Cerita KKN Daring: Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekaligus Menghibur Melalui Video - Terakhir dengar kabar Safira Devi Amorita – putri Kak Heru waktu dia masuk perguruan tinggi. Baru menyadari ternyata mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional ini sekarang sudah duduk di tingkat akhir ketika bercakap-cakap dengannya via Whatsapp tanggal 8 Agustus malam.
Saya terhubung dengan Fira setelah menonton video YouTube yang di-share Kak Heru. Saya menyampaikan apresiasi kepada Kak Heru karena terkesan, bisa memperoleh tambahan wawasan mengenai bagaimana warga Belanda, Wales, dan Korea menghadapi pandemi termasuk tanggapan mereka tentang sekolah yang buka pada masa pandemi belum berakhir ini.
Gambar dari Pixabay. |
Mengapa perlu adaptasi dengan kebiasaan baru? Karena kehidupan harus terus berlanjut, tak mungkin selamanya di rumah terus – kesimpulan demikian saya dapatkan setelah menyimak obrolan Safira dengan kawan-kawannya.
Selain itu, di akhir video, Afyad bisa ikut nonton Kak Heru dan Bona bercakap-cakap dan bernyanyi, juga menikmati animasi protokol kesehatan di sekolah.
Afyad ini, sejak mengenal Kak Heru sekitar 8 tahun lalu masih saja penasaran dengan Bona - boneka "yang bisa berbicara". Beberapa kali kami bertemu dengan Kak Heru saat ada kegiatan Rumah Dongeng, Bona ikut di dalam ransel Kak Heru.
Safira Devi Amorita. |
“Videonya itu sendiri adalah program kerja individu saya untuk KKN Tematik Unhas Gelombang 104,” Safira menjawab pertanyaan saya mengenai vdeo yang di-share ayahnya.
Fira kemudian menyampaikan, berhubung KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun ini bersifat daring maka setiap program kerja diusahakan sebisa mungkin tidak perlu melibatkan banyak orang mengingat kita masih berada dalam suasana pandemi saat ini.
“Berhubung saya pendongeng, jadi saya berinisiatif untuk membuat video edukasi untuk anak-anak terkait Protokol Kesehatan di Sekolah dalam Fase Adaptasi Kebiasaan Baru. Videonya dikemas dengan menarik, menggunakan animasi, gambar, lagu, dan puppet. Tujuannya agar anak-anak (sebagai target penonton) tertarik untuk menyaksikannya tanpa merasa ‘digurui’,” sambung Fira.
Kak Heru dan Bona |
Sebagai mahasiswi tingkat akhir jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Fira membuat konten yang mengundang nara sumber dari berbagai negara untuk turut menyampaikan pesan agar anak-anak dapat memahami situasi pandemi di negara lain seperti apa.
Tema “Protokol Kesehatan di Sekolah dalam Fase Adaptasi Kebiasaan Baru” dipilih Fira karena melihat saat ini sudah banyak anak dan orang tua yang “merindukan” sekolah luring karena sudah cukup lelah dengan pembelajaran daring.
Safira dan nara sumber dari Wales. |
“Meski demikian, siswa/orang tua/guru semuanya harus memahami bahwa sekolah luring di masa adaptasi kebiasaan baru nantinya tidak mudah. Harus ada protokol yang wajib dipatuhi untuk kebaikan bersama,” pungkas gadis yang pernah mewakili Indonesia bersama ayahnya dalam Grand Opening Asia Culture Center (ACC) di Korea Selatan pada tahun 2015 ini.
Memang sebenarnya seharusnya sekarang kita masih di rumah saja berhubung Makassar masih zona merah pandemi. Namun sekarang ini saja di Makassar, beberapa sekolah sudah membuka sistem belajar di sekolah karena sistem pembelajaran daring tidak berlangsung efektif karena banyaknya keterbatasan.
Daripada anak-anak tidak belajar dalam jangka waktu yang lama maka sekolah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan tetapi yang orang tuanya bersedia saja yang anaknya bersekolah. Yang tidak bersedia tetap belajar di rumah. Hal ini diberlakukan karena berbagai keluhan seputar pembelajaran daring.
Semoga video yang dibuat oleh Safira bisa menjadi tambahan wawasan bagi kita semua bahwa membuka kembali akses pendidikan di sekolah memang butuh kebijaksanaan dan ketaatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan karena virus covid-19 masih ada di sekitar kita.
Makassar, 10 Agustus 2020
Share :
Sipppp
ReplyDeletejdi penasaran, apakah bunda juga mengalami kegalauan ibu2 yg mendampingi anak2nya daring?
ReplyDeletesaja jadi teringat, kok seumur2 nggak pernah KKN ya, ternyata waktu skripsi dulu, disuruh kerja di perusahaan saudara, jadi berasanya bukan KKN karena saudara sendiri hahahaa
ReplyDeleteKKN Begini masih tetap efektif dong ya..membuat media dongeng bagi anak-anak. Keren sekali idenya. Semoga Safira dan teman-teman mahasiswanya tetap semangat menjalankan KKN hingga tuntas sebagai persyaratan kuliahnya. Jadi ingat saya KKN di Univ Udayana tahun 1998 pas krisis moneter menghantam. Tapi semua tetap dilaksanakan sesuai rencana. Kalau suami tahun segitu-2 tahun di atas saya sudah tidak ada KKN di FE UI. Memang masing-masing kebijakan universitas berbeda yaa
ReplyDeleteAku sendiri lebih s
ReplyDeleteSuka kalau video dijadikan sebagai media dalam pembelajaran, gak mau ambil resiko sama Covid-19
Meski ada Covid-KKN tetap berjalan walau dg cara daring ya mbak
ReplyDeleteSemoga media pembelajaran berupa dongeng untuk anak dalam bentuk video ini bisa mengedukasi anak2 yg masih belajar dari rumah atau jarak jauh.
semoga orang tua dan anak" tetap bersedia sambil bisa belajar online dan mengurangin resiko terkena covid-19
ReplyDeleteDitempat saya, orang tua pada mengeluh
ReplyDeleteBelajar lewat daring sangat bikin pusing.
Rata-rata yang mengerjakan tugas jadi orang tuanya. ya karena anak-anaknya tak bisa memahami.
Ah saya jadi ingat dengan koleksi boneka tangan kodok. Saya punya hampir dua puluh boneka kodok.
Dulu saya suka membuat channel youtube dengan si boneka kodok.
Kangen mendongeng lagi
Aku sebagai ibu ga yakin klo anakku hrs kembali ke sekolah,saat pandemi belum berakhir, terlalu beresiko.Suka bgt deh lihat videonya Kak Shafira , semoga KKN onlinenya lancar ya
ReplyDeletedi tempak kegiatan anak2 aku juga ada mahasiswa yang lagi KKN dan dia ikut kegiatan saya sebagai syarat KKNnya. dan kegiatan anak2 aku juga dibuka kembali saat tahun ajaran baru dengan protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Dan sebagai pendamping mereka memang kita senantiasa selalu ingatkan mereka ayo pasang, jangan diturunkan. dan sekaarng sdh mulai disiplin
ReplyDeleteWah keren sekali Safira. Insya Allah banyak berkah dari video KKN daringnya ini. Salam ya Kak..semoga sukses selalu..
ReplyDeleteSetuju mba, tapi bunda Mugniar keren ya langsung eksekusi menghubungi narsumnya langsung ehehhe.
DeleteTetap semangat, meskipun kondisi saat ini proses belajar mengajar lewat daring. Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal seperti biasanya.
ReplyDeleteIya ya gak mungkin terus berada di rumah, cuma kalau saya sementara ini masi memilih belajar daring untuk anak anak. Masi parno mereka gak bisa disiplin 🤣.
ReplyDeleteSeneng ya mbak, bisa sharing pengalaman sama anaknya Kak Heru... tetap semangat meskipun KKN Daring... aku jadi inget KKN ku dulu yang sampai nyebarang selat Madura... kalau kondisi covid dah gag bisa bayangin apa juga bisa daring... secara disana daerah bangt.. BTW vidionya masih aku tandain.. nanti kalo longgar aku tonton mbak
ReplyDeletePesannya dapat banget, dirumah aja dulu, walau udah mulai garing ya tapi demi keselamatan dan kesehatan bersama ini yang lebih baik tuk saat ini.
ReplyDeleteKalo siswa KKN udah bisa mandiri soalnya mba.. kalo anak SD kadang masih harus ibunya yang mengatur daring. Makanya banyak ibu-ibu yang lelah hayati mba . Hihi
ReplyDeletePilihan ya bun, mau berangkat atau via daring semoga smeuanya segera membaik
ReplyDeleteSafira keren banget ini, semoga bunda-bunda tidak lagi khawatir dengan keadaan sekarang berusaha jangan panik berlebihan pokoknya bismillah.
Iya, udah banyak yang kangen sekolah luring yaaa.. Tapi sekolah harus ketat mengawasi pemakaian masker ataupun face shield dan rutin menyemprot desinfektan ke peralatan sekolah yang ada. Jadi ga semata-mata buka sekolah aja tapi ga mau menjaga kesehatan siswanya ya. Kapan hari soalnya pas anakku ke sekolah untuk latihan senam dalam rangka lomba, gurunya aja ga pake masker. Duuuh laahh...
ReplyDeletewah sekarang bahkan KKN pun jadinya mau gak mau harus daring yaa, tapi memang kalo saya pribadi kalo utk sekolah karena anak masih SD jadi belum terlalu ngeh sm harus jaga jarak dan protokol2 kesehatan, saya memang prefer masih belajar dirumah
ReplyDeleteInformatif dan aktual sekali kak Niar.
ReplyDeleteAku gak nyangka KKN pun bisa dilakukan secara daring.
Wahh... keren nih video KKNnya.
ReplyDeleteDulu waktu saya KKN mana kebayang bikin video kayak ginihh!
Wah keren nih idenya bermanfaat banget..semoga mereka dimudahkan segala urusannya hingga bisa lulus dengan baik..
ReplyDeletePas banged baca ini Mbak Mugniar, video Fira bs jadi tambahan referensi bagi mahasiswa saya. Kebetulan semester ini saya pun ditunjuk jd Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN daring. Tfs yaa
ReplyDeleteWaah KKN sekarang daring juga ya? Wahhh unik juga ya. Tapi mau gimana lagi hehehe. Aku baru tahu klo ternyata jurusan hubungan international juga ada KKN nya ya
ReplyDeleteBaru tau ada KKN daring gimn ya rasanya hehe ..semoga lancar ya KKN daring ya..
ReplyDeleteBaru sekarang aku memahami ttg konsep kkn daring. Soalnya kemarin maklusi cerita anaknya kkn daring. Dan aku bingung gimana mekanismenya hahaha
ReplyDeletesaya ga ngeluh belajar daring...toh kesehatan anak nomor satu
ReplyDeleteawal2nya mmg agak kaget krn belum terbiasa
mungkin krn sekolah jg blm menyusun program yang tepat
tapi sejak tahun ajaran baru ini, program belajar daringnya sudah efektif
jadwal belajar ada shift malam dan siang
jadi bagi ortu yang kerja siang.bisa ambil shift malam
jadi sangat memudahkan
sehari cuma 2 pelajaran
jadi tidak keteteran