- Semoga Menang Ya
Share :
Target yang wow banget Bun. 15 tulisan sebulan. Aku sukses sampai 3 sebulan saja sekarang sudah alhamdulillah. Sejak sibuk urus urus rumah dan bayi malah menurun kuantitasnya. Tapi setuju, kalo kemampuan menulis memanglah harus selalu diasah. Jadi, semoga Bunda makin sukses di tahun depan. Semangat juga buatku, biar makin rajin ngurusin blog, medsos, dan beberapa target menulis lainnya.
ReplyDeleteGpp menurutku Cha, kan bisa nyetatus atau post IG.hehe.
DeleteSemoga di tahun 2020 saya juga bisa terus konsisten dalam menulis. Dan menaikkan DA pada blog saya. Amin
ReplyDeleteSemoga ya,.Mbak.
DeleteSemoga semakin baik.
Ah ia, sya tidak pernah menetapkan target berapa banyak yg harus saya tulis. Padahal banyak cerita yang ingin share, paling tidak tentang sesuatu yang sy bisa ceritakan kepada anak cucu melalui blog
ReplyDeleteBoleh dicoba, tetapkan target sekemampuan Yhanty.aaaaaaa
DeleteWow target menulis 15 artikel dalam sebulan itu keren mba. Saya yang newbie pun masih berusah konsisten nih untuk nulis secara aku lebih suka nulis blog pake laptop. Perlu juga nih belajar dan melatih nulis pake smartphone jd bisa stay on. Tapi, tetep sih buat saya kualitas harus tetap dijaga.
ReplyDeleteSaya juga nyamannya pake laptop, Mbak. Gantian sama anak-anak hehe. Asyik lho kalo bisa pake HP. Kalo saya, ndak nyaman pake HP, typo melulu hahaha.
DeleteIdem deh. Maunya semua lebih baik n sukses. Dah moga terlaksana semua targetnya , amiin
ReplyDeleteSemoga ya, Bang.
DeleteSemoga di tahun 2020 aku pun bisa lebih konsisten dalam menulis, baik buku maupun blog. Menulis mungkin semua orang pun bisa. Tapi menjaga konsistensinya ini yang jadi tantangan besar. Ada saja alasan yang menyebabkan aku menunda-nunda menulis bahkan bisa sampai berminggu-minggu. Tahun 2020 harus lebih baik lagi. Bismillah ...
ReplyDeleteBismillah. Semoga lebih baik kita ya, Mbak.
Deletekonsisten dan upgrade ilmu seputar menulis dan teman2nya itu penting buat saya. Bismillah semoga tahun 2020 ini makin cemerlang yaaa mbak. aamiin.
ReplyDeleteAamiin, semoga kita semua konsisten dan semakin baik,.yaa.
DeleteWah 2 tulisan Per hari?
ReplyDeleteBisa juga nih, ikutan ah
Semoga bisa konsisten ^^
Bukan, Ambu.
DeleteRata² 1 tulisan per 2 hari hehe.
Semangaaat, Mbak. Semoga 15 tulisan dalam satu bulan dapat tercapai, ya. Saya pun rasanya harus terus belajar mengenai konsistensi.
ReplyDeleteSemoga.
DeleteAyo sama² menyemangati :)
Suka dengan semangatnya Niar dalam menulis. Saya ketinggalan jauh, masih suka moody, hiks.
ReplyDeleteJadi terpicu juga. Setidaknya setiap pekan bisa ngisi blog. Insyaa Allah ��
Sepekan satu tulisan pun bagus Kak, asalkan konsisten. :)
DeleteSalut dengan semangat dan konsisten kak Niar dalam menulis. Semoga bisa menular di saya juga nih. Setidaknya semoga di 2020 bisa lebih rajin isi blog. Kalau saya tahun lalu targetnya minimal nulis 2 postingan/pekan tapi masih belum tercapai meskipun jumlah postingan di tahun kemarin melebih target.
ReplyDeleteSetidaknya sudah mencoba menetapkan dan memenuhi target. Setelah itu coba untuk konsisten
Delete:)
Mak Niar, really loooveee postingan ini bangettt!
ReplyDeleteIya juga yaa, nulis itu kudu diasah terus menerus
Jangan cepat puas juga yaaa
Tapi ya kudu bersyukur dgn segala berkah yg ALLAH berikan
SEMANGAAATTT!
Yes, mari terus mengasah golok eh kemampuan kita..:)
DeleteSemoga targetnya tercapai ya, Mbk. Memang semua harus diasah biar makin cetar membahana hehe... aku juga pengen fokus nulis lagi setelah wara-wiri menemani Faris fisioterapinya.
ReplyDeleteSemoga dengan semakin baiknya Faris, Mbak Naqi bisa makin fokus ya. Aamiin.
DeleteTarget saya kurang lebih sama dg Mbak Niar konsisten nulis minimal 15artikel perbulan dalam ngeblog. Sebenarnya targetbini sudah saya lakukan dari Agustus, alhandulillah hanya bulam November yang 12 tulisab, lolos 16tulisan perbulan.
ReplyDeleteInginnya semua pengalaman yang berharga buat saya, saya tuangkan dalam tulisan siapa tau bisa berharga buat teman lain.
Tapi, aslinya banyak target lain (ga bernai blg resolusi) di 2020 ini. Mau saya bikin table; pribadi, pernikahan, ibadah, pendidikan anak, usaha, ngeblog maunya ssya breakdown target2 di setiap aspek tsb.
Nah, tulisan Mbak Niar ingetin saya buat bikin table-nya.
Wah .. Keren sekali rencananya, Mbak Nila. Semoga kesampaian dan di-posting di blog seperti apa tabelnya.
DeleteSaya sih berniat one day one post di tahun 2020, biar blognya jadi lebih update. Pengennyaaaa.. tapi pengen sajalah, gak perlu dibuat jadi postingan. Khawatirnya gak terwujud seperti tahun lalu. Wkwkwkwkw.
ReplyDeleteMana tanggal 1 Januari ini saja sudah ada hal epic yang terjadi..iya ituuu yang sa whatsapp ki' wkwkwk
Waah jadi pengen tinggal pengen saja?/:D
DeleteWaaah, 15 tulisan setiap bulan? Dulu bagiku, ini mah, gampil! Etapi makin kesini, kok kayak lupa aku punya blog. Haha. Thanks untuk tulisan ini, Niar. Konsistensi Niar untuk terus menghasilkan minimal 15 tulisan ini, turut memacu aku untuk kembali berbagi inspirasi lewat tulisan. Yes, kenapa tidak? Pasti bisa, deh, ya? *memotivasi diri sendiri di kolom komentar Niar. Hihi.
ReplyDeleteSemoga alm. Pak Haryati diberi cahaya terang dan nikmat di alam kuburnya, ya, Niar. Aamiin.
Pasti bisa deh kalo Kak Al mah. Pengalamannya bergudang-gudang. Pasti bisa jadi banyak tulisan..:)
Deletesaya malah baru punya kalender cina dari toko benang di samping rumah saya, yang gede gede itu hehe
ReplyDeletewah barokah sekali tulisannya mbak. saya sepakat bahwa menulis adalah pekerjaan hati yg harus dibawa happy..
target menulis aku pengen ODOP, baik di blog pribadi, Kompasiana, maupun di portal lain
semoga tetap konsisten ya mbak
semangattt
Wow ODOP ... Keren, semoga terlaksana, Mas.
DeleteBerasa banget mba, kalo kelamaan ga nulis, memang jd susah merangkai kata2. Utk blog saat ini aku memang blm bisa update terlalu sering,Krn kerja. Tp ga pengen juga nulis keseringan, Krn takut interaksi Ama pembaca jd keteteran.
ReplyDeleteUntuk ngimbangi supaya ga kelamaan vakum, aku ttp nulis caption di IG, supaya kata dan jari ga kaku :D. Setidaknya kalo IG kan LBH gampang utk diupdate , walo blm bisa setiap hari wkwkwkw.
Saya jadi teringatkan dengan komentar Mbak Fanny ini.
DeleteSaya sudah kesulitan membalas semua komen. Apalagi kalo pake HP kayak gini lama membalas satu per satu krn typo mulu :D
Tapi mau coba ah lbh rajin balasin komen. Thanks, Mbak. :)
Tulisannya santai tapi sarat nilai banget mbak.
ReplyDeleteSukaa bacanya.
Terima kasih sudah diingatkan untuk punya gial dalam menulis maupun ngeblog
Yess mbak, menjaga konsisten itu ... Berat pisann euy.
wah kalau mbak niar sih pastinya top deh, semoga tetap menginspirasi lewat tulisan2 ringan tapi isinya bagus
ReplyDelete