Tegak Lurus atau Sejajar? - TEGAK LURUS menjadi istilah yang kerap muncul akhir-akhir ini dan membuat saya terpana. Awalnya melihat slogan di baliho salah seorang calon legislatif (caleg). Slogan tersebut menyebutkan bahwa si caleg “tegak lurus” bersama presiden. Spontan kening saya berkerut saat membacanya karena tidak sesuai dengan pengertian istilah TEGAK LURUS yang saya tahu sejak di bangku sekolah dasar.
Saya yakin yang dimaksudkan si caleg adalah bahwa dirinya bergerak SEARAH dengan presiden kita tetapi sayangnya dia tidak tahu bahwa arti kata tegak lurus yang sebenarnya bukanlah menunjukkan kesamaan arah sementara yang dia maksud pasti KESAMAAN ARAH atau SEARAH.
Awalnya saya pikir
penyimpangan makna ini sesuatu yang antimainstream, hanya sedikit yang
menggunakan istilah ini karena tidak paham artinya namun setelah itu
saya mendapati beberapa orang juga menggunakannya, termasuk salah seorang
pesohor di negeri ini.
Istilah tegak lurus
pertama kali saya dengar dalam pelajaran matematika. Digunakan untuk
menggambarkan 2 garis yang saling berpotongan. Agar tak dikatakan mengada-ada,
mari kita lihat pengertian TEGAK LURUS ini di Wikipedia[1]:
Dalam geometri elementer, dua objek geometri dikatakan tegak lurus, serenjang, atau perpendikular (bahasa Inggris: perpendicular) jika kedua objek tersebut saling berpotongan dan membentuk sudut siku-siku atau sudut tegak, dalam artian membentuk sudut 90 derajat atau π/2 radian. Dengan kata lain, tegak lurus dapat didefinisikan sebagai perpotongan dari dua garis, atau dua bidang, atau perpotongan antara sebuah garis dengan sebuah bidang.
Sengaja saya bold membentuk
sudut 90 derajat untuk menunjukkan perbedaan arah pada istilah TEGAK
LURUS. Logikanya, kalau kita mengatakan tegak lurus dengan seseorang berarti
kita tidak bergerak searah dengannya. Jika seseorang itu lurus ke depan maka
kita berbelok ke kanan atau berbelok ke kiri. Nah, semacam ini dikatakan
tegak lurus?
Itu makanya saya terpana
saat membaca istilah TEGAK LURUS ditulis besar-besar pada baliho seorang caleg
bahwa dia tegak lurus dengan presiden RI. Aneh kan, sepertinya bangga
menyatakan dirinya memilih jalan yang berbeda dengan presiden.
Namun demikian saya
mengerti maksud dari sang caleg. Maksudnya mau mengatakan bahwa dirinya loyal
pada presiden dan selalu SEARAH dengan presiden. Istilah yang tepat untuk menggambarkan
kesamaan arah ini sebenarnya bukan tegak lurus, melainkan SEJAJAR.
SEJAJAR berarti sejalan
(sama arah dan jaraknya)[2].
Dalam istilah matematika, GARIS SEJAJAR berarti garis-garis pada satu bidang
(permukaan) yang jarak antaranya sama sehingga tidak berpotongan[3].
Inilah yang sesungguhnya bermakna sejalan tetapi tidak umum dipergunakan.
Sekurang-kurangnya sudah 3
kali saya mendapati istilah TEGAK LURUS ini dipergunakan. Kemungkinannya memang
sudah mulai lazim digunakan sebagai istilah yang menunjukkan kesamaan arah.
Jadi pembelokan makna, ya.
Bisa jadi istilah TEGAK
LURUS ini nanti akan masuk di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jika sudah
lazim dipergunakan. Kosa kata bahasa Indonesia semakin berkembang. Selalu saja
ada kosa kata baru. Kata yang dulunya tidak baku sekarang sudah ada yang
menjadi baku.
Contohnya seperti kata KONTESTASI.
Saya ingat sekali, sebelum pemilihan presiden Jokowi yang pertama kalinya, istilah
ini belum masuk dalam KBBI. Saat itu saya sempat mencarinya di KBBI untuk
memastikan apakah kata KONTESTASI ini baku atau tidak dan saya tidak
menemukannya. It means KONTESTASI bukan kata baku ... waktu itu ya
tetapi sekarang sudah ada di KBBI, berarti sudah termasuk kosa kata baku Bahasa
Indonesia.
Eh tapi aneh ya jika misalnya istilah TEGAK LURUS yang diartikan sebagai SEARAH atau SEJALAN dimasukkan ke dalam KKBI. Berseberangan dengan istilah dalam matematikan yang sudah sejak dulu dipergunakan. Bagaimana itu ya? 😅
Ah, sudahlah … kita tunggu saja sekian tahun ke depan, apa yang terjadi dengan istilah TEGAK LURUS ini dalam Bahasa Indonesia. 😁
Makassar,
31 Agustus 2023
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Tegak_lurus
[2] https://kbbi.lektur.id/sejajar
[3] https://kbbi.web.id/garis
Share :
Iya, Kak dilihat saya kedepannya bagaimana. Memang terkadang terlihat sama tapi mempunyai makna yang berbeda
ReplyDeleteHahaha, aku juga kdg suka heran mba Ama istilah yg dipake skr. Harusnya para caleg atau partai ini memperkerjakan ahli bahasa juga utk bikin slogan atau Kata2 pendukung yang benar yaa 😁. Biar kata2nya ga bingungin gitu loh 😁
ReplyDeleteYa begitulah, bahasa mengalami makna yang makin menyempit dan mengalami perubahan makna. Jangankan kata, warna dan simbol saja juga mengalami perubahan penafsiran.
ReplyDelete