Tips Jitu Jualan di Whatsapp – Saya memesan makanan yang dijualnya saat merasa tidak enak sendiri karena belum menyambut satu pun “pesan jualan” yang dia sampaikan melalui pesan Whatsapp. Dalam pesan-pesan WA-nya di awal-awal pandemi, dia kerap menyampaikan kata-kata yang sangat hard selling, seperti: “Beli ki’!” Sepertinya, begitulah cara berjualan online agar cepat laku dalam pemahamannya.
Jualan Tidak Harus Hardselling
Tanpa salam dan basa-basi
dulu, langsung dengan kata-kata, “Beli ki!”
… Kata-kata jualan online di WA ini
rasanya seperti perintah yang membuat saya sebagai salah seorang kerabatnya
jadi merasa tidak enak hati kalau tak melakukannya. Kalau sedang tega, saya
bisa menolaknya dengan mengatakan, “Maaf, pandemi ini kasian!” Tapi kalau sedang tidak tega, saya memesan makanan yang
dijualnya dengan perasaan setengah terpaksa.
“Apa itu?” tanya saya
suatu kali. Foto roti yang diperlihatkannya terlihat menggiurkan. “Ndak tau mi, Kakak, pesan maki’ saja. Enak ini,” jawabnya.
What? Penjual macam apa yang tidak mengetahui secara persis
barang jualannya?
Well, kerabat saya ini seorang penjual palugada. Akhirnya saya tahu dari kemasan roti yang saya beli melalui dia kalau roti itu produk dari kafe franchise terkenal. Namanya GARLIC BREAD yang dijual kembali dengan tambahan 5000 rupiah per potong. Keki nggak? Keki, nggak? Keki dong.😵
Namun dari sekian banyak
barang jualannya, sekira 90 persen berupa pakaian, tas, dan sepatu. “Maaf, saya
tidak beli baju, pandemi kasian,”
ujar saya melalui pesan WA. Dia menjawab kalau pesan itu dia broadcast ke semua nomor kontaknya.
Dalam satu kali mengirim, dia bisa mengirim sampai puluhan foto. Untung saja
saya sudah ngeset WA untuk tidak
secara otomatis download file apapun.
Bayangkan, bagaimana jika kalian dibombardir dengan foto-foto jualan? Kalau lagi rajin, bisa tiap hari pesan Whatsapp kerabat saya ini masuk. Kalau tidak ya, bisa tiap pekan saja. Sebagian orang akan memblokir nomor WA orang yang melakukan hal demikian. Saya sempat memblokir nomor kontak si kerabat ini tapi kemudian saya buka setelah 3 bulan. 😅
Memahami Target Market Berdasarkan Temperatur
Dalam buku yang ditulis
oleh Hermas Puspito halaman 43[1]
disebutkan mengenai pentingnya mengklasifikasikan target market berdasarkan temperaturnya karena pendekatan pada
masing-masing temperatur market ini
membutuhkan penerapan strategi yang berbeda-beda agar konversi yang diinginkan
terjadi.
Ada 3 macam market temperature, yaitu: cold market (mereka yang belum kenal dengan
kita), warm market (mereka yang sudah
kenal dengan kita dan memiliki ketertarikan untuk membeli), dan hot market (mereka punya niat membeli
atau sudah pernah membeli). Jadi, jangan pukul rata semua orang dengan cara
menjual yang hard.
Perlunya Memahami Ilmu
Konversi
Di samping perlu memahami temperatur, perlu pula mengetahui 9 teknik konversi yang dijelaskan secara mendetail dalam buku yang menyertakan contoh-contoh status WA untuk jualan ini. Ke-9 teknik konversi tersebut adalah: minta referensi, script PDKT, softselling, hardselling, testimoni, poster digital, teknik follow up, sensational offer, dan merekrut reseller [2].
Dalam buku yang saya
ceritakan ini, Hermas juga membahas cara jualan di WA story dalam satu bab tersendiri, yaitu
di bab 5. Judul bab ini adalah Cara Ampuh Closing
dengan Whatsapp Story. Mengapa WA
story penting? Karena ketika kita update status Whatsapp story, story kita bisa muncul di beranda list kontak WA yang kita simpan. Banyak lho orang yang suka melihat-lihat status WA, lumayan kan jika bisa
menggaet (calon) pembeli.
Nah, menjual di Whatsapp
pun perlu strategi tersendiri. Lebih baik lagi jika bisa menggunakan
visualisasi berupa gambar, foto, atau video. Dari 9 teknik konversi di atas,
sebagian bisa menggunakan gambar atau video yang menarik secara visual.
Perlu mengetahui
keunggulan pesan visual sebagaimana hasil studi yang menyimpulkan bahwa
konsumen dapat menerima dan mengikuti instruksi visual 323 persen lebih baik
daripada dalam bentuk tulisan dan bahwa sebuah postingan yang menyertakan gambar di dalamnya memiliki 650% tingkat
engagement yang lebih tinggi
dibandingkan postingan yang isinya
teks saja[3].
Yang bisa menggunakan
status Whatsapp untuk berjualan tentunya mereka yang paham penggunaan Whatsapp story. Perlu dicatat, potensinya akan
besar jika banyak yang menyimpan nomor Whatsapp kita karena nantinya story yang dibuat dari status WA
tersebut muncul di beranda orang-orang yang menyimpan status kita dalam list kontak mereka. Jadi, pertama-tama,
yakinkan diri dulu bahwa sudah banyak orang yang menyimpan nomor WA kita.
Selain bisa melihat jumlah
yang melihat (view) status WA, baik
berupa teks, foto/gambar, ataupun video, pada status Whatsapp ada fitur swipe yang memungkinkan pelihat status
langsung nge-chat kita.
Tutorial Membuat Status WA
Menarik untuk Jualan
Bagi kalian yang berminat
menyeriusi status WA untuk berjualan, yuk
simak tutorial membuat status WA untuk jualan secara visual berikut ini:
1. Susun Kalimat yang Menarik dan Rencanakan Call to Action
Sebelum membuat status WA,
rencanakan call to action. Call to action ini maksudnya berupa
instruksi yang bisa mencorong orang yang melihatnya untuk melakukan sebuah
tindakan (action). Misalnya, ajakan
untuk klik link atau swipe up status jika ingin mengetahui
lebih detail informasi mengenai event
promotion yang disampaikan melalui status WA. Susun CTA dalam rangkaian
kalimat yang menarik menggunakan copywriting.
2. Gunakan Canva untuk Membuat Visualisasi yang
Menarik
Canva terbentuk tahun 2012
dan launching tahun 2013 ini kini
memiliki > 5,5 juta subscriber di
seluruh dunia dan 88.500 subscribers di Indonesia. Setiap
detiknya ada 143 desain yang dipublikasi oleh pengguna Canva. #CanvaBanyakBisanya memiliki ribuan template yang bisa digunakan, kita tak perlu mendesain dari nol.
Canva sangat mudah
digunakan dan bisa dibuka melalui browser
di komputer ataupun di gadget.
Banyak pula penggunanya yang mengunduh aplikasi Canva, baik di gadget berbasis Android maupun iOS.
Selain itu, bisa pula men-download Canva
for Mac dan Canva for Windows.
Desain kita terkoneksi di cloud yang secara otomatis tersimpan di
sana sampai kita menghapusnya. Desain yang dibuat bisa diunduh dalam format
gambar (jpg, png, gif, atau pdf) atau dalam bentuk video (mp4). Kurang lebih
ada 29 kategori jenis desain dengan beragam template,
mulai dari Infographic, Photo
Collage, Desktop Wallpaper, Graph, Book Cover, hingga Phone Wallpaper.
Memang tak ada khusus template untuk status atau story Whatsapp tapi bisa banget kita buat, dengan melakukan langkah-langkah
berikut:
1.
Klik tombol Create a design di sudut kanan atas.
2.
Pilih Custom
Size.
3.
Tuliskan ukuran story WA ini: 750×1334 pixels (aspect ratio 16:9
portrait). Lalu klik “Create new design”.
4.
Di layar edit terbentang “kertas putih” yang
ukurannya sama dengan yang sudah kita tetapkan.
5.
Di sebelah kiri tersedia banyak template yang bisa dipilih untuk membuat
status WA. Pilih saja salah satu yang menarik.
6.
Jika menggunakan akun free, cari template yang free tapi jangan gondok ya jika melihat
banyak template kece namun harus
beralih ke akun Pro dulu. 😘 Kalau penasaran, bisa kok uji coba dulu punya akun Canva Pro gratis selama sebulan,
setelah itu baru bayar. Klik tautan berikut ini: Canva Pro gratis.
7.
Setelah mencoba Canva Pro
gratis, bisa dilanjutkan memiliki akun Canva Pro. Saya kasih tahu, ya, dengan
akin Canva Pro, pengguna memiliki akses ke ribuan
template, alat editor yang
efektif seperti background remover,
semua font, gambar, video, dan grafik
yang dibutuhkan hanya dengan Rp
95.000/bulan, dan bisa patungan hingga 5 orang - jadi jatuhnya hanya Rp
19.000/bulan/orang. Murah, ya?
8.
Template yang tersedia
bisa dipakai langsung, bisa juga dimodifikasi. Dengan memodifikasinya bisa saja
kita menghasilkan desain yang lebih bagus lagi. Manfaatkan berbagai elemen,
warna, style, dan huruf yang
tersedia.
Bagus-bagus kan, ya? Btw, link-nya sudah saya bagikan, klik frasa “Canva Pro gratis” di atas. Langsung dicoba dan selamat bersenang-senang dengan Canva. 😍
Makassar,
26 Juni 2022
[1] Penulis merupakan penulis buku
bisnis dan trainer berpengalaman
dalam bidang marketing, selling, dan
bisnis – khususnya bisnis online.
Kalau ada yang mau bukunya, bisa tanya-tanya kepada saya.
[2] Halaman 45 buku Panduan Jago
Closing di Whatsapp – 30 Teknik Jitu Agar Closing Rutin di Whatsapp karya
Hermas Puspito.
[3] https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/20-fakta-kenapa-konten-visual-efektif, diakses 31 Mei pukul 15:55 WITA.
Share :
Nah, bener banget untuk meyakinkan orang lain agar membeli produk pastinya harus mengetahui terlebih dahulu tentang produk itu sehingga bisa memberikan jawaban yang akurat. Hemm, agak rumit sih tetapi digital marketing seperti ini perlu diterapkan. Terima kasih tipsnya!
ReplyDeleteIyes, masa penjual tidak kenal barangnya ya :D
Deletedeehh itu yang BC terlalu sadis juga diii.. sampe dengan beberapa gambar.
ReplyDeletejadi ingat tetanggaku, tiap hari BC jualannya, pagi siang sore malam juga kadang, ini 1 orang nah, di grup.
yang lain biasanya 1x ji sehari hihihih.
Canva memang the best saat ini untuk buat flayer-flayer :)
Yang di atas i ni dia broadcast ke semua kontaknya ... puluhan gambar huhu
DeleteSejauh ini, ada banyak orang di kontak saya yang jualan gitu, tapi Alhamdulillahnya mereka nggak pernah sampe yang nyuruh beli gitu haha.. iya berasa di paksa. Memang semua harus pakai ilmu ya mbak, kalau modelan maksa gini bukannya datangin pembeli tapi malah males mau buka statuspun. Ilmunya kayaknya bisa juga ya ini dipraktekin di konten konten medsos. oh ya.. saya juga skip status yang kayak jahitan hahaha
ReplyDeleteKalau yang jual bisa membuat suasana nyaman dengan yang dikirimi WA malah bisa jadi asyik ya .... jangan suruh beli2 :D
DeleteWah terima kasih nih mba untuk tipsnya, awal pandemi aku jualan batik di wa aja..eh malah inbox ya datang dari FB/IG. Kebayang klo blass BC gitu...bikin nggak nyaman. Aku hanya sebatas bikin status di wa aja, jd yg minat japri aja ha ha ha
ReplyDeleteYang baca status juga banyak ya Mbak
DeleteLihat teman teman jualan di whatsapp jadi pengen jualan juga,
ReplyDeletesepertinya lumayan buat tambah tambah penghasilan.
Saat ini yang jadi masalah malah bingung produk yang mau dijual apa.
Masih harus nyari2 produk dulu
DeleteBiasanya kalau group whatsapp ada waktu buat share jualan. Jadi manfaatkan aja buat nambah cuan.
ReplyDeleteNah kalau dibuka kesempatan sih silakan ya Mpo
DeleteAku juga sedang mencoba mendalami jual beli di whatsapp, mana akun whatsaap cuma satu doang lagi. Bikin akun baru ah buat jualan.
ReplyDeleteOh ya, canva emang mantaplah untuk bantu bisnis.
Mut sudah lama malah ya pake Canva Pro
DeleteJualan ala soft selling jadi teknik yang disukai sih memang, apalagi menggunakan WA karena lebih mengena juga di hati. Buat yang mau berniaga bisa dicoba caranya.
ReplyDeleteBetul, Mbak Fenni
DeleteTerjangkau banget itu biaya untuk akun Canva Pro. Saya merasa bersyukur banget pakai Canva Pro, banyak terbantu untuk urusan gambar, infografis, bikin konten reels, dll.
ReplyDeleteBegitu pake Canva Pro, hati susah kalau ndak ada ya hahaha
DeleteTerjangkau banget itu biaya untuk akun Canva Pro. Saya merasa bersyukur banget pakai Canva Pro, banyak terbantu untuk urusan gambar, infografis, bikin konten reels, dll.
ReplyDeletetemenku harusnya lihat tips dari mbak ini wkwkwk dia jualannya ganggu soalnya, sehari bisa broadcast berkali-kali, bikin aku pengen ngeblock aja jadinya
ReplyDeleteAduh ..iya ... blokir saja, Mbak .. Eh malah dikomporin :D
DeleteSaya pernah mengalami hal diatas mba, tapi giliran saya balas ini dengan siapa karena gak menyimpan nomor kontaknya, ternyata dia malah balik nanya saya siapa, plus memberi alasan hpnya sempat bermasalah, nomor kontak yang tersimpan hilang. Lah dia yg spam dagangan, kita yg diberi kesan membutuhkan. Sungguh menguji kesabaran.
ReplyDeleteKudu pada membaca artikel ini agar berjualan via WA jadi bermain tjantik :) .
Lho ... lucu ya hehehe ... iya dong harus bermain cantik :)
DeleteKalau tahu caranya, jualan di What's App juga bisa menghasilkan ya mbak
ReplyDeleteApalagi hampir semua orang sudah pakai WA
Nah lho, itu yang jualan rada ngeselin yah. Udah mah gak paham produk trus spamming pulak, awalnya niat bantu akhirnya malah jadi males haha
ReplyDeleteNah bisa bikin desain menarik di Canvas aja yaaah, aku juga masih belajar nih mainan Canvas hehe
Iya kadang sebel juga ya mbak jika ketemu penjual model hardselling. Padahal sekarang soft selling dengan desain menarik lebih bisa menarik konsumen kan ya.
ReplyDeletewaa ternyata whatsapp juga bisa dijadiin buat jualan yaaa, jadinya bisa nambah penghasilan juga nih dari whatsapp yang biasanya di pake komunikasi aja hihi, thank you for sharing yaaa
ReplyDeleteiya mbak..banyak lho sekarang yang mulai jualan di whatsapp. Terlebih lagi dengan dukungan membuat konten promosi yang baik di Canva gini.
DeleteBerbagai sosial media jadi bisa dimanfaatkan sebagai mdeia berjualan yaa. Tapi tetep, secara personal, paling oke menggunakan whatsapp.
DeleteAh jadi mau langganan canva pro yang barengan itu... Aku lagi jualan barang jastip Jepang jadi terbantu dengan artikel ini, Mba. Arigatou ne...
ReplyDeleteMemahami target market ini penting banget yaa, kak Niar.
ReplyDeleteBagaimana berjualan dengan adab yang baik sehingga gak bikin orang pengen nge-block nomer yang jualan karena spamming.
Salah satu pentingnya memasang visual yang indah untuk produk yang dimiliki.
Aku termasuk orang yang mupeng lihat disain Canva Pro, harga langganannya murah pula gak sampe 20 ribu. Cuman sampai saat ini belum memutuskan beli karena jiwa kreatif saya begitu-gitu aja. Jarang sekali menggunakan Canva
ReplyDeleteKupikir temanku saja yang seperti ini. Ternyata rata ya bahkan ada yang sampai broadcast satu per satu.
ReplyDeleteMemang hampir semua story di WA ku tuh ya jualan, Mbak. Makanya, yang terlalu banget aku bisukan tuh alias aku sembunyikan. Ganggu banget sih
Kesel banget sih kalau tiba2 dibombardir pesan masuk di WA dan berisi foto2 jualan. Bukannya ga mau bantu ya mba, terkadang yang kirim juga ga kira2 gitu.
ReplyDeleteMendingan mencoba seperti cara yang Mba Niar tulis ini. Coba unggah di status dan sajikan foto2 menarik sehingga orang tergoda untuk bertanya kepada si penjual. Semoga dengan cara ini cara berjualan melalui whatsapp jadi lebih menyenangkan.
Emang kesel kalau ditodong gitu ya mbak, ga pengen beli tapi ga enak akhirnya beli dengan terpaksa.
ReplyDeleteSetuju, buat yang jualan mending di upload di stori aja...
Sekarang buka usaha untuk promonya banyak jalan ya mbk, salah satunya lewat status WA. Aku sering banget lihat lihat status jualan teman-teman, kl berminat langsung beli.
ReplyDeletethanks for all the tips mba.. iya sekarang semua platforms bisa dipakai untuk bisnis ya mba
ReplyDeleteMakasih banyak tipsnya, mbak Niar. Sekarang, whatsapp memang salah satu tempat jualan online ternyaman karena banyak orabg yang sudah ramah dengan fungsi Whatsapp dan pemakaiannya juga mudah
ReplyDeleteJualan online via WA memang banyak sekali yang memanfaatkannya. Nah ya itu dia, harus call to action plus narasi yg apik dan gambar yang menarik, pasti orang suka untuk mereply statusnya.
ReplyDeleteSuka risih ya kalau teman jualan tp nawarinnya ngasihani diri . Sy sebagai pedagang menghindari dari jualan dengan nada mengasihani karena kesannya jd ngemis heuheu.
ReplyDeleteBerjualan yang menggunakan adab lebih membuat nyaman dan baiknya ada spesifikasi yaa.. Agar ketika butuh, langsung ingat apa produknya dan dimana belinya.
ReplyDeleteCanva pro bikin desain produk lebih menarik. Pasti harus punya nih..
Hehe bener banget nih mbak. Aku juga kalo dibombardir foto2 jualan ya males banget lah. Kalau wa story masih oke lah kita bisa lihat sendiri. Dan nyatanya banyak juga yang aku pesan ke teman penjual
ReplyDeleteSetuju bngt mba gàk ada yg di borbadir dg japrian dagangan ganggu banget.. yap cukup di status WA atau sekarang ada story itu lbih elegant dan membuat nyaman ya mba
ReplyDeleteKakakku kalau lagi mode jualan, dia sebar di status WA, bukan yang ngirim tiap kontak gitu. Lebih nyaman dan biasanya banyak yang lihat. Kalau aku sendiri sih jarang lihat status, hehehe
ReplyDeleteKakakku kalau lagi mode jualan, dia sebar di status WA, bukan yang ngirim tiap kontak gitu. Lebih nyaman dan biasanya banyak yang lihat. Kalau aku sendiri sih jarang lihat status, hehehe
ReplyDeleteEmang aneh klw ada org yang ga paham sama jualannya sendiri. Wkwk
ReplyDeleteApapum sarananya sekarang tuh barus dimanfaatkan sebakk mungkin deh..
Era digital harus banget dimanfaatkan sebaik mungkin yak..
ReplyDeleteEra digital harus banget dimanfaatkan sebaik mungkin yak..
ReplyDeleteHard selling memang bikin hard feeling ya, susah closing nya, harus pakai cara yang soft. Soalnya aku pernah ngerasain jualan hard selling saat perrrrtama kali belajar jualan online, langsung ada yang bilang di status BBM pengen ngeblock aku 😭😂
ReplyDeleteWah anak canva banget nih, toss dulu dong
ReplyDeleteSaya tuh termasuk orang yang pemalu ketika harus berjualan di WA. Makanya saya biasanya pakai cara broadcast di grup PKK sih. Tapi artikel ini bermanfaat banget mbak untuk menambah ilmu bagaimana teknik berjualan tanpa terlihat hardselling
ReplyDeletePraktek jualan via story WA sering dipraktekan teman saya kalau jualan mba, sekali posting bisa 20 an, lumayan lo, banyak yang beli.
ReplyDeleteAku pribadi sih blm pernah dpt BC dagangan via chat WA, ada beberapa teman yg jual makanan tp mereka promosi dagangan mereka melalui SW. Jadi seneng ajh buka2 SW teman yg berjualan, kl lagi kepingin dan ada uang ya aku tgl chat mereka.
ReplyDeleteJualan di wa agak susah2 gampang ya, setidaknya kita buat kata yang menarik biar orang tertarik membeli, tapi teman2 saya rata2 hanya upload gambarnya aja tanpa kata sama sekali, niat gak sih jualannya hehe. Pengen banget nih beli canva pro tapi gak punya temennya buat patungan 5 orang :"(
ReplyDeleteKeren nih, ilmu jualan via whatsapp. Memang betul sih klo jualan itu mesti kenal sama produk yg kita jual, biar lebih meyakinkan calon pembeli. Trus aku juga sama, kadang merasa jengah klo ditodong langsung suruh beli padahal ya pengen tau aja itu apaan. 😅
ReplyDeleteCanva memang banyak banget manfaatnya. Aku juga sering bikin flyer kegiatan pakai Canva.
ReplyDeleteApalagi kalau pakai Canva Pro elemen yang digunakan lebih banyak & vatiarif ya mba
nah ini, pentingnya belajar digital marketing yang efektif dan efisien ya mbak. Jadi, calon pembeli pun akan tertarik drpd cuma dikirim teks atau foto2 bejibun. hihih. bisa banget manfaatkan Canva untuk konten iklan dan promosi jualan
ReplyDeleteCanda adalah software kesukaan saya juga, simple mudah si pahami. (Gusti yeni)
ReplyDeleteDuh, aku pun jd ilfeel kalau ada yg jualan model gt hehe.
ReplyDeleteBikin koten buat di WA Story jadi makin cantik ya pake canva pro. Canva versi free aja udah banyak keunggulannya, apalagi canva pro.
nah ini ilmu konversi masih kurang banyak yang share di medsos nih untuk didalami sebenarnya bagus dan memang penting ya kak,..
ReplyDeleteizin share artikelnya kak , selama ini cuma coba canva dan main di design visual padahal typography juga penting di
bahasa promo yang menarik memang sukses membuat customer penasaran untuk klik atau bertanya-tanya
ReplyDeletedan desain yang menarik dari suatu iklan produk jualan memang suka bikin kepo orang lain, aku juga pasti begitu, kalau liat desain yang unik pasti penasaran
kalo pake canva, bisa posting produk tiap hari ya
ReplyDeletesoalnya desainnya banyaaaak
Mantap nih tips n triknya
ReplyDelete