POPAC 2021, Teman Menuju Generasi Tangguh – “Kenapa belum pulang, Nak?” pertanyaan khas mamak-mamak terlontar lagi dari mulut saya. Saya masih saja tidak kreatif memberikan pertanyaan perihal kebelumpulangan anak bujang yang duduk di semester 5 di kampusnya ini. Dia sangat sibuk sebagai mahasiswa vokasi D4 terapan (setara S1) yang 70% mata kuliahnya berupa praktik ini.
“Kerja tugas,” jawabnya. Lagi-lagi jawaban khas. Jawaban sulung kelahiran tahun 2001 ini berulang, sama persis setiap kali ditanya dengan kalimat tanya yang sama. Entah bagaimana mengubah pertanyaan agar jawabannya berubah. Kadang saya berpikir begitu. Eh tapi mau diubah bagaimana pun kalau jawabannya sama ya mau bagaimana lagi, ya? 😅
Anak-anak, Gen Z Kami
Hasil diskusi dengan
ayahnya, kami berkesimpulan bahwa si anak bujang memang suka mengerjakan tugas
atau pekerjaan rumah secara berkelompok meskipun tugasnya untuk perorangan.
Berbeda dengan kami dulu, saya dan ayahnya jauh lebih suka mengerjakan tugas
sendiri, di kediaman sendiri. Bahkan untuk tugas kelompok pun mendingan dikerjakan
sendiri saja dulu, nanti baru diserahkan atau dikomunikasikan ke/dengan teman.
Yes, kami yang berasal dari
generasi X ini lebih solitaire dalam urusan mengerjakan
tugas kampus dibanding si sulung yang suka mengerjakannya bersama kawan-kawannya.
“Tipe dia begitu, lebih suka mengerjakan tugas bersama kawan-kawannya,” ujar
pak suami ketika belum lama ini saya mencoba membahas hal ini dengannya.
Karakter Weconomist
Baru saya tahu, rupanya weconomist[1] adalah salah satu karakter
generasi Z,
yaitu lebih menyukai kegiatan yang dilakukan berkelompok dan terhubung dengan koleganya.
Hal ini belum terlihat pada adik-adiknya. Mungkin belum saja. Waktu masih SMP
dan SMA, si sulung masih lebih banyak berada di dalam rumah juga. Perubahan itu
nampak sejak dia masuk perguruan tinggi tahun 2019 lalu. Apalagi sejak dia
menjadi ketua kelas dan mengemban beberapa tanggung jawab intra maupun ekstra
kurikuler.
Saya mencoba menyikapi
dengan baik perbedaan karakter antara saya dan anak-anak yang berasal dari dua
generasi berbeda. Lompatannya cukup jauh: X ke Z. Ketiga anak saya merupakan digital native – penduduk asli dunia
digital yang tanpa pengetahuan apapun, ketika diletakkan smartphone di
hadapannya, seperti otomatis saja bisa mempelajari cara kerjanya.
Karakter dalam Menguasai Teknologi
Kemampuan mereka dalam menguasai
teknologi
dianggap sebagai bawaan[2].
Si bungsu yang speech
delay bahkan mampu mengajari saya sejumlah hal dalam penggunaan
beberapa aplikasi sejak kosa katanya masih sangat terbatas. Logikanya dalam
menggunakan komputer dan gadget berkembang pesat, berbeda dengan
keterampilan berbahasanya yang lambat perkembangannya.
Sejak usianya masih balita, dia bisa memindah-pindahkan file dari satu perangkat ke perangkat lain dengan belajar sendiri. Usianya masih 6 tahun ketika dia mengutak-atik sistem operasi di laptop kami, lalu mengubah user name saya yang tadinya administrator sebagai pengguna biasa.
Sementara itu, user
name dia diubahnya dari pengguna biasa menjadi administrator. Tak
ada yang mengatakan padanya tapi dia tahu, hal tersebut akan menjadikannya
lebih berkuasa ketimbang saya atas pengelolaan laptop! Dari mana lagi kemampuan
itu kalau bukan kemampuan bawaan penduduk asli dunia digital?
Karakter The Dialoguer
Selain itu, dua anak
terkecil berani-berani saja mengkritik saya atau papanya secara
terang-terangan. “Mama/Papa tidak suka kalau orang begitu tapi Mama/Papa yang
melakukan,” ungkapan seperti ini beberapa kali kami dengar. Berbeda halnya
dengan saya dulu yang tidak boleh mengkritik karena “orang tua tidak pernah
salah”, saya masih membiarkan anak-anak mengkritik saya karena merekalah cermin
bagi saya.
Rupanya karakter lain dari
gen Z adalah “the dialoguer”, yaitu generasi yang percaya akan
pentingnya komunikasi dalam penyelesaian konflik dan perubahan datang melalui
adanya dialog[3].
Mereka kritis dan realistis, apalagi mereka mudah
mengakses informasi melalui internet sehingga memiliki perbandingan[4].
Saya harus belajar banyak
menghadapi anak-anak, perlu wawasan dari berbagai sumber selain mempelajari
sendiri karakter anak-anak karena memang perbedaan antar generasi itu nyata.
Tantangan Membesarkan Generasi Z
Berdasarkan Sensus
Penduduk Tahun 2020 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik akhir Januari 2021, dari
270,2 juta jiwa penduduk Indonesia, penduduk yang terbanyak adalah generasi Z, yaitu 27,94%. Terbanyak kedua adalah generasi milenial yaitu sebesar 25,87%. Generasi lain
persentasenya lebih sedikit dari gen Z dan milenial. Nyata adanya, Indonesia sedang
berada dalam masa bonus
demografi.
Sensus Penduduk 2020, sumber: BPS. |
Bisa dikatakan, masa depan bangsa kita nanti ada di tangan generasi Z. Sebagian besar kanak-kanak generasi Z memiliki orang tua dari generasi milenial. Gen Z ini akan menjadi para pemimpin kita kelak. Maka menjadi pilihan tepat mencari tahu bahan bacaan bagi para orang tua milenial ini. Adakah?
Peran Popmama.com dalam Membesarkan Generasi Z
Ada! Namanya Popmama.com. Apa itu Popmama?[5]:
Popmama.com
adalah media online yang menyajikan konten worth-sharing yang trending
dan relevan untuk millennial mama di Indonesia. Popmama.com lahir
sebagai teman bagi millennial mama untuk berbagi informasi, tips,
dan trik agar menjadi mama terbaik. Visi dari Popmama.com adalah menjadi media online
yang paling mengerti kebutuhan millennial mama dalam menjalani
kehidupannya sebagai orang tua.
Tantangan dalam membekali
anak gen Z
adalah dalam
mencukupkan technical skill, conceptual skill dan interpersonal
skill mereka[6].
Tiga hal ini juga disebut-sebut penting dimiliki oleh seorang manajer dalam
melengkapi kemampuan leadership, dikenal juga dengan istilah Katz’s three-skills[7].
Apakah tidak kejauhan? Mungkin ada yang bertanya
demikian.
Jawabannya adalah tidak
karena gen Z akan menjadi pemimpin kita di masa depan dan karakter seorang
pemimpin tidak tercipta secara instan, melainkan sesuatu yang terejawantahkan
dari dalam diri mereka, menjadi bagian diri mereka selama bertahun-tahun,
bahkan sejak kecil.
Popmama.com – portal berita parenting yang
juga merupakan bagian dari IDN Media, perusahaan media multiplatform
untuk millennial dan generasi-Z[8]
ini menayangkan artikel-artikel yang mendorong para orang tua milenial untuk
menyadari hal ini.
Contohnya dalam tulisan
berjudul 8 Cara Membuat Anak Jadi Lebih Berani Melakukan Hal-Hal Baru[9] dan 5 Cara
Maksimalkan Potensi Anak yang Ketagihan Gadget Sejak Dini[10] kedelapan plus kelima
tips yang diberikan, saya percaya jika benar-benar diterapkan akan
membuat orang tua mampu menanamkan technical skill, conceptual skill dan
interpersonal skill pada anak.
Dalam Popmama.com ada 7
kategori utama, yaitu: #COVID-19, Community, Pregnancy, Baby, Kid,
Big Kid, dan Life. Dalam kategori Pregnancy ada 5 subkategori, yaitu: Getting
Pregnant, First Trimester, Second Trimester, Third Trimester, dan Birth.
Dalam kategori Baby ada 2 subkategori: 0-6 months dan 7-12 months.
Untuk kategori Kid ada 2 bagian: 1-3 years dan 4-5 years.
Dalam Big Kid ada: 6-9 years dan 10-12 years. Serta di
kategori Life ada 4 bagian, yaitu: Relationship, Health and
Lifestyle, Home and Living, dan Fashion and Beauty.
Sejak tahun 2019, Popmama menyelenggarakan Popmama Parenting Academy (POPAC)[11]. Pada saat itu, acara yang dilaksanakan secara luring ini memadukan edukasi dan hiburan.
Apa Itu Popmama Parenting Academy?
Edukasi yang
diselenggarakan dalam POPAC 2019 adalah berbentuk talkshow, sharing session, workshop, dan
kelas parenting untuk keluarga milenial yang menghadirkan para nara sumber
dari berbagai latar belakang seperti artis, wirausahawan, psikolog, dokter anak
dan sebagainya.
Tahun 2020 lalu, Popmama Parenting Academy dihadirkan untuk keluarga
Indonesia pada 28 September – 3 Oktober secara virtual melalui platform
website, Zoom
Cloud Meetings, dan WhatsApp karena dalam suasana pandemi covid-19[12].
Nah, ini nih yang
paling menarik: tanggal 1 – 31 Desember nanti akan diselenggarakan Popmama
Parenting Academy 2021. Acara utamanya adalah Community Activation, Sesi
Edukasi, dan penggalangan donasi.
1. Community Activation
Ada 3 acara Community
Activation, yaitu:
Community Awards
Award diberikan kepada komunitas
yang sudah berusaha mengedukasi dan memberikan dampak positif kepada masyarakat[13].
Ada dua kategori, yaitu Educative Community dan Supportive Community.
Pendaftaran berlangsung 1 – 20 November 2021.
Kompetisi Blog
Proses pendaftaran berlangsung pada tanggal 1 – 30 November 2021[14], untuk blog dengan domain berbayar maupun yang masih gratisan di Wordpress, Blogspot ataupun Wix. Berhadiah uang total jutaan rupiah dan ada door prize berupa 3 oven listrik Pero 28 liter, lho! 😍
Popmama Little Star
Penghargaan diberikan
kepada anak usia anak usia 7-12 tahun[15].
Proses pendaftaran berlangsung 15 oktober – 15 November 2021. Sepuluh finalis nanti
akan unjuk bakat dalam acara Popmama Academy 2021 secara daring.
2. Sesi Edukasi
Sesi Edukasi mencakup Online
Class, webinar, dan Peluncuran Buku Panduan Pengasuhan Generasi
Pandemi. Dari akun Instagram @popmama.parenting.academy saya mendapat informasi, selain
webinar, ada kuliah Whatsapp, dan content series juga!
Online
Class dan Webinar
Pantengin saja akun Instagram @popmama.parenting.academy dan website popac.popmama.com karena berbagai informasi menarik bisa diperoleh di sana. Nara sumbernya di antaranya adalah mereka yang berprofesi sebagai dokter, psikolog, financial planner, story teller, dan sebagainya.😍
Peluncuran Buku Panduan Pengasuhan Generasi Pandemi
Generasi pandemi akan
menjadi generasi yang unik karena kenyataan yang mereka alami jauh berbeda
dengan yang dialami orang tua mereka. Segala sesuatu yang terkait kondisi ini menjadikan
tumbuh kembang, perilaku, dan karakter mereka unik dan membutuhkan pemahaman
khusus[16].
Buku ini merupakan salah satu rangkaian program POPAC 2021: Parents Support
Parents, nantikan di POPAC ya jika ingin mendapatkannya.
3. Penggalangan Donasi
Popmama.com tergerak membantu
anak yatim/piatu karena banyak sekali anak Indonesia kehilangan orangtuanya akibat
covid-19. Data dari Unicef.org menyebutkan bahwa sejak pandemi 25.430 anak di
Indonesia kehilangan salah satu atau kedua orang tua akibat virus corona-19[17].
Sesuai dengan tagline Popmama.com Parenting Academy 2021, yaitu “Parents
Support Parents”, diharapkan para orang tua dapat saling dukung satu sama
lain guna menjaga generasi muda Indonesia yang bertumbuh di tengah situasi
pandemik. Yuk ke link ini jika ingin berpartisipasi: https://kitabisa.com/campaign/popmamabantuyatimcovid
©©©
Maka izinkan saya
mengakhiri tulisan ini dengan penggalan puisi Kahlil Gibran berjudul Anakmu
Bukanlah Milikmu. Masa hidup Kahlil Gibran adalah pada 6 Januari 1883 – 10 April 1931 namun
puisi lawasnya masih relevan untuk menjadi bahan renungan kita hingga hari ini:
…………
Patut
kau berikan rumah bagi raganya,
namun
tidak bagi jiwanya,
sebab
jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang
tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun
dalam mimpimu.
Engkau
boleh berusaha menyerupai mereka,
namun
jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab
kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
…………
Makassar,
20 November 2021
[1] https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita,
diakses 16 November 2021, pukul 23:36 WITA.
[2] https://langgam.id/memahami-6-karakter-generasi-z-bukan-cuma-familiar-teknologi-sejak-kecil/,
diakses 17 November 2021, pukul: 00:01.
[3] https://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/FM/article/download/596/393/,
diakses 17 November 2021, pukul 00:27.
[4] Buku Orang Tua Diskretif di Era Generasi Z, Paul Suparno, S.J.
[5] https://www.popmama.com/about-us, diakses 19 November 2021, pukul
19:07.
[6] https://tirto.id/pola-pendidikan-yang-tepat-bagi-generasi-z-dan-generasi-alfa-ekQw,
diakses pada 19 November 2021 pukul 19:05.
[7] Buku Cases ini Leadership, W. Glenn Rowe & Laura
Guerrero.
[8] https://www.popmama.com/about-us, diakses 19
November 2021, pukul 19:07.
[9] https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/alfon/cara-membuat-anak-lebih-berani-melakukan-hal-hal-baru/8,
diakses 19 November 2021, pukul 19:27.
[10] https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/ninda/cara-maksimalkan-potensi-anak-yang-ketagihan-gadget/5,
diakses 19 November 2021, pukul 20:54.
[11] https://www.popmama.com/life/health/novyagrina/popmama-parenting-academy-tempat-belajar-terlengkap-keluarga-milenial/3, diakses 19 November 2021, pukul 20:27.
[12] https://www.popmama.com/life/health/fx-dimas-prasetyo/inovasi-baru-popmama-parenting-academy-2020-hadir-secara-virtual/3, diakses 19 November 2021, pukul 20:33.
[13] https://www.popmama.com/life/health/putri-syifa-nurfadilah/apresiasi-komunitas-di-community-awards-popac-2021-yuk-daftar/1,
diakses 19 November 2021, pukul 21:08.
[14] https://www.popmama.com/life/health/greg-bima/lomba-blog-popmama-parenting-academy-2021-raih-hadiah-jutaan-rupiah/4,
diakses 19 November 2021, pukul 21:18.
[15] https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/devi-ari-rahmadhani/unjuk-bakat-di-popmama-little-star-2021-raih-hadiah-jutaan-rupiah/3,
diakses 19 November 2021, pukul 21:14.
[16] https://www.popmama.com/life/health/sandraratnasari/popmamacom-segera-luncurkan-buku-panduan-pengasuhan-generasi-pandemi/5,
diakses 19 November 2021, pukul 21:44.
[17] https://www.popmama.com/life/health/greg-bima/bersama-popmama-com-bantu-anak-yatim-piatu-akibat-covid/full,
diakses 19 November 2021, pukul 21:24.
Share :
Anak-anak sekarang memang perlu menguasai teknologi apalagi sejak pandemi ini sulit untuk mengembangkan minat bakat mereka, memang penting banget upaya ini.
ReplyDeleteUpaya ortu belajar memang penting ya Mbak.
DeleteGenerasi sekarang memang lebih kritis dan pinter teknologi ya mbak, gak pake diajarin pun ngerti cara utak atik video, game dll
ReplyDeleteIya, mereka bisa meski gak diajarin khusus.
DeleteGenerasi sekarang pada pinter², anak² walaupun belum bisa baca sudah pinter main hp, buka aplikasi, main geme atau buka² foto galeri.
ReplyDeleteOrang tua hendaknya selalu pantau anak²nya agar nggak salah jalan hehe,
Sukses selalu ya Blognya :)
Betul, Mas.
DeleteTerima kasih sudah mampir.
Banyak pe-er nih untuk mendidik anak generasi Z, walaupun mereka secara teknologi sudah melek tapi banyak life skill yang harus mereka pelajari dengan baik ya mba :)
ReplyDeleteIya, pe er buat orang tua nih, Mbak.
DeleteTerima kasih, mba Niar..sata jafi tahu beberapa hal penting ttg gen Z melalui tulisan ini, mudah2an bisa membuat 'jarak' saya dg para gen Z terjembatani..
ReplyDeleteSama-sama, Mbak Tanti. Terima kasih sudah mampir.
DeleteSetiap orang tua pastinya ingin anaknya sebagai generasi yang tangguh ya. Dan untuk mewujudkannya setiap orang tua memiliki caranya masing-masing. Cara mengasuh yang tidak sama dengan zamannya dahulu. Apalagi anak-anak sekarang sudah paham teknologi
ReplyDeleteAnak dan orng tua diharapkan sama-sama tangguh ya Mbak Nurul.
DeleteNiar, mungkin karena generasi z sudah terpapar dengan pergaulan sejak kecil ya. Mereka sudah terbiasa berkomunikasi di sosial media. Jadi lebih nyaman bekerja beramai-ramai ketimbang sendiri. Beda banget dengan generasi Y atau baby boomers. Seperti saya yang lebih suka kerja sendiri 😃
ReplyDeleteMereka jadi lebih "dekat" dengan teman2nya ya Kak. Bisa jadi :)
DeleteAnak-anak sekarang emang lebih kritis ya, mba.. Semoga kita, para orang tua bisa lebih bijak dalam menghadapi anak-anak kita.
ReplyDeleteAamiin, semoga.
DeleteDidiklah anakmu sesuai zamannya kata syaidina Ali itu memang betul ya... beda jauh kondisinya dengan zaman ortunya kalau cara didiknya sama kasihan banget lah....
ReplyDeleteNah betul banget, Mbak Ida. Orang tua memang tidak boleh berhenti belajar ya.
Deleteaku pun sama mbaaa.. tugas perorangan maupun kelompok lebih suka dikerjain sendiri di rumah, krn menurutku lebih fokus dan cepat selesai. kalau ngerjain kelompok tuh banyak ngobrolnya :D
ReplyDeleteBtw, keren nih popmama, banyak edukasi juga buat orang tua yaa. biar gak bingung ngadepin gen z.. hehehe
Popmama bisa bantu menambah referensi ya, Mbak.
DeleteBaru tau perbedaan karakter gen x dan gen Z ini. Gen Z memang eranya digital native sih kak. Jadi beda lagi pasti cera berpikir anak anak gen Z ini.
ReplyDeleteBeda banget, Mbak. Kasihan kalau ortunya stagnan.
DeleteSemoga kita bisa mengarahkan anak2 Gen Z pada tujuan hidupnya. Anak2 sekarang emang lebih kreatif dan kritis ya. ortu harus bisa imbangin agar bisa mendampingi perkembangan pola pikir dan jalan hidup mereka.
ReplyDeleteBenar, Mbak. Kekritisan mereka sebisa mungkin jangan dimatikan.
DeleteMeski saya adalah generasi X, saya mendukung dengan kebiasaan si sulungnya Mbak Mugniar untukengerjakan tugas bersama-sama dengan temannya. Lebih terpecahkan masalahnya kalau belajar kelompok gini. Kalau di rumah susah ditanggung sendiri hehe
ReplyDeletePAdahal ada internet ya, kalau di rumah bisa berbagi juga sama teman2nya wkwkwk. Tapi kayaknya tetap beda rasa ya kalau mereka seruangan.
Deletesoal generasi anak-anak kita ini memang kita sebagai orang tua ini harus punya wawasan luas sih yaa untuk bisa memahami dan juga bisa sekaligus mengarahkan anak-anak, krn kalo gak sama-sama mau belajar bisa clash terus anak sm ortu, anak merasa dia hanya bersikap kritis, kita merasa anak gak sopan or lancang hihihi
ReplyDeleteNah iya. Berasa banget di generasi saya yang kritis2 itu biasanya disuruh diam karena lancang :D
DeleteSekarang makin banyak ya mbak yang mengadakan event2 parenting gtu demi mendidik generasi yang lbh baik, apalagi di masa mendatang tu kyknya tantangannya makin berat dibanding zaman kita.
ReplyDeletejd pengen ikutan academy-nya deh hehe
Iya ya, entah apalagi tanyangan generasi Alfa dan seterusnya.
Deleteah iya, anak anak generasi Z ini emang beda ya mbak mendidiknya
ReplyDeletesenang ada popmama, teman ibu dakam mendidik anak
Beda banget, Mbak.
DeleteBaru tahu aku tentang PopMama Ini. Perbedaan karakter generasi ini juga harus diimbagi dengan perbedaan penanganan ya mba
ReplyDeleteHarus banget, Mbak. :)
DeleteTantangan besar banget ketika membesarkan anak gen Z. Apalagi semua serba digital dan mapan teknologi. Bersyukur ada pop mama bisa jadi guide online dan juga komunitasnya membuat mama semakin up date.
ReplyDeleteYes, istilahnya cocok, Mbak ... "guide online".
DeleteYaappp, jadi ortu jaman now super duper challenging!
ReplyDeleteBanyak bangetttt hal2 yg bikin kita terkedjoeett ya kak.
Alhamdulillah ada POPAC 2021 yg bisa memberikan panduan buat ortu jaman now.
Banyak yang bikin terkejut karena berbeda ya, Mbak Nurul namun perbedaan itu harus disikapi dengan baik ya.
Deletemendidik anak zaman now emang penuh tantangan ya mbak
ReplyDeletealhamdulillah vada POPAC 2021 ini
bisa jadi panutan para orangtua
Iya, penuh tantangan, Mbak. Kudu belajar banyak.
DeleteSenang sekali kalau semua orangtua terus belajar dan memahami karakteristik anak zaman sekarang seperti kak Niar.
ReplyDeleteIni akan mengurangi ketegangan hubungan Ibu dan Anak.
Bersama Popac yang selalu mendukung dan memberikan informasi terkini mengenai pengasuhan, selalu dukung program-program baiknya.
Alhamdulillah ya, sekarang ada POPAC yang bisa menjawab keingintahuan kita tentang dunia pengasuhan dan pendidikan dalam mendidik anak-anak mulai dari generasi Z sampai generasi di bawahnya
DeleteAlhamdulillah zaman sekarang lebih mudah ya mencari informasi. Kalau sadar diri, ada jalan keluar mengatasi ketegangan yang ada.
DeleteCara mendidik generasi Z memang harus berbeda karena saat ini generasi Z sudah pada melek teknologi sejak kecil. Jadi harus menyesuaikan jaman.
ReplyDeleteBetul banget, Mas.
DeleteAku baru paham nih istilah weconomist, sebagai salah satu karakter generasi Z, yaitu lebih menyukai kegiatan yang dilakukan berkelompok dan terhubung dengan koleganya.
ReplyDeleteIni dialami anakku. Dia yang awalnya lebih suka di rumah, temannya juga lebih terbatas, lalu perlahan mulai berubah, suka main, suka berkomunitas dan berjejaring gitu. Keren ya POPAC 2021 ini bisa jadi panduan buat orang tua seperti aku yang masih suka terkaget-kaget menghadapi anak gen z
Nah iya, Audi dan Affiq kan sepantaran ya Mbak Monic. Affiq itu waktu SMP dan SMA di rumah saja soalnya sekolahnya sampai sore juga. Jadi pulagnya sudah capek. Dia jarang sekali main keluar. Begitu sudah kuliah dan ada kendaraan, sudah deh ... :D
DeleteBahkan dari gen Z aja ada beragam tipikal anak ya Mbak Niar? Subhanallah.. Anak saya kebetulan masuk gen alpha, kira-kira bisa dicari tipikalnya di POPAC 2021 gak ya?
ReplyDeleteMasih bisa beda, Mbak. Anak sulungku lebih tertutup, beda sama yang kedua dan ketiga, lebih terbuka. Mungkin untuk generasi alfa, bisa kita ikuti saja materi2 yang sesuai usia anak di Popmama, Mbak Rani. Nantinya saya kira akan ada materi2 yang benar2 sesuai ketika sudah terlihat karakter generasi Alfa. Kemarin sempat baca di mana ya, katanya generasi Alfa belum ketebak karakter khasnya kan masih pada imut-imut hehe.
DeletePOPAC 2021 keren ya. Saya tertarik membuka dan mempelajarinya. Dua anak saya juga termasuk generasi Z yang kadang bikin hati dumba-dumba menghadapinya, karena cara pandang mereka terkadang di luar ekspektasi kita. Istilahnya, lompatan mereka melampaui dirinya.
ReplyDeleteOiya ya Kak. Untungnya kak Dawiah senang belajar dan selalu berusaha memahami.
DeleteAku menantikan popac 2021 jga nih, ga sabar ikutan Parenting class nya bulan depan
ReplyDeleteSave the date, Mbak :)
DeleteKeren mba ini materi2nya.. tantangan buat aku ini juga akan mengalami hal yg sama mungkin. 10 tahun lagiii.
ReplyDeleteTapi anak aku yg masih esde pun lebih suka kalau ngerjain tugas di sekolah dibanding di rumah heheuu. Terus aku mikir lagi, dulu juga aku suka kayak gitu..ngerjain tugas bersama walau bukan tugas perkelompok.
Aku dapat istilah baruuu di sini 😍 makasih mba Niar.. 🤗
Makasih Mbak Sucii :)
DeleteDi rumah kebetulan ada keponakan yang udh mahasiswa dan suka kumpul bareng teman utk belajar. Ibu saya suka kuatir tuh dengan kegiatan cucunya. Mungkin artikel ini bisa menjadi bacaan utk Ibu agar tak terlalu kuatir sama cucunya
ReplyDeleteSemoga neneknya bisa lebih memahami ya Mbak.
DeleteSaya pengennya anak saya ngumpul saja di rumah tapi masalahnya teman2nya kebanyakan tinggalnya di dekat kampus. Kalau ngumpul di rumah kami malah aneh :D
Tantangan orangtua generasi Z mayan berat ya mba.. jadi ingin ikut gabung di popac nih.. materinya berbobot sekali..
ReplyDeleteSilakan save the date, Mbak :)
DeleteSebagai orang tua,harus mengarahkan anak dan mendukung kegiatannya asal dalam hal positif ya. Dengan begitu ia merasa didukung oleh orang sekitarnya mengingat generasi sekarang pola pikirnya sangat kritis beda dengan dulu
ReplyDeleteOrang tua mesti menyadarinya, ya Mbak.
DeleteKak Mugni dan anak beda 2 generasi ya.
ReplyDeleteAnakku pun beda 2 generasi denganku. Aku generasi milenial alias Y. Sementara anakku generasi alpha.
Senangnya popac mendukung pengasuhan mama di zaman sekarang ya kak. Jadi partner dikala mama bingung menghadapi anaknya.
Kudu belajar ya, Mbak. Beda generasi berarti berbeda karakter juga.
DeleteSamaaa, sulungku kelas XI dan masih PJJ tapi kalau dia sibuk di kamarnya ditanya ngapain jawabannya juga standar..gamau panjang lebar huhuhu. Memang menjadi teman bagi anak agar mereka menjadi generasi tangguh itu berats...Dan aku jadi tertarik dengan PopMama Parentig Academy ini.
ReplyDeleteKayak anak sulung saya nih hehe. Kalau anak kedua masih panjang menjawabnya ketika ditanya.
DeleteSeruuu banget ya Pop Mama Parenting ACademy ini
ReplyDeleteBanyak faedahnya utk ortu jaman now.
Yes, tosss.
DeleteTidak hanya anak anak yg dituntut untuk melek teknologi jaman sekarang ya, orang tuanya pun harus memahami juga. Di popmama saya juga banyak belajar terkait perkembangan anak dan bagaimana menghadapi mereka secara jaman saya remaja kan jauh beda banget sama remaja jaman now
ReplyDeleteTuntutan zaman harus disikapi dengan baik ya Teh.
DeleteGenerasi Z punya karakteristik yang semakin beragam, cuma klo diperhatikan iya juga ya..anak2 era saat ini lebih suka berkumpul utk mengerjakan tugas itu sebab aku sering dengar outlet makanan dijadikan tempatnya terkadang
ReplyDeleteParanting academy nya cukup menarik selain ada sharing2 juga ada beberapa kegiatan positif seperti penggalangan dana
Nah iya, suka banget ngumpul di kafe. Tapi itu dari gen Y sih, Mbak. Diikuti oleh gen Z. Kalo anak sulung saya sudah dekat banget dengan gen Y, mungkin kebiasaannya mengikut. Tapi untuk kerja tugas, dia biasanya di sekretariat atau semacam base camp gitu. Nanti makanannya beli di luar.
DeletePertanyaan dna jawaban pendek. Khas WA itu mak. Kalo saya lebih suka langsung vidcall aja. Ngikutin Tren anak Gen Z, kita juga harus menyerupai teman dia. Mereka kan suka sosialisasi, berteman, team work jadi kita bisa menjadi team sukses dia juga dalam mengerjakan tugas2nya, hehehe
ReplyDeleteKetika tugas kampusnya berupa coding atau membuat animasi,dukungan ortu hanyalah perangkat yang memadai, Mbak Milda hehe.
DeleteAnakku banget nih, kak. Karena memang satu generasi juga ya. Jadi cepet dalam beradaptasi dengan teknologi. Sama berani bersuara. Dan buatku ini cukup bagus. Biar enggak mendem2 sendiri. Tinggal kita arahin aja ya, kak. Agar mau bersuara demi kebaikan gitu.
ReplyDeleteSetuju sama Ipeh. Kan belajar dari pengalaman kita sendiri ya, Peh.
Deletesempat liat2 popac ini isinya lengkap ya mba, bantu banget kasih pencerahan seputar parenting..apalagi anak zaman now..
ReplyDeleteIya, isinya lengkap ya.
DeleteAku pernah dengar sebuah nasihat mbak,
ReplyDeleteDidiklah anak sesuai zamannya
Nah emang ya mbak, mendidik generasi Z juga harus sesuai zamannya
untungnya ada panduannya di Popmama Parenting Academy ini ya mbak
dan memang demikian ya Mbak, harusnya dididik sesuai zaman mereka. Kasihan kalau dididiknya sesuai zaman kita.
DeleteAkhirnya bisa kebuka juga blognya mom.... susah banget buka blognya wkwkwkk... Popmama ini programnya banyak banget ya. Bisa buat macem2, biar nambah skil & pengetahuan
ReplyDeleteHehehe, makasih ya Mom. Iya banyak referensinya di sini.
DeletePopMama membantu para orang tua zaman now untuk mendapatkan informasi seputar pengasuhan dan mendidik anak agar lebih up to date ya jadi banyak menambah wawasan para ibu dan ayah
ReplyDeleteBisa menambah banyak wawasan ya Mbak Dew.
DeleteBisa jadi referensi ya portal Popmama.com media online yang menyajikan konten worth-sharing yang trending dan relevan untuk millennial bnyk ilmu yg bisa buat ortu Juga Ada ternyata
ReplyDeleteBisa buat bekal pengasuhan anak jaman now ya.
DeleteBagus programnya PopMama dalam Popmama Parenting Academy 2021. jadi gak sabar ingin ikutan deh pada sesi talkshownya nanti pasti banyak insight yang didapat di acara ini. makasih infonya ya mbak
ReplyDeleteSiaap, save the date ya Mbak.
DeleteMenarik sekali mempelajari karakter setiap generasi. Dan bagaimana pun, setiap generasi pasti memiliki tantangannya tersendiri.
ReplyDeleteMelihat rangkuman kak Niar, aku jadi mengamati lagi perkembangan anak-anak remaja di sekitarku dan ini bisa menjadi bekal untuk berkomunikasi dengan mereka.
Iyes, setiap generasi memiliki tantangannya sendiri.
Deletewah ilmu baru untukku yang bertumbuh menua dengan keponakan yg termasuk generasi kekinian, Pola pikir dan mainannya sudah berbeda dari zamanku.
ReplyDeleteBetul Manda. Kita perlu belajar memahami mereka.
DeleteIya lho Bun. Aku dan adikku yang masih kuliah (seangkatan sama si sulungnya Bunda Niar) merasakan sendiri kalau kami agak berbeda. Dia pun sama nih, kalau sudah kerja kelompok, beneran dari awal banget didiskusikan sama koleganya. Sementara anak milenial kayak aku, ya tetap kerja kelompok, duduk bareng tapi dimulai dari masing-masing menyelesaikan bagiannya sendiri-sendiri.
ReplyDeleteJadi penasaran deh sama event yang digelar Popmama.
Nah berasa banget ya antara adik-kaka, Cha. Entah bagaimana dengan generasi Alfa - anak-anaknya Acha ya. Tapi Acha senang belajar, in syaa Allah tertangani dengan baik :)
DeleteAnak saya pun lahir di generasi Z. Seperti yang mbak Mugnia sampaikan, mereka lebih suka bekerja secara kelompok. Anak sulung saya usia SMA juga lebih senang berkumpul dengan teman2 sebayanya, banyak yang mereka kerjakan, mulai dari belajar, ngobrol hingga main game. Kami, saya dan suami mencoba memahami proses sosialisasinya yang seperti itu dan berusaha menjadi ortu yang terbuka. Bagus ya program popmama.com ini dapat menjadi panduan bagi ortu dalam mendidik anak.
ReplyDeleteKomentar Mbak Ulfah makin menguatkan saya. Terima kasih, Mbak. :)
DeleteTidak mudah sebenarnya jadi generasi jaman now. Kurang kurangnya bisa menjalaninya, bisa tergusur atau bahkan tertinggal. Peran orang tua tidak bisa disepelekan juga. Disini kita sebagai orang tua harus bisa menambah skill, untuk mengimbanginya
ReplyDeletewah seru banget nih acaranya, ada kompetisi blog juga yaa. yuuuk semangat cari materi nih hihi. memang yaa anak zaman sekarang nih, orangtua harus lebih waspada supaya anak bener di jalan yang gak aneh-aneh. oke banget acara popmama ini.
ReplyDeleteYa ampuuun saya ngakak pas baca bagian paragraf, saat si anak mengganti statusnya sebagai administrator atas laptop. Hahaha bandel jahil bangeeeet. Terus diapain anaknya itu. Hihihi. Tapi memang bener, anak gen Z ke bawah, kemampuan adaptasinya terhadap teknologi itu cepat banget.
ReplyDeleteReminder banget ini kalau sebagian besar anak-anak generasi Z memiliki orang tua dari generasi milenial. Mereka inilah yang akan menjadi para pemimpin kita kelak.
ReplyDeleteIni yang aku rasakan sekarang, lumayan berat ya tantangan mengasuh generasi Z kadang meskipun saya terbilang ngak ketinggalan banget dalam urusan teknologi, tetep ada delay dengan anak-anak, kadang suka heran dan takjub di usia anak bungsuku 10 tahun, pengetahuannya banyak banget beda dengan generasi emaknya. Bahkan, hanya bermodal video tutorial di youtube, anakku suka bikin-bikin sesuatu, kayak slime.
ReplyDeleteAnakku juga mau masuk usia remaja dan butuh banyak rekomendasi website yang bisa mendukung mereka, dan memang beberapa kali browsing, Popmama sering kali muncul memenuhi kebutuhan informasiku...
ReplyDeleteKalo diliat dari karakteristik gen Z emang bener sih mereka punya karakteristik demikian. Kita sebagai yang lebih tua kudu ikut membekali diri dengan ilmu yang mumpuni juga nih.
ReplyDeleteWah lengkap sekali popmama parenting academy ini memang, aku juga suka baca artikel2 nya popmama. Semoga ditambah kolomnya untuk pengasuhan anak2 remaja juga ya
ReplyDeleteGenerasi terus berkembang, sebagai orangtua juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman ya mbak. Untungnya ada PopMama yang bisa kasih referensi & edukasi untuk para orangtua
ReplyDeleteWah benar-benar tantangan ya, mbak bagi kita orang tua dengan anak generasi Z karena mereka pastinya lebih kritis dalam pemikiran. Sebagai orang tua nggak boleh ketinggalan ilmu dan harus selalu update diri nih biar bisa mengimbangi
ReplyDeleteLebih sering berkegiatan secara kelompok, menarik nih.. musimnya kolaborasi, bukan kompetisi. aku masih PR di anak sulung yang masih suka soliter, tapi mungkin seiring usia jg akan bisa mingle ya dia...
ReplyDeleteMengasuh gen Z memang luar biasa karena zaman mereka berbeda. Kalau nggak belajar bisa-bisa ortu kelimpungan sendiri. Untung sekarang ada Popmama Parenting Academy yang bisa membantu kitaa belajar parenting, ya, Mbak.
ReplyDeletepns2 dikantorku byk anak2 gen z. msh muda2 n pinter2 (ya iyalah lulusan STAN). hehe... ga ada hubungannya dgn artikel ya kak. eh ada ding... ya klu anak2 gen z di didik dgn baik, insya Allah kualitas SDM Indonesia bs lbh maju
ReplyDeletePOPMama nih keren ya jadi bisa belajar parenting kekeinian dan terupdate sehingga bisa menerapkan pada keluarga tercinta
ReplyDeleteMenjadi orangtua memang penuh lika dan likunya masing-masing.
ReplyDeleteSebaik-baiknya memang yang mendidik sesuai dengan zamannya.
Senang sekali berkenalan dengan PopMama. Para orangtua bisa saling mendukung dan belajar bersama dalam sebuah komunitas.
POPAC 2021 sangat membantu sekali dalam mencari solusi yang memungkinkan para orangtua lain ikut belajar bersama. Anak-anak zaman sekarang dengan kekreatifitasannya dan cara komunikasinya yang jauh berbeda dengan zaman sekarang, harus dipahami.
DeletePara orang tua emang harus selalu belajar ya mba agar pola pengasuhan terhadap anak bisa kota sesuaikam dengan jaman skrang anak bisa terus dididik sehingga nantinya menjadi generasi yang tangguh
ReplyDeleteKarakter anak jaman dulu dan sekarang itu beda. Mainannya juga udah beda. Maka cara pengasuhannya pun pasti ada yg berbeda. Senang sekarang ada komunitas parenting seperti ini. Sehingga sebagai orang tua dapat terus belajar untuk mengasuh dan mendidik anak dengan cara yang relevan.
ReplyDeleteBener banget, ya, Mba Niar. Tantangan banget membesarkan anak generasi sekarang. Sebagai orang tua perlu upgrade ilmu parenting pastinya, Pop mama jadi salah satu website andalan buat saya belajar parenting
ReplyDeletePop mama memang teman para emak-emak buat berbagi ilmu. Bisa diandalin deh pokoknya
ReplyDeleteBaru tau kalo popmama sekarang ada academynya ya, bisa jadi wadah buat para orang tua mendapatkan ilmu parenting dari sesama orang tua dan para ahli dibidangnya.
ReplyDeleteSaya juga merasakan tantangan mendidik generasi saat ini yang jauh berbeda pola didiknya dengan saat Orangtua dulu mendidik mba, jadi teringat sebuah hadis agar kita mendidik anak sesuai zamannya. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus belajar, pop mama bisa jadi tempat Orangtua menimba ilmu parenting sesuai era saat ini
ReplyDeleteJadi ingat sebuah hadis tentang mendidik anak perlu disesuaikan jaman. Pop mama jadi wadah yang tepat untuk Orangtua belajar mendidik anak sesuai era saat ini ya mba
ReplyDeletePop mama bagus bgt ya ka program n kegiatannya ga cuma sharing ilmu parenting n pelatihan aja tp ada galang dana juga, mantap
ReplyDeletekeren nih acaranya popac tahun ini, mba.. suka dengan temanya karena pas banget memang kita perlu berangkulan dan saling support selama tahun2 berat menghadapi pandemi
ReplyDeleteSemoga saya bisa menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak saya, terima kasih atas ilmu dan informasi yang menarik di artikel ini
ReplyDeleteIlmu yang sangat berguna banget nih buat bekal mamak millenial kayak aku yang punya anak masuknya generasi apa ya soalnya masih kecil. Hehe. Anyways, Popmama ini memang wadah yang tepat untuk orang tua belajar supaya dapat mendidik anak dengan baik.
ReplyDeletememang yaaa dalam menghadapi anak-anak kita harus paham dulu bagaimana karakter anak sehingga bisa tahu bagaimana harus menghadapi mereka. ini memang jadi kita butuh peran orang lain, ahli atau sekedar teman berbagi
ReplyDeleteBener ya, Popmama Parenting Academy 2021 perpaduan edukasi dan hiburan. Edukasinya banyak, hiburannya ga kalah seru.
ReplyDeleteMasya Allah, puisi Kahlil Gibran relevan banget dengan keadaan kita saat ini yaa. Menjadi teman bagi anak untuk banyak hal memang menjadi tantangan sekali untuk para Mama. Alhamdulillah berkenalan dengan Popmama Parenting Academy yang sangat membantu dan menjawab kebutuhan para Mama seperti kita.
ReplyDeletemenjadi tantangan banget buat kita keluarga muda untuk belajar ilmu parenting, apalagi anak-anak sekarang mulai kritis untuk bertanya makanya kita juga harus bisa mendapat jawaban yang tepat.
ReplyDeleteakupun juga punya impian mbak, bisa mencetak generasi tangguh sesuai ajaran islam terutama. dan emmang benar kok ya, kudu melek segalanya menadi orangtua sekarang. dan harus terus belajar, mengingat tantangan pengasuhan tidak seperti dulu. kehadiran popmama bisa jadi penunjng orantua millenial membersamai generasi emas bertumbuh. ada bannyak ilmu parenting yang bisa dipelJri.
ReplyDeleteSuka dengan program-programnya nih...bagus-bagus dan bermanfaat untuk para orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang anak di zamana digital ini...
ReplyDeletePOPAC 2021 ini memang makin seru dan lebih lengkap ya Bun rangkaian kegiatannya. Saya sudah ikutan juga. Jadi nambah info dan pengetahuan seputar parenting dan dunia rumah tangga
ReplyDeleteWah jadi banyak tau istilah baru, salah satunya weconomist. Tapi setelah diperhatikan memang benar. Anak Gen Z ini suka eksplorasi dan berkolaborasi. Jadi orang tua jadi harus banyak belajar. Untungnya skg banya media yg publish tentang parenting termasuk popmama dan adanya event POPAC ini untuk menambah wawasan dan keseruan mengasuh anak, apalagi yg sdh kuliah. Wah :)
ReplyDeleteMemang seru dan asyik sekali menggunakan teknologi. Tanpa diajari pun terkadang bisa sendiri.
ReplyDeleteMembesarkan anak generasi Z memang luar biasa tantangannya, tapi untung ada POPAC yang tiap tahun selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang menambah wawasan sebagai orangtua.
ReplyDeletewah referensinya bagus ini. memang membersamai tumbuh kembang anak itu butuh ilmu ya mba, apalagi ilmu parenting ini terus berkembang. kita sebagai mama juga harus terus upgrade ilmu.
ReplyDelete