Tentunya hal ini memunculkan
simpati yang mendalam terlebih karena bencana ini terjadi di salah satu wilayah
di provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa dari kami memiliki karib ataupun kerabat
yang sedang bermukim di Masamba.
Gambar dari Pixabay.com. |
Saya sampai tak berani
melihat foto-foto bencana yang beredar. Mengerikan membayangkan sungai meluap
setelah curah hujan besar yang kemudian meluluhlantakkan Masamba dan membawa
material kayu dan lumpur menghantam wilayah itu.
Mengerikan membayangkan belasan
ribu orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal atau untuk sementara tak
bisa berdiam di rumah mereka. Belum lagi bencana ini berdampak hilangnya puluhan
nyawa dan sebagian lagi terpisah dari keluarganya.
Paling tidak, membantu
dengan sejumlah rupiah kami harap bisa membantu meringankan beban warga
Masamba. Beberapa kawan ingin menggalang dana untuk Masamba. Beberapa kali saya tanyakan, siapa
yang bisa digunakan nomor rekeningnya?
Antara Foto, Abriawan Abhe. |
Siapa yang bisa menunggui
dan mengonfirmasi, lalu mengurus segala sesuatunya terkait bantuan bencana
sementara semuanya juga punya kesibukan masing-masing?
Tak ada yang menjawab
pertanyaan saya.
“Bagaimana kalau kita nebeng
ke rekening LemINA saja?” saya bertanya kepada teman-teman. Kami semua tahu
kalau Lembaga Mitra Ibu dan Anak itu sudah lebih dulu mengeluarkan flyer penggalangan
dana untuk Masamba.
Bertepatan di antara kami
ada relawan LemINA sehingga akhirnya terjadilah kolaborasi. Saya tak menyangka,
nama IIDN Makassar juga dimasukkan di dalam flyer maka flyer yang
dibuatkan oleh relawan LemINA itu pun disebar di grup-grup dan akun-akun media
sosial IIDN Makassar dan IIDN pusat.
Foto dari LemINA
Barulah terbayangkan oleh
saya kekuatan dari kolaborasi dan teknologi. Tanpa perlu ke mana-mana, kami
bisa bersama-sama melakukan hal yang bermanfaat. IIDN beranggotakan lebih dari
20.000 anggota di seluruh dunia. Luar biasa kalau banyak yang berpartisipasi “hanya”
melalui kesepakatan kolaborasi!
Masya Allah!
Saya sudah mengenal
dedikasi LemINA dalam hal kerelawanan. Beberapa kali saya mengunjungi
sekretariatnya, sudah kenal sejumlah relawannya, dan sudah mengetahui serta menyaksikan
banyak kebaikan berbagi yang telah dilakukan oleh LemINA. Termasuk membantu warga
dari daerah yang terdampak bencana, lembaga ini bisa dipercaya.
Yang diperhatikan dalam
memberikan bantuan oleh LemINA adalah hal-hal yang sesuai dengan namanya “Lembaga
Mitra Ibu dan Anak”, yaitu seputar kebutuhan ibu dan anak. Yakni barang-barang
yang urgent bagi ibu/perempuan dan anak, seperti pembalut, popok bayi,
juga sanitasi. Hal-hal demikian kurang menjadi perhatian ketika bencana
terjadi.
Akun Instagram @sobatlemina. |
Hingga saat ini, bantuan
sudah disampaikan sebanyak 3 kali. Total donasi yang terkumpul adalah sebesar Rp.
8.015.036 ditambah barang-barang. Barang yang tekumpul berupa mukena, sarung, sajadah, baju, beras,
minyak, indomie, dan beras. Selain itu, donasi yang disalurkan juga dalam wujud
kebutuhan sanitasi seperti popok bayi dan pembalut.
Beberapa hari yang lalu donasi
diterima oleh seorang relawan PMI di Masamba dan dipastikan agar dibagi-bagi
kepada mereka yang benar-benar butuh untuk menghindari terjadinya barang-barang
tersebut dibuang-buang.
Untuk saat ini penggalangan
dana kolaborasi ini dihentikan dulu karena teman-teman relawan LemINA sedang
fokus di kegiatan lain. Semoga saja keadaan di Masamba semakin membaik dan
menjadi pelajaran bagi kita semua.
Foto dari akun Instagram @sobatlemina. |
Dirilis di Republika.com,
kabarnya pemerintah termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menduga penyebab banjir bandang di Luwu Utara ini, selain karena curah hujan
tinggi, juga terjadi akibat peralihan lahan, dan sejarah patahan yang
mengakibatkan kondisi formasi di kawasan hulu lemah hingga tata ruang daerah
tersebut.
Namun demikian asumsi ini
masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Setidaknya semua ini bisa menjadi
pelajaran bagi kita semua agar lebih bijak lagi dalam memperlakukan dan hidup
harmonis dengan alam. Benarlah adanya pernyataan
ini: Ketika
Air Menjadi Musuh, Saatnya Introspeksi Diri.
Makassar 30 Juli 2020
Share :
Duh semoga Allah mudahkan dan lancarkan kembali ya bantuan ke Massamba. Semoga ibu dan anak2 disana bisa terjamin kesehatannya juga nutrisinya. Aamiin
ReplyDeleteAktifnya komunitas IIDN Makassar yaa, mempunyai ide yang luar biasa untuk menggalang dana Masamba. Hiks, namanya bencana kita ga tau ya, Mak. Semoga yang bersedekah dan yang menggerakan selalu penuh berkah.
ReplyDeleteSemoga tak ada bencana menyusul, asalkan kitanya mulai sadar diri dengan alam sekitar dan melestarikannya
Sepakat dengan penutupnya, ketika air menjadi musuh, saatnya instropeksi diri. Saya mengikuti berita banjir bandang di Masamba ini mbak, walau ngeri juga lihat tayangan beritanya di TV
ReplyDeleteAku sempat lihat berita banjir Masamba. Kaget sebenarnya karena kan hujan di daerahku masih jarang. Ya, musibah siapa yang mau. Semoga dengan donasi yang ada, bisa meringankan beban mereka
ReplyDeleteMasyaAllah, salut dgn semangat berbagi komunitas di Makasar dan sekitarnya.
ReplyDeleteSemoga musibah banjir ini tak terjadi lagi ya
Mbak aku lihat videonya dan kebayang betapa sedihnya org2 sana kehilangan harta bendanya :(
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak bisa menginisiasi galang dana melalui komunitas dan banyak yang tergerak membantu.
Turut mendoakan supaya Masamba lekas pulih seperti sedia kala aamiin
Masya Allah..beneran yaa dengan gotong royong semua yang berat jadi lebih ringan. Layaknya cerita di atas...kita sama sama membantu meringankan beban saudara saudara yang tertimpa musimbah di Masamba.
ReplyDeleteBanjir di Masamba ini bener-bener nggak terduga ya, Mbak. Di tempatku udah lama hujan. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi para korban. Barakallah untuk para donatur dan para panitia.
ReplyDeleteMasya Alloh, terharu membacanya Mba. Musibah Masamba memang kurang viral, kurang banyak terdengar donasi ke sana. Alhamdulillah IIDN tergerak untuk membantu. Dan donasinya rapih banget dikasih nama. Apa kabar mereka sekarang ya Mba? Nampaknya saya kurang update ttg Masamba hari ini atau media yang kurang meng-up?
ReplyDeleteSeperti bunyi peribahasa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Tak ada fakta yang bisa membantah kekuatan persatuan umat manusia. Dengan teknologi seperti sekarang lebih mudah lagi untuk diujudkan. Semoga bantuan untuk Masamba bisa meringankan sedikit saudara-saudara kita yang terkena di sana ya, Niar
ReplyDeleteDi saat pandemi sedang melanda, masih juga ditambah dengan cobaan lain di Masamba. Saya gak tega banget rasanya, Mbak. Semoga mereka diberi ketabahan yang luas dan ada rezekinya. Aamiin
ReplyDeleteKeren sekali program berbaginya di Makasar nih mbak Niar,
ReplyDeleteInsya Allah dengan adanya program seperti ini akan semakin banyak yang merasa terbantu yah. Semoga lekas bangkit kembali yah Masamba!
wah keren nih komunitas iidn makassar. jadi pengen ikutan kegiatannya juga klo ke makassar
ReplyDeleteMasya Allah komunitasnya solid dan aktif ya Mbak. Semoga dapat membantu meringankan beban warga Masamba.
ReplyDeleteSenang rasanya kalau kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk bantuan sosial seperti ini, bukan buat saling sindir. Salut banget buat IIDN Makasar dan LemIna.
ReplyDeleteAku turut sedih atas musibah yg terjadi disana. Senang di pertemukan sama orang2 baik yang selalu peka berbagi.mudah2an semua bisa ambil hikmahnya
ReplyDeleteSemoga keadaan di Masamba semakin baik ya Mbak. Salut dengan kolaborasi keren lemIna dan IIDN Makasar. Semoga Allah membalas kebaikan mbak-mbak semuanya.
ReplyDeleteThere is good action and i hope is be continued and usefull for every one need
ReplyDeleteSemoga Indonesia segera diangkat musibahnya yaa, kak Niar.
ReplyDeleteSedih sekali saudara-saudara kita di Masamba sedang kesusahan.
air memang tidak ada lawannya mbak :"( semoga bantuan bisa meringankan kesedihan, taruma, duka mereka di masamba :"(
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak, di saat dibutuhkan bisa kolaborasi antar komunitas itu memudahkan sekali dalam situasi kita tidak bisa kemana-mana ini. semoga korban banjir bisa terbantu. salut untuk IIDN yang membuka kerjasama dengan lembaga lain
ReplyDeleteKita memang tidak pernah tau kapan bencana akan menimpa. Namun semangat gotong royong akan selalu membantu
ReplyDeleteAlhamdulillah, banyak orang baik di negri ini. Semoga bantuannya menjadi berkah bagi semua, ya 😃
ReplyDeleteAlhamdulillah yah masih banyak orang2 baik di negeri Indonesia, semoga bertambah lagi bantuannya. Aamiim
ReplyDelete