6 Hal yang Dipersiapkan Termasuk Alat Kasir Android Sebelum UMKM Go Online

6 Hal yang Dipersiapkan Termasuk Alat Kasir Android Sebelum UMKM Go Online - Beberapa kali mendapat informasi mengenai karib dan kerabat yang menawarkan jualan makanannya secara online, saya ikut senang. Setidaknya jadi lebih mudah menghubungi mereka dan mengatur bagaimana cara pengantarannya.

Sebenarnya memang di jaman now, sebaiknya memanfaatkan semaksimal mungkin internet dalam pemasaran. Mau apapun itu jenisnya, apakah usaha besar ataupun usaha kecil, rugi sekali kalau tak memanfaatkan internet. Lha memang sudah zamannya, kan.

Bukannya saya mau sok jadi ahli ya, ini kata para ahli yang sudah membagikan ilmunya di mana-mana. Saya pun pernah membantu menjadi fasilitator materi digital marketing karena merasa punya pengalaman dalam menggunakan media sosial sebagai influencer yang bisa saya share kepada para peserta yang kebanyakan pelaku UMKM.

Pengalaman sebagai konsumen pun demikian, apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Inginnya lebih banyak di rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain maka belanja makanan online dengan pembayaran online merupakan solusi yang tepat menurut saya.

Sayangnya, kenyataan yang dibayangkan tidak seperti yang saya dapati. Maksudnya, sebagai konsumen makanan yang menerima makanan atau minuman yang dibeli, kan tentunya ada ekpektasi tertentu terhadap merchant atau pedagangnya. Kalau boleh menyarankan nih, saya ingin menyampaikan uneg-uneg berikut:

Siapkan Hal-hal Berikut Sebelum Go Online :

1. Kontrol kualitas produk.

Harap kontrol kualitas produk. Istilah kerennya quality control. Sangat disayangkan kalau beli gorengan misalnya, pertama kali enak terus beli ke sekian kalinya agak gosong. Saat beli ayam panggang, lalu di daging ayamnya masih ada warna merah darah, di beberapa bagian pula ... yeuw ... apakah mau beli lagi?

Hal ini saya sayangkan, masih banyak pelaku UMKM kuliner kita yang abai terhadap kualitas produk yang dihasilkannya. Padahal pembeli bisa tidak melakukan repeat order kalau tidak puas. Gampanglah, tinggal cari penjual lain yang sejenis.

2. Perhatikan pengemasan produk.

Saya pribadi bukan orang yang rewel terhadap kemasan namun masih banyak orang yang memperhatikan kualitas produk seperti  makanan melalui kemasannya. Banyak saya lihat produk yang dari segi rasa biasa-biasa saja tapi kemasannya keren. Nah, sayang sekali jika produk yang rasanya sangat lezat malah kemasannya biasa-biasa saja atau terkesan seadanya.

Berharap jualan guru si bungsu ini bisa
go online. Ini sambusa, makanan khas
Mandar, Sulawesi Selatan.

3. Perhitungkan tenaga kerja.

Sering kali saya temui ketika baru memulai, satu orang yang bertugas sebagai juru masak atau juru racik, sekaligus menjadi tukang kemas dan tukang antar. Kalau ada kerabatnya yang bisa berbagi tugas, lebih ringanlah.

Kalau mau serius membangun bisnis tentunya ini hal yang krusial mengingat bisnis tak bisa berjalan jika sang tokoh utama, pemegang kunci resep masakan tiba-tiba sakit. Sudah dia yang pergi berbelanja, dia pula yang masak dan mengemasnya.

Kalau usahanya hari ini buka, besok tutup, pekan berikutnya buka, lalu bulan depannya tutup lagi, konsumen bakal kecewa dan melupakan kalau yang bersangkutan punya usaha kuliner. Sayang kan?

4. Perhitungkan kurir.

Kurir atau pengantar barang menjadi penting dalam bisnis online dalam kota. Kalau  punya pekerja tetap, yang digaji tetap per bulannya bagus. Kalau tidak, sebaiknya memperhitungkan jasa yang memang sudah ada seperti ojek online.

5. Miliki alat kasir android.

Alat kasir android, perlukah? Menurut saya, sebagai konsumen sih perlu. Kadang-kadang kan perlu nota juga dalam membeli makanan atau minuman kan. Sebaiknya UMKM pun dilengkapi dengan “mesin kasir” sendiri. Tidak perlu membayangkan mesin kasir seperti di super market yang berukuran besar itu. Cukup yang portable saja, yang berukuran mungil.

GoBiz sebagai alat kasir Android.
Sumber https://gobiz.co.id/alat-kasir.

6. Menerima pembayaran nontunai atau cashless.

Sebagai konsumen, senang sekali saya jika pelaku UMKM menerima pembayaran nontunai terlebih jika usahanya belum terdaftar di aplikasi semisal Gojek. Akan sangat membantu jika bisa tranfer saja lalu tinggal dia yang mengantar dengan jasa kurir yang dia pilih.

Soalnya masih ada yang harus menerima uang cash, jadi dia sendiri yang harus datang mengambil uangnya padahal lebih praktis jika dia hanya mengirimkan saja produknya. Mengenai pembayaran cukup percayakan kepada sistem pembayaran nontunai.

©©©

Dari ke-6 point di atas, poin 1 – 3 hanya bisa dilakukan oleh pemilik usaha sendiri. Sedangkan poin 4 – 6 bisa didelegasikan kepada pihak ketiga. Jaman now, gitu loh, kita bisa lebih efektif dan efisien jika bisa “berbagi tugas” dengan pihak ketiga tetapi usaha tetap dimiliki sendiri. Asyik, kan?

Menariknya, pihak ketiga itu bisa diserahkan kepada perangkat multifungsi dari GoBiz. Dengan satu aplikasi saja maka poin 4 – 6 di atas akan bekerja untuk pemilik usaha.

Tentang GoBiz

GoBiz adalah aplikasi yang bertujuan membantu para pemilik bisnis mengelola usahanya secara praktis. Dengan GoBiz, siapapun bisa mengelola dan mengembangkan bisnis dengan cara praktis dan mudah.

Mengelola usaha dengan GoBiz.
Sumber https://gobiz.co.id/alat-kasir

Lewat aplikasi GoBiz, Anda sebagai merchant dapat memantau riwayat transaksi harian, mendapat laporan penjualan, serta mengintegrasikan sistem pembayaran elektronik GoPay ke dalam operasional bisnis tanpa hambatan.

Super app dari Gojek ini memudahkan para pebisnis di Indonesia untuk mengelola pesanan GoFood dan di toko, menggunakan alat kasir Android, memantau riwayat transaksi harian, menerima pembayaran GoPay dan nontunai lainnya, menganalisa laporan penjualan, hingga buat promo.

Perangkat Multifungsi dari GoBiz

Dengan menggunakan perangkat multifungsi dari GoBiz, pelaku usaha dapat melakukan cetak struk instan dengan mudah. Mengapa? Karena device sudah diperlengkapi dengan built-in printer yang sangat sesuai dengan aplikasi GoBiz. Tak perlu membeli mesin tambahan lagi untuk cetak struk, lho!

Siapa bilang mesin kasir hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar? UMKM pun pantas memiliki mesin kasir sendiri. Utamanya jika memang peduli dengan keteraturan dalam menjalankan usahanya. Juga peduli pada pembeli yang membutuhkan struk.

Testimoni pengguna GoBiz.
Sumber https://gobiz.co.id/alat-kasir.

Dengan menggunakan perangkat multifungsi dari GoBiz ini, para pelaku usaha bisa menerima pembayaran nontunai. Yaitu melalui semua kartu debit yang diterbitkan di Indonesia dan semua pembayaran digital dengan kode QR berbasis QRIS (QR Code Indonesia Indonesian Standard).

Di samping itu, GoBiz juga sekaligus berfungsi menjadi alat kasir Android. Semua transaksi tersimpan, bisa dilacak historinya. Ah ya, menariknya lagi, sistem ini kan terintegrasi dengan Gojek jadi, para pelaku usaha pun sekaligus mendapatkan jasa pengantaran barang melalui pengendara motor.

Nah, apa lagi. Tinggal semaksimal mungkin berusaha untuk poin 1 – 3 terkait hal-hal yang perlu disiapkan sebelum go online yang saya paparkan di atas, sisanya serahkan pada GoBiz!

 

Makassar, 4 Agustus 2020

Share :