Mengobati Fisik dan Psikis dengan Al-Qur’an – Ketika menjalani bekam setahun lalu, saya mendengar cerita tentang orang yang berhasil sembuh dari penyakit kankernya dengan ayat-ayat suci al-Qur’an, yaitu dengan terapi surah al-Baqarah yang dibaca setiap hari. Sebagai orang Islam, saya meyakini hal ini. Terlebih yang bercerita kepada saya mengenal orang yang telah sembuh dari kankernya itu.
Tak
usah jauh-jauh, saya pernah menuliskan di blog ini kisah bagaimana saya dan
suami yang awalnya merupakan pasangan tak subur yang kemudian dikaruniai 3 anak
dalam tulisan berjudul Dari
Tidak Subur Menjadi Subur (Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah). Allah
menakdirkan keajaiban sehingga hadir 3
Keajaiban dalam Hidup Saya.
Hal
yang bersifat fisik bisa diatasi dengan doa dan dzikir, kenapa tidak?
Sumber gambar https://wanitasalihah.com/ |
Mengatasi Persoalan Fisik dengan Keyakinan kepada Allah
Pada zaman
Rasulullah ada kisah yang terkenal, ketika sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berada dalam perjalanan. Ketika melewati suatu kampung
penduduk enggan menjamu sehingga diketahui kepala kampung itu sedang menderita
karena sengatan kalajengking. Penderitaannya sembuh setelah diobati dengan surah
al-Fatihah.
“Sengatan diobati dengan sesuatu yang sifatnya nonfisik, artinya yang membacanya orang-orang yang mengimaninya. Betul-betul meyakini itu sebagai sebuah syifa atau penyembuh yang mana dijelaskan Nabi sebagai penyembuh.”
Kurang
lebih demikian ungkapan Ustadz Zaidul Akbar dalam pengajian online yang
difasilitasi oleh Universitas Dian
Nusantara pada tanggal 29 November lalu via Zoom
Cloud Meeting, menanggapi mengenai ayat-ayat al-Qur’an bisa digunakan untuk
mengobati penyakit fisik. Kita tentu masih ingat pelajaran Agama Islam dahulu, yang
menyatakan al-Qur’an sebagai syifa (obat).
Ustaz
Zaidul menceritakan mengenai penelitian yang dilakukan oleh orang nonmuslim
yang dibacanya. Penelitian itu mengungkapkan bagaimana gen bisa terpengaruh
dengan perasaan HARU yang dirasakan sang pemilik tubuh. Dikatakan bahwa “keharuan” bisa refreshing gen
bahkan bisa meng-on off-kan atau mematikan. Misalnya ketika
mau berubah jadi
sel kanker, keharuan dalam diri seseorang bisa mempengaruhi gen untuk
tidak mengganas.
Sebagai
orang Isam yang “memiliki zikir", kita harus mempercayai bahwa gen kita itu bisa te- switch on atau off dengan keharuan
yang dirasakan
oleh gen ketika zikir dilantunkan. Selanjutnya,
Ustaz Zaidul Akbar membahas tentang bagaimana Qur’an yang dilantunkan secara tartil
atau perlahan dengan nada/irama tertentu bisa menjadi obat. Menariknya,
al-Qur’an memberikan efek berbeda
ketika dibacakan dengan nada nada atau irama tertentu ketimbang
dibaca dengan nada datar saja.
Ayat-ayat Suci untuk Terapi Kanker
Maka
wajar saja jika ayat-ayat suci berikut ini bisa menjadi perantaraan memohon
kepada Allah agar sel-sel kanker dimusnahkan di dalam tubuh. Jika tak bisa
membacanya sendiri, bisa meminta saudara atau teman membacakannya:
Al-Maidah 82 – 91, Al- A’raf 7O-81, Ar-Ra’du 16-28,
Al-Anbiya 38 – 50, Asy-Syuara 185-227, Az-Zumar 42-52,
Al-Ghofir 67-77, Az-Zukhruf 52 – 70.
“Kalau kita mengembalikan
kepada konsep al-Qur’an maka banyak penyakit bisa hilang. Al Qur’an adalah obat dari penyakit itu
sendiri,” ucap Dokter Zaidul. Ust. Zaidul lantas menuturkan
mengenai ayat yang sering dipakai untuk mengobati orang
orang yang berpenyakit fisik maupun nonfisik.
Ayat-ayat Suci Al-QUr’an yang Biasa Dipakai untuk Pengobatan
Dokter
Zaidul memaparkan mengenai surah Al-Baqarah ayat 102:
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
“Surah Al-Baqarah
ini memang
dikhususkan dalam banyak sekali pengobatan Islam. Juga Ali Imran.
Kedua surah ini merupakan
surah yang kalau orang menghafal surah ini in syaa Allah akan memberikan
syafaat kepada yang menghafalnya nanti,” ucap Ustaz Zaidul Akbar.
Dokter
Zaidul Akbar juga menjelaskan mengenai penyakit berhubugan dengan hati yang perlu
menjadi
perhatian kita. Yang beliau maksud ada 2, yaitu terkait syubhat dan syahwat.
Dianjurkan
untuk melakukan tilawah dengan ayat al qur’an yang diulang-ulang kepada orang-orang yang
mengalami masalah dalam hidupnya, rizki, keturunan, usaha, termasuk ayat yang ada pada
surah Nuh ayat 10-12:
10. Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,
11. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
12. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."
Seorang
ulama ditanya
perihal mereka yang, tidak punya keturunan, ingin tambah keturunan, maupun yang sudah berusaha belum
berhasil.
Sang ulama menyuruh memperbanyak
istighfar, berdasarkan surah Nuh tersebut di
atas.
Membacanya jangan hanya satu atau
dua kali. Ibarat pipa, kalau kotor kan perlu disemprot berkali-kali untuk
membersihkan keraknya. Demikian pula manusia ketika sudah terlalu banyak kerak
hati, al-Qur’an dibacakan tidak cukup 1-2 lembar saja namun harus terus
diulang sehingga
orang yang bersangkutan merasakan getaran-getarannya.
Analoginya jika sakit dan belum sembuh selama berobat maka dosis pengobatan dinaikkan oleh dokter atau terapis herbal. Begitu pun al-Qur’an, naikkan “dosisnya”, apa yang didengar, dibaca, dirasakan.
Sebagaimana
yang tertera di dalam al-Qur’an, tentang pendengaran dinyatakn lebih banyak
daripada penglihatan maka eksplorasi pendengaran kita dengan memperbanyak
mendengar lantunan ayat-ayat suci. Bahkan kepada pasien yang tak sadar di ICU,
hal ini bisa dipraktikkan karena pendengarannya masih bisa berfungsi.
“Kalau Anda pernah baca shirah nabawi atau shirah sahabat di izamannya Umar in Khattab. Dalam suatu perang Umar mengutus Sa’ad bin Abi Waqqash ra untuk menaklukkan Persia (Romawi) saat itu. Sa’ad membawa 30.000 pasukannya melawan 500.000 musuh. Pasukannya berhasil berjalan di atas sungai.”
Ustaz
Zaidul menceritakan kembali kisah epic Sa’ad bin Abi Waqqash ketika
berhasil membawa pasukan berkuda dan beruntanya menyeberangi sungai Tigris di
Irak yang saat itu sedang banjir dan deras arusnya.
Dengan tauhid mereka yang luar biasa,
al-Qur’an berfungsi mengatasi persoalan fisik. Di antaranya
dengan bertakbir
lalu mengucap laa haula wala quwwata illa
billah (tiada daya dan upaya melainkan dari
Allah semata).
Sebanyak 30 ribu pasukannya kakinya terkena air tetapi
tidak tenggelam, berjalan seperti di tanah.
“Hal-hal seperti ini ya kalau
dipahami, khususnya al-Qur’an maka al-Qur’an menjadi solusi bagi
banyak penyakit yang diderita umat Islam saat ini termasuk ayat dalam al-Hasyr
21,” ujar Dokter Zaidul Akbar. Ayat ini
merupakan salah satu yang biasa dipergunakan untuk me-ruqiyah tumor atau
kanker. Membacanya tentunya dengan perlahan-lahan sebagaimana yang termaktub
dalam al-Qur’an surah al-Muzzammil ayat 4.
Seandainya Kami menurunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung dari gunung-gunung yang ada, lalu ia mengerti ancaman dan janji di dalamnya, niscaya kamu melihat gunung itu dengan kekuatan dan kekerasannya tunduk, merendah dan terbelah karena takut kepada Allah. Perumpamaaan itu Kami buat dan jelaskan kepada manusia agar mereka memikirkan Kuasa Allah dan keagunganNya. Ayat ini mengandung dorongan untuk merenungkan al-Quran, memahami makna-maknanya, dan mengamalkannya [Al-Hasyr: 21].
Membaca Qur’an dengan Indah
Mengenai
cara membaca al-Qur’an. Rasulullah bersabda yang artinya:
“Siapa yang tidak memperindah suaranya
ketika membaca al-Quran,
maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Abu
Daud 1469, Ahmad 1512
dan dishahih-kan Syuaib al-Arnauth).
“Nabi memerintahkan kita untuk
membaca Qur’an dengan syahdu, dengan nada, dengan maqomat
karena efeknya
berbeda,” ucap Ustaz Zaidul. Lebih lanjut, Ustaz Zaidul menjelaskan
bahwa orang yang
mentadaburi ayat, mendengarkan ayat itu, by research – bergetar sel-sel sarafnya dan kembali
kepada keseimbangan selurush sistem tubuhnya.
Al-Qur’an Obat Hati
Khusus
bagi yang sedang merasakan kesedihan, ada ayat-ayat seperti dalam surah Yusuf,
akan bagus efeknya jika dibaca ketika sedang sedih. “Sedih itu bagian dari hati.
Sedih berlebihan bisa menyebabkan hilangnya penglihatan seseorang. Begitu kata
ulama. Dalam banyak kitab, disebutkan emosi tak terkendali bisa
menyebabkan masalah pada organ,” pungkas Dokter Zaidul.
Pesertanya banyak. |
Dokter Zaidul menceritakan
dirinya pernah bertemu seseorang
yang disebutnya gurunya yang mengobati pasiennya dengan herbal. Si pasien yang diobati tak mengalami
perubahan dan
ketika ditanya,
apakah punya masalah sama orang tua, jawabannya ya. Namun
masalahnya, orang
tua pasien sudah meninggal.
Guru dari Ustaz Zaidul meminta pasiennya untuk datang ke makam orang
tuanya dan
meminta maaf kepada ayahnya. Herbal yang dikonsumsi kemudian berefek lebih
dahsyat setelah itu setelah si pasien itu “mengembalikan kesehatan
hatinya”.
“Kata kunci kesehatan adalah hati. Hati itu obatnya al-Qur’an,
tak cukup hanya 1 lembar. Sekarang kita tak perlu motivasi
di luar al-Qur’an. Qur’an dan Islam sudah sangat cukup,”
ujar Dokter yang populer dengan tagline “Jurus
Sehat Rasulullah” ini.
Berlanjut
dengan kata-kata bahwa Rasulullah tak suka dengan orang yang hidupnya tak
positif, Ustaz Zaidul mengajak para peserta pengajian untuk men-tadaburi ayat-ayat
al-QUr’an.
Dimulai
dengan ad-Dukhan: 25 – 37:
25. Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,
26. dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,
27. dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,
28. demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.
29. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.
30. Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan,
31. dari (azab) Fir’aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.
32. Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa.
33. Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.
34. Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,
35. “tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,
36. maka datangkanlah (kembali) bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar”.
37. Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba’ dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.
Lalu,
dilanjutkan dengan Qur’an surah Al-Qomar: 47 - 54
47. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka.
48. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): “Rasakanlah sentuhan api neraka!”
49. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
50. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.
51. Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
52. Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan
53. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.
54. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai,
Lanjut juz 30, QUr’an
surah an-Naba: 31 – 40
31. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
36. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,
37. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
38 Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”.
Ayat-ayat di atas merupakan kabar-kabar
yang dimuat dalam al-Qur’an. Al-Qur’an berisi
banyak kabar. Kabar seperti itulah yang menjadi
syifa (obat). Sekali lagi Ustaz Zaidul menekankan
bahwa al-Qur’an memberikan efek asalkan
ada
syarat-syarat yang terpenuhi.
Bukan
hanya mengobati penyakit fisik, pikun pun bisa dicegah dengan membaca al-Qur’an
dan menghafalkannya.
“Kalau nggak mau pikun, baca Qur’an. Alzheimer, salah satu penyakit yang tak bisa diobati – obatnya al-Qur’an. Perbanyaklah dosis membaca al-Qur’an. Termasuk 7 ayat yang diulang-ulang, yaitu al-Fatihah,” ucap Dokter Zaidul.
Nabi bersabda: “Allah tidaklah menurunkan
pada Taurat dan tidak juga pada Injil semisal Ummul Qur’an (surah al-Fatihah), dia adalah As-Sab’ul
Matsaaniy (tujuh ayat yang diulang-ulang) dan dia terbagi diantara Aku dan
hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang diminta.” [Jaami’
At-Tirmidziy no. 3125; Sunan An-Nasaa’iy no. 914; Musnad Ahmad no. 20589] –
Shahih. Di-shahih-kan Syaikh Al-Albaaniy rahimahullah dalam Shahiihul Jaami’ no.
5560.u
Sumber Republika.co.id. Foto: Ist. |
Surah al-Fatihah ini sangat baik untuk mengobati. Bagaimana caranya?
Caranya
adalah, ambil air zamzam, bacakan al-Fatihah, minta sama Allah
dengan bacaan tersebut. Bisa dijadikan wasilah untuk kesembuhan.
Jika taka da air zamzam, bisa dengan air biasa.
Banyak ayat lain yang kita bisa
jadikan tameng termasuk ayat Kursi dan 10 ayat terakhir al-Baqarah, untuk ruqiyah.
“Kalau saya mencoba mentadaburi berbagai macam konsep pengobatan dan kesehatan, seorang ahli dikatakan 93 persen penyakit asalnya dari hati. Dari emosi. Dan al qur’am adalah obatnya maka oran yang kena kanker yang repot diobati adalah sedihnya dia, takutmya, cemasnya, terhadap penyakit, kankernya ya seperti itulah,” ujar Ustaz Zaidul Akbar.
Dokter mengatakan, justru
yang diobati jiwanya, hatinya, emosinya, perasaannya, obatnya adalah al-Qur’an.
Semua penyakit pada dasarnya bisa diobati dengan al-Qur’an. Al qur’an akan
memberikan mukjizat atau kejaiban kepada kita semua karena memang sesungguhnya
al-Qur’an adalah mukjizat.
Ketenangan bukan didapatkan melainkan dianugerahkan oleh Allah. Ayat-ayat yang sifatnya ketenangan
adalah anugerah dari Allah. Maka mohonlah kepada Allah ketenangan, kedamaian. Termasuk
penyakit seperti skizofrenia, depresi, obatnya adalah al qur’an.
Sebelum tidur, putarkan ayat-ayat Qur’an, meskipun mata tertutup bisa menjadi terapi untuk membesihkan fisik dan
jiwa.
Selain
bacaan-bacaan di atas, Ustaz Zaidul Akbar juga menyarankan merutinkan madu,
kurma ajwa aliyah, dan habbatussauda. Kurma ajwa aliyah
adalah jenis
kurma yang disebutkan Nabi. Dimakan 7 butir di pagi hari, jin tidak bisa mengganggu atau
terhindar dari sihir. Jin tidak suka dengan makanan sehat.
Apalagi makanan yang disebutkan dalam al-Qur’an atau sabda Nabi
Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
Ah ya, untuk habbatussauda, Dokter Zaidul menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh minum 3 x 5 kapsul per hari. Sekadar berbagi pengalaman, saya beberapa kali minum 2 x 5 kapsul ketika drop atau pada kondisi tubuh lemah, alhamdulillah sangat membantu.
“Gunakanlah al habbatussauda’, karena didalamnya terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali as sam (maut).” - demikian hadits shahih Bukhari dan Muslim.
Demikian
yang bisa saya catat dari uraian Ustaz Zaidul Akbar. Semoga Allah melimpahkan
berkah kepada beliau, juga kepada Pak Hasan yang memandu pengajian, beserta
Prof. Suharyadi dari Undira. Juga kepada segenap peserta NGAJI BARENG ONLINE yang masya ALLAH semangat belajarnya luar biasa. Terima kasih sudah boleh bergabung.
Makassar, 4 Januari 2021
NB:
- Dalam logika saya, kanker saja ada kesempatan sembuh melalui kalam Allah, terlebih penyakit lain.
- Pengajian tersebut baru saya tuliskan kembali karena sepanjang bulan Desember lalu ada rangkaian pekerjaan dan lomba yang harus saya lakukan dan butuh waktu serta konsentrasi tinggi lalu setelah itu saya drop selama hampir sepekan. Sementara penulisan tulisan >2000 kata ini juga butuh energi besar menyelesaikannya karena terkait hal yang sangat penting. Semoga bermanfaat.
Share :
setiap malam saya putarin juz 1 atau 30 menemani tidur anak, alhamdulillah, nyenyak..
ReplyDeleteAlhamdulillah, iya mendengarkan ayat-ayat suci bahkan ketika tidur itu menenteramkan ya.
DeleteMasya Allah, sudah lama saya mengikuti medsosnya (IG) Dr. Zaidul Akbar, beliau selalu posting resep-resep herbal, ayat-ayat Al-Qur'an yg berhubungan dengan pengobatan dsb. Dan, penjelasan di sini lengkap dan bisalah merangkum hampir semua postingan beliau. Terima kasih ya sudah menuliskannya.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih juga sudah mampir, Kak.
Delete