Menuju Tahun Emas Energi Bersih Terbarukan Indonesia: Menilik Sejumlah Kiprah – Jalan masuk dari jalan poros ke kantor pusat Semen Tonasa V di Kabupaten Pangkep mulus. Di sisi kiri dan kanan jalan tampak pepohonan tumbuh dengan subur. Pada sejumlah area terlihat hutan homogen dengan pepohonan ramping yang menjulang ke atas. “Inilah salah satu bentuk kepedulian PT. Semen Tonasa terhadap lingkungan,” saya membatin sekaligus menikmati perjalanan pada bulan Desember lalu. Saat itu bersama teman-teman blogger Makassar kami menghadiri event Influencer Goes to Semen Tonasa.
Peran Semen
Tonasa dalam Penggunaan Sumber Energi Alternatif
Di dalam Central Control
Room (CCR) Pak Iswahyudi (Senior Manager Produksi Klinker 2) juga menjelaskan kepada
kami mengenai bentuk kepedulian PT. Semen Tonasa terhadap lingkungan, termasuk energi
ramah lingkungan apa saja yang digunakan di Semen Tonasa.
Pak Yudi menceritakan mengenai
kolam reklamasi di seberang gedung CCR. Dulu di situ ada tambang tanah liat
karena semakin habis maka dijadikan kolam untuk dijadikan sumber air saat kemarau.
Cadangan airnya dipakai untuk operasi.
Ada juga kolam yang terbentuk
luas sekali sehingga dijadikan danau yang di dalamnya ada ikannya, seperti di Bulusipong.
Setelah habis direklamasi, bekas gunung kapur ditanami kembali dengan
pepohonan. Jika gunungnya sudah habis dieksplorasi akan dikembalikan lagi kepada
keadaan lingkungannya.
Ada juga tambang tanah liat nantinya di serahkan kepada masyarakat dalam bentuk sawah. Semen Tonasa berhak mengeksplorasinya saat masih berbentuk gunung namun setelah selesai dikembalikan kepada masyarakat ke dalam bentuk sawah.
Pak Yudi menjelaskan
kepada kami proses produksi semen sejak dari raw material hingga semen
siap didistribusikan. Dalam proses itu, raw material berupa batu kapur
dan tanah liat yang ditambang di area Semen Tonasa diproses menjadi klinker.
Jika komposisi batu kapur dan tanah liat kurang maka ditambahkan material
koreksi berupa copper slag ataupun pasir silika.
Dalam proses panjang
pembuatan klinker terjadi proses pembakaran yang awalnya hanya menggunakan batu
bara sebagai bahan bakarnya. Saat ini, Semen Tonasa tidak hanya menggunakan
batu bara, secara perlahan namun pasti, penggunaan sumber energi yang terbuat
dari fosil itu diganti dengan energi bersih terbarukan atau
energi baru terbarukan (EBT).
Kami diperlihatkan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) dan gudang sekam padi sebagai sumber energi biomassa. Energi matahari dan sekam padi merupakan contoh energi ramah lingkungan yang digunakan produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia ini. PLTS berkapasitas 10 kWp itu dibangun 5 tahun lalu dan sudah beroperasi selama 1 tahun.
Sementara sekam, mengapa
digunakan? Alasannya adalah selain karena harga batu bara yang terus naik, juga
karena program pemerintah yang telah meratifikasi Perjanjian Paris terkait lingkungan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen mencapai net–zero
emissions pada 2060. Nah, dengan menggunakan sekam padi, emisinya
dianggap NOL, sedangkan batu bara masih ada emisinya.
Pak Yudi mengatakan, ke
depannya Semen Tonasa akan terus meningkatkan pemakaian energi alternatif tapi
terkait apakah bisa semuanya digantikan nanti dilihat lagi karena harus upgrading
peralatan terlebih dulu.
Pak Stevanus Bodro (Manager
AFR dan Material Ketiga) melanjutkan penjelasan mengenai sumber energi
alternatif apa saja yang sudah diupayakan penggunaannya di Tonasa V kepada kami
di lokasi penyimpanan sekam.
Sekam diperoleh dari
Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang karena kedua daerah tersebut yang banyak
menghasilkan sekam. Di Sidrap banyak terdapat penggilingan beras yang besar dan
maju dan menjadi tempat penggilingan beras yang berasal dari kabupaten lain
seperti dari Pangkep dan Maros.
Memprogramkan pemakaian
EBT sejak 2009, selain sekam, Semen Tonasa pernah mencoba penggunaan energi
terbarukan dari tangko sawit, cangkang sawit, dan bonggol jagung. Yang terbanyak bisa diperoleh adalah sekam. Sekam bisa diperoleh Semen Tonasa
hingga 500 ton dalam sehari. Hingga saat ini total sudah 11-12% TSR
(panas batu bara yang sudah digantikan).
Pak Stevanus juga
memaparkan mengenai manfaat energi bersih dan terjangkau ini. Selain
menguntungkan perusahaan karena harganya yang lebih murah dan ramah lingkungan,
sekam padi memberikan efek ekonomi sirkular yaitu terbukanya lowongan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar. Lowongan pekerjaan yang dimaksud contohnya sopir truk
yang mengangkut sekam dan tenaga pengangkut dan pembongkar muatan.
2023 Tahun
Emas Transisi Energi?
Menyimak rangkaian
penjelasan dari Pak Yudi dan Pak Stevanus, rasanya optimis bahwa tahun emas
energi bersih menyongsong di 2023. Kelihatannya segenap komponen masyarakat
akan berlomba-lomba secara perlahan beralih kepada energi alternatif yang ramah
lingkungan sebagaimana Semen Tonasa.
Pemerintah telah menetapkan
target pengurangan emisi dengan lebih ambisius. Dalam Nationally Determined
Contribution (NDC) versi 2022 (dokumen komitmen iklim), Indonesia menaikkan
target pengurangan emisi pada 2030 menjadi 31,89% dengan usaha sendiri, atau
43,20% dengan dukungan internasional[1].
Indonesia pun memperoleh
dukungan pendanaan transisi energi melalui skema Just Energy Transition
Partnership (JETP) dari negara-negara G7 plus Denmark, Norwegia, dan Irlandia
Utara. Mereka menjanjikan pembiayaan hingga 20 miliar USD atau sekitar 311
triliun rupiah untuk proyek-proyek yang mendukung penurunan emisi di Indonesia[2].
Komitmen lain dari pemerintah
Indonesia ditegaskan pada bulan November 2022 yang secara resmi meluncurkan
Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform. Saat itu Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati bersama Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu
Asakawa meluncurkan ETM Platform (platform kerja sama pendanaan untuk
proyek energi bersih)[3].
“ETM Country Platfrorm
Indonesia akan mengirimkan sinyal yang kuat tidak hanya ke Asia dan Pasifik
namun seluruh dunia bahwa Indonesia adalah pemimpin dunia dalam transisi yang
adil dan terjangkau dari bahan bakar fosil ke energi yang ramah lingkungan,”
ujar Bu Menteri Sri Mulyani di Bali[4].
Ada pula informasi yang
relatif baru, Kementerian BUMN resmi luncurkan 3 dana kelolaan pada Oktober
2022 dalam ajang BUMN Startup Day. Ketiganya yaitu Energy Fund, PT Bio Farma (Bio Health Fund), dan PT Pupuk Indonesia (Agri Fund). Peluncuran ketiga
dana kelolaan ini disepakati melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA).
Ketiga dana kelolaan ini akan menjadi kendaraan investasi pada startup tahap
early hingga growth di vertikal terkait[5].
Direktur SDM dan Penunjang
Bisnis Pertamina NRE Said Reza Pahlevy menjelaskan bahwa inisiatif ini
bertujuan untuk percepatan transisi energi. Sektor yang diincar Pertamina di antaranya
low carbon solutions, EBT, dan masa depan sektor energi. Transisi energi
membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Kolaborasi Pertamina NRE dengan MDI
Ventures yang didukung oleh Kementerian BUMN membuka peluang pendanaan bagi
perusahaan rintisan yang punya semangat sama untuk pengembangan energi bersih[6].
Sebentuk perhatian juga diberikan
oleh Bapak Arsjad Rasjid (Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia). Beliau mengatakan bahwa pemberian insetif bagi kendaraan listrik
baik mobil dan motor listrik dari pemerintah harus sejalan dengan rencana
menuju transisi energi hijau atau energi bersih[7].
Informasi mengenai energi
bersih atau energi ramah lingkungan yang saya paparkan di sini
hanya sebagian kecil di antara banyaknya upaya dari berbagai pihak. Sepertinya
kita bisa optimis tahun 2023 ini menjadi tahun emas energi bersih Indonesia.
Cuaca ekstrem dirasakan
oleh semua orang saat ini. Cuaca sulit diprediksi keadaannya. Dampaknya sungguh
tak enak kita rasakan, juga akan menuai hal-hal negatif di masa depan jika tak
segera dicarikan dan dilaksanakan solusinya.
Untuk itulah dukungan
terhadap percepatan transisi energi merupakan langkah nyata solutif yang bisa
dilakukan. Semen Tonasa telah mengupayakan dan membuktikannya, begitu pun
pemerintah dan KADIN. Semua pihak perlu berupaya semaksimal mungkin.
Sebagai warga biasa, bentuk
dukungan yang bisa dilakukan adalah dengan ikut membagikan artikel-artikel
bermanfaat di internet terkait transisi energi atau energi ramah lingkungan di
Indonesia, mengelola sampah organik dan plastik dengan tepat, tidak buang
sampah sembarangan, dan menghemat konsumsi listrik. Peran kita akan sangat berarti jika dilakukan bersama-sama. Setuju?
Makassar,
30 Januari 2023
[1] https://theconversation.com/2023-bisa-jadi-tahun-emas-transisi-energi-bersih-indonesia-ini-3-hal-yang-perlu-digenjot-197130
[2] https://theconversation.com/2023-bisa-jadi-tahun-emas-transisi-energi-bersih-indonesia-ini-3-hal-yang-perlu-digenjot-197130
[3] https://www.trenasia.com/g-20-sepakat-hapus-subsidi-bbm-sri-mulyani-transisi-akan-dilakukan-sangat-hati-hati
[4] https://www.trenasia.com/g-20-sepakat-hapus-subsidi-bbm-sri-mulyani-transisi-akan-dilakukan-sangat-hati-hati
[6] https://www.trenasia.com/di-tengah-redup-pendanaan-perusahaan-teknologi-triliunan-dana-investasi-mengalir-ke-start-up-energi-bersih
[7] https://www.trenasia.com/insentif-kendaraan-listrik-ketua-kadin-harus-sejalan-dengan-rencana-transisi-energi
Share :
Saya selalu mendukung energi ramah lingkungan. Karena sudah saatnya, kemajuan teknologi jangan sampai membuat lingkungan rusak. Semoga kita pun semakin bersemangat untuk menjaga lingkungan dari lingkup terkecil
ReplyDeleteMemanfaatkan alam dan melestarikannya kembali ya, Mba. Salut si sama Semen Tonasa, yang tetap menjaga alam dan masyarakat juga tetap bisa memanfaatkan lahan untuk pertanian.
ReplyDeletesetuju mba, terkait transisi energi atau energi ramah lingkungan di Indonesia yang harus kita dukung penuh, walaupun mungkin tindakan nyata kita hanya hal sederhana memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik tapi akan terasa setidaknya 5-10 tahun kedepan
ReplyDeletePerlunya sedari sekarang dalam mewujudkan zero emisi, karena bisa dikatakan sudah mengkhawatirkan juga ya kondisi bumi kita ini. Dengan pemanfaatan sekam ini, semoga terus berkelanjutan untuk masa depan lingkungan kita
ReplyDeleteHai kak Niar, semen Tonasa dari aku kecil sudah dengar namanya. Ini semen yang good product. Apalago sekarang dalam proses pembuatannya ramah lingkungan walaupun dengan teknologi canggih tetapi tetap lingkungan terjaga.
ReplyDeleteSemen Tonasa ternyata sangat memperhatikan lingkungan ya Bun. Tidak hanya menggunakan demi komersil tapi juga nyatanya tetap berkontribusi menjaga alam juga tidak membiarkan tambang yang telah digunakan rusak begitu saja ya.
ReplyDeleteSalut banget sama semen Tonasa yang tetap menjaga lingkungan hidup..owh Iyah sekam aku baru tahu lho kak, kalau ternyata sekam padi, emisinya dianggap NOL, sedangkan batu bara masih ada emisinya
ReplyDeleteNah kalau energi bersih untuk kesehatan dan keselamatan kita mah pasti semuanya mendukung ya.
ReplyDeleteApalagi ada produk terbaru begini yang sangat ramah lingkungan.