Menerapkan Frugal Living Saat Belanja Online – Saya jadi punya pengalaman menerapkan gaya hidup frugal living karena nongkrong di sejumlah online shop beberapa hari terakhir ini karena memanfaatkan voucher 50 persen di loka pasar orens. Bukan sok-sok mengikuti gaya hidup “frugal living” atau gaya hidup hemat yang sedang hits dibicarakan orang itu.
Malu ah kalau mau sok soalnya bahkan sekelas mantan artis yang sekarang seorang profesional sukses seperti Adrian Maulana pun menjalani frugal living.
Buat yang masih belum paham apa itu frugal living, baiklah saya kutipkan di sini dua penjelasan ya:
- Dilansir dari Wealth Simple, frugal living artinya sadar akan pengeluaran dan fokus pada prioritas keuangan. Jika ingin hidup frugal maka satu hal yang perlu ditanamkan adalah tujuan utama keuangan dan perubahan seperti apa yang perlu diterapkan untuk mencapai tujuan[1].
- Menurut BFI Finance, frugal living merupakan konsep gaya hidup yang mengutamakan minimalis dan lebih mengutamakan manfaat barang atau jasa didapatkan atas biaya yang telah dikeluarkan[2].
Sudah sangat clear ya,
gaya hidup hemat bukan sekadar istilah lain dari “pelit” atau diterapkan karena
kemiskinan meski ya orang pelit juga bisa berdalih frugal living dan
orang miskin juga harus hidup hemat namun gaya hidup hemat bermakna jauh lebih
besar dari sekadar pelit dan miskin.
Makna dari frasa frugal
living bisa sejalan dengan tujuan utama keuangan atau bicara tentang
prioritas dan kebermanfaatan. Pun bisa lebih mulia lagi, yaitu menyangkut sustainability
(keberlanjutan) dan ekonomi sirkular.
Dua orang teman blogger
bercerita bahwa Adrian Maulana ke kantor sehari-harinya menggunakan KRL. Salah
seorang teman bahkan share hasil paparazzi-nya, memperlihatkan
seorang laki-laki mengenakan masker sedang duduk di KRL. “Tahu siapa ini?”
tanyanya. Saya bisa langsung menebak dia Adrian Maulana walau sebagian wajahnya
tertutup masker. Tetap bisa dikenali koq.
Sebelum teman ini share fotonya, saya sudah mendengar dari seorang teman lainnya tentang haya hidup Adrian Maulana itu. Waktu itu kami berbincang tentang transportasi di Jabodetabek dan Makassar. Beda jauh. Kata dia, di Jabodetabek itu transportasi murah sebenarnya asalkan tahu cara naik moda transportasi umum yang tepat dari satu tempat ke tempat lain.
Di Makassar belum bisa
seperti itu tapi kelihatannya (semoga saja ya) akan menuju ke sana, dimulai
dengan adanya BRT yang saat ini sekali jalan biayanya Rp4.800. Di luar jalur
BRT, jalur pete-pete (istilah untuk angkot di Makassar) sudah mulai berkurang
jumlahnya. Ongkosnya sudah menuju angka Rp10.000. Lebih mahal walaupun untuk
jarak pendek.
Bagaimana dengan ojek
online? Tarifnya meningkat dengan signifikan, kawan! Perusahaan transportasi
online sudah berhenti “bakar duit”. Tarif sekarang sudah bikin kita pikir-pikir
jika hendak melakukan perjalanan jauh menggunakan ojek online.
Di samping itu, harga
barang-barang juga meningkat signifikan. Sebagai gambaran, satu bungkus sereal
yang sering saya beli, setahun lalu harganya masih di kisaran Rp16.000 – Rp18.000,
sekaran harganya sudah membengkak menjadi Rp24.000 – Rp28.000. Luar biasa,
bukan? Maka wajar saja jika sekarang ini santer didengungkan isu frugal living
di antara jerat sanksi hukup pada aparat negara yang tersangkut kasus
korupsi dan gratifikasi.
Berbelanja online ketika ada promo atau voucher ongkir gratis. |
Jangan dikira gaya hidup hemat hanya dijalankan oleh orang miskin lho, seorang Warren Buffett –investor, pengusaha, dan filantropis dari Amerika Serikat juga menerapkannya. Sebuah artikel di Beautynesia.id menuliskan bahwa Warren Buffet percaya pada kualitas hidup, bukan konsumerisme[3].
Seperti yang saya katakan
dalam tulisan berjudul 3 Kriteria Live Streaming Seller Idola di Marketplace, zaman ini memudahkan
saya dalam urusan berbelanja kebutuhan sekeluarga. Cukup dari satu marketplace
saja, dengan cepat bisa “berkeliling” dari satu online shop ke online
shop lain dan dari satu produk ke produk lain. Waktu yang dibutuhkan sangat
singkat ketimbang harus ke luar rumah untuk mengunjungi toko demi toko hanya
untuk mencari satu jenis barang saja.
Dengan cepat keranjang
belanja terisi berbagai kebutuhan. Harus pandai-pandai memfilter antara
kebutuhan dan kepentingan/keinginan sebab jika tidak akan lebih mudah membobol
isi rekening atau emoney. Maka pastinya, penting sekali untuk menerapkan
frugal living ketika berkelana di marketplace.
Tentunya pertimbangan harga penting, juga kualitas. Harus pandai-pandai mencari brang termurah plus ongkir di antara sejumlah barang dengan kualitas yang sama persis di toko-toko daring terpercaya yang berbeda. Mamak-mamak harus punya pengetahuan tentang ini. 😁
Dibutuhkan kemampuan pengendalian
diri yang besar untuk tidak memasukkan apapun ke dalam keranjang belanja.
Sungguh menjadi tantangan tersendiri buat saya ketika mencari kebutuhan 5 orang
dalam lautan produk dan toko daring di loka pasar.
Sulit? Tidak dong. Mudah?
Ya tidak juga haha. Lihat saja isi keranjang belanja saya di loka pasar orens
ini, ada 200-an produk isinya. Ini buktinya saya berusaha mengendalikan diri
sekuat tenaga. Ke-200 produk di keranjang belanja itu sebagian hanya sementara.
Sebagian lagi mungkin suatu saat akan terbeli. Belum tentu akan dibeli karena
masih harus disortir berdasarkan skala prioritas. Well, kalian punya
pengalaman dengan frugal living dalam belanja online juga, kawan? Share
yuk.
Makassar,
27 Juli 2023
[1] https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230724201327-277-977296/patut-dipraktikkan-apa-itu-frugal-living.
[2] https://www.beautynesia.id/life/cerita-artis-adrian-maulana-yang-kini-terapkan-frugal-living-ungkap-hidup-jadi-lebih-hemat/b-277747/2
[3] https://www.beautynesia.id/life/8-trik-warren-buffett-dalam-menerapkan-frugal-living-tanpa-terlihat-pelit/b-277784
Share :
bener banget mbak, dibutuhkan pengendalian diri yang besar untuk memasukkan barang yang kita mau ke keranjang belanja sampe proses check-out
ReplyDeleteaku sendiri menurutku sudah cukup oke untuk masalah pengendalian diri, bisa aja kalau aku lapar mata, apa apa yang aku liat di ecommerce aku beli. Tapi kadang aku masih mikir ulang, apakah aku bener bener perlu banget atau cuman lagi pengen aja
sejauh ini ternyata aku cuman kayak sekedar pengen, bahkan sampe sekarang barang yang dimau belum juga dicheck out
Saya berasa telat ngerti soa frugal living. Harusnya 20 tahun lalu udah dipraktekin, jadi sekarang gak banyak utang :)
ReplyDelete