IBU Sebagai X Factor - Penampilannya bagaikan anomali di ajang X Factor season 4. Mengenakan kostum mahasiswi keperawatan, dia memukau juri dengan lagu Nirmala yang pernah dipopulerkan oleh Siti Nurhaliza. Namanya Dwi Astria. Perempuan berusia 22 tahun ini datang audisi membawa sebuah pigura berukuran 10 R berisi foto ibundanya.
Jauh-jauh datang dari kota
Tebing Tinggi Sumatera Utara ke ibu kota negara, motivasi terkuatnya adalah
keinginan membahagiakan ibundanya yang sudah berpulang untuk bisa bernyanyi di
panggung besar. Dwi bercerita bahwa ibunya tahu Dwi memiliki potensi bernyanyi
dan berharap dia bisa bernyanyi di panggung besar.
Buat yang belum tahu apa itu X Factor, saya paparkan sedikit ya … X Factor Indonesia adalah sebuah acara bakat berupa kompetisi bernyanyi yang diadopsi dari tayangan asli The X Factor di Britania Raya (Wikipedia). Kalau penyanyi berhijab yang namanya Fatin Shidqia Lubis – nah, dia merupakan juara X Factor season 1, yang diselenggarakan tahun 2012.
Kembali ke tayangan X
Factor yang menampilan Dwi Astria yang saya saksikan melalui channel YouTube
X Factor Season 4 …
Menyaksikan calon bidan yang ingin jadi polisi melalui “jalur kesehatan” dan jago nyanyi ini membuat saya mewek. Betapa kuatnya pengaruh seorang IBU dalam dirinya sehingga membuat saya menyimpulkan bahwa salah satu "pencapaian" tertinggi seorang ibu di dunia ini adalah ketika buah hatinya selalu mengingat motivasi dari sang ibunda dan selalu ingin mewujudkannya walaupun ibundanya sudah tidak ada lagi di dunia.
Insight ini membuat saya merenung
.... jika nanti saya sudah tidak ada di dunia ini ... apakah anak-anak saya
akan mengenang saya sedalam itu?
Masih menyimpan renungan
ini sampai di hari jalan berdua dengan anak gadis, salah satu ucapan si anak
gadis adalah: "Mama, saya mau bikin Mama bangga."
Masya Allah ... bahagianya.
"Athifah sudah bikin
Mama bangga," ujar saya sambil mengusap pipinya.
Suatu saat saya akan
mengatakan padanya bahwa kebanggaan saya yang utama adalah melihatnya “berhasil
belajar banyak hal” melalui proses pembelajaran yang dilalui, melebihi sekadar deretan
angka di buku rapor.
Dan bahwa kebanggan saya
yang lainnya adalah, jika kelak melihatnya mampu menebar manfaat bagi orang
lain dengan cara atau keunikan yang dimilikinya – sebagaimana hadits yang
menyatakan:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Keesokan harinya, pada
pagi hari tanggal 23 putriku mengirim ungkapan hatinya melalui WA yang membuat
pagi mamak yang introvert plus kurang ekspresif ini meleleh lagi ...
berikut dua penggal ungkapannya:
Makasiih mama sudah jadi mama yang baik buat Athifah, maaf kalo sepanjang tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya saya banyak buat mama marah/sebal, hehe. Athifah bersyukur punya papa sama mama yang selalu support saya, selalu marahi kalo buat salah, ngomel-ngomel kecil yang kadang nyebelin tapi pasti suatu hari nanti Athifah mungkin rindu diomeli.
Well, meskipun tak rela dibilang “selalu mengomel” tetapi ungkapan hatinya membuat saya berpikir harus mengoreksi lagi cara mamak yang mesin kecerdasannya Ie ini menegur si anak gadis. 😆
Makassar,
27 Desember 2023
Share :
0 Response to "IBU Sebagai X Factor"
Post a Comment
Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^