Membaca Nyaring dengan Buku untuk Bekal Anak Bertumbuh – Aktivitas membaca nyaring atau read aloud sudah berkembang di kota Makassar beberapa tahun terakhir ini. Para pendongeng di komunitas Rumah Dongeng sudah biasa menyelenggarakannya. Membaca nyaring ternyata memang berbeda dengan mendongeng. Awalnya saya pikir hanya beda tipis rupanya bedanya signifikan.
Membaca nyaring adalah cara membaca dengan bersuara, dengan memperhatikan pelafalan vokal
maupun konsonan, nada atau lagu ucapan[1].
Contoh membaca nyaring diperlihatkan oleh Ibu Roosie Setiawan, pemateri kedua pada Online Gathering: BUKU - Bekal Anak
Bertumbuh (live on Zoom) yang berlangsung pada 11 Mei lalu.
Ibu Roosie adalah founder Reading Bugs, beliau adalah penulis buku Membaca Nyaring yang juga penggagas komunitas Read Aloud Indonesia. Media yang digunakan dalam membaca nyaring adalah buku cetakan atau buku fisik namun jika tak ada, kita bisa mendapatkannya dengan download gratis di internet seperti: https://reader.letsreadasia.org/.
Mengapa
Membaca Nyaring
Membaca dengan suara keras
penting dilakukan oleh orang tua dan anak. Orang tua membaca buku dan anak
memperhatikan. Terjadi interaksi antara orang tua, anak, dan buku. Dengan
membaca bersuara, terbangun banyak keterampilan dasar yang penting yang akan
menjadi bekal anak bertumbuh.
Keterampilan dasar yang
terbentuk misalnya berkembangnya kosa kata baru, memberikan model membaca yang lancar
dan ekspresif, dan membantu anak-anak mengenali apa itu membaca untuk
kesenangan.
Manfaat
Membaca Nyaring
Membaca nyaring melibatkan
multimoda, seperti bahasa tulisan (dari buku), bahasa lisan, visual (gambar
yang diam/bergerak), bahasa tubuh/mimik, melibatkan indera pendengaran dengan
kekayaan intonasi dan perubahan volume suara, dan makna spasial.
Ibu Roosie. |
Menggunakan dua atau lebih moda di atas secara bersama-sama, membuat anak mendapatkan banyak pembelajaran, bukan hanya tentang cerita yang dia nikmati. Bahasa lisan, kosa kata, dan minat terhadap materi cetak terbangun dengan cara membaca secara bersuara. Idealnya hal-hal ini sudah anak peroleh jauh sebelum usia sekolah. Pembelajaran yang diperoleh dari membaca dengan bersuara menjadi otentik dan menyenangkan bagi anak.
Selanjutnya, membaca
nyaring menjadi ajang untuk menguatkan ikatan batin antara orang tua dan anak.
Setelah membacakan nyaring, ada review, di mana orang tua bisa menyelipkan
pesan moral dari cerita kepada anak.
Tahapan Membaca
Nyaring
Langkah-langkah membaca
nyaring (read aloud) ada 4. Orang tua hendaknya memahami hal ini
sebelum membacakan cerita kepada buah hatinya:
1. Persiapan read
aloud.
Ada 4 persiapan yang perlu
dilakukan, yaitu:
1. Tahapan
membaca anak.
Tahu tahapan membaca anak
yang disesuaikan dengan usia anak. Menurut Pusar Kurikulum dan Buku (Puskurbuk)
Kemdikbud, ada 7 tahapan/jenjang membaca berdasarkan usia anak dan masing-masing
memiliki jenis buku yang sesuai. Misalnya tahap pramembaca usia 0 – 3 tahun,
cocoknya dengan buku kain, buku dari karton tebal, dan buku dengan format
interaktif.
2. Tujuan
membaca nyaring.
Tahu tujuan membaca
nyaring bagi anak terkait usianya apa saja.
3. Pemilihan
buku.
Memilih buku yang sesuai
dengan tahapan, tujuan, dan usia anak. Pastikan memilih buku dengan konten yang
baik, disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut keluarga, pertimbangkan keterbacaan,
kegrafikaan, dan genre. Oya, anak sebaiknya terpapar dengan banyak genre buku,
termasuk nonfiksi.
4. Pra baca.
Tujuannya adalah untuk
mengetahui jalannya cerita, sudah mengetahui letak tanda baca sehingga
memungkinkan untuk mengatur intonasi suara agar menarik dan menentukan kapan
harus jeda, mengantisipasi pertanyaan yang muncul, melakukan prediksi atau
menghubungkan dengan hal-hal tertentu, dan mempersiapkan pertanyaan untuk bahan
diskusi.
2. Sebelum
read aloud.
Sebelum membacakan buku, ketahui
terlebih dulu elemen-elemen cerita dari buku yang akan dibacakan, yaitu:
*Tokoh
Siapa saja yang ada di
dalam cerita?
*Setting
Setting tempat dan waktunya di
mana/kapan?
*Tema
Pesan besar apa yang ingin
disampaikan penulis? Atau pelajaran apa yang didapatkan dari cerita yang
dibacakan?
*Alur
Ketahui awal, tengah, klimaks,
dan akhir cerita. Ketahui apa konfliknya – konflik tokoh dengan dirinya ataukah
konflik tokoh dengan sekitarnya, dan penyelesaian. Perlu bagi anak untuk memahami
dalam sebuah cerita ada persoalan dan ada solusi/resolusi.
Sebelum membaca nyaring,
mulailah dengan percakapan pembuka. Tunjukkan sampul buku kepada buah hati
dengan menyebutkan gambaran singkat cerita untuk melatih anak membuat prediksi,
sebut judul, penulis, dan ilustratornya, gali pengetahuan latar atau umum anak,
mulai menyusuri ilustrasi dalam buku, dan buatlah aktivitas membaca semenarik
mungkin.
3. Saat read
aloud
Saat membacakan cerita, bantu
anak mendengar dan merasakan adanya cerita yang mengalir. Baca dengan suara
yang terdengar anak dan tidak cepat, ajak anak terlibat – jaga interaksi
dengannya, bangun dialog dengan anak menggunakan buku (minta anak bertanya,
jadikan ajang diskusi, ubah menjadi pertanyaan terbuka), ajak anak
mengungkapkan secara lisan apa yang didengar/dibaca dan dipikirkan.
4. Setelah read
aloud
Minta anak mengajukan
pertanyaan, ajukanlah jika dia tak bertanya, minta anak menceritakan Kembali
dengan kata-katanya sendiri dengan 5 finger retell (tokoh, setting,
awal, tengah, akhir), letakkan buku di tempat yang mudah anak jangkau.
Memilih Buku
Bacaan Anak dengan Let’s Read
Ibu Roosie juga mengupas
tuntas mengenai jenis-jenis buku mana yang cocok untuk anak dalam taham pra
membaca (0 – 3 tahun), membaca dini (3 – 6 tahun), membaca awal (6 – 9 tahun
atau SD kelas rendah), dan sebagainya.
Semua jenis buku seperti
fabel klasik, fabel modern, fiksi realistik, ataupun nonfiksi sebaiknya
dikenalkan kepada anak. Jika tak punya atau kesulitan mendapatkan buku cerita
untuk anak hingga tahap membaca awal, Let's
Read menyediakannya dan bisa diunduh melalui website ataupun aplikasi Android.
Siapapun bisa mengunduhnya.
Mbak Elsa dari The Asia Foundation memperkenalkan Let's Read
yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia,
Minang, Jawa, dan Batak Toba. The Asia Foundation sudah ada di Indonesia sejak
tahun 1955. salah satu program pertamanya adalah Books for Asia (BFA). The Asia
Foundation telah mendonasikan buku lebih dari 3,5 juta eksemplar. Sejak tahun
2017, diperkenalkan Let’s Read – perpustakaan digital cerita anak.
Buku-buku yang ada di
website/aplikasi Let’s Read bebas diunduh dan gratis. Anda boleh membagikan
lagi, dengan catatan jangan diperjualbelikan. Ya kali, dapatnya gratis masa mau
dijual lagi. Malu, kan.
Mengunduh dari
Website Let’s Read
Bagaimana men-download dari
website? Mudah saja. Ada filter yang bisa digunakan untuk memilih bahasa, level
membaca, dan tag. Cari buku yang diinginkan. Klik jika sudah ketemu.
Nanti akan terbuka ikhtisar mengenai buku, Anda bisa membacanya sebelum
mengunduhnya. Di bagian bawah ada tab DOWNLOAD. Ada 2
versi: versi EPUB dan PDF. Kalau mau langsung dibaca dan tak punya software EPUB
Reader, unduh versi PDF-nya saja.
Saya suka memilih portrait ketika download PDF dari Let's Read. |
Let’s Read memudahkan siapapun untuk mendapatkan bahan bacaan secara mudah. Sekarang, nyaris semua tempat di negara ini sudah terjangkau internet. Jadi tak ada alasan lagi tak bisa membaca karena tak ada buku, ya kan.
Mari kita doakan semoga
koleksi Let’s Read semakin banyak dan tersedia dalam beragam bahasa daerah,
termasuk bahasa Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar sehingga buku-buku di
dalamnya makin beragam dan makin mudah dijangkau oleh semua anak Indonesia.
Makassar,
18 Mei 2021
[1] Pengertian membaca nyaring diuraikan dalam makalah membaca nyaring
berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING TEKS DENGAN METODE DEMONSTRASI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR, oleh Asnawi, Sugiyono, Endang Uliyanti, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak https://media.neliti.com/media/publications/212627-peningkatan-kemampuan-membaca-nyaring-te.pdf
Share :
Anakku juga suka baca di lets read kak. Bahasanya banyak pilihan. Ada bahasa ibu juga, kadang saya bacain pake logat padang. Eehh.. anak saya malah ketawa.
ReplyDeleteMembaca nyaring itu memang ngga hanya membaca isinya aja ya. tapi lebih ke pengembangab pola pikir anak trhdp cerita. orang tua sih yg berperan besar. btw, jangan lupa baca juga cerita Sing Endi Jarite di Lets Read ya Mbak hehehehehe
ReplyDeleteAku suka membacakan nyaring ke anak dengan let's read. Bersyukur sekali ada let's read jadi anak bisa mengenal aktivitas membaca dr kecil
ReplyDeleteAku juga mulai membaca nyaring sejak anakku masih bayi. Waktu itu sih karena gak ada aktivitas aja dan aku suka memang kalo baca sambil bersuara tuh. Alhamdulillah ternyata manfaatnya banyak untuk perkembangan anakku
ReplyDeletePilihan cerita di aplikasi Lets'Read ini beragam ya, anak saya biasanya milih dulu mana gambar yang menarik untuk dibaca baru dia meminta saya untuk dibacakan dengan suara yang nyaring mba :)
ReplyDeleteAku juga udah gunain aplikasi ini mbak, kalo mau baca buku bersama si kecil. Menurut aku emang ngebantu banget sih buat numbuhin minat baca anak. Membaca dengan nyaring ini sangat bantu nambah kosa kata untuk anak-anak
ReplyDeletemembaca nyaring ternyata bawa banyak manfaat ya mba.. aku sering read out loud untuk anak - anak saat mereka kecil
ReplyDeleteAku senang sekali dengan adanya Let's Read ini loh, dan baru tau malahan pas ikutan gathering kemarin mak. Selama ini kemana saja aku kok baru tau cerita anak digital yang bagus dan gratis pulak kalau mau baca.
ReplyDeletemetode read aloud ini banyak membantu orangtua untuk menstimulasi tumbuh kembang anak terutama dalam meningkatkan minat dalam membaca
ReplyDeleteTernyata sepenting itu ya manfaat read aloud buat anak. Saya dari Kirana kecil juga suka read aloud, tapi ya cuma sekadar membaca saja, ndak kepikiran kalo manfaatnya besar sekali.
ReplyDeleteRumah dogeng di Makassar ini luar biasa semangatnya menebar literasi untuk anak2 apalgi menumbuhkan minat baca. Btw metode read aloud ini memiliki banyak manfaat untuk anak2 yah Kak, PR nih buat saya sebagai ibu
ReplyDeleteKangen deh aktivitas read aloud kayak gini, anak2 juga dulu paling suka dan menantikan saat ibunya membacakan buku keras2 buat mrk. Senangnya kita bs mainkan intonasi dan cerita jd lebih hidup. anakku jg masih suka ku sarankan baca keras terutama yg bungsu selain membantu dia memahami klo ada salah baca msh bs kita supervise
ReplyDeletewah senangnya bisa belajar tentang Read Aloud dari bu rosie secara langsung
ReplyDeletedengan membaca nyaring, anak anak aksn lebih tertarik untuk membaca ya mbak
makanya sebagai ibu, Penting banget bisa menguasai teknik Read Aloud ini
Dari sejak hamil Anak pertama, aku terapkan read aloud dan memang manfaatnya terasa sekali. Sekarang Si Cikal usia 7 tahun jadi suka Story Telling, dan sering bacain Adiknya buku-buku Anak, Mamanya ikutan jadi pendengar, hihi.
ReplyDeleteSejak anak-anak masih kecil saya selalu membacakan mereka buku cerita dengan metode read aloud. Dan baru tau kalau manfaatnya buat anak banyak juga.
ReplyDeleteSenang banget ya mak bisa ikutan webinar bersama Blogger Perempuan dan Let's Read Indonesia, selain tahu ternyata ada banyak koleksi buku di perpustakaan digital Let's Read juga bisa tahu metode Read Aloud atau membacakan nyaring yang memiliki banyak manfaat untuk menumbuhkan minat baca anak, terutama yang usia dini.
ReplyDeleteKagum dengan Lets Read karena buku-buku ceritanya berkualitas, cerita seru, ilustrasi menarik dan banyak pilihan bahasanya lagi...
ReplyDeleteini anakku yang gede masih kurang bacanya karena masih nyari yg gambar2 gitu juga. hahaha..
ReplyDeletedilatih lagi bareng adek2nya yg masih kecil nih.
Dengan pesan cerita yang jelas dan karakter yang kuat, sebuah makna sebuah kisah akan lebih mudah ditangkap oleh anak.
ReplyDeleteAku suka banget karena cerita di Let's Read sudah disesuaikan dengan usia pembacanya.
Sehingga memudahkan penyaringan tingkat pemahaman cerita anak.
Benar juga ya. seusia 0-3 tahun ga bisa diberi buku. lebih sering disobeknya. Huhuhu
ReplyDeleteSaya harus tunggu setengah bulan lagi, kalau gitu
Membaca nyaring memang menyenangkan. Ketika anak-anak saya masih kecil, selalu suka dengan momen membaca. Karena bisa seseruan bareng dengan orangtuanya
ReplyDeleteSetelah ikut Let's Read Blogger Online Gathering kemarin itu akhirnya saya mulai menerapkan membaca nyaring pada Rani-Tita di rumah. Buku yang dibaca ya tentu saja koleksi buku di Let's Read. Alhamdulillah mereka pada suka
ReplyDeleteBaca nyaring dan ekspresif bikin anak anak betah nyimak dongeng yang mamanya bacain.
ReplyDeleteSelain supaya ngga bikin pendengarnya bosen, baca nyaring juga bikin anak anak mudah menangkap isi dongeng
Iya ya Mbak, ternyata mendongeng dan membaca nyaring tuh bedanya cukup signifikan. Sebelum ikut online gathering ini saya ikut kelas mendongeng, jadi ya emang beda sih keduanya. Hehe.
ReplyDeleteAsyik ya ada Let's Read, kegiatan membacakan nyaring jadi lebih banyak bahan bacaannya :)
Ternyata manfaat dari read aloud ini banyak sekali. Kebetulan anakku masih 5 tahun,setiap saat khususnya sebelum tidur selalu aku bacain buku pakai metode read aloud
ReplyDeleteRead Aloud ini memang salah satu metode yang efektif untuk menstimulus imajinasi anak dan pastinya bisa membantu para orang tua untuk mengerti lebih jauh kemampuan berbicara melalui proses membaca ya Mak. Aplikasi Lets Read bisa saya rekomendasikan sebagai kado anak yang bermanfaat nih!
ReplyDeleteRead a loud ini oke banget untuk stimulasi imajinasi dan daya pikir anak yah, wajib download nih aplikasinya.
ReplyDeleteSaya dulu tahunya membaca nyaring ya membaca keras tanpa ada persiapan ini dan itu. Ternyata ada persiapan sebelum dan sesudahnya sehingga lebih maksimal hasilnya untuk anak ya mbak.
ReplyDeleteAnak-anak juga suka banget dibacakan buku secara nyaring gitu.
Alhamdulillah sejak ada lets read app jadi gak bingung nyari cerita pengantar tidur