Saya belum pernah ke mana-mana ketika mendapatkan undangan menjadi tamu podcast dari Mbak Juli – PR Manager BDD Media Communica pada tanggal 17 Agustus lalu. Seolah rasa gerah pada siang yang terik itu luruh terbawa angin segar.
“Saat ini kami sedang memiliki
program podcast yang sesuai rencana akan ditayangkan di 12 platform
digital. Salah satunya YouTube. Point yang kami blow up adalah true
story dari kehidupan para inspirator yang berkenan hadir di studio
kami,” Juli menerangkan maksudnya.
Spontan saya bertanya kapan dan di
mana rencananya BDD Media Communica menerima saya. Dan jawaban Juli membuat
saya berpikir, “Lokasi kami di Perumahan Graha Cemerlang Blok H/9, Ibu. Kalau
Ibu berkenan, kami punya jadwal tanggal 23 Agustus ini.”
Di manakah Graha Cemerlang?
Jemari saya bergerak membuka maps dari
telepon genggam milik saya. Wah, di Maros. Luar kota!
Saya meminta waktu untuk berdiskusi
dengan suami. Seperti biasa, suami saya setuju. Beliau mendukung saya untuk
pergi. “Nanti saya antar,” ucapnya.
Maka saya mengatur cara – utamanya karena harus meninggalkan anak-anak di rumah. Juga berupaya maksimal dalam meningkatkan daya tahan tubuh yang mulai menurun. Saya dan Juli bersepakat bertemu tanggal 23 dan dia mengaturkan jadwal rekaman di studio BDD pada pukul 10.30.
Saya menikmati perjalanan sejauh 23
kilometer ke arah utara kota Makassar. Anggaplah kencan tipis-tipis setelah
sekian lama di rumah saja. Sejak masuk masa “di rumah saja”, saya belum pernah
ke mana-mana.
Biasanya yang ke luar rumah pak
suami. Kali ini demi memenuhi undangan sekaligus memuaskan rasa penasaran
mengenai BDD dan aktivitasnya, saya bersedia menjadi tamu podcast. Bagi
saya, ajakan seperti ini merupakan apresiasi yang harus saya upayakan
menghadirinya.
Beberapa hal baru saya lihat
sepanjang perjalanan. Pesepeda dengan kostum khusus banyak kami temui sepanjang
jalan Urip Sumoharjo hingga Perintis Kemerdekaan. Pedagang kaki lima yang
berjualan masker juga banyak kami temui di sepanjang jalan. Tapi orang-orang
yang kami lewati, yang bermasker dan tak bermasker fifty-fifty – kurang
lebih 50% saja yang bermasker.
Informasi yang saya peroleh, daerah
perbatasan Makassar – Maros tak ketat lagi. Yang penting bermasker boleh saja
lewat. Saya pikir akan ada semacam posko pengecekan para pengendara di
perbatasan, rupanya tak ada. Kami bebas saja melewati wilayah perbatasan. Saya
malah tak melihat ada yang berjaga-jaga ataukah tak tertangkap oleh pandangan
saya. Entahlah.
Tim BDD Media Communica. |
Tiba di studio BDD sekira pukul 10.20. Nyaris bersamaan dengan kedatangan seorang lelaki dan seorang perempuan. Rupanya perempuan itu Juli, orang yang menghubungi saya sepekan sebelumnya. Dan ternyata dia satu-satunya perempuan dalam tim BDD.
Di luar rumah yang dijadikan studio BDD
tersedia tempat cuci tangan. Di dalam rumah, ada hand sanitizer juga
disediakan. Kami duduk di kursi tamu, menunggu tim BDD membenahi bilik rekaman.
Masker yang saya kenakan sepanjang perjalanan, saya ganti dengan face shield
yang rencananya akan dikenakan selama rekaman.
“Apa kepanjangan BDD?” tanya saya
kepada Juli.
Saya tak bisa menyembunyikan rasa
penasaran. Tiga huruf seperti itu bagi saya bermakna 3 kata. Apa itu? Dahulu
BDD akrab dengan akronim Bank Bumi Daya yang melebur dengan 3 bank lainnya membentuk
Bank Mandiri pada tahun 1999.
Walah, itu kan BBD, wkwkwk. Fokus, fokus. Kembali ke topik! 🤣
“Berawal dari Do’a. Diharapkan apa
yang kami lakukan ini menjadi berkah,” jawab Juli.
“Bagusnya,” serentak saya dan suami
mengucapkan kata yang sama.
Tak berapa lama kemudian, Zigal
Riyadi – host yang memandu talkshow memperkenalkan diri dan
mengajak berbincang-bincang di bilik siar. Ruangan berluas sekira 3 x 3 meter
persegi itu memiliki 1 meja. Dua buah kursi mengapit meja yang di atasnya
terletak perangkat mikrofon.
Dinding di belakang kursi yang saya duduki tertutup oleh tirai
sedangkan jendela di belakang kursi Zigal ditutup oleh ornamen yang sekilas
terlihat seperti susunan batu bata. Dinding di antara kami berwarna abu-abu
dengan logo BDD Media Communica tertera di atasnya. Zigal memperlihatkan dua
kamera yang merekam pembicaraan kami.
Dua kamera dan perangkat rekaman
lainnya dikelola oleh dua kru lain yang stand by juga di dalam bilik
rekaman bernuansa abu-abu itu. Suami yang diperbolehkan masuk di dalam ruangan
sesekali memotret kami.
Mengenai apa saja yang kami perbincangkan, silakan disimak di video yang saya sisipkan di atas, ya.
Jalannya
Talkshow BDD
Saya merasa rileks selama Zigal
memandu obrolan. Pembawaan dirinya yang santai dan tidak dibuat-buat membuat
saya juga merasa santai. Tanpa terasa, beberapa kali saya menggerak-gerakkan
kursi yang bisa berputar pada sumbu di bagian kakinya, ke kanan dan ke kiri.
Untungnya tak sampai saya gerakkan
kursi beroda itu berpindah tempat. Setiap saya menyadari sudah bergerak-gerak, langsung
saya hentikan.
Usai rekaman, Zigal menceritakan bahwa BDD menggali sisi inspiratif para undangannya tanpa melulu membahas aktivitas mereka. Ketika mewawancarai politikus misalnya, dirinya tidak banyak membahas pekerjaan tokoh yang diwawancarainya.
Obrolan dikemas santai tetapi tetap
serius dengan topik yang dibahas. Bisa saya bayangkan bagaimana perasaan tokoh yang
tersenyum lega sekeluarnya dari kamar rekaman karena saya merasakan bagaimana
cara Zigal memandu pembicaraan. Selain konsep acara, kerja sama tim belakang
layar, host memang berperan penting dalam tayangan podcast.
Sekilas
Tentang BDD
Ide orang-orang di belakang BDD
membuat podcast yang di-share melalui berbagai platform digital memang cocok sekali
dilakukan saat ini. Podcast sedang hits. Beberapa teman bloger merambah
menjadi podcaster. Saya menemukan alasan
mengapa blogger perlu punya podcast dan membuat akun.
Saya memiliki akun di Spotify dan Anchor.
Ketika dihubungi oleh Juli, saya baru mempelajari cara bikin podcast bergambar
menggunakan aplikasi Hypeauditor. Podcast bergambar pertama yang saya
buat, saya upload ke YouTube dan Instagram. Itulah makanya saya
bersemangat untuk hadir di studio BDD.
Foto bersama tim BDD Media Communica. Sumber foto BDD Media Communica. |
Hingga hari ini sudah sekira 39 podcast
tayang di kanal YouTube Obrolan Inspirasi dan 9 media lainnya, yaitu
Spotify, Radiopublic, Breaker, Pocket Casts, Castbox, Tune in, Anchor, Apple Podcast,
dan Overcast.
Senang sekali saya berkesempatan
hadir di studio BDD dan mengenal BDD lebih dekat. Jejaring pertemanan
bertambah, begitu pun pengalaman. Semoga BDD konsisten dan eksis terus dengan
visi dan misinya: menjadi media digital yang menyajikan program-program unggulan
serta terpercaya dan menjadi ruang kreatif untuk berkarya melalui event
dan semacamnya.
Makassar, 26
September 2020
BDD Media Communica
Perumahan Graha Cemerlang Blok H/9, Maros.
Instagram: @bddmedia.id
BDD, all team:
- Direktur 1 : Al Ma’mun maesar
- Direktur 2 : Haedir Massumange
- Direktur 3 : Ubaidillah
- Public Relation Manager : A. Juli Jumratu Ni’mah
- Production Manager 1 : Syaiful
- Production Manager 2 : Muhammad Ilham
- Video Director : Muzakkir
- Host : Zigal S Riyadi
Share :
Sukses terus ibu☺️🥰
ReplyDeleteMbak Mugniar kereeen bgt sih, aku doakan semoga sukses selalu. Alhamdulillah suami juga ngedukung ya mbak, yg penting juga restu suami yang mendukung aktivitas kita. ❤️
ReplyDeletewaa kereeen, lagi kondisi kaya gini podcast emang cocok yaaa, temen temenku juga banyak banget yang lagi aktif nge podcast dengan berbagai topik obrolan hihi
ReplyDeletenah iya, sekarang banyak loh yang mulai nge podcast, para youtuber juga. Aku juga suka nontonnya, karena topiknya beragam dan banyak juga yang menarik.
DeleteMbak Niar memang inspiratif. Pengalaman berharga banget pastinya diundang oleh BDD, ya
ReplyDeletesaya pernah iseng ngepodcast tapi baru beberapa kali udah stop. bingung bagi waktunya. padahal bagus juga untuk blogger berekspansi positif
ReplyDeleteMak Niar, banggaaaa banget dgn semua achievement dan sharing yg Mak Niar lakukan.
ReplyDeleteKeren!
Semogaaa makin banyak yg terinspirasi ya
Aku kapan hari dengar podcast Mbak Niat. Empuk suaranya. Ini berkesempatan hadir di BDD. Hepi banget tuh wajahnya. Tambah pengalaman juga
ReplyDeleteMbak Mugniar keren sekali, pencapaian dan sharingnya semua keren-keren, terus menginspirasi ya mbak :)
ReplyDeleteSaya baru tahu BDD Mba. Nanti cek ah youtubenya. Pasti banyak banget inspirasi-inspirasi dari orang-orang hebat nih, Mba. Termasuk Mba Niar. Sukses selalu, Mba.
ReplyDeleteWah keren mbak diundang jadi tamu podcast BDD, moga makin sukses dan menginspirasi. Makin sukses juga buat BDD. Ternyata podcast BDD ini termasuk baru ya mbak, tayang perdana baru bln Agustus lalu.
ReplyDeletewaaahhh Mbak kereeen bgt sih, aku doakan semoga sukses selalu. keren ditengah pandemik gini masih aktif sharing2.
ReplyDeleteWah keren ya mba, programnya bagus. Oya kalau diundang sbg tamu podcast begini apkh sblmnya dibetikan garis besar wawancara atau hanya tema besarnya saja mba? *kepo nih saya hehe..
ReplyDeleteSpontan, Mbak klo yang ini tapi enjoy karena host-nya asyik.
DeleteSalut sama BBD, programnya keren banget. Salut sam dirimu juga yang tetep aktif dimasa pandemi begini. Sukses buat semuanya yaa.
ReplyDeleteAsyik yaa kalau hostnya menyenangkan jd yg jawab2 juga enak ga terbeban.
ReplyDeleteSeru banget mba
Mba keren banget bisa menjadi bintang tamu PodCast, podcast sepertinya lagi populer ya sekarang. Saya juga tertarik tapi masih belum bisa membagi waktu :D
ReplyDeleteWah, keren banget diundang jadi tamu podcastnya BDD mbak, multi talent ya. Salut deh
ReplyDeleteI have my own podcast and I really enjoy it mba.. seru kan ber-podcast ria
ReplyDeleteKereeeen, so proud of you. Seneng ya mba kalo punya suami yang selalu support kegiatan kita.
ReplyDeleteSeru banget nih bisa diundang podcast. Sekarang semakin banyak yg merambah ke podcast 😊
ReplyDeleteBarakallah mbak Niar, masyaAllah. Makin berkibar saja mbak. Btw, personil BDD pada gak pake masker ya, padahal meski satu tempat kerja tetap harus mengutamakan protokol kesehatan ya, agar tidak terjadi penularan tidak langsung.
ReplyDeletebtw sekarang podcast jadi salah satu tempat yang menyenangkan untuk berbagi. jadi makin penasaran deh pengen bisa juga bikin podcast
Wah keren Mba Mugniar ini..selalu menginspirasi banyak orang insya Allah.... Semoga semakin berkah ya Mba :D
ReplyDeleteAlhandulillah mba Niar zenangnya mendapat kesempatan ubtuk berbagi. Selamat ya mba dan semoga selalu menginspirasi 😍
ReplyDeleteKerennya ih kak Niar, sudah jadi narasumber, diundang jadi pembicara di sana sini. Udah gitu, blognya aktif terus pula. Bener-bener produktif dan layak jadi panutan deh~
ReplyDeleteBarokallah bun menebar kebaikannya semakin luas. Itu bisa didengarkan streaming nggak sih bun. Pengen nyimak. Aslinyam
ReplyDeleteWuaahh, semakin berkibar nih bunda Mugniar, semoga kita-kita bisa ketularan menjadi narasumber pada acara-acara serupa di amsing-masing daerah, semangat.
ReplyDeleteAku dengerin, kak Niaarr...
ReplyDeleteMashaAllah~
Kebaikan sekecil apapun yang ditulis di media sosial, bisa menjadi inspirasi.
Quotable bangeett, kak..
Jadi sebelum nulis, mikir dulu baik atau buruknya yaa, kak Niar...paling engga buat diri sendiri dan efeknya ke orang yang membacanya.
Aku jadi ingat dengan Mamanya Icha, kak Niar.
DeleteKalem dan berbicaranya runut.
Apa ini efek dari jurusan saat kuliah? hehehe...
Menurutku ya, jaman sekarang selain orang kudu punya akun tiktok, kudu punya juga akun di Podcast ya mba, krn semakin banyak sih tawaran di Podcast. Akupun pernah ditawarin juga, tapi gak punya akun disitu, ya lewat deh tawarannya :)
ReplyDeleteKrn aku bingung kalo bikin Podcast mau ngobrolin apaan gitu :)
kalo youtube aku masih bisa deh.
Berawal dari Doa..Masya Allah pemilihan namanya saja sudah sebuah kesuksesan.
ReplyDeleteMbak Niar memang ya segala bisa...pantas sekali manjedi salah satu narsum karena memang sangat menginspirasi. Sukses untuk kegiatan lainnya termasuk karya di dunia podcast nanti
Senang banget punya kesempatan untuk podcast bareng mbak, nambah pengalaman dan kesempatan untuk belajar ilmu baru ya mbak. Saya juga lagi belajar podcast.
ReplyDeleteseru memang Podcast ini, aku pernah nyobain sama suami bikin podcast cerita seru keseharian sayangnya nggak konsisten dirawat Podcast nya hihhi
ReplyDeleteAh mbak niar keren..
ReplyDeleteProduktif sekali mbak..
Sukses trs ya mbak
keren banget mba Mugniar nih, aku juga sudah bikin akun Podcast ya walaupun baru 2 postingan dan masih meraih-raih nih enaknya bahas apaan di Podcast hehe
ReplyDeleteMbak Niar memang keren. Sosok inspiratif bertemu dengan media yang komunikatif pasti jadi obrolan yang bermanfaat ya.
ReplyDeleteKeren mbk Niar.. Aku kalo duduk di kursi gerak juga was was, apalagi kalo ditempat baru hehe. Aku mulai bikin podcast tp nggak live gitu, yang kayak radio bukan di yutub.
ReplyDeletekeren banget Mbak Mugniar.
ReplyDeleteAku baru tahu kalau podcastpun udah ada yg memanfaatkan utk dijadikan media dgn penyiaran2 rutin kyk yg BDD lakuin ini lho.
Wah ku blm bikin podcast nih mbak hehe
Senengnya ya media2 di jaman pandemi ini makin aktif memberikan hal2 positif untuk pendengarnya. Aku pun seneng liat mbak mugniar salah satu inspirasinya
ReplyDeleteWah mbak Mugniar inapiratif sekali, aku pengen cobain bikin podcast aja belum berani sampe sekarang 😅 masih belum pede nih mbak
ReplyDeletePeran pembawa acara sangat penting ya Mbak untuk acara seperti ini. Yang diajak ngobrol/diwawancara jadi santai dan bisa mengeluarkan isi pemikiran/hati dengan baik. Senang Mbak membacanya :)
ReplyDeleteisshhh...belum jadi juga saya berkunjung ke tempat bunda niar. Bunda inspiratif yang tinggal Makassar. Trimakasih sharingnya mbak...seru juga bacanya :). BDD..kepanjangannya bagus.
ReplyDeletebenar Mbak Podcast mulai dilirik yang sekrang disukai banyak orang. Dikira dulu bakalan meredup tapi ternayta seiring perkembangan zaman malah justru makin meningkat penggunaannya.
ReplyDeletegood activity mba, i hope usefull anda keep fighting do anything best
ReplyDeletekeep up the good work ya mba dan semoga semakin senang berbagi. Aku juga menikmati bangeet podcasting nih
ReplyDeleteAku tuh hobi ngomong mba, tapi kok belum klik ya bikin podcast. Masih mempelajari terus nih gimana caranya para podcaster profesional itu mengelola podcast mereka.
ReplyDeleteMb Niar keren, selalu menebar inspirasi seputar dunia kepenulisan yaa.. Keep up the good work, mbaaa
Keren banget ini Mbak acaranya semoga semakin banyak orang mendengarkan podcast ini karena inspiratif banget apa yang telah Mbak sharing.
ReplyDeleteBelum pernah punya pengalaman ngepodcast beneran aku Bun wkkwkw
ReplyDeletepodcastan lebih enak ya, nggak perlu tampil di depan umum heheheh
sukses selalu ya bun
Pengin banget bikin podcast tapi suaraku gak merdu. Peralatan juga gak memadai.
ReplyDelete