Permak Baju di Penjahit Makassar Akademis – Rasanya gemas ya, kalau baju yang masih bisa dipakai tiba-tiba tangkai retsletingnya lepas. Hal itu terjadi pada saya. Mau dibuang kan sayang, bajunya masih bisa dipakai. Jahit sendiri tak mungkin, saya tidak suka menjahit dan memang tidak bisa jahit. Satu-satunya yang terpikir adalah mencari tukang permak baju.
Permak baju adalah memperbaiki
kondisi pakaian menjadi lebih layak untuk dikenakan. Biasanya dengan cara membuat
ukuran pinggang baju jadi lebih lebar atau memotong panjang rok atau celana.
Atau seperti dalam kasus saya dengan retsleting baju itu.
Permak baju terdekat dari tempat tinggal kami yang teringat oleh saya adalah di Pasar Maricaya tapi saya berniat untuk ke sana karena sekaligus ingin memperbaiki salah satu sepatu yang solnya sudah terbuka sedikit. Sayang pula dibuang karena masih bisa diperbaiki.
Reparasi
Sepatu
Nah, di dekan Pasar Sentral
ada tuh tukang permak sepatu.
Tak jauh dari sana ada jejeran bilik penjahit Makassar. Tukang reparasi sepatu
posisinya di perempatan jalan H. Agus Salim dan jalan Laiya. Posisinya tak jauh
dari toko tekstil Harapan di jalan Agus Salim dan toko perlengkapan bayi Sangir
Talaud di jalan Laiya.
Kalau kalian tertarik
mereparasi sepatu di sana, jangan berpikir letaknya di dalam toko atau bilik
ya. Tukang sepatu ini berupa kaki lima yang mangkal dekat penjual gorengan.
Mudah sekali ditemukan karena di atas mejanya bersusun aneka jenis sepatu dan
sandal. Saya sudah pernah ke sana satu kali untuk mereparasi sandal.
Kerjanya cepat, dalam sejam sudah bisa diambil.
Dari tempat reparasi sepatu, ke arah selatan sekitar 100 meter ada pertigaan. Di ujung pertigaan itu ada masjid. Nah, belok kanan di petigaan itu, ke arah barat. Jalannya tidak terlalu lebar tapi masih bisa dilalui mobil. Berjalan di jalan (RS) Akademis itu, terasa sekali kita sedang berada di belakang pertokoan, di sisi kanan. Ada satu yang paling besar.
Penjahit Makassar
Yang terlihat seperti gudang besar itu adalah bagian belakang dari Sejahtera Department Store & Supermarket. Kalian yang pernah menjalani tahun 1980-an di Makassar, pasti tahu Sejahtera ini merupakan salah satu toko yang berumur panjang di Makassar. Zaman belum ada mal dulu, Toko Sejahtera menjadi incaran warga kota untuk berbelanja baju lebaran.
Di sisi kiri ada pagar tembok
yang cukup tinggi sepanjang jalan. Karena kemampuan spasial-ruang saya tidak
begitu bagus, setelah dua kali ke sana baru saya menyadari bahwa pagar tembok itu
merupakan pagar bagian belakang dari Rumah Sakit Akademis.
Rumah sakit Akademis ini walaupun sudah berganti nama menjadi RS Jaury Jusuf Putra, oleh warga Makassar tetap dikenal sebagai RS Akademis. Mungkin karena pengucapannya lebih simple, ya. Kita hanya perlu mengucapkan satu kata saja untuk menamainya ketimbang nama baru yang terdiri atas 3 kata.
Ujung jalan RS Akademis di
sisi barat berpotongan dengan jalan HOS Cokroaminoto. Menjelang jalan HOS
Cokroaminoto, terlihat jejeran lapak-lapak penjahit Makassar. Jika sedang beroperasi,
sekitar 6 lapak ini membuka pintu dan jendelanya yang masing-masing hanya
berbilang 1. Ukurannya cukup mini, hanya sekira 1,5 x 2 meter persegi. Di semua
lapak tergantung beragam jenis pakaian.
Ada baju lelaki dewasa,
pakaian pesta wanita, baju pesta anak perempuan, dan sebagainya. Mereka memang tak
hanya menerima permak pakaian, mereka juga menerima jahit baju dari kain.
Lapak mungil itu berdinding tripleks yang dicat dengan warna hijau aquamarine. Dekat mesin jahit tergeletak baju seragam batik salah satu sekolah di Makassar. Nyaris dekat langit-langit lapak terbentang serupa galah yang padanya dicantolkan hanger-hanger tempat menggantung aneka pakaian. Sejumlah pakaian berupa baju pesta perempuan.
“Bisa ki’ jahit outer?” tanya saya pada salah seorang ibu di sebuah lapak. Pada ibu ini saya serahkan baju kaos saya yang hendak dipermak itu.
“Apa itu outer?”
dia balik bertanya.
Owh, dia tak paham istilah outer
rupanya. Saya pikir semua penjahit paham dengan istilah ini. Saya mencoba
menjelaskan padanya. Saya taksir usianya sekitar 30-an akhir atau 40-an akhir.
“Ooh, rompi?” tanyanya
lagi.
“Ya, semacam itu.”
“Bisa ji.”
“Ada buku model pakaian ta?”
“Ndak ada.”
“Bagaimana kalau saya mau
jahit outer di sini?”
“Biasanya orang kasih
lihat foto yang diambil dari internet ji.”
Ah iya ya, sekarang kan
zaman internet. Saya sudah lama tak jahit pakaian. Terakhir sama tetangga depan
rumah, sekitar belasan tahun yang lalu. Bukan orang yang senang gonta-ganti
pakaian soalnya. Pakaian saya itu-itu saja. Bagi saya, pakaian itu terkait fungsi
dan manfaat, bukannya gaya.
Malah kalau saat sedang trending
dan banyak yang mengenakannya, saya tidak mau ikut-ikutan trend. Saya
merasa harus punya ciri khas sendiri dalam
berpakaian. Oleh tetangga itu, dia membolehkan saya memilih model
pakaian dari buku-buku yang dimilikinya. Sayangnya sudah lama dia tak tinggal
di depan rumah kami, rumahnya sudah dijual karena ibundanya sudah meninggal dunia.
Saat saya tanya berapa ongkos
jahit jenis pakaian yang saya maksud kepada ibu di lapak pakaian di jalan Akademis,
dia mengatakan sekitar 150.000-an. Untuk reparasi baju, cukup cepat, hanya
sehari karena retlestingnya harus dibeli dulu sementara saat saya ke sana sudah
lewat waktu zuhur.
Saya lupa menanyakan untuk
baju yang baru dijahit apakah dirinya termasuk tukang jahit express di Makassar
atau bukan. Nanti sajalah, kalau saya benar-benar ingin jahit baju di sana baru
saya tanyakan. Oya, kalian punya pengalaman permak baju?
Makassar,
21 Maret 2022
Share :
Wah menarik nih ya tukang jahit yang tak lekang oleh zaman biasanya kerjanya cepat emang apalagi udah pengalaman. Orang bilang kalau main ke daerah mainlah ke pasarnya, siapa tahu suatu hari bisa liat juga si ibu ini ya
ReplyDeletePermak baru sekarang jarang tapi di rumah ada yang murah, Ceban buat betulin potong baju
ReplyDeleteMas kandung saya penjahit dan terim permk baju, tapi ga biasa permak baju di sana karena lama dan ga mau dibayar. Hihihi. Tapi memang selalu beli baju jadi dan terima apa adanya.
ReplyDeleteTapi tahun ini diusahakan sering bikin baju/permak di sana sekalian silaturahmi dan nyenengin keponakan. Tapi ya memang harus sabar karena meski kecil dan sempit tapi termasuk rapi dan spesialis baju laki-laki. Potongannya tegas dan bagus.
Pernah mba aku dulu punya batik karena modelnya kayak baju kurung gitu terus aku ke tukang jahit minta di rombak jadi auter bagus Dan sering kupake sekarang
ReplyDeletesaya juga sudah jarang jahit baju
ReplyDeletesuka beli dan dipermak sedikit
biasanya motong bawahnya dan kecilkan sedikit pinggang
sudah ada tempat langganan sih
Sekarang memang kalau mau cari referensi cukup mudah tinggal nyari di internet ya. Di kampung saya, kalau permak baju bisa dibilang masih relatif murah. Saya sendiri tukang jahit kadang kalau diminta buat permak baju bingung mau pasang harga berapa, biasanya sekikhlasnya saja.
ReplyDeleteAku kalau reparasi minor, kayak pendekin atau ngecilin dikit, masih bisa ngerjain sendiri. Dulu pernah coba2 juga ngubah baju terusan jadi setelan, atasan ama celana pendek. Emang nggak seberapa cakep, namanya juga amatiran. hahaha
ReplyDeleteOngkos jahit bisa ditentukan di awal yaa, kak Niar?
ReplyDeleteBaik sekali, mashaAllah~
Biasanya tukang jahit suka ngasih tarif di belakang, apalagi kalo modelnya rumit.
Jadi rindu menjahit baju bikin sarimbit sekeluarga yaa, kak Niar.
Semoga Ibu penjahit tetap sehat dan berkarya dimanapun berada saat ini.
Kalau dapat baju jadi yang ukurannya lebih besar dari badan, kehadiran permak baju sangat membantu. Soalnya daku suka begitu hehe
ReplyDeleteSekarang ukuran baju banyak yang all size, akhirnya mau tidak mau harus dikecilin. Nah, jasa permak baju selalu membantu biar muat bajunya sama saya mbak.
ReplyDeleteLebih tenang kalau ongkos jahit ditentukan dari awal. Jadi enggak khawatir kalau nantinyak kemahalan.
ReplyDelete