Beberapa
Kisah Berkah Ngeblog Produktif
Kisah
yang hingga saat ini membuat saya takjub jika mengingatnya itu pernah saya
tuliskan secara lengkap pada tulisan berjudul Berkah
Ngeblog: Bertestimoni pada TITIK BA, Buku Favorit yang Diterbitkan Kembali.
Saya
juga menceritakan kisah tentang seseorang yang membaca tulisan Popok Itu
Masih Awet dan mungkin juga membaca tulisan Washdi
dan Koleksi yang Masih Awet lalu berkomentar hendak membeli popok kain
bekas pakai ketiga anak saya. Tentu saya sungkan
menjualnya, saya malah sama sekali tak mau.
Tapi
karena orang tersebut mendesak dan mengatakan tak mengapa, akhirnya saya
mengatakan saya tak mau menjualnya cukup dia membayar ongkos kirim dari
Makassar ke tempat tinggalnya di pulau Jawa saja. Dia bersedia maka berangkatlah
satu paket popok kain milik saya ke alamat rumahnya.
Berkah ngeblog: saya menjadi salah satu pemberi testimoni buku favorit karya penulis favorit yang diterbitkan kembali. |
Amazing.
Dua tulisan
tentang popok itu saya buat tahun 2012. Orang yang ingin membeli popok bekas
itu datang dua kali, berkomentar tahun 2016 dan 2017. Bukan tanpa alasan karena
jenis kain popok yang saya pakai untuk anak-anak namanya kain tetra yang dari
jenis bagus. Mendapatkannya pada masa itu sudah sangat sulit.
Pada
tahun 2001 saja, sebelum melahirkan si sulung Affiq, saya cukup kesulitan
mendapatkan kain tetra berkualitas bagus. Kainnya tak mudah tecerabut, halus,
dan ukurannya pun cukup lebar – 70 cm jadi bisa dibuat dua macam model popok
dan dipakai bayi berupa celana. Saya mempelajari dua cara melipatnya dari
majalah Ayahbunda.
Saking
awetnya, hingga anak ketiga yang lahir 2009, popoknya masih kuat. Bahkan sampai
sekarang masih kuat karena saya masih memiliki beberapa helai yang saya
pergunakan di rumah. Semoga saja bapak yang menghubungi saya masih bisa
menggunakan popok-popok itu.
Kisah
lain yang saya ceritakan adalah dua kali saya dihubungi orang dengan bayaran dollar Amerika Serikat yang bilangannya wow untuk pekerjaan yang
sangat sederhana. Bayarannya via Paypal dan fee cepat sekali ditransfer
ke akun Paypal saya.
Percakapan di kolom komentar tulisan berjudul Popok Itu Masih Awet. Ada 1 komentator lagi yang berkomentar, alhamdulillah mendapatkan manfaat dari tulisan tersebut. |
Masih
banyak kisah “berkah produktif” yang membuat saya takjub sendiri.
Salah
satu kisah yang lupa saya ceritakan waktu itu adalah bertemunya saya kembali
dengan teman lama yang tak saya duga berusaha hadir pada pertemuan itu. Saya
memanggilnya dengan nama Rahma. Dia memanggil saya “Bunda”. Dia baru saja
bergabung dengan komunitas blogger
Anging Mammiri dengan nama Pone Syam.
Beberapa
hari sebelumnya, kami “bertemu” di sebuah grup Whatsapp yang anggotanya merupakan
bloger berasal dari seluruh Indonesia. Saya pernah bertemu dengannya sekira
tahun 2012 atau 2013, ketika dia masih lajang dan bekerja di UIT. Kami sempat
kontak via Facebook selama beberapa kali ketika dia tengah menggarap sebuah
novel dengan latar belakang budaya Sulawesi Selatan.
Setelah
itu putus kontak hingga dia masuk komunitas blogger
Makassar dan bela-belain datang
dari Kabupaten Jeneponto untuk menghadiri Klinik Blog dan ikut menyimak
materi Menjadi Blogger Produktif yang saya bawakan.
Sekarang
dia sudah bersuami dan memiliki buah hati. Kalau saja saya berhenti ngeblog,
tentunya silaturahmi kami tak akan tersambung kembali sebab nomor kontak
saya sudah tak ada padanya dan dia sudah tak aktif menggunakan akun Facebooknya
yang lama.
Produktif
Tak Lepas dari Konsistensi
Itu
beberapa cerita saja. Intinya, dihubungkan dengan materi yang saya bawakan
adalah bahwa pengalaman-pengalaman itu bukan terjadi dengan sendirinya,
melainkan sebuah berkah yang bermula dari “ngeblog produktif” dengan
konsistensi yang berusaha saya jalankan, atas izin Allah.
Well, kalau mendengar kata PRODUKTIF atau PRODUKTIVITAS, saya teringat dengan tukang
bakso yang baik hati bermotor yang setiap hari mangkal di dekat rumah kami pada jam-jam
tertentu. Setiap waktu-waktu tersebut, hampir bisa dipastikan beliau ada beserta
gerobaknya selama beberapa menit.
Dipercayai membawa materi ini pun sebuah berkah ngeblog produktif. Akan saya tulis di tulisan berikut ya tentang ini. |
Penjual
“Serba 1000” – gerobak
kelontong keliling pun demikian. Hampir bisa
dipastikan pada setiap hari, pada jam tertentu lewat di depan rumah kami. Penjual
bakso dan gerobak kelontong itu produktif dengan dagangan mereka masing-masing.
Tentunya
warga sekitar rumah kami takkan hafal waktu kunjungan mereka jika mereka tak KONSISTEN melalui jalan yang sama pada waktu
yang sama selama bertahun-tahun. PRODUKTIF ala mereka bermula dari KONSISTENSI yang terjaga selama bertahun-tahun.
Kalian
pasti setuju kan kalau saya mengatakan konsistensi dan produktivitas itu sangat
bermanfaat dan membawa berkah?
Seperti
halnya mereka – tukang bakso dan gerobak kelontong keliling, bloger pun perlu
mengupayakan KONSISTENSI agar mampu produktif. Dengan demikian berbagai manfaat
dan berkah akan dia rasakan.
Berkah
itulah yang saya ceritakan pada awal tulisan ini. Tentang Menjadi Blogger
Produktif – materi yang saya bawakan pada tanggal 22 Maret lalu di Indi Cafe akan
saya tuliskan setelah ini, ya.
Makassar, 7 Maret 2020
Baca
juga:
- Berkah Ngeblog: Perluasan Jejaring Pertemanan
- Berkah Ngeblog: Bertestimoni pada TITIK BA, Buku Favorit yang Diterbitkan Kembali
- Berkah Ngeblog dalam Diskusi Sejarah Sang Patriot
- Yang Perlu Dilakukan Agar Konsisten Menulis
- Spirit Kartini Versi 3 Perempuan Pegiat Literasi
- 16 Alasan Kenapa Saya Jadi Blogger
Share :
MasyaAllah TabarokAllah.... aku ikut seneeeenggg Kak Niar :)
ReplyDeleteKeren sekaliiii, yg bagian popok itu antara takjub, pengin ketawa, campur2 dah :)
Yuhuuu, apalagi part dibayar pake DOLARRR, makin mupeengg
Semoga berkaaahh untuk kita semua yaaa
Masya Allah ya ... Mak Nurul pasti merasakan hal yang seperti saya rasakan.
DeleteAamiin :)
MasyaAllah, Barakallah mbak mugniar. MOga semakin produktif lagi hingga manfaat ngeblog ini bukan hanya dirasakan oleh diri pribadi tapi juga orang banyak termasuk saya. Karena jujur saya juga jadi semangat liat tulisan dan prestasi mbak mugniar.
ReplyDeleteMasya Allah, ya Mbak .... in syaa Allah dengan konsisten dan produktif, selalu berusaha melakukan kebaikan kita bisa mendapatkan manfaat dan memberikan manfaat buat orang lain melalui blog. :)
DeleteKonsisten. Satu kata yg sangat berarti, supaya kita produktiv. Bukan blogger saja sih. Mau berkarya di bidang apapun yaa hrs konsisten. Semoga sehat selalu yaa...semangat berkarya dan bermanfaat bagi orang lain...
ReplyDeleteAlhamdulillah seneng banget ya mbak Mugniar... Sudah merasakan berkah dr ngeblog. Catat dg baik, konsistensi dan produktivitas agar ngeblognya mendatangkan berkah ya Mbak...
ReplyDeleteTfs
.
Ternyata berkah ngeblog ngga hanya dari konten tapi juga konsisten ya
ReplyDeleteTerimakasih sudah diingatkan, semoga saya bisa konsisten ngeblog 😊😊😊
Alhamdulillah banyak berkah yang dirasakan dengan produktif ngeblog ya mbak. Konten dan konsisten, maka pasti akan ada hasil baik yang mengikuti
ReplyDelete