Jika Harus PJJ Lagi Lakukan 3 Hal Ini – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 443.01/64/ S.Edar/Kesbangpol/11/2022 mengenai Pemberlakuan PPKM level 3. Berlaku mulai tanggal 15 – 28 Februari 2022, anak-anak sekolah menjalani PTM (pembelajaran tatap muka) 50%. Surat edaran ini dikeluarkan berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat.
Saat ini sedang ramai di mana-mana berita tentang angka penderita covid yang naik lagi. Pandemi gelombang ketiga disebut-sebut sebagai istilahnya. Yang sakit selain covid juga banyak, di mana-mana di seluruh Indonesia. Mulai dari radang tenggorokan, flu, batuk, batuk-pilek, gejala tipes/tipes, hingga DBD.
PTM untuk siswa pendidikan
dasar (SD dan SMP) di Makassar berlangsung 100% dengan kapasitas 50% dalam
kelas atau dilakukan per sesi. Penentuannya merujuk kepada Surat Keputusan
Bersama (SKB) 4 Menteri sesuai dengan level PPKM di Makassar, yaitu level 3.
Jujur saja, sebagai orang
tua, saya masih ketar-ketir apalagi 2 di antara anak saya baru-baru ini
bergantian sakit. Agak lebih lega jika PTM dijalankan 50% tetapi kasihan juga
sama para guru yang harus bekerja keras, bekerja menyiasati PTM sembari menjaga
kesehatan mereka karena mereka tetap harus bertemu dengan semua siswa yang
diajar.
Bagi sebagian orang, menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya masih belum menjadi kebiasaan, justru menjadi hambatan bagai mereka yang masih mengingkari adanya virus corona. Orang-orang seperti ini ada di antara kita, termasuk di sekolah-sekolah bahkan ada yang mengatakan, “Tak usah pakai masker, tak ada itu covid!”
Bagi orang seperti saya
yang melihat dan merasakan sendiri covid itu seperti apa dampaknya bagi kami
sekeluarga, termasuk kedua orang tua, tahu persis dampak dari virus corona. Maka
dari itu merasa miris dengan yang masih mengingkarinya terlebih mereka ada di
sekitar anak-anak kita.
Yah, kita tak bisa
memaksakan pendapat bahkan pengalaman kita juga sih ya kepada orang-orang
seperti itu. Semoga mereka diberi kesadaran sehingga lebih berhati-hati dalam
beraktivitas.
Terkait pandemi yang masih menjadi momok ini, saya pribadi tak merasa berkeberatan jika anak-anak harus menjalani pembelajaran daring lagi seperti tahun lalu di masa sekarang. Eh, ini bukannya mendoakan keadaan menjadi tambah buruk, ya. Bukan demikian.
Dalam kondisi seperti
sekarang ini saja – belum berbicara mengenai kondisi terburuk, saya lebih
setuju jika sekolah memberlakukan sistem hybrid – gabungan offline dan
online jika memang tak memungkinkan dilaksanakan secara full PJJ.
Bagaimana tak waswas jika
tiap hari membaca di grup kelas ada saja anak yang minta izin tak masuk sekolah
karena sakit. Atau saat waktu belajar di kelas berlangsung, tiba-tiba ada yang
pulang karena mendadak demam atau muntah-muntah. Tak jarang yang sakit
bersamaan 2 – 3 anak!
Belum lagi mendengar kisah
guru-guru yang bergantian sakit. Situasi dan kondisi seperti ini membuat saya harus
benar-benar awas dalam memperhatikan kesehatan keluarga. Bukan hanya kesehatan
fisik, termasuk juga kesehatan
mental kami.
Maka dari itu, jika misalnya
harus PJJ lagi, in syaa Allah saya siap, selain karena sudah pernah
menjalaninya. Kira-kira sudah tahu di sekolah anak-anak, apa seluk-beluk
kendala belajar online dan solusinya. Pun masalah guru dalam mengajar
dan solusinya yang bisa saya atasi. Saya juga merasa lebih aman anak-anak di
rumah saja lagi.
Berdasarkan pengalaman
sebelumnya, apa saja sih yang harus dilakukan jika anak-anak harus
belajar dari rumah lagi? Nah, ini dia:
1. Ibu dan
Ayah Siap Jadi Guru Sekaligus Asisten
Mau tak mau, ayah dan ibu
harus bisa bekerja sama dalam membelajarkan anak. Memahami instruksi yang
diberikan guru melalui grup kelas, mengarahkan anak, mengajarkan bagian yang
tak dipahami anak, dan membantu anak membuat tugas. Tak perlu menjadi super
parent, dalam hal ini, butuh orang tua dan anak yang sama-sama mau belajar.
Tahun lalu, kami ikut
terlibat dalam proses pembuatan video dalam pembelajaran online Athifah
dan Afyad. Salah satu kisahnya bisa dibaca dalam tulisan berjudul Drama
Pembelajaran Daring: 3 Hari Membuat Video Prakarya dari Bahan Alam Lunak.
2. Ibu, Ayah,
dan Anak Siap Mental Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh
Masalah pembelajaran
daring dan solusinya perlu dipelajari dari pengalaman tahun lalu. Memang tak
mudah tapi bukan berarti sama sekali tak bisa dijalankan. Kita tak bisa
mengontrol semuanya, termasuk pengendalian virus corona dan penyelesaian
pandemi tetapi kita bisa mengupayakan kontrol atas diri sendiri dan keluarga.
Maaka dari itu,
melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan adalah kuncinya. Tidak perlu saling
menyalahkan antara orang tua dan guru sebab masing-masing punya tanggung jawab
terhadap anak dan tanggung jawab terbesar tetap masih pada orang tua.
3. Siapkan Perangkat
Pembelajaran Jarak Jauh yang Memadai
Tak dipungkiri, perangkat
yang memadai/mumpuni merupakan salah satu cara mengatasi pembelajaran daring. Dibandingkan
tahun lalu yang mana smartphone saya juga dipakai belajar daring oleh
Athifah dan Afyad, sekarang sudah lebih ringan karena Athifah sudah menggunakan
ponsel sendiri.
Untuk perangkat berupa laptop dan desktop, kami masih harus berbagi karena saya menggunakan smartphone dan komputer juga setiap harinya untuk menunjang aktivitas sebagai blogger dan menjadi content creator.
Saya tertarik dengan
tablet rasa laptop keluaran Advan. Namanya ADVAN TAB SKETSA 2. Baru fisiknya dengan casing pelindung,
stylus, dan keyboard saja, saya sudah jatuh hati. Kebayang anak-anak
bisa menggunakannya di ruangan mana saja di dalam rumah … asal bukan di kamar
mandi.
Ukurannya yang imut
membuatnya mudah dibawa-bawa. Bisa dipegang sembari selonjoran di sofa,
karpet, atau di atas ranjang. Bisa juga sembari duduk di teras, menikmati
semilir angin pagi. ADVAN TAB SKETSA 2 ini memiliki beberapa kelebihan:
Stylus dan keyboard-nya
sepaket dengan tablet, semuanya berkisar di harga 2,7 jutaan rupiah. Buat yang
senang membuat ilustrasi/sketsa, hal ini akan sangat memudahkan.
Single SIM card-nya
mendukung 4G LTE, ada slot WiFi, RAM 4/64 GB multitasking power,
dengan CPU Tiger 310 Quad Core 2.0 Ghz+1,8 Ghz dan baterai 6000 mAh. Memadai sebagai
salah satu pemecahan masalah pembelajaran daring.
Dengan kualifikasi seperti
yang disebutkan di atas sebenarnya tablet rasa laptop dengan layar lebar 10,1
inci ini memadai jika saya atau pak suami menggunakannya untuk keperluan
pekerjaan.
Untuk saat ini, pembelian ADVAN
TAB SKETSA 2 di official store ADVAN sudah dengan SIM card Smartfren, ada
total bonus hingga 408 GB selama 24 bulan.
Bagaimana dengan para
Bunda dan Ayah? Bagaimana pembelajaran di sekolah putra-putri kalian? Jika
misalnya harus PJJ lagi, apa yang akan Bunda dan Ayah lakukan? Jika masih ada
yang perlu ditambahkan dari ketiga hal yang saya bahas di sini, silakan
tuliskan di kolom komentar, ya.
Makassar,
16 Februari 2022
Share :
Iya ya baru aja ada kabar baik karena pembelajaran tatap muka udah dimulai, eh omicron malah datang buat sekolah urung buka lagi. Bakalan daring lagi dah kalau semakin banyak kasus covid.
ReplyDeleteIya, sudah seminggu ini anakku kembali PJJ
ReplyDeletePTM hanya 50%
Makanya penting banget punya sarana yang mendukung seperti Advan Tab Sketsa 2 ini yaa mbak
Setelah saya pribadi mengamati 2 tahun pandemi PJJ anak malah jd jaraangg banget sakit, hal itu di amini temen2 saya juga.
ReplyDeleteDulu sblm ada pandemi di kelas ada yg mulai batuk pilek nular ke yg lain, gak masuk gantian.
Advance tab sketsa kereen banget pengen beliin si kk krn dia suka gambar tp tarntahan dulu lihat prestasi dia dulu
Advan tab sketsa emang mumpuni banget ya kak buat Pjj. Alhamdulillah ini anak saya masih tetap PTM meskipun dikurangi jam belajarnya. Buat saya yg penting sekolah offline karena anak Tk kalau sekolah online ga efektif sekali kak
ReplyDeleteAnak-anak baru beberapa hari ini mulai offline lagi nih. Tapi hanya untuk yang orang tuanya setuju. Aku pribadi belum setuju dan masih mau anak-anak online dulu sampai si "om-om" kabur dulu. Parno juga
ReplyDeletewah Advan Tab Sketsa 2 ini mendukung banget yaa buat belajar anak ketika pjj juga dengan advan ini anak juga bisa melatih anak mengembangkan bakat menggambar serta mencampur dan merangkai warna juga. mantep deh
ReplyDeleteAlhamdulillah,
ReplyDeleteTetap ada solusi di setiap masalah ya, kak Niar.
Baru-baru ini, sekolah kembali mengambil angket mengenai anak-anak diijinkan/ tidak diijinkan PTMT.
Akhirnya,
Bismillah...aku mengijinkan asalkan lebih ketat lagi prokesnya dan sungguh meminta bantuan pihak sekolah agar lebih menjaga prokes anak-anak ketika di sekolah.
ADVAN TAB SKETSA sangat membantu ketika pembelajaran saat hari-hari tidak PTMT. Sangat praktis karena ada stylush dan layarnya juga besar.
Anakku juga mulai PJJ lagi nih kak.. baru pertengahan minggu ini.. Gadget dan kuota internet yang memadai emang senjata utama PJJ ..Alhamdulillah ada bundling yang terjangkau kayak gini kak..Pengennya langsung belanja advan deh
ReplyDeleteDi tempat saya juga masih ada manusia yang "ndableg bin konyaol" itu Niar. Bahkan kepala desanya mau mengeluarkan kas desa, ngasih mereka uang jajan kalau mereka mau divaksin. Tapi masih ada yang lari ke hutan saat petugas vaksin datang. Kan geblek banget. Coba meraka merasakan sendiri gimana kena Covid, baru kapok kayaknya..
ReplyDeleteUntuk anak-anak yang kembali belajar di rumah, tetap semangat yes :)
Iya betul di kampung saya juga pelajaran anak mulai dikirim lagi melalui group oleh wali kelasnya. Kita sebagai orang tua harus siap jadi guru mereka selama mereka belajar di rumah.
ReplyDeleteSemoga semuanya tetap sehat. Aamiin ...
Jujur, 1,5 tahun PJJ, saya merasakan beberapa manfaat sih, Mak. Hemat bensin, hemat cucian, hemat uang jajan juga. PTM 50% dengan waktu belajar yang hanya 2-3 jam saja tu cuma capek antar jemputnya, wkwkwk...
ReplyDeleteMemang, PJJ pun tentu ada kekurangannya juga yaa, terutama soal materi yang ngga tersampaikan secara mendalam.
Semoga keadaan bisa kembali normal, yaa, dan anak-anak bisa mendapatkan apa yang menjadi hak mereka. Aamiin YRA.
Duh, naksir banget sama ADVAN TAB SKETSA 2 ini. Pas tab yang biasa dipakai si bungsu PJJ rusak, jadi pengen ganti ini, euy.
ReplyDeletesetelah 2 tahun PJJ aku udah santai setelah awal dulu pengen perfect karena selalu pertama ngumpul tugas hahaha... lama2 aku stres sendiri dan sekarang udah enggak seheboh dulu
ReplyDeleteSedih banget ya, baru mulai anak kembali ke sekolah eh sudah dibatasi lagi. Siap nggak siap harus dijalani emang ni keadaan, semoga keadaan segera membaik ya kak
ReplyDeleteMasih ada jugaa yang enggak patuh prokes ya, Mbak. Heraan bangett. Jawa juga PPKM level 3 lagi, nih.
ReplyDeleteBtw, itu kalau punya advan tab bisa buat gantian sama mamaknya, ya. Xixixixi
Wah, iya peralatan yang mumpuni tu penting banget untuk pjj. Untung advan tab ini harganya terjangkau ya, dan bisa digunakan juga untuk kegiatan produktif lainnya. Jadi nggak rugi kalau beli.
ReplyDeletebetul banget mba untuk menunjang PJJ anak emang wajib ya punya peralatan mendukung kasian jg kalau ketinggalan hny krn peralatan tdk mendukung
ReplyDeleteKalau di rumah yang paling sering mengajari anak-anak belajar ya suami, soalnya kalau diajari emaknya udah kayak perang dunia ke empat saja deh. Apalagi si sulung dari dulu udah pengen punya tablet sendiri aja deh
ReplyDeleteMemasuki dunia sekolah perangkat seperti advand tab ini wajib banget dimiliki ya maba, bisa untuk ngetik dan menggambar. bikin ringkes
ReplyDeleteSaat PJJ diberlakukan memang orangtua harus siap mental juga yah, karena merangkap sebagai guru di rumah juga buat anak
ReplyDelete