Liburan akan terasa menyenangkan jika dihabiskan bersama keluarga dan orang terdekat, seperti merencanakan liburan dengan berenang namun apa jadinya kalau habis liburan justru pulang-pulang malah membawa penyakit? Yup, khusus buat yang suka berenang, nih … salah satu penyakit kulit menular yang mungkin bisa menyebar di tempat umum adalah kutu air.
Kutu air (tinea
pedis) merupakan salah satu jenis infeksi kulit jamur yang menjangkiti di
antara jari-jari kaki. Kutu air biasanya terjadi pada orang yang kakinya muncul
gejala seperti tiba-tiba menjadi sangat berkeringat, muncul ruam yang gatal dan
kulit bersisik. Kondisi ini tentunya menular
dan sangat bisa menyebar melalui lantai, handuk, atau pakaian serta benda lain
yang terkontaminasi.
Saya pernah merasakan kutu air. Bersyukurnya tidak sampai parah namun tetap saja tak nyaman karena sepanjang waktu sela-sela jari kaki terasa gatal. Di musim hujan seperti sekarang ini, bagi mereka yang kediamannya kebanjiran, rawan sekali merasakan tinea pedis ini. Berbagai penyakit bisa timbul dalam musibah banjir, termasuk kutu air.
Siapapun dia,
tua atau muda tetap bisa terkena penyakit kutu air, hanya saja memang beberapa
kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko terkena kutu air. Faktor-faktor
yang membuat kita bisa terkena penyakit kutu air di antaranya adalah:
- Mendatangi fasilitas umum dengan tidak mengenakan alas kaki. Fasum yang dimaksud misalnya ruang ganti, kamar mandi, atau kolam renang.
- Bergantian menggunakan alas kaki atau handuk dengan orang yang sedang mengidap kutu air.
- Memakai sepatu yang terlalu ketat dalam waktu yang lama.
- Kaki berkeringat secara berlebihan.
- Sedang mengalami cedera atau luka pada kaki.
Komplikasi Kutu Air
Pada beberapa
kasus, kutu
air dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi ringan mencakup reaksi
alergi akibat jamur yang mana menyebabkan kulit
kaki atau tangan melepuh. Jika tidak segera diatasi, infeksi jamur dapat kambuh
kembali. Komplikasi bisa saja menjadi lebih parah jika muncul gejala seperti bengkak,
nyeri, panas, bernanah, dan demam. Tanda-tanda tersebut adalah ciri-ciri dari
infeksi bakteri.
Pencegahan dan Pengobatan Kutu Air
Kalian yang
pernah mengalami kutu air pasti tahu bagaimana tidak nyamannya gatal-gatal yang
ditimbulkan oleh penyakit ini. Oleh karena itu, harus segera dicari cara untuk
mencegah serta mengobatinya. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Hindari bergantian mengenakan kaus kaki, sepatu, atau handuk yang sama dengan orang lain. Saat saya duduk di sekolah dasar, seorang guru mewanti-wanti bahkan dengan sesama keluarga sebaiknya jangan bergantian menggunakan handuk yang sama.
- Selalu pakai sandal di kamar mandi umum atau kolam renang umum untuk menghindari genangan air.
- Kenakan kaus kaki berbahan lembut yang mampu menyerap kelembapan kulit kaki.
- Segera mengganti kaus kaki ketika merasakan kaki berkeringat.
- Biarkan kulit kaki “bernapas” ketika di rumah dengan bertelanjang kaki.
- Pakailah sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
- Sering ganti dan cuci sepatu untuk mencegah pertumbuhan jamur.
- Atasi kutu air dengan obat antijamur yang mengandung krim Klotrimazol 1%.
Segera Cari
Pertolongan Medis Jika terjadi:
- Perawatan dengan mengoleskan krim antijamur tidak berhasil.
- Kutu air tidak segera mereda, disertai dengan gejala yang bertambah parah seperti kaki terasa panas, nyeri, dan merah.
- Apabila infeksi menyebar ke bagian lain, misalnya tangan.
- Memiliki riwayat penyakit diabetes. Perlu diketahui bahwa masalah jamur dan luka pada kaki bisa berkembang menjadi lebih serius pada penderita diabetes.
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah, habis operasi, memiliki penyakit autoimun atau sedang menjalani pengobatan seperti kemoterapi.
Nah, saat ini
tak ada lagi pembatasan bepergian dengan keharusan tes antigen atau swab.
Kalau kalian ingin bepergian dan merencanakan liburan dengan berenang, ingat
untuk memperhatikan kemungkinan munculnya masalah tinea pedis. Pasti
tidak mau kan, sepanjang perjalanan pulang jemari kaki terasa gatal? 😉
Makassar, 20 Maret 2021
Share :
Ini penting untuk anak dan relevan banget. Anak saya kadang seperti ini kalau renang di pemandian umum yang bebas. Beruntung ada kolam yang aturan pengunjungannya lebih ketat di sekolah.
ReplyDeleteYa ampyuuun, bacanya aku jadi gatal-gatal karena sambil membayangkan 😅
ReplyDeleteTerimakasih infonya mba...kutu air ganggu banget, bisa ambyar liburannya kalau tiba-tiba diserang kutu air yang gatel menjengkelkan ini.
ReplyDeleteNah bener banget, liburan sambil berenang menjadi pilihan untuk refreshing terbaik karena seru dan menenangkan pikiran kalau udah ketemu air. Sampai lupa kalau ada penyakit kayak gini, terutama kutu air bisa alergi.
ReplyDeleteAku jg punya alergi sama air yg ada kaporitnya gitu mbaa, auto bentol2 besar kayak biduren gitu lhoo.. huhu jadi sampai skrg blm bisa renang akutuh :(
ReplyDeleteKalau udah kena kutu air ampun deh gatel dan perihnya. Jadi kalau kaki lembab biasanya aku langsung kasih bedak talc di seluruh jari dan sela2 jari untuk mencegahnya.
ReplyDeletekayaknya saya juga pernah kena kutu air deh, hadeuh gatelnya, terlihat sepele tapi sangat mengganggu
ReplyDeletehiiii ko ngeri mba... aku salah satu yang suka bawa anak berenang huhu
ReplyDeleteKena kutu air memang paling meresahkan ya Mbak. Rasa gatalnya tak tertahankan, ditambah lagi penyebarannya yang cepat. Penting untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan kaki ya pada akhirnya.
ReplyDeleteAku pernah nih kena kutu air. Gatelnya yang menyiksa, makin digaruk, makin gatel parah
ReplyDeleteIni judulnya hampir setiap hari saya ucapkan. Hehehe
ReplyDeleteMusim hujan Anka di kampung sering main bol di sawah sambil hujan hujanan. Eh ga tahu ada penggembala bebek nyebar bebek di sawah juga. Padahal terkenal itu kan jaram/kotoran/kitu bebek terkenal gatalnya minta ampun. Jadilah Setio hari saya ngomelin Fahmi : "Mau berenang mau main air? Awas kena kutu air..."
Ini anak-anak yang demen banget liburannya milih berenang. Makasih mba tipsnya. Jangan sampee deh kena kutu air huhu.
ReplyDeleteizin save dan bintangin ya mbak, karena informatif sekali. Sangat sensitif dengan gatal-gatal terutama anak sulungku, mana suka nyekeran hihi
ReplyDeleteBerarti penting juga yah nyari kolam renang yang higienis. Apalagi masa pandemi seperti ini. Tapi memang handuk sebaiknya dipakai pribadi, tidak bergantian.
ReplyDeleteAnak saya nih kulitnya sensitif banget, main kotor dikit bisa langsung ada kutu air. Pernah sampai ke dokter kulit dan kayaknya emang jenis kulitnya yang gak bisa kena lembab atau kotor gitu, harus selalu cepet dikeringkan kalo basah..
ReplyDeleteDulu pernah merasakan kutu air dan rasa ga nyaman banget huhu
ReplyDeleteKutu air ini memang menajdi momok terbesar pada saat Kita bermain air ya mbak. Beruntung banget nih sekarang ada obat anti jamur gini ya
ReplyDeleteIhh kesel deh mba kalau terkena kutu air tuh. Rasanya pengin garuk-garuk melulu. Biasanya di sela kaki nih kena kutu ari pas datangnya musim hujan. Dulu kan aku kalau ngantor naik sepeda motor. Saat hujan, sepatu kuganti dengan sandal jepit. Alhasil kaki pasti basah, kena air hujan maupun genangan banjir. Ya gitu deh, pasti langsung gatal-gatal.
ReplyDeleteWah iya, mendatangi fasilitas umum yang ada genangan airnya tuh, memang harus menggunakan alas kaki ya. supaya kaki kita teap aman dan sehat
ReplyDeleteBaru tahu kalau penyakit ini menular. Kan dr hewan ya, yg kutu kepala aja menular.
ReplyDelete