5 Cara Sederhana Lawan Hoaks – Perihal tersebut adalah penipuan. Saat ini PT Angkasa Pura I belum membuka lowongan kerja. Informasi resmi lowongan kerja di PT Angkasa Pura I, silahkan cek secara berkala melalui website resmi http://ap1.co.id , pilih menu "Informasi" kemudian "Informasi Rekrutment". Jawaban ini saya dapatkan dari online customer sevice yang menjawab pertanyaan saya di website resmi Angkasa Pura terkait informasi lowongan kerja yang saya dapatkan.
Saat membaca informasi yang di-share teman, saya bisa melihat di mana kejanggalannya namun bagi orang awam, bisa saja terpedaya dengan informasi yang beredar di grup-grup WhatsApp ini. Teman yang nge-share mengatakan yang membagikan info loker itu dulu ayahnya bekerja di Angkasa Pura. Hal ini bisa menjadi “daya pikat” tersendiri bagi orang awam untuk memercayainya.
“Betul ini, Kak?” tanya
salah seorang kawan. Teman yang share juga tidak tahu perihal kebenaran
informasinya. Awalnya dikiranya benar karena percaya pada yang menyebarkannya.
Berhubung grup ini anggotanya terbatas dan kami berkomunikasi cukup intens
termasuk dalam membagikan berita terbaru, saya mengecek alamat email yang dicantumkan
dalam informasi loker itu. Saya cocokkan dengan yang tertera di website.
Hasilnya, berbeda!
Alamat email resmi di
website adalah cc172@ap1.co.id sedangkan alamat email di info loker itu info.angkasapura@inbox.ru.
Jika informasinya resmi maka seharusnya menggunakan alamat email dengan
penamaan xxx@ap1.co.id. Sudah terlihat tanda-tanda hoaksnya, bukan?
Untuk memastikan ini
penipuan dan meyakinkan teman serta penyebar info agar berhenti menyebarkannya,
saya melakukan cross check pada online customer sevice di website
resmi Angkasa Pura. Fix, jawabannya, ini penipuan. Dengan demikian, saya
tidak hanya menyampaikan kepada teman-teman segrup, teman yang nge-share info
bisa sekaligus mengedukasi temannya mengenai salah satu cara sederhana
mengatasi hoaks.
Nah, kebiasaan baca berita
memang sebaiknya dilakukan ya agar kita bisa mengantisipasi penyebaran hoaks.
Memang sih, edukasi tentang hoaks tidak semasif informasi selebriti yang
lagi hits seperti berita terkait Inara Rusli dan Rebecca Klopper atau
tidak segencar update nama-nama potensial yang akan diusung sebagai
calon presiden dalam pilpres tahun 2024 dalam berita hari ini.
Tahukah, kawan bahwa data
dari turnbackhoax.id pada tahun 2022 menunjukkan saluran penyebaran hoax
digital terbanyak adalah di media sosial (Facebook, Twitter, TikTok, Instagram) – dengan persentase
sebesar 72%. Disusul aplikasi percakapan (WhatsApp dan Telegram) sebesar 15%,
lalu YouTube 6%, lainnya (SMS, eflyer, email, dan
lain-lain), media online 3%, dan portal daring sebesar 1%[1]?
Selain itu, berdasarkan
survei Nielsen pada triwulan pertama tahun 2023 menunjukkan bahwa hoaks juga diterima dari
keluarga (orang tua, anak, kakak,
adik), televisi, Facebook,
tetangga, ketua RT, koran, kader, dan nakes (tenaga kesehatan). Selain itu,
berdasarkan data jumlah hoaks di turnbackhoax.id, sepanjang 2022 masih ada
1698 hoaks yang muncul. Walau sudah lebih kecil daripada data tahun 2020
(2298 hoax) dan 2021 (sebanyak 1888), angka ini masih besar dan tetap harus
diantisipasi[2].
Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Lawan Hoaks
Data yang saya kutip di
atas itu tidak main-main, kawan. Semua orang harus berpartisipasi untuk
memberantas hoaks walau dengan cara sederhana sekali pun. Dari berbagai sumber
yang saya pelajari, ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan, di
antaranya:
1. Lakukan A B C
A – Amati isinya, B – Baca
sampai habis, C – Cek sumbernya dulu. Contohnya seperti kisah info loker
Angkasa Pura yang saya ceritakan di atas. Sebuah informasi harus diamati,
dicermati sehingga menemukan kejanggalan, lalu kroscek ke sumber aslinya
untuk mencari berita terlengkap. Sekarang tak sulit mencari sumber asli, seperti
website resmi dan akun medsos perusahaan atau BUMN besar. Mudah pula melakukan
verifikasi atau konfirmasi di website atau akun media sosial resminya.
Cek pula, apakah ada typo (salah ketik) pada pesan
yang kita terima. Dalam contoh kasus informasi loker di atas, ada kesalahan
ketik kata LENGKAP, ditulisnya LENKAP. “Salah satu ciri penipuan adalah typo,
customer service resmi itu bahasa Indonesianya bagus,” ujar saya kepada
teman-teman di grup WA terbatas itu.
Informasi dari artikel
berjudul Twitter
Punya Fitur Cek Fakta di Gambar untuk Tangkal Hoaks di IDN App dan website idntimes
memaparkan mengenai platform Twitter yang belum lama ini meluncurkan
fitur pengecekan fakta untuk melawan penyebaran hoaks. Pihak Twitter percaya
bahwa sistem Community Notes di Twitter bisa membawa dunia informasi yang lebih
baik. Melalui tweet @CommunityNotes pada 31 Mei lalu menyatakan bahwa foto
yang diunggah ke Twitter bisa menyertakan konteks tambahan untuk menghindari
penyebaran hoaks[3].
Nah, buat kalian pengguna
Twitter bisa memanfaatkan fitur ini untuk mengambil peran dalam menangkal
hoaks. 😊
2. Lakukan 3S
Lakukan saring sebelum sharing atau sabar sebelum sebar. Maksudnya, berikan
kesempatan kepada diri untuk menenangkan diri sejenak lalu melakukan cek dan ricek informasi yang diterima. Jangan
terburu-buru menyebarkannya hanya karena ingin menjadi orang pertama yang
mengabarkan kepada anggota grup.
3. Bertanya atau Mencari Tahu.
Kalau merasa blank akan
kebenaran informasi yang diterima tetapi dalam hati meragukannya, jangan
ragu-ragu untuk bertanya kepada orang lain yang dianggap mampu memberikan
pencerahan. Jika mendapatkan feed back yang menyatakan sebuah kabar
merupakan hoaks, jangan ragu untuk menghentikannya alih-alih ngotot
dengan mengatakan “ambil hikmahnya saja” atau tersinggung karena merasa “niat
baik” berbagi informasi dikebiri.
Ketahuilah, ngotot
ataupun tersinggung takkan meningkatkan harga diri, kawan. Malah orang lain
akan menghargai kita jika berendah hati menerima apa yang kita share ternyata
bukanlah sesuatu yang valid dan bersedia diberi saran serta mengklarifikasi.
Well, kalau merasa tak ada tempat bertanya, bisa cari tahu di link https://s.id/cekhoaks. Melalui link ini bisa pula belajar banyak hal seputar literasi digital.
4. Membaca
Membiasakan diri membaca informasi yang valid tetap menjadi salah satu cara yang bagus untuk mengatasi hoaks yang beredar. Tentunya jangan asal mengambil sumber. Pilihlah sumber yang bisa dipercaya, seperti contohnya website live streaming idntimes.com atau melalui aplikasi live streaming IDN App.
Didirikan pada tahun 2014,
IDN Times adalah media digital multi-platform terkemuka yang meliput
berita dan hiburan untuk Milenial dan Gen Z di Indonesia. IDN Media kini
menjadi perusahaan platform media terkemuka untuk Milenial dan Gen Z di
Indonesia dengan visi untuk mendemokratisasi informasi dan membawa dampak
positif bagi masyarakat[4].
IDN Media saat ini
mengoperasikan 2 platform: IDN dan Yummy, 6 media digital: IDN Times,
Popbela.com, Popmama.com, Duniaku.com, GGWP.ID, dan Fortune; agen digital: IDN
Creative; agen pemasaran berdasarkan pengalaman: IDN Event; platform pemasaran
kreator: IDN Creator Network; media luar rumah terprogram: IDN Programmatic
OOH; perusahaan film berbasis teknologi: IDN Pictures; tangki fakta independen:
IDN Research Institute; dan organisasi sosial nirlaba: IDN Foundation[5]. Khusus IDN Times (idntimes.com), berita-beritanya juga bisa diakses melalui aplikasi IDN.
Fitur-Fitur IDN App Ter-update
Saat ini, di dalam
aplikasi IDN, di bagian paling atas kita bisa melihat ada 3 bagian besar,
yaitu: Berita, IDN Live, dan Quiz. Di bagian paling bawah ada 5 fitur: Home,
Explore, + (untuk menulis berita atau melakukan streaming), Notification,
dan Profile.
1. Home
Di tab Home segala informasi
update berita hari ini bisa dibaca. Scroll sedikit ke bawah,
ada bagian “Trending” yang memungkinkanmu membaca berita yang terlewatkan
beberapa jam sebelumnya.
2. Berita
Dalam tab Berita,
kita bisa membaca berbagai informasi terkini dan berita terlengkap seputar
dunia internasional, politik, pemerintahan, kesehatan, hingga selebriti.
3. IDN Live
Dalam tab IDN Live
kita berinteraksi secara real time dengan yang sedang melakukan streaming.
Menariknya, konten-konten streaming ini tidak melulu yang serius seperti
berita, sharing parenting, dan talkshow yang membahas tentang burn
out pada hustle culture. Ada juga konten-konten seru yang bisa
diikuti para gen Z, seperti cerita bareng artis, tutorial make up yang
lagi hype, nyanyi bareng, uji nyali horor, dan komedi.
4. Quiz
Berbagai games seru
bisa dimainkan di tab Quiz ini, seperti Tebak Karaktermu Lewat Kuis
SPBU, Cek Harga dan Fitur Terbaru Semua Varian Vespa, dan sebagainya.
5. Explore
Dengan “Explore” kita bisa
mencari berita terbaru atau berita terlengkap lainnya. Saya browsing informasi-informasi
tentang hoaks melalui fitur ini.
6. +
Jika ingin menjadi sreamer
ataupun pembuat konten tulisan, mengunggahnya melalui fitur + ini. Untuk menjadi
streamer di IDN Live, ada proses kurasi dan seleksi yang harus dilalui.
Untuk mendaftar bisa mengisi data diri di formulir Pendaftaran IDN Live New
Streamer[6].
Jika memenuhi kriteria, nantinya tim IDN Live akan menghubungi kamu untuk
menjelaskan proses selanjutnya.
7. Profile
Data diri bisa diisi di bagian Profile. Pada menu ini kita bisa mendapatkan kode referral dengan cara mengeklik tombol berwarna merah yang bertuliskan “Undang temanmu dan ikuti misinya. Dapatkan hadiah hingga Rp. 75.000”. Kode referral saya: mug_3r63lzo2. Boleh dipakai saat download aplikasi. Kesempatan buat cuan💰 🤑.
Oya, bisa banget lho baca berita sembari
menyimak live streaming, baik melalui IDN App ataupun melalui
website idntimes.com. Untuk di aplikasi, baik pengguna Android maupun iOS bisa
menggunakannya.
Melalui aplikasi, kita
bisa baca berita sembari tetap menyimak streaming karena layar streaming
akan nampak sebagai layar kecil yang bekerja di atas berita yang sedang
dibaca, bahkan ketika membuka aplikasi lain seperti WhatsApp, layar kecil itu
tetap muncul sembari kita membalas pesan WA. Ini merupakan salah satu kelebihan
aplikasi IDN App.
5. Mengedukasi Sebisa Mungkin
Jika memungkinkan, lakukan
edukasi kepada kawan dan kerabat. Jika kawan merupakan orang yang open
minded seperti yang saya kisahkan dalam kasus di atas, tidaklah sulit
memberikannya pengertian. Tentunya yang melakukan edukasi harus sudah membaca dan
tahu cara memfilter hoaks terlebih dulu. Namun demikian, berbeda halnya jika
tak seperti itu. Untuk orang-orang yang tidak bisa dengan mudah diberikan
pemahaman.
Untuk itulah UNICEF Indonesia dan ICT Watch telah melakukan edukasi menggunakan pendekatan KAP (komunikasi antar pribadi) berupa training of trainer, training of communicator yang dilanjutkan dengan edukasi oleh para trainer di 8 wilayah di Indonesia selama tahun 2023 ini[7]. Semoga upaya ini secara signifikan bisa mengatasi peredaran hoaks di masyarakat.
Bersama IDN Melawan Hoaks
Dalam berita berjudul Kominfo Identifikasi 425 Isu Hoaks Selama
2023, Banyak soal COVID-19 dipaparkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) telah mengidentifikasi 425 isu hoaks yang beredar di website dan platform
digital, selama triwulan pertama 2023[8].
Disebutkan pula dalam website live streaming ini bahwa jumlah ini
lebih tinggi dibandingkan pada triwulan pertama 2022 yang mencapai 393 isu
hoaks. Pada Januari 2023, tim AIS Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian
Kominfo menemukenali 147 isu hoaks. Kemudian, pada Februari 2023, ada 117 isu
hoaks dan Maret 2023 terdapat 161 isu hoaks. Rupanya masih mengerikan ya
perkara hoaks ini!
Selain hoaks covid, banyak pula beredar hoaks politik. Hal ini perlu kita antisipasi jelang tahun pemilu 2024. Sebuah kabar baik saya baca dari IDN Times yang menyatakan bahwa Kemenkominfo sudah melakukan kerja sama dengan Kepolisian RI (Polri) dalam rangka menjaga kondusivitas ruang publik, menjelang dan pada saat penyelenggaraan Pemilu 2024 dalam sebuah nota kesepahaman bernomor NK/35/X/ 2022 dan Nomor 180/MoU/M. KOMINFO/HK. 04.02/10/ 2022 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi di Bidang Komunikasi dan Informatika[9].
Nota kesepahaman tersebut bertujuan
untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka sinergitas tugas dan fungsi di
bidang komunikasi dan informatika antara Polri dan Kemenkominfo, dengan ruang
lingkup[10]:
- Pertukaran data dan/atau informasi.
- Pencegahan penyebarluasan dan penggunaan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang dilarang.
- Bantuan pengamanan.
- Penegakan hukum.
- Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana.
- Peningkatan kapasitas dan pemanfaatan.
- sumber daya manusia.
Penting banget bergerak
bersama untuk mengatasi hoaks. Sebuah artikel berjudul Penyebaran Hoaks
Melalui WhatsApp Jelang Pemilu 2024 Masih Tinggi menuliskan ucapan akademisi
sekaligus Pengamat Media Sosial, Geofakta Razali – bahwa tingkat penyebaran
informasi hoaks pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mendatang masih
sangat tinggi. Potensi penyebaran hoaks melalui WhatsApp masih sangat besar
dalam level penyebaran[11].
Sebuah kabar baik datang
dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yang memastikan pihaknya sudah menjalin
kerja sama dengan WhatsApp. Anggota Bawaslu RI Koordinator Divisi Pencegahan,
Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty mengatakan kerja
sama itu sebagai upaya penerintah menekan berita hoaks jelang Pemilu 2024
mendatang. Dijelaskan, salah satu bentuk kerja sama Bawaslu dengan WhatsApp adalah
melakukan upaya pemblokiran jika terindikasi ada penyebaran berita hoaks[12].
Dalam diskusi yang saya hadiri di sebuah hotel di Makassar pada 19 Mei lalu, Mbak Dewi Sari (Project Leader Program Mafindo untuk Advokasi dan Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan dan Masyarakat untuk Penguatan Deteksi dan Memerangi Hoaks Terkait Isu Kesehatan) mengisyaratkan pentingnya pentahelix hoax crisis center, yaitu bahwa terkait pencegahan hoaks diperlukan kerja sama dari 5 sisi: komunitas, akademisi, platform, media, dan pemerintah.
Jika Anda membaca tulisan
ini dengan seksama, saya telah menceritakan sederet upaya pencegahan yang
dilakukan oleh komunitas, akademisi, platform, media, dan pemerintah.
Tentunya sebagai masyarakat biasa, kita tak boleh lepas tangan, bukan? Sudahkah
melakukan salah satu dari 5 langkah kecil yang dipaparkan di atas?
Makassar,
6 Juni 2023
Tulisan ini diikutkan lomba blog Review IDN App: Aplikasi Live
Streaming
[1] https://www.mugniar.com/2023/06/melawan-hoaks-kesehatan-terkini.html,
diakses 5 Mei 2023, pukul 21:22 WITA. Tulisan ini merupakan catatan dari acara
bertajuk Advokasi dan Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
untuk Penguatan Deteksi dan Memerangi Hoaks Terkait Isu Kesehatan yang
diselenggarakan di Hotel Arthama pada 19 Mei 2023.
[2] Idem.
[3] https://www.idntimes.com/tech/trend/rifki-wuda-sudirman/fitur-cek-fakta-di-gambar-twitter,
diakses 6 Mei 2023, pukul 18:05 WITA.
[4] https://www.idntimes.com/about-us, diakses 5 Mei 2023, pukul 23:20
WITA.
[5] Idem.
[6] https://www.idntimes.com/hype/viral/idn-live-1/fitur-idn-live-csc?page=all,
cari di artikel ini link untuk pendaftaran, diakses 6 Mei 2023, pukul 19:50
WITA.
[7] https://www.mugniar.com/2023/05/tot-literasi-digital-kap-praktik.html. Ini kisah pengalaman saya mengikuti Training of Trainer Literasi Digital Metode KAP yang diselenggarakan oleh ICT Watch bekerja sama dengan UNICEF Indonesia pada awal Mei 2023.
[8] https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/kominfo-identifikasi-425-isu-hoaks-selama-2023-banyak-soal-covid?page=all,
diakses 5 Mei 2023, pukul 23:35 WITA.
[9] https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/jelang-pemilu-2024-menkominfo-ungkap-ada-1321-hoaks-politik?page=all,
diakses 6 Mei 2023, pukul 18:15 WITA.
[10] Idem.
[11] https://www.idntimes.com/news/indonesia/yosafat-diva-bagus/penyebaran-hoaks-melalui-whatsapp-jelang-pemilu-2024-masih-tinggi,
diakses 6 Mei 2023, pukul 18:20 WITA.
[12] Idem.
Share :
semakin parah memang orang nipu, semakin kreatif..yg hoaks2 gini harus dilawan dengan kecerdasan digital ya mbak niar. Keren juga aplikasi IDN sekarang, ada streamernya juga lagiii
ReplyDeleteYups sebagai bagian dari masyarakat yang melek literasi Kita harus ikut bertanggung jawab dalam melawan hoak ya
ReplyDeleteAlhamdulillah selama ini masih belum bosan kak, kalo mendapati broadcast yang disebar berkali-kali dengan isi yang mengandung hoax saya akan memberi berita berimbang nya.
ReplyDeleteApalagi menyangkut keamanan dan kenyamanan seperti berita penculikan yang dulu sempat massive dan membuat khawatir para orangtua murid.
Mantep banget tipsnya. Siapapun bahkan orang berpendidikan bisa banget percaya hoax. Jadi, perlu sekali untuk menyaring dan menerapkan tips ini.
ReplyDeleteKalau saya biasanya cek hoax dari Googling kalo ada yg menulis dari website terpercaya itu benar adanya. Tapi Wallahualam jg si
ReplyDeleteSelama ini tangkal hoaks hanya dengan mengecek situs atau siapa yang menyebarkannya terlebih dahulu. Kini, ada beberapa website yang bantu mengecek fakta atau hoax, maka akan lebih valid dan menguatkan kita semua untuk gak mudah percaya dengan pemberitaan di luar sana.
ReplyDeleteBiasanya berita hoax paling sering nih di grup keluarga. Terus kalau dikasih tahu beritanya hoax, yang nge-share langsung baper. Hehehe. Padahal kan maksudnya dikasih tahu biar nggak tambah nyebar. Perlu banget nih diingat jurus melawan hoax-nya ABC dan 3S.
ReplyDeleteYup, dengan termakan hoax data - data kita bisa tersebar dan lebih ngeri lagi bisa tau user password akun2 yang ada. So jgn asal klik link yang disebar di sms, wa dan lain lain. Makin kesini makin ada aja cara bikin hoax nya.
ReplyDeleteEmang perlu banget ya kita itu melawan hoax karena pemberitaan sekarang itu banyak banget yang asal sebar dan kita memang harus saring dulu informasi yang kita
ReplyDeleteBerita hoaks emang marak bngt ya dimana2 mba apalagi menjelang 2024 oni tambah serem deh berita2nya makanya butuh dukungan semua eleman masyarakat supaya berita hoaks tidak menyebar kemana2
ReplyDeletewaduuuhh okkots' ki ini redaksi lokernya dii.
ReplyDeletesyukurnya sharenya ke grup yang ada orang aware terhadap bahaya hoax, semoga sudah cukup sampai di situ ya penyebaran iklan lokernya.
Mbaaa, perlu tips nih cara lawan hoax di grup keluarga besar dengan cara yang efektif, no debatable, dan biar dikira nggak durhaka atau sotoy sama orang yang lebih tua gimana ya? Apalagi jelang tahun politik nih.
ReplyDeleteSaya sedikit banyak juga bisa ngerasain yang mana berita hoax mana yang gak.
ReplyDeleteDan feeling kali, karena terbiasa.
Karena beberapa periode lalu, tepatnya ketika pilkada 2 periode yang lalu, di situlah hoax begitu banyak bertebaran. Saling fitnah... haizz
Tipsnya mantul banget. Apalagi sekarang mu pemilu, hoax udah bertebaran. Melebihi gunung sampah plastik deh kalau bisa ditakar. Hehehe
ReplyDeleteKonten hoaks ini memang bahaya banget deh. Tapi biasanya yang sudah bisa membedakan tidak mudah termakan berita hoax, karena pasti cek kebenarannya terlebih dahulu.
ReplyDeleteNah berita atau kabar Hoax ini gampang tersebar karena kebanyakan orang ingin jadi penyampai informasi nomer satu jadi gak pernah sempat cari tau kebenaran..kalau terbukti hoax senjatanya ngeles atau ..Saya juga dapat dari orang lain... sama sekali gak ada penyesalan ..mau heran tapi kok ya banyak yang begini hehehe
ReplyDeleteMenerapkan strategi ABC sebelum mempercayai suatu informasi memang penting sih ya untuk dijadikan kebiasaan biar nggak lekas percaya sama suatu berita. Mana tahu itu tuh hoaks.
ReplyDeleteTingkat literasi juga ngaruh banget dalam menyangkal hoax. Orang yang gamau baca sampe abis atau yang gamau baca sama sekali sering banget jadi sasaran empuk penyebar hoax
ReplyDeleteJadi penasaran sama domain .ru. Apa murah kali ya, bisa jadi tempat penipuan?
ReplyDeleteKonten yang sangat bermanfaat ditengah tingginya perputaran informasi di social media. Apapun itu tetap harus dicek kebenarannya.
ReplyDeleteABC, Amati, Baca dengan Teliti, Cek Sumbernya, mantap
ReplyDeleteTahun politik, banyak banget berita hoaks
ReplyDeleteTips yang super
Saya setuju
Wah, setuju ya , apalagi menjelang oemilu makin banyak saja yang hoax
ReplyDeleteDan katanya indonesia termasuk minat baca yang kurang, senangnya main share berita aja
ReplyDeleteTak ada kebaikan yang dibawa berita palsu alias hoax ini kecuali membuat orang bodoh dengan menganggap yang tidak benar sebagai kebenaran
ReplyDeleteHoax ini sungguh merepotkan. Apalagi kalau udah masuk WAG keluarga. Repot ngebantahnya hahahaha. Tapi itulah pentingnya Cek dan rice berita
ReplyDeleteKalo di keluargaku, ini banyak beredar dari grup wa. Salah satu alasan kenapa aku ga suka join grub yg isinya terlalu banyak. Ntr dikasih tahu, ngotot kalo itu bener 🤣. Enak memang kalo orangnya open minded mba. Kalo ga ini yg susah. Apalagi tipe ga mau baca 😅
ReplyDeleteAku sendiri ga suka cari informasi dari link yg bukan resmi. Info dari grub wa, tele, FB, Ig, dah laah ga usah aku lirik. Mending langsung ke website resmi, ataupun akun resmi kalo ada medsosnya. Even, media online aja banyak yg ga netral slr. Jadi capek mau percaya. Memang hrs hati2 banget. Semoga idn ttp netral dan konsisten Ama prinsipnya utk berantas hoax
IDN cakep banget yaah..kak Niar.
ReplyDeleteSelain platform media digital yang menyajikan fakta dan mudah diakses, juga memberikan kemudahan untuk cek berita hoax. Jadi semakin yakin bahwa literasi ini penting, minimal baca dan 3S dulu.