Orang yang pikirannya
instan seperti itu, mungkin memang berpikir apa-apa itu harus instan kali, ya.
Memangnya orang tak punya saat-saat pertama dalam hidupnya? Pasti ada, kan?
Saya punya saat pertama ngeblog. Saya punya masa belajar yang panjang,
masa menjalin interaksi dengan berbagai kalangan, dan pengalaman lebih dari
10.000 jam menulis.
Sering kali saya bertemu
orang yang katanya mau belajar menulis, katanya mau belajar ngeblog tapi
entah kapan sungguh-sungguh menulis, entah kapan mulai ngeblog. Padahal
kunci pentingnya cuma satu: MULAI. Bagaimana bisa sampai ke tahap yang
kelihatan “enak” kalau belum mulai juga?
1.
Belum mulai.
Belum mulai menulis atau
belum mulai bikin blog. Padahal kalau terbiasa aktif di media sosial, membuat
blog seharusnya tidak sulit karena sudah banyak yang menuliskan tutorialnya.
Tinggal browsing, pakai kata kunci “cara buat blog” atau “cara bikin
blog”, misalnya.
Kalau mau membuat blog di
Blogspot, tidak perlu juga menguasai bahasa Inggris kalau bahasa menjadi alasan
tersendiri karena tutorial dalam website-nya bisa dipilih yang menggunakan
bahasa Indonesia.
Atau ... belum mulainya menulis
di blog karena berbagai alasan lain. Alasan mager misalnya. 😅
2.
Takut salah.
Takut salah adalah salah
satu alasan yang melemahkan. Padahal kalau memegang erat norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat, juga berhati-hati dalam memilih diksi, tidak
menyinggung SARA atau orang tertentu dengan cara bertutur yang tidak baik
misalnya, tidak perlulah terlalu takut.
Toh dalam bertutur kata,
bertegur sapa setiap harinya kita tak sampai dliputi ketakutan yang mendalam,
kan? Kalau selalu takut, kapan mulainya?
3.
Malu.
Saya juga dulu pernah
malu. Malu kalau orang baca tulisan saya. Merasa tulisan saya tidak layak
dibaca orang. Padahal belum tentu lho orang berpikiran demikian. Bisa jadi
orang mendapatkan informasi dari apa yang kita tulis. Rasa malu yang berlebihan
ini racun sebenarnya. Jangan dipelihara lama-lama.
4.
Tidak percaya diri dengan perangkat yang dimiliki.
Sebenarnya kalau sudah
bisa terhubung ke internet, menulis di blog sudah bisa dilakukan. Tidak perlu
dengan peralatan canggih atau tidak perlu menggunakan laptop kalau memang belum
punya. Tidak sedikit teman blogger yang bisa ngeblog menggunakan ponsel,
contohnya Eryvia Maronie.
Kalau ponsel yang
dimiliki bukan yang canggih sehingga hasil foto kurang oke, jangan berkecil
hati. Toh sekarang banyak website penyedia gambar gratis yang bisa diperoleh
melalui internet. Cukup pakai keyword “free picture” untuk
mendapatkannya.
5.
Merasa bloger lain terlalu hebat dan dirinya tidak mungkin bisa seperti itu.
Memang sih, kalau mau ngeblog
harus menetapkan tujuan dulu, ngeblog-nya untuk apa. Kalau ingin
seperti orang lain, tak akan bisa. Lebih baik jangan ngeblog, deh.
Percuma. Tetapkan tujuan dan jadilah diri sendiri, baru bisa.
Belajar dari orang lain
memang perlu dilakukan tetapi bukan berarti berkiblat kepada orang tersebut.
Butuh jati diri untuk mem-branding diri. Jangan meniru mentah-mentah sebab
semua orang punya cara, gaya, dan tujuan berbeda.
6.
Tidak menemukan niche.
Niche atau kekhususan bukan harga mati. Kalau
belum merasa nyaman menjadi food blogger, travel blogger, beauty blogger, techno
blogger, atau apapun itu, jangan putus asa dulu. Kriteria bloger macam saya
ini yang biasa disebut “lifestyle blogger” atau “personal blogger”
alias “bloger gado-gado” bisa jadi pilihan. Kenapa tidak?
Jujur saja, membaca
artikel-artikel yang mengharuskan punya niche tertentu dalam ngeblog pernah
nyaris melemahkan saya. Soalnya saya nyamannya ngeblog dengan gaya saya
yang sekarang ini. Daripada saya tidak jadi menulis sama sekali, kan ya?
7.
Enggan belajar.
Sebenarnya punya minat
tapi tidak mau belajar lagi atau merasa tidak pantas belajar lagi. Yah, susah
kalau kayak begini. Ada juga orang yang menggunakan alasan usianya sudah
berbilang banyak padahal ada tuh Bunda Yati Rahmat yang rajin ngeblog pada
usia 70-an tahun, sekarang usia beliau sudah kepala 8. Semoga Allah memberkahi
Bunda Yati.
Sampai saat ini, saya
masih harus banyak belajar karena dunia blog ini dinamis. Kalau mau eksis dalam
suatu hal/bidang selayaknya kita butuh selalu belajar, bukannya stuck pada
satu titik. Justru bagi saya, salah satu daya tarik dunia blogging hal
itu – saya dituntut untuk terus belajar.
Nah, kalau Anda termasuk
orang-orang yang pengen ngeblog tapi keinginan melemah karena 7 hal di
atas, segeralah bertobat lalu mulai ngeblog karena sebenarnya tidak ada
alasan untuk tidak melakukannya kecuali alasan terbesar ada di dalam diri Anda
sendiri.
Makassar, 26 Juni 2020
Catatan
Gambar-gambar berasal dari Pixabay.com.
Share :
Tidak percaya diri.. blogger sekarang bagus bagus
ReplyDeleteKalau sudah mulai, bisa menjadi bagus, ya Mas. Kalau tidak mulai-mulai karena tidak percaya diri, bagaimana bisa jadi bagus.
DeleteIyap, intinya adalah mulai dulu. Ndak perlu takut-takut untuk memulai, karena semua itu ya memang harus dimulai kalau mau dapat 'enaknya' :D.
ReplyDeleteSalam kenal :D.
Betul sekali hehehe.
DeleteKalau tidak mulai, bagaimana bisa tahu enak atau tidak.
Bagaimana mereka ga bilang enak, kalo tayangannya aja udah nyaris 3 juta?
ReplyDeleteWah, wah, salut deh...buat mbak pemilik blog. Ketekunan yang luar biasa.
Iya, semua yang dirasakan me'lemah"nya ngeblog emang harus disingkirkan...:)
Yaah, orang tidak melihat ya bagaimana memulai ini, hehehe.
DeleteYang melemahkan harus dienyahkan.
Wahhh dulu sih sempet seperti itu, tapi disaat sudah memulai ternyata nyaman nyaman aja hihi
ReplyDeleteAlhamdulillah ya hehe
DeleteUntungnya saya selalu pede dan tak malu belajar, jadi bisama ini disebut bloger di?
ReplyDeleteAh, Kak Dawiah mantaps.Selalu mau belajar, tidak sungkan bertanya. Top deeh.
DeletePoin 2 sampe 6 itu saya semua, poin 7 masih kadnag-kadang. Hiks hiks pingin memantapkan hati sendiri sulit ternyata
ReplyDeleteSaya percaya bahwa yang namanya proses kalau dijalani dengan tekun dan bersungguh-sungguh pasti hasilnya pun akan berbuah manis... Membaca banyak cerita dari para blogger yang kelihatannya sudah sukses, saya pun memperhatikan bagaimana blogger itu rata-rata mempunyai perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Rata-rata saya dapatkan umur blog yang mempunyai traffic tinggi itu ada yang berumur setahun, dua tahun bahkan ada yang 4 tahun. Jadi, benar yang dikatakan kalau membangun blog itu memang harus diiringi dengan keseriusan dan ketekunan. Dan pemikiran instan pasti tidak akan bisa mempertahankan dua hal tersebut.
ReplyDeleteSalam kenal kak...! Saya Blogger Makassar juga :D
kalau yang saya rasakan sampai hari ini adalah rasa takut salah, tapi justru dengan ada rasa itu malah saya lebih hati-hati sih dalam menulis jangan sampai menyinggung, menyakiti, atau memberikan pendapat yang kurang tepat sehingga bisa menyesatkan orang lain, so sebelum menulis biasanya saya akan cari info sebanyak mungkin, kecuali base on my experience ya, itu pasti beda-beda.
ReplyDeleteBener mba. Yg penting niat kalau mau ngeblog. Dan aku modal nekat. Hehehe. Ketemu blogger profesional malah senneng banget aku tuh. Bisa belajar buanyak dr mereka
ReplyDeleteAku banget ini mba. Awal nulis blog nggak tahu mau ngapain yang penting nulis, masalah metode, dll belakangan. Jadinya niche-nya gado-gado. Ha,ha itu pun baru tahu akhir-akhir ini.
ReplyDelete