Banyak orang yang tak mau lagi menyimak jumlah yang
tepapar dengan menonton televisi atau menyimak berita online. Rasanya
seperti menyimak perolehan medali tapi dengan perasaan teriris-iris.
Berbagai rasa berkecamuk, mulai dari cemas, khawatir,
takut, waspada, stres, dan sebagainya yang kalau tidak diantisipasi sesegera
mungkin bisa mengganggu kesehatan mental, berikut mengganggu daya tahan tubuh.
Memangnya bisa gangguan perasaan atau
emosi menyebabkan daya tahan tubuh merosot?
Ya bisalah. Gambaran sederhananya begini, kalau kita
deg-degan menunggu giliran wawancara kerja misalnya, atau ketika hendak ujian
akhir misalnya, kecemasan bisa membuat perut kita merasa mules dan ingin
ke toilet. Pernah mendengar yang seperti ini, kan? Atau Anda sendiri yang merasakannya?
Nah,
orang yang sedang merasa tertekan atau stres, produksi hormon kortisol dalam
tubuhnya meningkat pesat. Hormon yang disebut juga sebagai “hormon stres” ini,
jika tinggi bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan,
seperti susah tidur, respon imun tertekan, dan kelainan gula darah.
Hingga
tulisan ini saya buat, sekira 2.858.635 kasus orang terinfeksi virus corona terkonfirmasi di seluruh dunia. Penyebaran
yang begitu cepat hingga menghasilkan istilah-istilah PDP, ODP, carrier,
dan OTG (orang tanpa gejala) ini jadi fenomena yang misterius sekaligus mengerikan
maka wajar saja jika banyak yang merasa stres sendiri meskipun sudah berupaya
maksimal di rumah saja.
Syukurnya,
banyak yang sudah menyadari pentingnya melihat kasus ini dari sisi lain. Alih-alih
larut dalam labirin pikiran bak benang kusut, lebih baik mengusahakan menjaga
kesehatan mental mereka. Berikut ini 7 langkah yang dilakukan banyak orang dalam
menjaga kesehatan mental menghadapi pandemi covid-19:
1. Mengatakan
hal-hal positif pada diri sendiri.
Afirmasi
positif terus dilakukan dengan mencari hikmah dari pandemi yang diakibatkan
oleh virus corona varian baru ini. Tentunya bukan dengan denial, tetap
menerima kenyataan namun melihat sisi positifnya dengan bersyukur. Misalnya,
bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga dalam waktu cukup lama.
2. Menerima
keadaan dan menjadikannya tantangan yang harus ditaklukkan.
Seperti
halnya kehidupan yang dijalani dengan berjuang. Menghadapi kondisi pandemi
Covid-19 ini juga menjadi tantangan yang harus ditaklukkan, bukannya dihindari.
Menaklukkannya tentu dengan menjadikan diri kita sebagai pemenang, bukan
pecundang.
3. Mengusahakan dan menyebarkan positive
vibes (vibrasi positif).
Bukan
hanya mengusahakan hal-hal positif, mereka juga menyebarkan hal-hal positif
agar orang lain juga menerimanya sebagai hal positif yang patut didukung.
Memang perlu mencari lingkungan yang sevibrasi agar hormon kortisol tak
meningkat tajam dan imun tubuhnya terjaga, bahkan membaik.
Kalau
pernah melihat video kompilasi para penyanyi yang menyanyikan lagu Rumah Kita,
nah itulah salah satu contoh vibrasi positif yang membuat banyak orang merasa
lebih bersemangat menjalani rutinitas di rumah saja.
4. Mengurangi
kabar negatif dan menghindari kabar hoax.
Pastikan
menerima kabar baik dari sumber yang terpercaya. Jangan mudah terprovokasi
kabar-kabar yang belum tentu kebenarannya yang banyak bermunculan di grup-grup
Whatsapp.
5. Cari
tontonan dan aktivitas bermanfaat untuk mengembangkan diri/wawasan.
Sekarang
banyak diskusi dan talkshow yang bisa diakses gratis hingga berbayar
yang dapat memperkaya wawasan kita.
Misalnya
baru-baru ini saya “menghadiri” Zoom meeting bertema Menyebar
Vibrasi Positif dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk Meningkatkan Imun Tubuh
dan kuliah Whatsapp yang membahas Kiat
Membersamai Anak Belajar di Rumah Agar Memiliki Motivasi Belajar.
6. Tetap
aktif bergerak meskipun di rumah saja.
Masih
banyak olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja jika memang serius ingin
berolahraga. Informasi tentang olahraga apa saja yang bisa dilakukan banyak
bertebaran di dunia maya. Begitu pun aktivitas bersama keluarga bisa terus
diupayakan.
Selain
itu, berbagai pekerjaan rumah yang membutuhkan tenaga juga bisa dilakukan
sekaligus meningkatkan kebersamaan dan kemesraan dengan keluarga/pasangan,
misalnya memasak bersama dan mandi bersama.
7. Menggunakan media sosial secara bijak.
Selama di rumah saja, tentunya salah satu kawan setia
sejuta umat adalah media sosial. Terlalu banyak bergelut dengan media sosial
pastinya tak elok, ya. Maka kita harus mampu menggunakannya sebijak mungkin.
Sekuat kemampuan, sortirlah apa yang patut lewat di feed
atau time line kita. Kita punya kontrol pentuh untuk itu. Tak
perlulah mengurasi energi dengan membuat postingan nyinyir balasan terhadap
postingan orang lain yang tak sehaluan.
Ada hal-hal yang mungkin perlu kita konfirmasi dengan
membuat “berita acara” sendiri di akun pribadi kita tetapi sepertinya jauh
lebih banyak yang tak perlu kita counter karena tak berhubungan langsung
dengan diri kita, tak merugikan kita, dan tidak mengganggu hal yang prinsip.
Ada banyak hal yang membuat kita menjadi lebih elegan dengan tidak perlu menanggapinya karena lebih penting menjaga kesehatan mental.
Ada banyak hal yang membuat kita menjadi lebih elegan dengan tidak perlu menanggapinya karena lebih penting menjaga kesehatan mental.
***
Tentunya ... banyak-banyak berdoa harus terus diupayakan agar kita dapat melalui masa pandemi ini dengan baik dan semoga berakhir baik bagi semua.
Wih, banyak juga ya ternyata. Menuliskan hal ini saja sudah membuat perasaan saya senang apalagi jika benar-benar mengaplikasikan semuanya dan konsisten. Jika pembaca sekalian punya kiat lain yang tak ada dalam tulisan ini, yuk berbagi di kolom komentar. Dipersilakan.
Wih, banyak juga ya ternyata. Menuliskan hal ini saja sudah membuat perasaan saya senang apalagi jika benar-benar mengaplikasikan semuanya dan konsisten. Jika pembaca sekalian punya kiat lain yang tak ada dalam tulisan ini, yuk berbagi di kolom komentar. Dipersilakan.
Makassar 28 April 2020
Share :
Salah satu cara agar mental tetap sehat yaitu dengan mengurangi akses Social Media, karena banyak info2 menyesatkan yang malah mengganggu kesehatan pikiran. Mending baca blog yang bermanfaat aja, seperti blog ini :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir ke mari ... iya benar, akses media sosial bisa menjerumuskan kalau kita tidak memilah hehe
DeletePoin ke empat itu yang saya lakukan
ReplyDeleteMengurangi membca atau menonton berita tentang virus corona
Lebih asek untuk membaca buku atau edit video.
Nah betul saya pun ... lebih asyik ngeblog sajah
DeleteBetul, kak. Sebaiknya memang kita mengurangi asupan berita mengenai virus ini ya. Biar ngga kepikiran mulu malah berakhir parnoan jadinya
ReplyDeleteIya biar gak parno ya Ipeh, jaga dirilah.
DeleteSemoga pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa beraktiftas seperti sedia kala. Amin
ReplyDeleteTetap jaga kesehatan, jara jarak, gunakan masker kalau terpaksan keluar rumah. Dan jgn lupa cuci tangan
Siap, demikian rutinitas yang harus kita jalani ya.
DeleteAamiin, semoga pandemi ini segera berakhir.
rasanya sudah bosan sekali , apalagi rindu anak2 di rantau. jd menguatkan diri setiap hari
ReplyDeleteHarus terus menguatkan diri sendiri ya Mbak biar tetap sehat.
DeleteAh, terimakasih tips tipsnya untuk kesehatan mental kita menghadapi pandemik, mak.
ReplyDeleteAselik, ku udah ga liat berita. Udah ga mainan sosial media to much juga seperti sebelumnya.
Distraksi ke nulis, blogwalking, kejar setoran khataman. Semoga pandemik ini segera berlalu ya,Mak.
Hehe sama .. mending sebisa mungkin menulis dan menulis disamping maksimal beribadah yaa
DeletePenting banget ini diterapkan, ya. Karena, kesehatan mental bisa lebih berpengaruh daripada kesehatan fisik
ReplyDeleteWah, beneran aku tuh bingung kalau mesti tetap bergerak tapi harus ada di rumah. Karena olahraga yang paling direkomendasikan dokter adalah berenang :) Bisa sih senam2 ringan aja tapi kurang mengeluarkan keringat ya, kecuali ketika berjemur pukul 10 pagi tuh terasa banget gerahnya hahaha :D Harus mengonsumsi makanan dan minuma bergizi tentunya kita ya apalagi di tengah pandemi covid-19.
ReplyDeleteSaya memilih jarang2 lihat Wa dan lebih sibuk mencari-cari tutorial masak. Daripada saya harus stress karena poin ke 4. Ya kaan.. yang tau kegelisahan hati kita kan kita sendiri. Jadi yang tau cari penenangnya ya kita sendiri.
ReplyDeleteTips-tips nya bener banget itu, mak. Jangan sampai persilakan rasa stress muncul ke dalam kesehariaan kita saat ini. Yuk, terus beraktivitas, stay safe, stay healthy, tetap senang dan sebarkan cinta kasih
ReplyDeletePoint no.4 nyambung dengan point no.7 yah mbak dan sekarang aku bener-bener lagi menjalankan kedua hal tersebut. Semua berita aku filter terlebih dahulu biar gak bikin stres karena kepikiran terus huhuhu
ReplyDeleteSemoga semuanya cepat berlalu dan kita selalu diberikan kesehatan yah mbaaak
Selalu suka baca postingan mak Niar terkait pandemi covid-19 ini.
ReplyDeleteBlogpostnya runut dan update, enggak perlu banyak referensi cukup baca postingan ini.
Nah bener nih mbak, aku di rumah untuk pengalihan biar gak stress banyakain aktivitas. Yang paling penting itu makan dan istirahat yang cukup, konsumsi vitamin dan olah raga.
ReplyDeletemenghadapi krisis dengan pikiran negatif malah kian membuat diri tak tenang. Setidaknya terus berpikir positif dan ebih berfokus pada hal-hal baik dan menyenangkan
ReplyDeleteSemoga permasalahan Pandemi lekas berakhir
Aku dulu selalu menganggap nggak bakalan sehat mental kalau di rumah terus haha.. Sekarang akhirnya membuktikan anggapan itu salah. Alhamdulillah di rumah sehat, tapi memang seperti point-point di atas harus dipraktekkan kayak bijak bermedsos.
ReplyDeleteBener mba kesehatan mental ngaruh banget sy batasi info tentang covid biar tetap optimis dan positif thinking
ReplyDeleteSetuju banget, Mbak. Kesehatan mental kita perlu banget dijaga ya. Dan bisa melakukan hal-hal seperti di atas agar mental tetap sehat. Kalau saya, yang utama itu harus menghindari berita negatif dan hoax. Sebab kalau baca berita negatif, langsung deh pikiran ke mana-mana.
ReplyDeleteKesehatan mental jg salah satu yang penting untuk dijaga ya mbak. Soalnya banyak hoax berseliweran yang kalau gak disaring bikin puyeng jg. Bahkan rasa bosan di rumah aja juga kudu diwaspadai ya mbak.
ReplyDeleteYg penting tetep berpikiran positif dan lakukan banyak kegiatan supaya sibuk terus yaa
Semoga pandemi segera berlalu ya mb. Sekarang setelah ihtiar ya banyakin doa aja. Mau protes juga ga ngaruh sekarang
ReplyDeleteEverybody gets so easily distress during the pandemic flight now. And sometimes reading the news in the newspaper or in social media platforms do not help. But we have to manage our emotional well-being during this hard time
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga dengan terus berpikir positif dan berdoa, kita semua terhindar dari virus ini ya...
ReplyDeletePenting banget tuh mba afirmasi positif untuk diri kita sendiri. Kudu yakin bahwa kita sanggup melampuai segala kesulitan yang ada. Yuuk tak putus kita berdoa semoga Corona ini segera pergi dari bumi tercinta.
ReplyDeleteWaktu aku share ttg menjaga kesehatan mental ditengah pandemi corona ini malah kena julid mba wkwk capedeh ya uda deh terserah berhubung aku masih kerja makanya berusaha hempas aja yg jd toxic
ReplyDeleteSetuju, kak Niar.
ReplyDeleteselama ini suka pakai alesan, "Ga ada waktu". Sekarang-lah saatnya Allah beri keluasan waktu untuk makin belajar dan belajar lagi ilmu-ilmu syari dari channel atau grup wa.
Bener banget ngaruh banget kalo nonton berita covid ke kesehatan mental, pas bulan kmrn aq sakit batuk terus baca berita covid melulu. Akhirnya aq drop gitu huhu alhamdulillah akhirnya pas sembuh aq kapok baca berita covid skg agak kudet mengenai covid hahaha
ReplyDeleteIya ya Mbk dalam menghadapi pandemi ini perlu banget kita menjaga kesehatan mental ya, Mbk. Tetap jaga kesehatan agar kita terhindar dari wabah ini
ReplyDeleteSebenernya susah sih Mak buat positiiiif terus. Tapi biasanya saya ada fase tersendiri buat ngerasain emosi negatif sampe ke akar2. Alhamdulillah selalu terlewati. InsyaAllah bisa survive menghadapi pandemi ini
ReplyDeleteManusia kadang banyak maunya, minta pengen di rumah sekarang udah dikabulkan semuanya hehehe, tinggal kitanya yang sekarang pintar-pintar mengelolanya.
ReplyDeleteBetul banget mak, menjaga kesehatan mental selama pandemi, jg berperan meningkatkan daya tahan tubuh. semoga selalu dikelilingi kawan2 yg positif vibesnya sampai ke kita ya.
ReplyDeleteKak Niar, salah satu kiat saya menjaga kesehatan mental selama pandemi ini adalah makan makanan berserat. Sebab ternyata, makanan berserat ini bisa mencegah depresi dan kecemasan yang berlebihan lho 😊
ReplyDeleteSejauh ini, media sosial sih yang paling sering bikin insecure. Insecure, pengen,, iri sama bisa tiba-tiba ngerasa down liatin betapa bahagianya hidup orang lain. Duhhh cobaan dah liatin orang lain yang sukses tapi menerimanya dengan legowo. Akhir-akhir ini masih terus berusaha nguatin mental dan tanemin rasa bangga akan diri sendiri. Bahagia itu dari dalam, dari diri kita sendiri bukan dari orang lain. Kita yang nentuin mau bahagia atau tidak
ReplyDelete