Jangan takut konyol ketika bertanya di kelas SEO Moms Community, selama pertanyaanmu wajar-wajar saja akan dijawab, kok. Sewajar manusia yang tak luput dari khilaf. Tapi tolong khilafnya jangan kelamaan, ya hehehe.
Saya mengenal komunitas
ini ketika masih berupa “bayi”. Saat itu Andy Hardiyanti mengabari saya
mengenai dibukanya pendaftaran untuk belajar di kelas SEO Moms. Saya menyambut
dengan antusias. Gratis, saudara!
Tak banyak yang bersedia
memberikan pelajaran Search Engine Optimization secara gratis karena pengetahuan
terkait SEO itu “mahal”. Coba saja cek-cek info kursusnya. Coba cari tahu
bagaimana para mastah mempelajarinya, terlebih yang bisa berkali-kali
memenangkan kompetisi SEO.
Ilmu SEO mereka itu, hasil
pembelajaran yang terus-menerus selama bertahun-tahun, lho. Trust me!
Mengapa? Karena SEO selalu berkembang. Google selalu update ketentuan
algoritmanya untuk menetapkan postingan mana saja, untuk keywords tertentu
yang berhak duduk di page 1, 2, 3, dan seterusnya pada mesin pencarinya!
Kalau kita telaah, semakin lama, postingan yang terindeks dan berada dalam urutan-urutan atas pencarian itu semakin “manusiawi” dan berbobot kontennya kan? Tidak seperti pada 8 – 10 tahun lalu, waktu itu saya gemas sendiri jika mencari informasi yang berada di rank atas bobotnya nol besar.
Nah, kalau ibu-ibu diberi peluang belajar dengan gratis untuk memperbaiki kontennya supaya mudah terendus oleh crawl bot Google, luar biasa, kan? Ibu-ibu gitu loh. Yang oleh sebagian orang dikatain sebagai pelaku utama sein kiri padahal mau belok kanan di jalan raya! 😁
Ibu-ibu … yang
sebentar-sebentar repot dengan urusan masakan, sibuk dengan urusan mendampingi anak dalam pembelajaran daring, juga dengan anak yang tiba-tiba menangis atau tiba-tiba
sakit … berapa banyak orang yang mau mengajari mereka dengan sukarela?
Lahirnya SEO Moms
“Ibu saya tukang cuci pakaian tetangga dan saya kuli bangunan yang mencoba maju berjuang untuk berhasil menjadi blogger walaupun dengan modal warnet,” kata Bang Qbenk dalam pembukaan kelas SEO.
Bang Qbenk yang bernama
asli M. Sahlan adalah pendiri SEO Moms. Beliaulah satu-satunya suhu kami dalam
belajar SEO untuk pemula. Besama Mbak Sari Widiarti pada tanggal 25 November
2019. Namun karena satu dan lain hal, Mbak Sari mengundurkan diri pada awal tahun
2021.
“Hadirnya SEO Moms Community (SEMOC) adalah dalam upaya ungkapan kasih sayang saya kepada almarhumah ibu saya yang wafat 25 November 2019,” ungkap Bang Qbenk.
Bukan kali pertama saya
membaca kata-kata ini. Pertama kali membacanya sewaktu masih menjadi peserta Kelas
Basic pada SEO Moms 2 pada tahun 2020, hati saya langsung luluh. Sebagai pengagum ketulusan,
saya makin yakin telah memilih tempat belajar yang tepat.
Saya mengagumi para guru
yang tulus yang tanpa pamrih seperti para guru honor di sekolah anak-anak saya.
Begitu pun perasaan saya ketika tahu bahwa dasar dari ketulusan Bang Qbenk mendedikasikan
ilmunya untuk SEO Moms adalah bakti kepada ibundanya. Masya Allah,
semoga kelak menjadi amal jariyah Ibu Mudiyah binti Sangaran dan juga
Bang Qbenk.
Siapa Saja Anggota SEMOC (SEO Moms Community)
Istilah SEMOC pertama kali
dicetuskan oleh Mbak Rizky Masdila – Korwil Bali. Lucu tapi kok pas ahaha. Komunitas
ini beranggotakan para perempuan Indonesia. Untuk asalnya, mengikut pada
ketentuan ketika pendaftaran dibuka. Misalnya pada pembelajaran yang dibuka
setelah SEO Moms 3, Bang Qbenk memutuskan menerima pendaftaran berdasarkan
wilayah.
Bang Q kemudian meminta
kesediaan saya menjadi koordinator wilayah Sulawesi. Selain Mbak Rizky untuk
wilayah Bali, ada Mbak Arda Sitepu – Korwil Medan, Mbak-mbak Rahmah dan Dewi
Adikara – Korwil Jatim, Mbak Wiwin Pratiwanggini – Korwil Jateng-Jogja, dan Mbak Lidya Fitrian - admin wilayah selain yang disebutkan di atas.
Apakah harus mamak-mamak? No,
calon emak juga boleh lho, asalkan sesuai ketentuan. Beberapa member kami
masih gadis tuh.
Pengalaman Saya Belajar di Kelas Pemula SEMOC
Namanya emak-emak ya. Kadang
lupa, kadang bingung. Pada lain waktu on fire, bisa jadi habis itu melempem.
Untungnya saya masih selalu berusaha membangkitkan semangat untuk belajar mengingat
ketulusan Bang Q. Tak ada cara yang bisa “membayar” jasa seorang guru yang
ikhlas selain kesungguhan dan menuruti apa kata gurunya.
Eh, pernah ding saya
agak bandel. Gara-gara terlalu semangat optimasi saat mengikuti sebuah
kompetisi SEO, postingan saya malah seperti over convidence eh over
optimized dan tampaknya terlempar masuk di sand box. Tempat di mana
Google menyetrap mereka yang nakal.
Nah untungnya, postingan
itu bisa merangkak naik lagi, berada dalam 80 besar peringkat di Google.
Selain memberi pelajaran bagi saya untuk lebih hati-hati dalam melakukan
optimasi, saya makin yakin bahwa menerapkan SEO itu tidak ada kata rugi. Bayangkan,
postingan yang selama berhari-hari tak naik dalam SERP (search engine
result page) kok ya masih bisa naik jadi 80 besar!
Maka sebisa mungkin, saya menunjukkan kesungguhan dalam belajar, juga dalam bertanya pada sang guru. Ah ya, maafkan ya Bang Q kalau saya kadang-kadang lupa pelajaran yang pernah diberikan. Kok ya kadang-kadang makin merasa tidak tahu apa-apa, ya saya ini. Makin belajar malah makin merasa banyak yang tidak diketahui. 🙈
Menang Kompetisi Mini SEO
Sungguh tak terduga.
Ketika mengikuti kompetisi mini SEO Rinaresep, kurang dari sejam postingan saya
sudah nangkring di page one bahkan belum melakukan optimasi offpage!
Saya hanya menerapkan hal-hal ini:
- Mengikuti apa kata guru.
- Menunjukkan kesungguhan.
- Menulis dengan struktur SEO yang sudah dipelajari.
Masya Allah-nya, di penghujung kompetisi,
saya bisa berada di peringkat 2. Sungguh tak pernah terbayangkan.
Yang dilingkari itu sudah pernah terlempar, berhari-hari tidak terendus Google tapi masih bisa merayap naik posisinya. |
Menulis dalam Antologi SEO Moms
Dengan dikomandani Mbak
Dewi Adikara, saya dan sejumlah member SEMOC bersama-sama menulis dan
menerbitkan buku antologi. Bukunya kini sedang dalam proses terbit. Antologi
ini memang bukan “proyek resmi” SEO Moms Community namun menjadi ungkapan
kebanggaan dan kesyukuran kami selama belajar di kelas belajar khusus bloger prempuan
ini.
Memberanikan Diri Ikut Kompetisi SEO
Setelah kompetisi SEO
Rinaresep, saya memberanikan diri untuk ikut beberapa kompetisi lagi. Saya
belum memenangkannya lagi, kecuali yang terakhir – pada Kompetisi Semi SEO Organic Lombok. Saya meraih predikat sebagai salah satu pemenang konten terbaik.
Saya masih akan mencoba
ikut kompetisi lagi jika ada topik yang cocok bagi saya. Sudah sejak lama, saya
menganggap kompetisi bukan sekadar menang-kalah. Kompetisi itu bagian dari proses
saya dalam ngeblog, dalam berupaya menjadi lebih baik lagi meskipun
tantangannya besar.
By the way, terima kasih ya Bang Qbenk
yang sudah sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya meski konyol sekali pun.
Terima kasih SEMOC, sudah jadi tempat belajar yang asyik. Eh, kalian punya
pengalaman belajar SEO yang menarik? Cerita, yuk!
Makassar,
31 Mei 2021
Catatan:
Sudah beberapa kali saya
menulis tentang SEO Moms Community tapi tidak dalam satu postingan khusus,
contohnya pada tulisan berjudul Membincang
Perempuan dalam Dunia Lelaki. Nah dalam tulisan ini, saya khusus menulis tentang
SEMOC.
Share :
Hmmm... saya udah bikin tulisan khusus tentang SEMOC atau belum ya... 😁
ReplyDeleteseru banget belajar seo mbak, apalagi kalau kelasnya santai tapi menyenangkan.
ReplyDeleteapalagi pengurus intinya juga tersebar di seluruh indonesia.