Sudah
lama juga saya tak melakukan hal ini, mencoba mencari apa yang ditemukan oleh
mesin pencari Google ketika nama saya diketikkan. Kalau mau dipikir, untuk apa,
ya? Sepertinya aneh. Hm, mungkin bisa kita cari tahu, kira-kira kelak kalau
anak-cucu mencari tahu tentang kita, tergambar olehnya sosok seperti apa kita
ini.
Apakah tukang nyinyir atau tukang berkelahi di media sosial?
Ataukah orang baik-baik yang positif?
Sewaktu
Afyad asyik dengan pencariannya, saya tak memerhatikannya. Saya juga sibuk sendiri.
Saya baru kaget ketika sekilas mendengar rekaman suara saya sendiri! Eh, dari
mana bocah itu mendapatkannya?
Buru-buru
saya cek. Ya ampun, dia menemukan video rekaman dari orang-orang Kanada yang
pernah mewawancarai saya empat tahun silam! Saya sendiri belum pernah melihat
video itu tapi pernah menuliskan tentang wawancaranya ke dalam tulisan berjudul
Menjadi
Salah Satu Pemeran Film Dokumenter Asing 4 tahun lalu.
Film
dokumenter ini dibuat oleh DnP (Development and Peace) –
lembaga yang membantu AJI
(Aliansi Jurnalis Independen) Makassar dalam
menyelenggarakan pelatihan menulis isu
perempuan yang
pernah saya ikuti.
Ah,
parkir dulu video di YouTube itu, ya. Coba lihat hasil pencarian Afyad, ada apa
saja di situ?
Mata
saya menelisik dari atas ke bawah. Yang terbanyak dari pencarian itu merupakan postingan
saya sendiri. Beberapa merupakan “hasil tangkapan” dari aplikasi web
based lain tapi isinya berupa postingan-postingan di akun Instagram
saya.
Dari
aplikasi-aplikasi ini postingan Instagram bisa diunduh. Berbeda dengan postingan
aslinya yang di Instagram ya, tidak bisa diunduh.
Sebuah
hasil pencarian mengagetkan saya karena memuat nama saya. Saya membukanya dan
membaca berita mengenai event Makassar International Eight Festival (F8) 2016. Wuih, postingan 4 tahun
lalu!
Saya
memang datang ke event tersebut untuk meliput. Saya datang bersama anak-anak
dan bertepatan saat itu kami mendapat kesempatan staycation di hotel Zen
Rooms. Jadi sekalian saja saya ajak anak-anak ke Pantai Losari – di mana Festival
F8
diselenggarakan. Di dalam artikel tersebut disebutkan seseorang bernama Mugniar
itu datang bersama keluarganya.
Ada
satu hal yang membuat saya terperangah karena disebutkan bahwa usia Mugniar 47
tahun. Duh, ini bukan saya berarti. Tahun ini saja usia saya belum sampai 47
tahun 😂. Di situ saya mikir lagi ... mengingat-ingat apakah saya
diwawancarai waktu itu?
Namun
saya tetap tak ingat pernah diwawancarai. Saya lupa. Mungkin bukan saya itu. Eh
bisa jadi saya memang diwawancarai tapi saya lupa. Lucu juga kalau ada orang di
kota ini yang namanya sama seperti saya. Karena nama MUGNIAR sangat jarang.
Dalam pencarian Afyad, ada satu nama Mugniar ditemukan tapi dia seorang artis India bernama JULIA MUGNIAR.
Nama saya ini sebenarnya bukan nama yang ingin disematkan oleh orang tua. Kedua orang tua inginnya memberikan nama Mugni Aristyaningsih tetapi karena kesalahan pengetikan pada kantor Catatan Sipil, namanya berubah menjadi MUGNIAR.
Nama saya ini sebenarnya bukan nama yang ingin disematkan oleh orang tua. Kedua orang tua inginnya memberikan nama Mugni Aristyaningsih tetapi karena kesalahan pengetikan pada kantor Catatan Sipil, namanya berubah menjadi MUGNIAR.
Saya
pernah menemukan satu nama MUGNIAR di pulau Jawa dari hasil pencarian Google
sekira 7 tahun lalu tapi waktu itu berupa data base sekolah – seingat saya
sekolah dasar. Seorang anak bernama MUGNIAR merupakan siswa di sekolah
tersebut.
Video yang tayang 2017, pengambilan gambarnya tahun 2016.
Perhatian
saya kembali tertuju pada hasil pencarian berupa postingan YouTube yang sudah
di-download Afyad. Di dalam video ini ada Risya dan saya yang
menceritakan mengenai kegiatan menulis kami dan dampak dari pelatihan-pelatihan
yang kami ikuti. Saat itu saya menceritakan bahwa pelatihan-pelatihan yang saya
ikuti menambah wawasan saya terkait isu perempuan.
Masya
Allah, ya, Google
menyimpan ingatan tentang kita serupa ini. Semoga saja hal-hal baik tentang
kita terjejak di dunia maya. Bukan karena sok baik atau ingin dilihat baik.
Melainkan karena memang hal baiklah yang harus dilakukan dan disebarluaskan
melalui internet. Jadi makin termotivasi untuk terus menuliskan hal-hal baik. Kalau kalian, punya cerita apa tentang pencarian nama kalian,
teman? Share, yuk.
Makassar, 22 Februari 2020
Baca juga:
Share :
Alhamdulillah banyak hal baik yang dikenang selalu sama google. Ipeh jadi pengen juga menorehkan hal baik biar pas diketik nama ipeh yang keluar hal baik juga
ReplyDeleteSemoga ya kita dikenang secara baik-baik, karena memang kita harus melakukan hal baik bukan untuk dilihat baik.
DeleteUntung belum menemukan ku..😁😁😁
ReplyDeleteBoleh dicoba lagi googling :D
DeleteLah saya kalau ketik nama saya sendiri ternyata ada yg sama persis loh mba namanya. Sampai posisi hurufnya pun sama. Seru memang kalau orang kepo tentang kita, apa yang muncul. Kan bisa ketauan kita hobinya nulis dlm bidang apa.
ReplyDeleteAh bisa ya Mbak Ade hehehe. Jadi seru-seruan juga ya. Bisa untuk melihat apakah memang ada branding diri kita juga ya.
DeleteWah saya blm pernah coba untuk nama pena saya ini mba..seperti apa hasilnya ya? Mgkn tak banyak hehe.. Kalau nama pemberian ortu, paling2 muncul ketika ada yg pakai jurnal penelitian saat kuliah sbg salah satu sumber bacaan..hihi..
ReplyDeleteBoleh ditulis, Mbak Tanti setelah dicoba googling. Saya pengen baca juga ;)
DeleteAku pernah googling nama sendiri dan yg muncul adalah sosmed plus petisi di change.org yg posting tentang line sticker. Kalo sekarang nggak tau mbak yg muncul apa karena udah lama banget hehehe
ReplyDeleteHoo, pernah buat petisi di change.org dong, Mbak? :)
Deleteenaknya nama ta karena memang jarang sekali ada orang pakai nama itu hahaha
ReplyDeletekalau Mugni banyak, tapi Mugniar memang jarang
jadinya bagus buat personal branding
Alhamdulillah, jadi berkah tersendiri juga buat saya, Daeng. Dulu pengen punya nama panjang, suka bilang sendiri ih kenapakah itu orang di Catatan Sipil salah tulis namaku cobanya tidak kan bisa punya nama panjang nan cantik. Eh alhamdulillah sekarang malah jadi keunikan buat saya. :)
DeleteJadi ingat punya draft tulisan tentang googling menemukan Rosanna Simanjuntak, muahahaha.
ReplyDeleteMasya Allah, aku sudah lupa!
Ingat lagi karena mampir di sini, hihihi