Mall Sampah: Mengelola Sampah dengan Jemari – Bukan bermaksud menimbun sampah tetapi pengepul yang biasanya datang mengambil sampah kami tak kunjung datang. Bukan sampah sembarang yang diambilnya, melainkan sampah yang bisa didaur ulang seperti kertas bekas pakai dan botol plastik.
Sudah puluhan kilogram
yang bisa dibeli oleh si pengepul berambut gondrong dari kami namun sayangnya
dia tak kunjung datang. Entah mengapa saya hampir melupakan Mall Sampah padahal
sudah dua kali saya menuliskan tentang Mall Sampah di blog ini, yaitu dalam
tulisan berjudul: Mall
Sampah: Solusi Masalah Sampah Jaman Now dan Festival
Forum KTI: Merajut Optimisme dari Timur.
Setelah membaca ulang, saya meng-install aplikasi MallSampah di Play Store agar bisa memesan penjemputan sampah. Dari informasi yang pernah saya peroleh, berat minimal sampah yang bisa dijemput adalah 5 kg.
Proses instalasi dan registrasi
mudah, sebagaimana aplikasi lainnya. Pada laman utama aplikasi terlihat 4 fitur:
Pickup, Drop Off, Ms Box, dan Company. Untuk order penjemputan, saya
memilih fitur Pickup sembari menyalakan GPS.
Laman berikut terbuka,
berisi informasi sampah yang hendak dijemput. Ada 6 jenis yang kesemuanya harus
diisi secara lebih detail. Keenam jenis sampah tersebut adalah kertas, plastik,
elektronik, besi, aluminium, dan botol kaca.
Sampah yang mau saya
tawarkan ada 3 macam,yaitu kertas, plastik, dan botol kaca maka saya perlu
mengisi dengan lebih detail sub jenis dari ke-3 macam sampah itu. Untuk sampah
kertas ada 7 sub jenis:
- Koran.
- Buku bekas.
- Kertas putih/HVS.
- Kertas warna/duplek.
- Kertas buram.
- Karton.
- Kertas lainnya.
Untuk jenis sampah
plastik, ada 12 sub jenis. Kita perlun mencentang sub jenis mana sampah yang ada:
- Gelas plastik – gelas bening (PP).
- Gelas warna (PP).
- Botol bening (PET).
- HD blow – botol plastik (HDPE).
- HD – mainan anak (PVC).
- Damar – perabotan rumah (others).
- Plastik lainnya.
- Perabotan plastik – wadah plastin (PP).
- Botol biru muda (PET).
- Botol warna (PET).
- Tutup botol (LDPE).
- Gelas bening sablon (PP).
Saya mengisinya sambil mikir: zaman now, ya untuk mengisi data sampah saja harus cerdas atau paham mengenai detail jenis sampah sementara yang saya tahu cuma “pokoknya bahannya plastik”. 😁
Mengisi data secara detail sudah. Awalnya saya pikir ada pembedaan harga karena memang harga yang tertera untuk setiap sub jenis sampah berbeda namun pada akhirnya oleh si pengepul mitra Mall Sampah, semuanya ditimbang sekaligus. Semua sampah plastik ditimbang bersamaan, apapun jenisnya, begitu pula sampah kertas, lalu dihargai sama.
Oya, saya cerita tentang
kedatagan pengepulnya dulu, ya sebelum ke bagian penimbangan. Saya terkesima
dengan cara pengepul yang bernama Pak Wawan itu menghubungi saya. Sebelum dia
menghubungi, admin Mall Sampah lebih dulu menghubungi via Whatsapp. Jangka
waktu sejak pemesanan penjemputan hampir 24 jam.
Admin mengatakan tak lama
lagi akan ada yang menjemput sampah saya. Tak lama kemudian, masuklah pesan WA si
pengepul. Dia meminta saya untuk share location agar bisa menemukan
lokasi dengan presisi. Yang membuat saya terkesima adalah, hal ini berbeda
dengan pengepul konvensional. Pengepul jaman now sudah canggih!
Pada waktu yang dijanjikan,
Pak Wawan tiba. Singkat cerita, terjadilah proses memilah dan menimbang barang.
Rupanya tak semua sampah plastik mau diambil oleh Pak Wawan. Ada jenis botol
susu yang hanya bisa diambil tutupnya saja.
Total berat sampah yang saya jual kepada Pak Wawan ternyata mencapai 39 kg plus 3 botol kaca. Alhamdulillah, ya jadi win-win solution-lah, lumayan dapat duit 58 ribuan dan masalah sampah terpecahkan. 😘
Iya, kan? Saya
tidak punya skill pengolahan sampah maka jauh lebih baik menyerahkan
sampah kepada Mall Sampah yang memiliki sistem pengolahan sampah untuk Kota Makassar.
Sampah pindah, dapat uang pula. Sampah jadi memiliki nilai
ekonomis!
Setelah Pak Wawan pergi, rekapitulasi transaksi masuk ke akun MallSampah saya. Tertera poin yang saya dapatkan, yaitu 5200 Ms poin. Saat saya tanyakan kepada admin, dia mengatakan bahwa poin tersebut nantinya bisa ditukar saldo OVO, ShopeePay, GoPay, atau donasi dana.
Oke, saya tunggu saat itu
tiba, Mall Sampah. Poinnya saya kumpulkan dulu. Bagi kalian yang tinggal di
Makassar dan ingin sampahnya dijemput juga, silakan install dan gunakan
aplikasi MallSampah.
Makassar,
24 Agustus 2022
Share :
Eh ada ya sekarang, dulu juga ada pengepul yang biasa membeli sampah cuma semakin ke sini semakin jarang. Ini semakin memudahkan apalagi sampah dipilah, mantep. Terima kasih informasinya!
ReplyDeleteIyes, jadinya mudah, Mbak Nisa
DeleteBiasanya pengepul keliling ke rumah-rumah Tanya ada sampah kertas atau botol apa enggak. Yang ini lewat apps dan WA ya. Kreatif loh yang buat apps-nya, menjembatani customer dengan pengepul.
ReplyDeleteBtw itu 39kg buanyaaak banget, Mba Niar. Udah simpan selama berapa lama?
Ahaha .. .itu buku-buku komputer yang sudah ketinggalan zaman kebanyakan, Mbak Helena. Buku tahun 90-2000-an punya adik saya yg tersimpan di lemarinya yang sekarang tidak dipergunakan lagi.
DeleteKok keren sih mbak, ada aplikasi Mall Sampah ini. Di Surabaya kayaknya belum ada pdhl kota besar. Saya pribadi malah akan pakai aplikasi seperti mba, apalagi di rumah kadang banyak kardus bekas yang bisa didaur ulang karena di rumah buka warung kelontong
ReplyDeleteWah aku pikir plastik ya sama aja semuanya, tahunya jenis plastik beragam ya dan harus dipilah-pilah lagi. Saat ini sampah plastik di rumah aku simpan sih dan udah dipilah tapi kayanya belum detil banget. Mau coba juga ah pake aplikasi ini.
ReplyDeleteLucunyaa...ada Mall Sampah.
ReplyDeleteAnak-anak pasti suka kalau Mall Sampah hadir di Bandung.
Karena mereka ini hobi sekali memunguti sampah di sekitar rumah, kak Niar. Hobi yang bikin geleng-geleng gak sih??
Waah udah terkumpul banyak banget ya itu sampai 39kg.. Jadi pengen juga deh install mall sampah ini. Tapi harus pinter pilah pilih sampahnya lagi ya ini, gak bisa tinggal cemplung (yang penting bisa didaur ulang gitu xp)
ReplyDelete