Pendidikan Karakter Ala SMP Alam Insan Kamil – Satu dari lima remaja usia 9-17 tahun memiliki gangguan kesehatan mental. Data The American College of Obstetricians and Gynecologists menunjukkan demikian. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Dalam masa tersebut anak rentan mengalami stres sosial, isolasi, atau penyalahgunaan zat. Maka penting bagi remaja mendapatkan pendidikan karakter sebagai bekal hidup di sekolah[1].
Maka dari itu, penting untuk menerapkan pendidikan karakter pada remaja. Dengan demikian remaja bisa menjauhi berbagai
masalah. Upaya untuk menerapkan pendidikan karakter dimaksudkan adalah agar
warga negara Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan
hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan
interaksi antarbudaya, dan mengembangkan modal sosial (Workshop Penguatan
Kompetensi Guru 2021, Agung Widodo)[2].
Pendidikan karakter anak menjadi bagian dalam pembahasan kurikulum
pada rapat pengelola SMP Alam Insan Kamil Gowa dengan orang tua siswa. Pertemuan berlangsung di ruang guru pada 29 Juni
2024. Rapat dihadiri oleh belasan orang tua siswa, kepala sekolah serta
guru-guru yang menyebut diri mereka sebagai fasilitator. Makna “cerdas
berkarakter” yang diusung Kemendikbudristek terdeskripsi dalam lembar-lembar
garis besar kurikulum tahun ajaran 2024-2025 yang dibagikan kepada orang tua.
Orang tua bisa melihat remajanya diharapkan sekolah memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Tujuan Pendidikan Karakter pada Para Siswa SMP Alam
Insan Kamil
1. Pengembangan Potensi Nurani
Potensi kalbu anak agar berperilaku baik diharapkan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya mengucapkan kata tabe’ (permisi), mudah meminta maaf, dan
mengatakan “tolong” ketika meminta bantuan. Anak juga dilatih kepekaannya dalam
menjaga keseimbangan alam melalui
kegiatan-kegiatan yang dekat dengan alam, seperti membuang sampah pada
tempatnya meski sedang dalam menjelajah alam.
2.
Pengembangan Kebiasaan
Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan kebiasaan atau
perilaku remaja. Contohnya ucapan “tabe’,
maaf, dan tolong” dibiasakan setiap hari. Hal ini diterapkan bukan hanya
sekolah namun juga ketika camping atau
menjelajah alam selama 1-3 hari. Dalam hal ini para remaja diharapkan mampu
berperilaku baik. Perilaku baik tersebut sebagaimana yang berlaku dalam norma
Islam dan norma di masyarakat. Hal yang menyangkut tradisi pun masih
diupayakan, semisal tradisi menghias wadah untuk bahan makanan yang terbuat dari
beras ketan saat peringatan maulid Nabi Muhammad.
3. Penanaman Jiwa Kepemimpinan
Para remaja dibiasakan memimpin suatu kelompok dengan penuh
tanggung jawab. Dengan demikian mereka dapat menjadi pemimpin yang bermanfaat
bagi lingkungan. Caranya adalah ketika menyelesaikan tugas kelompok di sekolah
dan ketika camping di gunung.
4. Pengembangan Kemampuan
Berbagai jenis kemampuan remaja diupayakan didorong
sebaik-baiknya. Ada ekstrakurikuler karate dan futsal bag penggemar olahraga.
Ada ekstrakurikuler desain grafis bagi penggemar seni digital. Ada pula
ekstrakurikuler menggambar bagi peminat seni lukis.Bagi siswa yang meminati
dunia menulis, fasilitator mendukung karyanya hingga dicetak menjadi buku.
Diharapkan para siswa mampu mengembangkan karakter yang mandiri, kreatif, dan
memiliki wawasan kebangsaan yang baik.
Rapat orang tua siswa dan pengelola SMP Alam Insan Kamil. Sumber: SMP Alam Insan Kamil. |
5. Bekal Sebelum Memasuki Dunia Sosial
Guru menekankan pentingnya orang tua terlibat agar bisa
bersama-sama mendukung remajanya memasuki dunia sosial dengan memiliki karakter
yang baik agar kelak bisa menjadi orang yang mandiri dan bermanfaat bagi orang
lain. Melatih remaja melalui aktivitas di alam terbuka juga bisa menjadi
pembelajaran dalam kecerdasan bertahan hidup dengan peralatan seadanya (adversity quotient).
6. Menyiapkan Anak untuk Menghadapi Tantangan
Kehidupan
Remaja yang terbiasa mendapatkan pendidikan karakter ke depannya
akan terlatih. Bukan hanya terbiasa dalam hal-hal yang diajarkan tersebut. Anak
juga akan terbiasa menghadapi masalah kehidupan sesuai nilai yang diajarkan
guru dan orang tua. Setelah mendapatkan bekal pendidikan karakter, anak
menyerapnya dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat dengan contoh perilaku
yang diperlihatkannya. Termasuk berkontribusi dalam gaya hidup berkelanjutan
terkait pelestarian alam.
:::
Dengan mengajak orang tua berdiskusi, pengelola SMP Alam Insan
Kamil menyadari pentingnya berkolaborasi. Kurikulum yang diterapkan ialah
Kurikulum Merdeka yang dipadukan dengan kurikulum sekolah alam. Bahu-membahu
dengan orang tua sebagai support system bagi
remaja senantiasa dilakukan. Penting untuk memiliki visi yang sama agar bisa
mendorong remaja ke “arah yang sama”, yaitu ke arah kebaikan, dengan membentuk
karakter mereka step by step.
Catatan kaki:
[1] https://www.halodoc.com/kesehatan/psikologi-remaja, diakses 3 Juli 2024 pukul 17:16 WIB
[2] Social,
Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series https://jurnal.uns.ac.id/shes
Catatan: master utama
tulisan ini: https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/30/170000320/pentingnya-pendidikan-karakter-anak?page=all
Tugas ketika mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan di Jakarta, 3-5 Juli 2024.
Share :
Zaman sekarang masalah kesehatan mental yang menimpa remaja memang rentan terjadi. Sebagai remaja, aku menyadari memang di masa peralihan ini banyak remaja yang sedang mencari jati diri dan mencoba hal-hal baru. Tapi kalau sampai terjerumus pada penyalahgunaan obat-obatan dan tingkah laku yang negatif lainnya, aku tidak mentolerir sikap mereka. Dan sebagai orang tua seharusnya ada upaya untuk menemani dan membimbing anak-anak di masa peralihan mereka menuju dewasa.
ReplyDeleteOalaaah ini tulisannya ya mbaaa 😍😍😍. Baguuus isinya. Penting untuk penerapan saat mendidik anak di zaman sekarang ini. Karakter ntah kenapa semakin jarang dilatih. Terlalu sering aku melihat anak zaman skr seperti ga punya manner walopun cerdas.
ReplyDeleteSemoga aku sendiri ga gagal mendidik karakter anak menjadi insan yg tahu apa itu sopan santun, dan etika, tidak hanya mengejar ilmu biasa
Zaman sekarang memang pendidikan karakter ini jauh lebih diutamakan yaa... akademis juga penting, tapi pintar saja tidak cukup. Karena nantinya karakter ini yang akan menjadi pondasi penting bagi anak dalam menjalankan perannya di dunia sebagai pemimpin masa depan. Keren banget nih pendidikan karakter ala SMP Insan Kamil, patut di-ATM sama sekolah lain.
ReplyDeleteMasa SMP memang masa remaja mencari jati diri banget ya kak. Masa ini dia belum sempurna bisa mikir positif negatif suatu tindakan yang dia ambil tapi di masa ini rasa ingin taunya pun gede banget.
ReplyDeletePentingnya kolaborasi antara sekolah dan orangtua kak untuk membawa anak tetap di koridor yang benar.
Bagus ya konsep pendidikannya, pastinya sudah digodok dengan matang untuk membangun karakter para siswanya, karena selain dari rumah, sekolah juga mempunyai peranan penting dalam membangun karakter anak-anak kita
ReplyDeleteTahun ajaran baru ini anak-anak saya bersekolah di sekolah baru. PKBM sih persisnya.
ReplyDeleteHarapannya sih punya pendidikan karakter seperti yang mba Niar tulis di atas. Karena dari info-info yang saya dapatkan, sekolahnya menerapkan hal-hal tersebut.
Sama seperti sekolah TK anakku yang mengedepankan pendidikan karakter. Kalau kurkulum mengikuti kurikulum nasional, hanya saja memang dipadukan dengan program pendidikan sekolah.
ReplyDeleteSeperti SMP Alam Insan Kamil ini yang menggunakan kurikulum merdeka dan kurikulum dari sekolah tersebut.
Kesamaan visi antar pengelola SMP Alam Insan Kamil dengan orang tua sebagai support system bagi remaja memang tepat dilakukan mengingat pentingnya kolaborasi demi tercapainya remaja dengan karakter yang baik.
ReplyDelete