Usulmu harimaumu mungkin cocok disematkan kepada teman dari Na – sosok pelaku kasus “sate sianida” di Yogyakarta yang populer belakangan ini. Usul darinya untuk memberi pelajaran dengan memberikan racun sianida ke dalam makanan yang dikirimkan kepada sasaran dilakukan dengan baik oleh Na.
Sayangnya, sate tersebut
salah sasaran. Dikarenakan lelaki yang pernah menjadi tambatan hati Na tak
berada di rumah, sang istri dari lelaki berinisial T itu mempersilakan driver
ojek online yang mengantarkan sate untuk membawanya pulang ke rumah.
Nahas, sate dimakan oleh putra sang pengemudi ojol hingga berujung maut.
Istri pengemudi ojol juga
mengonsumsi sate namun nyawanya masih tertolong setelah mengalami muntah-muntah.
Adapun sang pengemudi ojol tertolong karena tak menyantap satenya. Polisi pun
mendalami keterlibatan R – teman Na, sang pengusul pemberian racun sianida tersebut.
Akibat usulnya, Na yang belum move on dari rasa patah hatinya itu kini menjalani
hari-harinya di balik jeruji besi.
Menyimak berita kriminal yang lagi viral selama sepekan terakhir ini, saya teringat kisah seseorang. Ketika galau karena cintanya bertepuk sebelah tangan, seorang sahabat berceloteh, “Mengapa tak kau guna-gunai saja dia?” Entah termakan celoteh asal ini atau tidak, si pria galau menjalankan usaha pendekatan secara tak biasa, bersekutu dengan setan.
Kalau Na dan R ketahuan
dan kini kasusnya ditangani oleh pihak yang berwajib namun kasus guna-guna tak
ketahuan dan takkan diusut oleh kepolisian. Berbagai hal dilakukan si lelaki
guna membuat pujaan hatinya mengalami kesulitan hidup.
Oke, dia lolos dari jerat
hukum di dunia tapi nahas akan tetap didulangnya karena Allah tak pernah tidur
dan selalu ada malaikat yang mencatat amal baik dan keburukan yang dilakukan
setiap hamba-Nya. Hari Pembalasan pasti datang dan takkan ada satu orang pun
yang akan lolos dari sidang di alam nanti.
Kedua kasus ini memberi
pelajaran kepada saya untuk semakin hati-hati memberi usul kepada sahabat yang
lagi galau dan mempercayakan masalahnya kepada saya. Baik pelaku maupun
pengusul kelak takkan lepas dari hukum Sang Maha Pencipta. Hari penghisaban
pasti akan datang, terus mau lari ke mana?
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Sebagai seorang muslim, saya harus meyakini hadits di atas. Menunjukkan
kepada kebaikan, seperti mengusulkan kebaikan, dampaknya bukan hanya kepada
orang yang saya berikan usul melainkan juga kepada diri saya sendiri. Tentunya
amal baik seperti ini akan sangat berguna kelak, ya namanya kita lagi
mengumpulkan bekal untuk menghadapi akhirat, kan?
Sumber gambar: yogya.inews.id/.
Sebaliknya, menunjukkan
kepada keburukan, seperti mengusulkan kepada keburukan, tentunya efeknya bukan
hanya kepada orang yang diberi usul. Kita sebagai pemberi saran juga akan kena
getahnya. Syukur-syukur jika lolos dari “getah dunia”. Yang pasti, takkan lolos
dari “getah akhirat”. Allah tak pernah tidur, Dia Maha Adil. Hari pertanggungjawaban akan tiba!
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
Barangsiapa mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan pahala orang yang melakukannya setelahnya; tanpa berkurang sesuatu apapun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelah dia, tanpa berkurang sesuatu pun dari dosa-dosa mereka [HR. Muslim, no. 1017].
Hidup di dunia ini, aneka problema dihadapi. Cukuplah sudah masalah diri
sendiri menjadi “beban” yang harus kita usahakan “berkurang” dengan cara yang
baik. Jangan sampai masalah orang lain ikut membebani diri karena tak hati-hati
dalam memberi saran kepada sahabat yang sedang gelisah hatinya. Jangan sampai
celoteh ringan menjadi harimau yang berbalik menerkam diri.
Makassar
9 Mei 2021
Share :
Karena segala sesuatu yang Kita tanam pasti Kita pula yang akan menuai hasilnya, entah itu baik maupun buruk.
ReplyDeleteThanks for sharing mbak mughniar :)
Betul sekali, Mas Rahman :)
DeleteDih dari kasus ini yang paling buat saya sedih itu anaknya. Orang tua mana yang tega menguburkan anaknya
ReplyDeleteMenyedihkan :(
DeleteSedih kok ada orang yang tega. Kalo baca kasus ini saya jadi inget anak saya
ReplyDeleteAstaghfirullah
ReplyDeleteGalau, boleh. Usulnya itu lho mengancam nyawa orang lain, eh beneran dilakuin pula.
Aku nggak ngikutin berita ini karena takut sama hatiku sendiri yang akan sakit. Oalah ternyata itu Mbak Na dikasih saran sama temennya to? Ha tapi kalau Mbak Na sehat kan seharusnya usulan setan gitu bisa ditangkis. Ah entahlah, sakit hati karena mantan kok ya ada ya sampe yang segitunya.
ReplyDeleteMemang harus hati2 kalo bicara ya mba.
ReplyDeletewalopun (misalnya) cuma utk bercanda, sedapat mungkin kita hanya sampaikan hal2 baik saja.
jangan sampai berujung musibah kayak gini.
Fokusku kasian pada anak yang jadi korban pdahal nggak tahu apa apa ya mba./ TRus juga kasian ortunya pasti menyesal juga karna sudah berikan sate itu ke anaknya. Ati2 dengan omongan juga
ReplyDeletebener-bener ya, kita harus kasih usul yang baik-baik, karena orang yang lagi galau tuh emosi dan pikirannya suka gak stabil.. huhu.
ReplyDeletesedih banget, malah anaknya driver ojol yang kena. Semoga mendapat syurganya Allah. Amiiinnn..
ngeri nih soal kasus sianiada. itu konyol banget juga yang ngusulin :') kalau baca berita kayak gitu aku cuma bisa berdoa semoga kita terhindar dari masalah dan orang2 yang sekeji itu
ReplyDeleteYang tadinya dianggap rejeki sama driver ojol malah jadi mala petaka buat keluarganya. Pertama kali baca kasus ini sedih banget, dan jadi parno juga kalau dikasih sama orang tidak dikenal.
ReplyDeleteMiris banget kasus ini yaa, kasian banget anak tkang ojol tsb.
ReplyDeleteCInta oh cintaaaa, akhirnya berakhir di balik jeruji yaa.
Semoga menjadi pelajaran tentang arti cinta dan keihklasan sebuah cinta.
Sakit hati boleh, dan wajar sebagai manusia biasa. Tapi jangan berlarut-larut apalagi sampai menaruh dendam yang berujung maut. Kasian banget sama anaknya driver ojol yang meninggal. :(
ReplyDeleteEmosi sesaat bisa menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.
ReplyDeleteYa Allah..
Sedih banget kalau sudah kejadian, barulah menyesal.
Baru tahu secara jelas tentang kasus ini, padahal sempet rame dibahas di TL sosmed tapi ga gitu nyimak, kasian banget sama keluarga ojol yang kena imbas racun sianinda karena patah hati
ReplyDeleteAstaghfirullah... begitu terbatasnya jiwa dan pemikiran manusia ya mba jika tidak berserah diri pada ketetapan Allah. Kadang tidak berjodoh dengan seseorang mungkin merupakan jawaban tersendiri juga loh, itu si mba NA kok ya nekat gitu ya. Sedih aku mengikuti berita ini. Ada korban orang yang tak bersalah dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya pula. :(
ReplyDeleteNgeri banget deh, kasusnya. Pake acara bunuh orang segala. Mana ternyata salah sasaran lagi. Sedih...
ReplyDeleteaku juga sampai ngga percaya dengan guliran kasus ini mba. Terima kasih sudah selalu mengingatkan yaa
ReplyDeleteNgerinya kak, hanya karena satu kalimat yang keluar dari mulutta ada nyawa yang melayang sebagai akibatnya hiks. Pelajaran besar ini untuk lebih berhati-hati dalam memberi saran dan nasehat ke orang lain
ReplyDeletePerkara diguna-gunai pernah juga saya alami, tapi yaknlah lambat atau cepat pasti yg melakukannya akan mendapatkan akibat dari perbuatannya itu.
ReplyDeleteKarena Allah Swt sangat murka bagi pelaku syirik. Bukankah yang mengguna-gunai orang lain itu tak.lain daripada syirik?