Secara
rasa, TRUST lebih kuat efeknya ketimbang BELIEF padahal sama-sama
artinya KEPERCAYAAN. Perasaan saya mengatakan demikian. Eh sebenarnya lucu juga
sih karena saya kan bukan pengguna bahasa Inggris aktif hehehe.
Saya
ingat waktu ikut pelatihan Leader
as Coach, ada bagian dari pelatihan yang mengajarkan para peserta cara untuk
membangun trust. Bukannya belief. Di dalam pelatihan itu, saya
kira kata TRUST dipilih pasti karena ada alasannya alih-alih menggunakan
kata BELIRF atau KEPERCAYAAN.
Ternyata,
setelah googling ketemu deh perbedaan antara trust dan belief.
Trust lebih bermakna dalam ketimbang belief. Dalam link http://www.differencebetween.net/language/words-language/differences-between-belief-and-trust/ dituliskan:
When you are believing, it is just
like you are expecting to earn something; but if you are trusting, you are
surrendering all of yourself no matter what the outcome is – for the better or
worse. However, without believing, you cannot reach the stage of trust. Belief
is already halfway to trust. You only need to do it in action. If you don’t
stop believing and hold firm in your convictions, the door of trust will open
right before you.
Artinya:
Ketika Anda believing, itu berarti Anda mengharapkan untuk mendapatkan sesuatu; tetapi jika Anda trusting, Anda menyerahkan semua diri Anda tidak peduli apapun hasilnya – apakah itu akan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Namun, tanpa believing, Anda tidak bisa mencapai tahap trust. Belief itu sudah setengah jalan menuju trust. Anda hanya perlu melakukan aksi (untuk mencapai trust). Jika Anda terus believing dan memegang teguh keyakinan, “pintu” trust akan terbuka tepat di depan Anda.
Disebutkan
juga bahwa:
“Belief” is the product of the mind,
while “trust” is the product of both the mind and heart.
Artinya:
“Belief” adalah produk dari pikiran, sementara “trust” adalah produk dari pikiran dan hati.
Pada link
https://english.stackexchange.com/questions/130333/when-to-use-trust-and-believe
disebutkan:
Both of the statements, I don't
believe him and I don't trust him are correct, depending on the degree of faith
you are giving to him.
Artinya:
penggunaan belief dan trust itu bergantung kepada “derajat” kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain.
Menjelaskan
ke tingkat trust ini kalau dalam bahasa Indonesia sepertinya panjang ya
penjelasannya.
Menarik
ini, sebab dalam Bahasa Indonesia kita hanya punya kata KEPERCAYAAN saja. Ini
beda dengan kata “keyakinan”, ya. Derajat yang dimaksud di sini bukan yang berarti KEYAKINAN.
Kalau mau lebih jelas diungkapkan dalam Bahasa
Indonesia, sepertinya kata TRUST cocoknya dituliskan sebagai “KEPERCAYAAN
YANG SEPENUH HATI”. Bagaimana, teman-teman? Kalau ada pendapat kalian, atau pernah
belajar linguistik sehubungan dengan hal ini, boleh dong share di kolom
komentar supaya saya bisa belajar.
Makassar, 20 Februari 2020
Baca
juga:
- Keunikan Tutur Bugis
- Kekayaan Tutur Bugis
- Bahasa Bugis Kaya Makna
- MIWF 2016: Colliq Pujie the Unsung Hero of Buginese Classical Literature
Share :
Nah, saya baru tahu perbedaan antara believe dan trust, selama ini tahunya keduanya sama2 bermakna kepercayaan tapi ternyata trust ini memiliki derajat di atas believe ya. Believe ga sekadar percaya saja tapi trust ini adalah kepercayaan yang diikuti dengan keyakinan hati ya ?
ReplyDeleteBaca judulnya, sebenarnya saya agak bingung kak...
ReplyDeleteBegitu baca artikelnya, lebih bingung lagi #eh hahaha...
Dalam Bahasa Inggris memang ada kata yang artinya sama tapi pengertiannya beda. Seperti hear-listen, see-look, trust-believe dan semacamnya.
Inimi salah satu kekuranganku, bahasa Inggris.
ReplyDeleteSaya hanya mengandalkan google translate