“Kalau pesan 2 atau 3 boleh, tidak bisa pesan banyak,” ucap Bunga ketika saya bertanya lebih lanjut mengenai masker yang dibuatnya. Masker itu dijual melalui Warung Sosial LemINA.
Bantuan
Penanganan Covid-19 dari LemINA
Warung Sosial ini boleh
dibilang sebagai social enterprise kecil-kecilan dari LemINA (Lembaga Mitra Ibu dan Anak), sebuah lembaga filantropis yang concern
terhadap isu anak dan kaum ibu, khusus strata menengah ke bawah. Saat ini
Warung Sosial sedang full orderan. Tujuh puluh lembar yang sedang
dikerjakan, semuanya sudah ada yang pesan.
“Tiga saja, saya tidak
mau pesan banyak. Tidak bisa pesan banyak juga karena harus berhitung,” ujar
saya.
Foto: dari A. Bunga Tongeng. |
Maka beberapa hari
kemudian masker pesanan tiba di tangan saya. Alhamdulillah-nya yang
menjahitkan mencuci dan menyeterika maskernya sebelum mengirimkannya pada saya.
Masya Allah, baik sekali, ya.
Dari 70 pieces masker
yang dibuat oleh 2 crafter LemINA (akan menyusul 100 lembar lagi),
sebagian besar merupakan donasi kepada mereka yang sangat membutuhkan dan
kemungkinan sulit mendapatkan masker, seperti driver ojol dan polisi.
Hanya sebagian kecilnya saja yang dijual kepada umum, itu pun hanya dibatasi
untuk 3 pembelian saja.
“Jika mau berdonasi bisa
dapat harga yang lebih murah dan beli lebih banyak,” kata Bunga melalui
percakapan Whatsapp kami.
Bisa diselipkan tisu. Foto: A. Bunga Tongeng (Bunga). |
Ini nih isinya Instagram @warung_sosial LemINA. Yang ini aneka tas dan pouch, hasilnya untuk biaya kegiatan LemINA. |
Pola masker yang dibuat
dilihat dari pola yang dibagikan di grup crafter. Rupanya mereka yang
paham dunia craft banyak yang peduli dan membagikan pengetahuannya.
Pola dan kain untuk
pembuatan masker harus khusus, yang memang aman dan sangat memadai untuk
menghalangi masuknya virus. Sebab ukuran virus corona dengan nama SARS-CoV-2
ini super kecil (diameter virus biasanya dalam satuan nanometer). Jenis kainnya
adalah katun combed[1].
“Combed satu lapis
memiliki daya tahan terhadap organisme berukuran 3 mikro sebesar 70%. Bahan
katun combed-nya kami beli khusus dari Surabaya. Bahan combed-nya
ini agak mahal karena pake ongkir,” ujar Bunga melalui pesan WA.
Masker saya, dari Warung Sosial. |
Bagi-bagi masker kepada yang membutuhkan. Foto: LemINA |
Warung Sosial ini mulanya menjual hasil kerajinan tangan berupa tas dan dompet. Melalui Warung Sosial, para pembeli craft-nya bisa membeli sembari berdonasi. Awal mula pembuatan masker adalah untuk dipakai oleh beberapa relawan ketika masker sudah menjadi barang langka.
“Diinisiasi oleh teman-teman
relawan LemINA dan sampai saat ini sebagian besar keuntungan masih ditujukan untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan LemINA,” Bunga menjawab pertanyaan saya mengenai
hubungan antara Warung Sosial dan LemINA. Kebetulan beberapa relawan ada yang
berprofesi sebagai tenaga medis dan polisi.
Menjawab pertanyaan saya
mengenai siapa saja yang menjahit, Bunga menjawab:
“Sampai saat ini cuma ada 2 orang tenaga crafter. Jadi produksi tak bisa cepat. Crafter lain di LemINA juga menjahit tuk dibagikan tapi (mereka) menggunakan bahan sendiri. Mungkin saja nanti ada di Instagram Warung Sosial. Cuma belum sempat foto dan khawatir banyak yang order sementara sumber daya terbatas.”
Saat ini, kita semua
membutuhkan crafter-crafter yang berjiwa sosial seperti ini. Di
sela-sela kesibukan masing-masing, mereka rela menyisihkan waktu untuk membuat
masker yang memang berfungsi baik dalam menahan virus. Mereka tidak asal-asalan
menjahit tetapi mengobservasi terlebih dulu agar memproduksi masker berkualitas.
Status FB Bunga. |
Di samping membuat masker,
hal lain yang dilakukan LemINA untuk penanganan Covid-19 sejak wabah ini
merajalela adalah membagikan edukasi mengenai penyakit ini melalui akun media
sosialnya berupa eflyer dan video edukasi.
Pertama Kali Mengenal
Lemina
Ini yang kesekian kalinya
saya menjadi saksi kebaikan berbagi dari LemINA dan menuliskannya. Saya mulai memperhatikan NGO
yang sudah berusia 10
tahun ini sejak tahun 2012.
Waktu itu LemINA yang
sekretariatnya berlokasi di dekat rumah saya mengadakan acara edukasi kepada
ibu-ibu setempat mengenai cara mencuci tangan yang benar, sehubungan dengan Hari
Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.
Kegiatan LemINA, 21 Oktober 2012. Foto: dokpri. |
Sejak saat itu saya mulai
akrab dengan Bunga, salah satu penggerak LemINA. Dari Bunga saya tahu
lebih banyak mengenai LemINA yang memiliki pendanaan mandiri, yang berasal dari para founder
dan orang-orang yang peduli pada kesejahteraan ibu dan anak dalam strata
menengah ke bawah.
Visi LemINA adalah meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak, khususnya yang
berada di lingkungan kumuh dan miskin.
Sejak saat itu hingga
kini, saya sering bersinggungan dengan kegiatan-kegiatan dan para relawan LemINA.
Entah sudah berapa banyak pula tulisan yang saya buat tentang LemINA tetapi
saya tidak pernah bosan membagikannya kepada para pembaca karena menuliskannya
saja sudah membuat saya bahagia apalagi jika dibaca banyak orang.
Ragam Kegiatan LemINA
LemINA dengan komunitas Sobat LemINAnya tak pernah sepi dari kegiatan yang melibatkan para
relawannya. Luar biasanya, kegiatannya tak pernah berbayar. LemINA hingga saat
ini masih setia pada itikad baiknya. Maka tak heran jika Sobat LemINA berhasil menyabet the Best Social Contribution Award pada ajang YSF AIESEC 2016.
Sumber foto: akun IG @sobatlemina |
Secara garis besar,
kegiatan LemINA mencakup 5 hal:
- Edukasi kepada kaum ibu.
- Edukasi untuk anak-anak.
- Edukasi bagi para relawan.
- Edukasi kepada masyarakat.
- Bantuan bencana.
1. Edukasi
kepada kaum ibu.
Ibu adalah “sekolah” yang
pertama dan utama bagi anaknya maka LemINA memberikan perhatian kepada para ibu
akan hal ini terutama bagi mereka yang berada dalam strata menengah ke bawah yang tak mampu
mengakses seminar pengembangan diri bertarif “lumayan”.
Sumber: IG @sobatlemina/ |
LemINA menyelenggarakan kegiatan-kegiatan gratis untuk ibu-ibu. Salah satunya adalah edukasi mengenai cuci tangan yang saya ceritakan di atas.
Pada tahun 2014 dan 2015 komunitas
yang saya gawangi – IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) Makassar pernah melaksanakan
kegiatan bersama LemINA sebanyak dua kali kepada para ibu di jalan Rappocini Raya
lorong 3 dan di jalan
K. S. Tubun lorong 2 mengenai pencegahan terhadap
kekerasan seksual terhadap anak.
2. Edukasi
kepada anak-anak.
Kalau mau diceritakan
khusus di bagian ini, entah bisa berapa seri tulisan yang bisa dibuat. Di blog
ini saja sudah ada beberapa tulisan yang sudah pernah saya buat. Festival
Anak Makassar
salah satu kegiatan yang pernah saya tulis. Festival ini berlangsung sejak
tahun 2015 hingga 2019.
“Seragam untuk Sobat” adalah kegiatan yang berlangsung sejak tahun 2012, setiap
menjelang tahun ajaran baru. Misinya adalah memberikan bantuan seragam pakaian
walaupun bekas namun masih layak pakai kepada mereka yang tidak mampu membeli
pakaian seragam sekolah.
Sumber foto: akun IG @sobatlemina |
Nulis Bareng Sobat (NBS), untuk mengajarkan keterampilan
literasi dasar kepada siswa sekolah dasar di Makassar dan Kabupaten Gowa
berlangsung sejak 2013 dan direncanakan masih berlangsung hingga 2020.
Aku Sayang Badanku, merupakan edukasi seksual
kepada para siswa sekolah dasar. Kegiatan ini telah berlangsung pada tahun 2016
– 2019 di 4 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, yaitu di Makassar, Kabupaten
Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Luwu Utara.
Melalui kegiatan ini di lapangan, para relawan mendapatkan fakta betapa anak-anak kita di pelosok membutuhkan intervensi cerdas seperti ini karena pada zaman ini mereka telah terpapar internet melalui gawai.
Kegiatan lainnya yang tak
kalah pentingnya adalah Reporter Cilik (2016) dan Sanitasi Sekolah. Sanitasi Sekolah berlangsung tahun 2017 – 2018. Kegiatan
ini berlangsung di 3 kabupaten: Takalar, Barru, dan Luwu Utara.
3. Edukasi bagi
para relawan.
Salah satu pelatihan untuk relawan LemINA. |
Perekrutan relawan
biasanya diumumkan lewat media sosial LemINA atau langsung datang bergabung
saat ada kegiatan di sekolah. Para relawan tidak terjun “kosong” dalam
memfasilitasi kegiatan. Ada pembekalan terlebih dulu sebelum mereka menjadi pendamping.
Mereka mendapatkan
pelatihan untuk peningkatan kapasitas relawan, seperti Volunteer Camp dan Klasifikasi dan
Katalogisasi Perpustakaan pada Februari 2020, juga pelatihan lain untuk bekal keterampilan dalam
mendampingi anak-anak.
Infografis NBS. Sumber: laporan LemINA. |
Khusus program NBS
saja, sudah 7 kali dilaksanakan pelatihan bagi relawan. Pelatihan lainnya seperti Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) bahkan juga dihadiri relawan lelaki. Ada juga
pelatihan Nulis Blog Relawan agar para relawan menjadi orang yang mampu mengabadikan
kegiatan yang diikutinya dalam bentuk tulisan di blog.
4. Sosialisasi
dan edukasi kepada masyarakat.
Kelas Belajar Menulis Caption
Menarik untuk Instagram adalah salah satu
kelas daring yang diselenggarakan LemINA tanggal 16 April ini. Sejak beberapa
tahun lalu, saya beberapa kali menghadiri acara yang menghadirkan LemINA
sebagai salah satu peserta yang terlibat atau nara sumber.
Salah satunya adalah ketika
LemINA menjadi peserta pada Pesta Komunitas
Makassar
sejak tahun 2014. Pada ajang seperti inilah masyarakat bisa lebih dekat
mengenal LemINA dan bisa mendapatkan craft yang dijual di Warung Sosial.
Salah satu kegiatan LemINA |
FGD khusus guru/orang tua menjadi pendekatan
khusus kepada guru atau orang tua sehubungan dengan isu anak. Juga bertujuan
untuk meningkatkan kerja sama dalam menjalankan atau membuat program-program
yang relevan dengan hal-hal yang dihadapi oleh orang tua maupun guru terkait dunia
anak.
Pada Pesta Pendidikan
Makassar,
para relawan LemINA juga terlibat sejak tahun 2018. Ajang ini menyelenggarakan
serangkaian kegiatan, seperti seminar pendidikan dan kelas-kelas kecil aneka topik yang bisa diakses gratis oleh warga
Makassar.
Salah satu seminar pendidikan yang LemINA terlibat di dalamnya. |
5. Bantuan
bencana.
Ketika terjadi bencana
yang butuh uluran tangan, para relawan LemINA juga bergerak. Misalnya berdonasi untuk korban
banjir
Sulawesi Selatan pada awal 2019 silam. Para relawan turun langsung ke
daerah-daerah untuk membagikan bantuan kepada mereka yang benar-benar
membutuhkan.
Begitu pun ketika gempa
Sulawesi Tengah terjadi pada tahun 2018, relawan LemINA tak tinggal diam. Hingga saat ini pun, kita bisa melihat
kepedulian LemINA dalam penanganan Covid-19 melalui edukasi di akun-akun media
sosialnya dan usaha menebarkan vibrasi positif (positive vibes) kepada semua orang.
Kolaborasi
dan Advokasi
Dalam melaksanakan
kegiatannya, tak jarang LemINA berkolaborasi dengan pihak-pihak lain. Seperti
dalam Program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) pada tahun 2017, LemINA bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat
di 3 kabupaten dan Unicef.
Selain memberikan edukasi
kepada siswa, pada kegiatan ini juga dilakukan pelatihan Rencana Aksi Sekolah dan pelatihan penerapan PHBS ke RPP bagi guru.
Sumber: akun IG @sobatlemina. |
Demikian pula pada kegiatan
Pekan Sehat di Kampung SDGs (Sustainable
Develompent Goals) di Gowa pada November 2019, LemINA berkolaborasi dengan
Gowa Menyala, 1000 Guru, Sahabat Pulau, BMH, dan pemerintah setempat.
Melalui daring, tanggal
26 Maret lalu relawan LemINA menjadi nara sumber kebaikan berbagi dengan berkolaborasi bersama
komunitas-komunitas lain. Bergabung dalam Helper Society membagikan edukasi melalui akun
Instagram Helper Indonesia.
Para Relawan yang
Berdedikasi
Banyaknya kegiatan yang
butuh keterlibatan banyak orang seperti yang dilakukan LemINA, tentunya
membutuhkan relawan yang tak sedikit jumlahnya. Saya menjadi salah satu saksi
dan pengagum dedikasi para relawan yang terlibat di dalamnya. Para relawan
datang dan pergi, memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan materi yang mereka
miliki agar LemINA tetap berkelanjutan.
Namanya relawan, tak ada
gaji yang mereka dapatkan tetapi saya selalu melihat rona bahagia di wajah
mereka ketika mendampingi atau menjadi panitia dalam sebuah kegiatan. Saya
mencoba mencari tahu kesan-kesan 3 orang dari relawan LemINA mengenai kebaikan berbagi yang mereka lakukan selama bergabung
dengan LemINA:
Infografis Aku Sayang Badanku. Sumber: laporan LemINA. |
Ida
Basarang (saya kutip dari website Lemina.org):
Kedatangan saya sebagai relawan dengan maksud berbagi pengetahuan malah mendapatkan banyak hal. Anak-anak merupakan aset luar biasa untuk kehidupan bangsa dikemudian hari. Saya selalu berharap berbagi pengetahuan dan hal baik pada anak-anak kelak membuat mereka pun melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Dari sini akan membuat saya hidup selamanya.
Dede Farsjad
(saya dapatkan melalui pesan Whatsapp):
Buat saya LemINA sudah seperti rumah. Banyak hal positif terutama teman relawan dengan beragam karakter yang selalu menjadi partner berbagi hal-hal baik. LemINA itu tempat belajar, banyak sekali kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri dan itu sangat berdampak dikehidupan saya secara pribadi. Salah satu pelajaran paling berharga, dalam lingkaran ini saya menemukan makna hidup adalah tentang berbagi, tentang bagaimana memanusiakan manusia.
Andi
Arifayani (saya peroleh melalui chatting WA):
Saya bergabung jadi relawan di LemINA sejak tahun terakhir kuliah. Banyak hal yang kupelajari khususnya tentang nilai-nilai kerelawanan dan berbagi. Banyak juga skill yang berkembang sejak terlibat dengan beberapa program di LemINA, mulai dari menulis, fotografi, komunikasi, dan banyak lagi. LemINA itu ibarat sekolah dan rumah untuk saya.
Kesesuaian
LemINA dan Dompet Dhuafa
Bicara tentang LemINA,
saya teringat satu lembaga yang bergerak di seluruh Indonesia. Dari 5 pilar
programnya, misi yang dibawanya sama dengan LemINA, yaitu pada pilar Pendidikan: menyediakan akses pendidikan
seluas-luasnya untuk kaum dhuafa. Lembaga itu bernama DOMPET DHUAFA yang berdiri pada tahun
1993.
Disinfection chamber dari Dompet Dhuafa. Sumber foto: dompetdhuafa.org. |
Bagi yang belum tahu dan
mengira Dompet Dhuafa hanya mengumpulkan zakat, infaq, dan sedekah, saya kasih tahu ya Dompet Dhuafa
itu lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa
dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welas asih/kasih sayang)
dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio technopreneurship).
Beberapa dari misi yang
diemban Dompet Dhuafa di antaranya bersesuaian dengan hal-hal yang telah
dilakukan LemINA, seperti:
- Terkelolanya perancangan, pelaksanaan, dan pengevaluasian inisiatif pemberdayaan yang berdampak nyata, ber-multiplier effect, serta berkelanjutan.
- Berkembangnya model pemberdayaan partisipatif yang unggul serta dapat diduplikasi secara massal dan berkelanjutan.
- Terjalinnya sinergi dan advokasi kebijakan publik yang berpihak kepada mustahik pada isu global.
Bantuan
Penanganan Covid-19 dari Dompet Dhuafa
Sebagaimana LemINA yang
tanggap menghadapi bencana, begitu pun dengan Dompet Dhuafa. Di dalam Dompet
Dhuafa ada lembaga semi otonom yang bernama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. DMC Dompet Dhuafa ini menjadi garda terdepan dalam
pengelolaan kebencanaan, baik dalam maupun luar negeri.
Video aktivitas Dompet Dhuafa
Telah beraktifitas sejak tahun 1994, DMC Dompet Dhuafa berdiri sejak 25 Maret 2010. Tugas pokoknya adalah
pengelolaan kebencanaan pada masa sebelum terjadi bencana (pra bencana) melalui
kampanye pengurangan resiko bencana, saat terjadi bencana (tanggap darurat)
dengan respon bencana dan setelah terjadi bencana (pasca bencana) dengan
pemulihan.
Pada 27 Maret lalu, Tim
Respon DMC Dompet Dhuafa mengerahkan truk jenis Unimog dakam pendistribusian 4 unit Disinfection Body Chamber. DMC menginstalasi Body Chamber
di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Selain itu secara bertahap DMC Dompet
Dhuafa akan menginstalasi 1.000 Disinfection Chamber di titik-titik
fasilitas umum di Jakarta.
Pemasangan dilakukan pada
markas kepolisian, TNI, rumah sakit rujukan, dan titik keramaian yang masih
dipenuhi pekerja jalanan yang memang tidak bisa bekerja dari rumah. Harapannya,
masyarakat yang harus ke area publik bisa tetap steril dengan disemprotkannya
cairan antiseptik ke seluruh badan.
Semprot disinfektan di rumah ibadah. |
Tim DMC Dompet Dhuafa juga melakukan aksi penyemprotan disinfektan di beberapa tempat fasilitas umum. Tak hanya masjid, tim juga menyemprot tempat ibadah agama lain. Sebagian di antaranya merupakan permintaan masyarakat setempat sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran virus corona.
Selain mengumpulkan dan
membagikan zakat, beragam kebaikan berbagi telah dilakukan Dompet Dhuafa. Sehubungan
dengan wabah Covid-19 penerima manfaatnya adalah tenaga kesehatan di rumah
sakit rujukan Corona dan keluarga dhuafa yang terisolasi di samping fasilitas
publik (penyemprotan disinfektan).
Adapun jenis bantuan yang
disalurkan adalah: Alat Pelindung Diri (APD), alat disinfektan (alat semprot
dan disinfection chamber), hand sanitizer, sabun cuci tangan, vitamin,
layanan ambulans, kebutuhan harian, dan sosialisasi pencegahan virus corona.
Pemberian hygiene kit kepada driver ojol. Sumber foto: dompetdhuafa.org. |
Sebagai pengagum kegiatan
dan lembaga filantropi, mulai masker dari Warung Sosial LemINA hingga
penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa adalah bukti kebaikan berbagi yang berkelanjutan. Semoga LemINA yang berusia 10 tahun dan Dompet
Dhuafa yang sudah berusia 27 tahun kekal keberadaan dan semangatnya dalam
menebar kebaikan di negeri ini.
Masker, 15 April 2020
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa.
[1] Bahan
kaos cotton combed adalah bahan katun yang paling halus dan telah mengalami
proses penyisiran (combed) terlebih dahulu sebelum dipintal menjadi gulungan
benang. Sumber: https://blog.porinto.com/kaos-cotton-combed/. Diakses 14 April
2020 pukul 12:23.
Share :
Tidak diragukan lagi kiprah LemINA dan Dompet Duafa dalam berbagi kebaikan. BTW ada tulisanku terselip dan tiba-tiba melongo haaa? Saya yang tulis ini? 😅
ReplyDeleteHhahaha. Lama sekali tak jalan2 ke lemina
DeleteHayo Ida, main ke LemINA lagi hehehe.
DeleteIyaa, itu ambilnya dari lemina.org, ada tulisannya Ida di sana.
Sangat atraktif dan beragam kegiatan yang mereka lakukan, khusus dalam melakukan kebaikan buat sesama. Semoga tetap menjadi contoh yang baik buat semuanya.
ReplyDeleteAamiin, semoga kekal ya kebaikannya.
Delete😍 panjang umur kebaikan. Semoga pandemi ini mengencangkan empati kepada sesama. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin. Semoga segala kebaikan berbagi panjang umur dan mengencangkan empati kepada sesama.
DeleteKeren. Semoga bisa menjadi contoh yang baik buat semuanya. Semangat kaka-kaka relawan
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih.
DeleteSemoga dengan membaca tulisan ini, banyak orang terinspirasi untuk terus melakukan kebaikan 🙌
ReplyDeleteAamiin, begitu pun harapan saya :)
DeleteYa ampun. Ternyata edukasi cuci tangan pakai sabun itu sudah sejak 2012 yah? Sekarang orang-orang spontan cuci tangan semua
ReplyDeleteIyaa, pas sekali untuk kondisi sekarang ya? :)
DeleteAlhamdulillah LemINA dan Dompet Dhuafa memberikan bersinergi ya untuk membantu para ibu & anak-anak di lingkungan yang kumuh & membutuhkan. Semoga bisa terus menyalurkan bantuannya
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak ... semoga bisa terus berkelanjutan ya
DeleteSemoga beragam kebaikan berbagi yang dilakukan bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menginspirasi orang2 lain untuk ikut berbagi juga. Tentunya akan sangat berarti, apalagi dalam keadaan sulit karena pandemi corona sekerang ini.
ReplyDeleteAamiin. Insya Allah bantuan sedikit apapun akan bermnafaat ya mbak apalagi di masa Pandemi seperti ini. Semoga Pandemi segera berakhir
DeleteBantuan kepada yang benar-benar membutuhkan di saat sekarang ini, sangatlah berarti ya Mbak-mbak.
DeleteBetuul. Banyak orang tergerak untuk berbagi kebaikan sekarang ya, bikin terharu. Di kotaku juga banyak yg menyumbang masker dan APD buat tenaga medis.
DeleteAlhamdulillah ya Mbak Lianny, bahagia masih banyak orang baik di sekitar kita.
DeleteMasyAllan masker-masker dari Lemina ini berkualitas ya Bun. Dan memang bener, ditengah masa sulit ini kita harus lebih banyak lagi berbagi karena orang-orang yang membutuhkan semakin banyak dan aku juga senang dengan hadirnya dompet dhuafa kita jadi punya lembaga terpecaya untuk menyalurkan bantuan kita. Jadi ke kitanya tenang ya
ReplyDeleteALhamdulillah, iya. Senang dan tenang ada lembaga-lembaga yang amanah ya Mbak.
DeleteMasyaAllah TabarokAllah. Sungguh komunitas ini sebuah wujud nyata semangat "Khairunnaas anfauhum lin naas". Sebaik2 manusia adalah yg paling banyak manfaatnya untuk sesama manusia lainnya
ReplyDeleteSemoga para relawan senantiasa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya ya Mbak
DeleteWah, tebar kebaikan dari LemINA ini sudah banyak banget ya. Semoga makin banyak yang berdonasi sehingga semua orang terbantu
ReplyDeleteAamiin, semoga demikian ya Jiah
Delete"Karena kebaikan jangan berhenti pada diri kita sendiri, tebarkanlah dan raihlah kebaikan berkali lipat"...
ReplyDeleteMasyaAllah begitu besar kepedulian LemINA dengan segala programnya untuk masyarakat. Semoga LemINA juga Dompet Dhuafa bisa menjembatani antara mereka yang peduli dan membutuhkan dan selalunya berkelanjutan, dimudahkan dan dilancarkan program kebaikan yang dijalankan.
Aamiin, semoga mereka selalu menjadi inspirasi ya Mbak.
DeleteKeterbatasan relawan tidak mengurungkan semangat LemINA dalam berbagi ya,inspiratif sekali ini. Begitu banyak pihak yang menunggu waktu yang tepat untuk berbuat baik. Padahal seharusnya seperti LemINA yang gerak cepatnya juwara
DeleteSaya cukup kaget ketika mengetahui di Sulawesi Selatan cukup tinggi yang terkena wabah ini. Tetapi, hikmah dari kejadian ini adalah banyak uluran tangan yang mau bekerjasama
ReplyDeleteDi satu sisi iya Mbak .... menyenangkan karena banyak yang turun tangan memberikan bantuan dalam bentuk apapun. Di sisi lai .. tingginya angka itu karena masih banyak yang kepala batu :(
DeletePandemic Covid ini telah membuka wawasan kita, bahwa di dunia ini masih banyak orang baik. Mungkin kita egois, mementingkan diri sendiri, namun bila saatnya panggilan untuk membantu sesama itu datang, segala kebaikan yang ada dalam diri akan keluar semua ya
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Kak, demikian adanya. Alhamdulillah masih ada orang-orang baik di sekeliling kita.
DeleteAlhamdulillah ya mbak, sekarang banyak sekali orang bahu membahu untuk membantu melawan covid-19 ini. Aku dan teman-teman fotografer di komunitasku juga menggalang bantuan untuk membantu rekan medis di Jakarta khususnya.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak Chichie merasakan kebahagiaan pastinya ya bersama teman-teman fotografer :)
DeleteBanyak cara yang bisa dilakukan untuk menebar kebaikan. Namun yang lbh penting dr semua itu adalah bagaimana agar kebaikan itu terus berlanjut tidak berhenti pada diri kita saja.
ReplyDeleteYes, kelihatannya kedua lembaga ini selalu berusaha untuk berkelanjutan. Mari kita doakan semoga Allah menghendakinya juga.
Deletesenang sekali dengan efek positifnya pandemi ini, jadi makin banyak orang baik yang bahu membahu membantu orang lain
ReplyDeleteAlhamdulillah, iya demikian yang terlihat ya Mbak Winda
Deletewah ada lomba blog, selain ikutan lomba juga mengajak orang lebih aware dan membantu sesama ya mbak :)
ReplyDeleteIya, Mbak .. sekaligus kita menceritakan hal-hal baik tentang mereka yang menebar kebaikan atau hal baik yang kita lakukan, semoga bisa menjadi inspirasi :)
DeleteMAsyaAllah.. Tabarakallah buat LEmina dan Dompet Dhuafa yang mau menebar kebaikan kepada semua orang. Sehingga semakin banyak yang terbantu.
ReplyDeleteAamiin, aamiin ya Rabb.
Deletememang urusan sosial masyarakat Indonesia paling nomor satu, semua bergerak buat saling bantu, bahu membahu, seperti LEmina dan Dompet Dhuafa yang tak lelah menebar kebaikan buat sesama
ReplyDeleteAlhamdulillah .. semoga berkelanjutan ya Mbak.
Deletemasya allah, ini menginspirasi banget mba kegiatan sosialnya benar2 bermanfaat untuk masyarakat.
ReplyDeleteAlhamdulillah mohon doanya semoga berkelanjutan ya Mbak
DeleteMasyaAllah salut pada para volunteer lemINA...di masa sulit yang serba terbatas ini masih bisa menggerakan jiwa-jiwa berhati mulia untuk tetap membantu sesama. semoga dapat terus menebar kebaikan lemINA ❤️
ReplyDeleteAlhamdulillah, LemINA sudah punya banyak relawan yang berdedikasi karena sering membuka rekrutmen dan mengadakan pelatihan. Semoga berkelanjutan :)
Deletewaaa ada lomba blog nya ya mbak ternyataaa, jadi pengen ikutan niiih, apalagi bisa sekalian membantu sesama juga ya hihi
ReplyDeleteIyaa boleh Mbak, Yuk ikutan :)
DeleteWow Keren pisan ini Lemina, suka banget kegiatan-kegiatannya terutama buat buibu dan anak2. Ga diragukan lagi menebar kebaikan pada sesamanya patut diacungkan 2 jempol .
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, Teh. Semoga mereka terus eksis.
DeleteMasya Allah, programnya bagus banget. Kebetulan banget deh ini saya baca, disaat ada teman yang di Prabumulih mengalami kesusahan karena wabah ini. Sudah hidupnya susah sehari-hari, makin susah aja deh. Semoga info ini bisa membantu teman-teman di Prabumulih. Nanti saya sampaikan deh. Ma kasih, Mba
ReplyDeleteYuk, Mbak ... silakan. Mbak Ade bisa ikut lomba blognya, kalau menang bisa membantu juga :)
DeleteMasya Allah banyak banget ya kegiatan dari LemINA ini. Benar-benar menebar kebaikan bagi sesama.
ReplyDeleteAlhamdulillah ... iya, sewaktu menuliskan ini saya jg terkagum-kagum, masya Allah ... kegiatannya banyak banget.
DeleteAlhamdulillah LemINA telah banyak menebar kebaikan dan kebahagiaan ya, Mbak Nir, khususnya di wilayah Makassar. Berbagai pogramnya juga keren-keren dan untuk semua usia. Termasuk pembagian masker saat pandemi Covid-19 ini. Semoga lemINA terus bisa menebarkan keaikan dan kebahagiaan. Aamin.
ReplyDeleteAlhamdulillah iya ... iya untuk semua usia. Bahkan kalau mau jadi relawan, yang sepantaran Mas Bambang dan saya ini masih bisa.
DeleteSaya jadi tahu tentang LemiNa dari tulisan kk. Sangat inspiratif dan semoga selalu bisa menebar kebaikan selalu ya k. Sukses lomba Dompet Dhuafanya.
ReplyDeleteAamiin, terima kasih :)
DeleteSenang gabung di group crafter, orangnya kreatif2. Kebetulan saya juga gabung di sebuah group crafter nasional. Sewaktu ada ide bikin masker, langsung dishare beberapa pola, tinggal pilih mana yg paling bisa diikuti. Semoga Lemina bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dan lebih luas lagi.
ReplyDeleteMasya Allah, Mbak Lusi, bisa membantu di masa pandemi ini, ya. Saya salut sama teman-teman crafter.
DeleteAamiin terima kasih doanya.
DeleteOya, postingan Mbak Lusi yang tentang pembuatan masker itu, saya share ke teman yang butuh tutorial, Mbak.
Wah keren banget nih Lemina ya Mbak Mugniar... bisa donasi masker pula ya, btw jadi ingat lagi kl bs nyelipin tisu ya di maskernya. Artikel yg informatif dan lengkap Mbak, makasih
ReplyDeleteIya, Mbak ... masya Allah ya LemINA.
DeleteMasya Allah banyak kegiatan yang bermanfaat dan menginspirasi banget ya, semoga terus menebarkan kebaikan ke pelosok negeri.
ReplyDeleteAamiin allahumma aamiin. Semoga bisa berkelanjutan.
Deleteoh yayaa trnyata ukuran virusnya dalam satuan nanometer yah. so samll i swear. kalau pakai mask asal buat bisa saja percuma menggunakan maskernyaa. hemm
ReplyDeleteIya, ndak boleh asal-asalan. Kalau hanya satu lapis kain tembus ji.
DeleteKeren sekali nih programnya Lemina ya mbak, sangat menginspirasi dan semoga bisa terus berkarya dan membantu sesama.
ReplyDeleteAamiin, harapan saya pun demikian, Mbak.
DeleteDi tengah pandemi ini bnyk bertumbuh komunitas yg menebarkan kebaikan atas nama kemanusiaan ya kak, semoga LEMINA terus tumbuh membawa berkah untuk semua
ReplyDeleteBukti bahwa masih banyak yang mengusahakan hal positif ya.
DeleteBarakallah ya mbak, semua aktivitas Lemina ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan. Warung sosial yang membantu membuat masker dan membagikannya juga begitu keren yaaaa.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak Nurul.
Deletesaya suka corak-corak maskernya.
ReplyDeletebagus-bagus.
itu lokasi pembuatan maskernya dimana kah mba?
Di kota Makassar, Mbak Vivi.
DeleteMotif maskernya bagus-bagus ya, dan mengedukasi masyarakat untuk meenggunakan masker. Semoga kegiata sosial ini bermanfaat untuk semuanya. Mau ke instagramnya ah ^^
ReplyDeleteSilakan Titis 😍😍
DeleteDalam hal kebaikan tidak ada istilah kecil-kecilan. Selagi ikhlas dan bermanfaat, itu teramat besar bagi yang dibantu. Apalagi ini terbukti banyak sekali kegiatan sosial nya. Semoga menginspirasi yg lain. Amin.
ReplyDeleteIya ya Teh .... kebaikan yang tepat di saat orang butuh tak bisa dianggap kecil
DeleteAlhamdulillah ya banyak banget yang tergerak dan bergerak dalam kebaikan di tengah pandemik ini. Semoga wabah ini lekas berlalu, aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah .....
DeleteSemoga ya mbak pademi ini segera berakhir ya mbak..keren ini caranya ya mbak..dan bisa mengedukasi masyarakat
ReplyDeleteAamiin semoga segera berakhir ya Mbak
DeleteKeren ini misinya lembaga Mitra Ibu dan Anak banyak bngt kegiatan sosialny semoga terus berlanjut ya
ReplyDeleteAlhamdulillan ... aamiin, semoga berkelanjutan
DeleteProgramnya bervariasi dan keren-keren pula mbak, kebaikan dimulai dari segala hal yang sederhana, bisa membuat sesama bahagia. Semangat terus mbak...
ReplyDeleteIya, dari hal yang sederhana saja ya Sol.
DeleteBerbagi tidak akan pernah lelah ya mba. Saya juga kalau kegiatan apa gitu pilih nyalurinnya ke dd lebih jelas arah penyalurannta. Dan banyak manfaatnya
ReplyDeleteIya, alhamdulillah kalo DD amanah ya Mbak.
DeletePandemi Covid-19 ini memamng membuat kita saling bahu-membahu. Siapapun berusaha memberikan bantuan ntah sekecil apapun. Tapi bagaimanapun juga semoga segera berlalu.
ReplyDeleteAamiin ... bagusnya sekarang ada kebiasaan-kebiasaan baikyang terbangun ya Mbak
DeleteHebat banget Warung Social LemINA semoga berkelanjutan ya
ReplyDeleteKarena filantropi seperti ini sering terkendala dana hibah
Keren ih. Misinya mulia sekali. Gak cuma berorientasi bisnis dan profit, tapi juga kemanusiaan.
ReplyDeleteSalut ada kegiatan sosial seperti ini yaa, ga nyangka Indonesia mengalami ini & sampai skrg belum tahu berakhirnya kapan, huhuhu
ReplyDeleteLamakumi penasaran sama ini LemINA, rasa-rasanya mau juga jadi relawannya, semoga bisa terima nenek-nenek, h-ha-ha
ReplyDeleteAlhamdulillah lemINA peduli kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker. Positif sekali kegiatan lemINA ini, ya. Dan ada kelas online yang menarik perhatian itu yang Bikin Caption. Keren.
ReplyDeleteLemINA dan Dompet Dhuafa sama-sama concern dengan masalah sosial di masyarakat ya, membantu pemerintah dengan menebar kebaikan. Terutama di masa pandemi seperti ini kiprah warga dan lembaga non profit tentu meringankan beban seluruh warga yang terdampak bencana
ReplyDeleteWabah seperti sekarang emang gak bisa diatasi kalau masyarakat gak kerja sama ya mbak, krn ngandalin pemerintah aja gak cukup. ALhamdulillah banyak yang bergerak ya baik perorangan maupun organisasi kyk Lemina dan Dompet Dhuafa ini
ReplyDeleteBagus banget ya ini programnya nulis bareng apalagi dikelola untuk guru-guru, bisa jadi nanti sekolah ada banyak cikal bakal guru menulis buku yang berkualitas ya. Senang dengan adanya program ini.
ReplyDeleteKeren baanget ya aksinya banyak kegiatan berfaedah semoga lemINA terus menginspirasi dan makin banyak tebar kebaikan.
ReplyDeleteMasyaa Allah tabarakallah. Program LemINA yang menyasar para kaum ibu kalangan menengah ke bawah banyak banget. Menurut saya sudah tetap sasaran semua. Para Ibu kalangan bawah ini memiliki akses informasi dan edukasi yang terbatas. Semoga menang lombanya ya Kak.
ReplyDeleteKeren banget nih programnya, sangat bisa membantu masyarakat yang lagi kesusahan diituasi seperti inii
ReplyDeleteSudah sering dengar LemINA tapi baru tahu kepanjangannya dari baca blogspot ini. Tadinya juga saya kira ini komunitas khusus yang berkaitan dengan dunia anak saja ternyata juga menyangkut edukasi pada ibu ya dan maa syaa Allaah banget nih program2 dari LemINA sangat menginspirasi.
ReplyDeleteSituasi pandemi seperti ini membuat banyak orang bisa melakukan banyak kebaikan sekecil apapun kebaikan itu jika dilakukan secara berkelanjutan tentu saja akan memberikan dampak positif bagi orang lain
ReplyDeleteBarakallahu fiikum...
ReplyDeleteHikmahnya pandemi adalah saling bantu membantu dalam hal kebaikan seperti ini yaa, kak...tanpa diminta dan semoga semakin banyak donatur yang tergerak hatinya untuk ikut serta menyisihkan sedikit hartanya.
Aku suka banget sama motif dan model maskernya, kak Niar.
Asa lebar menutup wajah.
Keren banget. Berbagi utk semua, tidak hanya materi/brg tetapi juga edukasi..smg makin byk saudara2 kita yg terbantu.
ReplyDeleteAku salut banget dengan semua lembaga sosial yang serius ambil bagian solusi utk penanganan Covid19
ReplyDeleteSeneng rasanya di situasi yang sulit ini ad lembaga yang mengulurkan tangannya apalgi yang paling dibutuhkan yaitu masker. Bte sy tertarik dengan merchandise di warung lemina ini, ptw kepoin ignya
ReplyDeleteSekarang dibutuhkan tindakan-tindakan seperti yang dilakukan oleh LemINA dan Dompet Dhuafa. Semoga seterusnya berkelanjutan.
ReplyDeleteSangat menginspirasi banget kak bisa berbagi dalam situasi seperti ini
ReplyDeleteLemINA dan dompet Dhuafa menunjukan kepada kita pentingnya sebuah aksi bukan hanya kata-kata semata, sangat menginspirasi sekali
ReplyDeleteTerharu bacanya tentang skill crafting anggota LemINA yang dimanfaatkan untuk membantu orang-orang di jalanan dalam mendapatkan masker, semoga dedikasinya bernilai ibadah semua. Amin...
ReplyDeleteTernyata program kegiatan LemINA banyak juga yah kak, yang pernah saya ikut cuma festival anak di Benteng Rotterdam tahun lalu dan benar-benar sangat menyenangkan, bisa main lompat karet lagi di sana sekaligus olahraga. Sering-sering lah LemINA buat program yang bisa melibatkan masyarakat umum juga karena acaranya memang seru. Hehe!
Iya ya programnya banyak dan kreatif serta mengedukasi banget. Eh tapi selama ini saya baru sebatas liat keseruannya dari teman2 yang sudah bergabung di LemINA ini. Semoga lain waktu bisalah ikutan program yang diadakan LemINA ini.
DeleteBagusny maaskernya kak niar, sukaku itu morifnya juga yang nabuat a. bunga. Eits semoga dengan kita berbagi masker bisa membatu menjaga kesehatan mereka yang lebih peduli dengan kesehatan. Semoga ini semua cepat berlalu yah kak. Amin
ReplyDeleteSemangat berbagi Kak
ReplyDeleteKegiatan2 yang diadakan Lemina ini memang perlu dukungan banyak pihak, termasuk blogger, untuk mensosialisasikan.
ReplyDeleteMotif2 maskernya cantik2 ya kak.
Masya Allah, lengkapnya informasita ditambah dengan data dan foto-foto. Kita semakin tahu apa itu Lemina dengan segala kegiatannya.
ReplyDelete