7 Cara Agar Zoom Meeting Aman dan Nyaman

7 Cara Agar Zoom Meeting Aman dan Nyaman - Zoom meeting menjadi istilah yang lazim saat ini. Situasi pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar orang untuk beraktivitas di rumah. Dalam sebuah grup kecil, saya dan teman-teman entah berapa kali sudah bercakap tentang aktivitas online meeting ini hingga beli Zoom berbayar alias beli Zoom pro.

Saya mengenal aplikasi Zoom Cloud Meeting tahun lalu sewaktu mengikuti sebuah meeting Access Consciousness yang diikuti oleh banyak orang dari berbagai negara. Saat itu saya terkagum-kagum, walau ada sedikit delay, meeting berjalan lancar dan setiap orang bisa melihat siapa saja peserta meeting dari berbagai negara.

Baca juga: Access Bars, Tools dari Access Consciousness untuk Menjadi Lebih Baik

Kerennya, aplikasi ini memang ringan di gadget. Tak ada masalah penggunaan aplikasi selama saya menyimak materi yang diberikan. Saya sih yakin pastinya penyelenggara punya dana untuk beli Zoom meeting saat itu. Yang ikut ribuan orang, bok!

Gambar dari: play.google.com

Seorang kawan di grup mengatakan bahwa lembaga internasional tempatnya bekerja juga hingga saat ini mempercayakan meeting mereka di Zoom. Tak jarang pertemuan daring dilaksanakan bersama para koleganya dari berbagai kota di Indonesia. “Kami memang beli Zoom meeting pro,” kata kawan saya itu.

Banyak yang nyaman dengan Zoom namun ada juga yang tidak sependapat. Mungkin karena gaptek atau ada hal-hal lain yang di luar kendali. Mari kita urai yuk bagaimana agar Zoom meeting aman dan nyaman:

1. Update aplikasi Zoom ke versi terbaru.

Pentingnya update ke versi terbaru adalah untuk mendapat pembaruan terutama fitur terkini dan update security/keamanan.

2. Jangan bagikan tautan kepada sembarang orang.

Link pertemuan daring, termasuk ID dan password, hanya dibagikan kepada orang-orang yang memang berkepentingan hadir pada pertemuan yang dijadwalkan. Hindari untuk membagikan tautan untuk umum, misalnya melalui media sosial kecuali jika siap dengan risikonya.

Zoom bisa di-install di laptop juga.

3. Pastikan admin meeting menjalankan fungsinya dengan baik.

Admin bukan hanya sebagai moderator. Pastikan admin menjalankan fungsinya dengan baik, khususnya terkait pengaktifan fitur waiting room. Peserta yang berhasil login Zoom dengan memasukkan ID dan kata sandi, akan masuk ke waiting room, menunggu diizinkan masuk oleh admin.

Jika seluruh peserta  pertemuan sudah hadir, kunci ruang pertemuan dengan fitur "lock meeting" sehingga tak memungkinkan penyusup bergabung dalam pertemuan tersebut.

4. Sebagai peserta, lindungi keamanan perangkat.

Salah satu caranya adalah dengan tidak sembarangan klik link yang diberikan melalui Zoom karena rentan disusupi eksploitasi untuk mencuri kredensial atau adanya malware (www.cnbcindonesia.com).

Ketika mendaftar di Zoom, akun yang diperoleh mendapatkan ID Rapat Pribadi atau Personal Meeting ID (PMI) yang terlihat seperti nomor telepon karena tersusun dari angka-angka. Untuk menjaga privasi menggunakan Zoom, jangan bagikan ID tersebut.

Salah satu meeting Zoom yang saya ikuti, membahas
vibrasi positif tingkatkan imun tubuh pada masa pandemi.

"Jangan pernah membagikan tautan atau ID rapat pada platform publik dan cobalah untuk tidak menggunakan ID pertemuan pribadi. Tapi izinkan Zoom membuat ID acak untuk setiap pertemuan yang Anda lakukan," kata Jake Moore, spesialis keamanan siber di ESET seperti dilansir Forbes (dikutip dari tirto.id).

5. Efisiensi waktu

Pernah merasakan waktu tak dimanfaat secara maksimal sehingga meeting Zoom terpaksa berhenti sementara masih banyak yang belum terkatakan? Hal ini bukan urusan admin semata, melainkan juga menjadi urusan semua peserta.

Saya pernah masuk ke dalam ruang diskusi. Saat itu sudah lewat 20 menit dari waktu yang disepakati namun pembicaraan masih ngalor-ngidul. Spontan saya keluar karena merasa sudah membuang waktu dan kuota data internet. Untungnya saya masih bisa masuk lagi saat pertemuan sudah benar-benar berlangsung.

Nah, gemasnya kalau waktu tak efisien dipergunakan dan yang dipergunakan penyelenggara adalah Zoom yang gratis. Pertemuan selama 40 menit rasanya menggantung karena banyak hal yang tak selesai dibahas.

Aplikasi Zoom di Google Play Store.

6. Cara hemat menggunakan Zoom.

Ingin ikut meeting via aplikasi Zoom tapi takut kuota terkuras? Gampang. Caranya adalah mute video dan audio. Itu jika memang wajah kita tak perlu dilihat oleh semua peserta. Toh sebagai peserta biasa kita hanya menyimak penyampaian nara sumber?

Dengan cara ini, pertemuan selama 30 menit, yang normalnya bisa menguras kuota sekira 1 GB bisa dihemat hingga hanya sekira 200-an MB saja. Lumayan kan, kuota 1 GB bisa kita pergunakan untuk 5 kali meeting selama 30 menit.

7. Beli lisensi Zoom.

Zoom memang bisa dipergunakan secara gratis namun jika ingin meningkatkan kenyamanan dengan pertemuan yang berlangsung lebih dari 40 menit maka pilihan bijak yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Zoom pro.

Nah, saya punya informasi nih, sebagai reseller akun premium Zoom.us Meeting Video Indonesia, IDCopy memberikan garansi, bantuan, dan support secara penuh dengan penjelasan yang mudah dipahami kepada mereka yang membutuhkan kenyamanan lebih ketika mengadakan pertemuan dengan harga terjangkau dan garansi menyertai.

Melalui IDCopy, beli Zoom tanpa kartu kredit menjadi hal yang mungkin bahkan kita bisa membayar menggunakan dompet digital seperti GoPay, Dana, ataupun OVO. Beroperasi lebih dari 7 tahun, IDcopy adalah situs yang sangat bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan digital dari situs premium mana pun. Mau tanya-tanya dulu kepada customer service-nya yang ramah, bisa via 08122111657.

***

Well, kita memang harus selalu waspada dalam menggunakan aplikasi apapun, ya. Tapi jangan berlebihan juga karena satu sisi yang harus dipastikan keamanan dan kejeliannya adalah diri kita sebagai pengguna.

Dalam wawancara terbaru, Alex Stamos - mantan Chief Security Officer Facebook yang akhir-akhir ini sibuk sebagai penasihat keamanan Zoom mengklaim bahwa semua layanan video punya masalah keamanan.

"Semua produk video punya isu sekuriti. Mereka sebenarnya merupakan produk yang cukup rumit untuk dibuat secara aman," ungkap Stamos, dikutip inet.detik.com, dari CNBC.

Jadi, selain memaksimalkan usaha keamanan dengan perangkat dan perilaku sendiri, memastikan kita bekerja sama dengan orang-orang yang punya standard keamanan memadai, cara lainnya bisa dengan bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai solusi kebutuhan digital.

Makassar, 4 Mei 2020

Share :