Tantangan RTL Fasilitator Ibu Penggerak di Daerah

Tantangan RTL Fasilitator Ibu Penggerak di Daerah – Setelah menjalani ToT (Training of Trainer) Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community, tentunya ada konsekuensi yang harus diemban para peserta yang telah menjadi fasilitator. Demikian pula para fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community. Wujud tanggung jawabnya adalah dengan melaksanakan RTL atau Rencana Tindak Lanjut.

Tantangan RTL Fasilitator Ibu Penggerak

Hal ini tentunya disadari oleh semua fasilitator sebagai bagian dari gerakan Ibu Penggerak yang mengambil peran dalam berbagi praktik baik, saling menginspirasi, dan memberikan semangat kepada sesama ibu dalam mendidik dan membentuk karakter anak.

Sebagaimana yang disampaikan founder Sidina Community, Mbak Susi Sukaesih yang dinukil dari artikel berjudul: Menteri PPPA Ibu Penggerak Berperan Cerdaskan Bangsa[1]:

Ibu Penggerak merupakan sebuah gerakan pembelajaran sepanjang hayat dalam upaya memastikan tumbuh kembang anak secara holistik sehingga seorang ibu dapat menjadi sosok yang berdaya dan mampu menjadi kekuatan bagi anak-anaknya.

Sebagai bagian dari fasilitator Ibu Penggerak, saya juga berharap bisa melaksanakan RTL secara tatap muka selain melalui tulisan. Sebagai blogger, semangat menulis yang saya tumbuhkan sejak tahun 2006 mendorong saya untuk melaksanakan RTL dalam bentuk tulisan di blog pribadi. Terlebih, salah satu kategori tulisan saya adalah Pendidikan sehingga saya memang tertarik menuliskannya.

RTL secara tatap muka masih menjadi tantangan besar bagi saya yang tinggal di daerah. Sudah berkali-kali saya mencoba mendekati orang-orang yang saya kenal yang memiliki peran penting dalam satuan pendidikan untuk menyampaikan bahwa saya bisa membawakan materi 3 Dosa Besar Pendidikan untuk membagikan insight yang saya peroleh dari ToT namun belum membuahkan hasil.

ToT Fasilitator Ibu Penggerak Batch 3
Sebagian kecil peserta ToT Fasilitator Ibu Penggerak Batch 3.
Foto dari panitia.

Bersyukur, Sidina mempersilakan RTL dalam bentuk tulisan di blog yang bisa disebarluaskan ke banyak orang. Komunikasi dalam bentuk tulisan sebenarnya mirip dengan komunikasi lisan, tetap sama-sama butuh bahan untuk dituliskan dan audience. Malah jangkauan tulisan yang disebar di atau menggunakan internet sangat luas, bisa menjangkau ratusan hingga ribuan orang.

Berikut ini 3 tulisan yang sudah saya buat dan laporkan sebagai RTL: Ketika Anak Mengalami Perundungan Inilah yang Bisa Orang Tua Lakukan, Bedakan Bercanda, Kekerasan, dan Perundungan, Orang Kampus Wajib Tahu, dan Peran Kita dalam Menangani Masalah Kekerasan Anak Terhadap Anak.

Bagi ibu-ibu fasilitator yang mengalami tantangan serupa, jangan berkecil hati. Lakukan langkah-langkah berikut agar bisa tetap melakukan RTL:

1. Memanfaatkan Internet Sebaik-baiknya

RTL bisa dilakukan dengan mengadakan siaran langsung (live) di akun media sosial atau membuat postingan video dan caption yang edukatif. Jika memungkinkan, gunakan blog (web pribadi) untuk membuat tulisan yang agak panjang. Berbeda dengan media sosial yang biasanya hanya bisa diakses oleh pengguna media sosial yang sama, tulisan di blog lebih mudah ditemukan oleh siapapun dan kapan pun. Bagikan tulisan ke sebanyak-banyaknya platform, seperti Instagram, Facebook, X, Thread, WhatsApp, dan sebagainya agar jangkauannya semakin luas.

2. Tetap Berkomunikasi dengan Pengurus

Komunikasikan dengan pengurus Sidina Community mengenai bentul RTL yang ingin dilakukan agar mendapat arahan yang jelas. Bahan RTL, sebagaimana yang akan dibawakan secara tatap muka, demikian pula tulisan di blog, harus melalui kurasi terlebih dulu. Jangan diterbitkan jika belum dinyatakan lolos tahap kurasi.

3. Laporkan Setiap RTL yang Telah Dilakukan

Ingat untuk mengisi form laporan setiap selesai melaksanakan RTL. Dahulu saya mengira hanya satu kali RTL usai ToT saja yang dilaporkan sehingga tidak melaporkan RTL yang saya lakukan beberapa bulan setelahnya. Saya baru ingat setelah setahun berlalu dan melaporkannya. Untungnya bukti-bukti seperti page view (tayangan laman) postingan blog dan insight media sosial bisa memperkuat bukti tulisan yang pernah saya buat.

Mengerjakan Tugas Kelompok
Mengerjakan tugas kelompok, salah satu kegiatan di ToT
Fasilitator Ibu Penggerak Batch 3. Sumber: dokpri.

:::

Melalui tulisan ini, saya ingin menyemangati para fasilitator, utamanya diri saya sendiri. Jika belum terlaksana RTL tatap muka, di zaman yang dimudahkan dengan internet ini, mari kita manfaatkan internet sebaik-baiknya agar tetap bisa berkontribusi bagi sesama.



[1] https://ppid.kemenpppa.go.id/dashboard/informasi_serta_merta_detail/790#



Share :

6 Komentar di "Tantangan RTL Fasilitator Ibu Penggerak di Daerah"

  1. Memang dalam berorganisasi ada banyak hal yang menjadi penghambatnya biasanya masalah komunikasi. Masalah ini yang terkadag jadi penghambat tapi di era sekarang sudah dengan mudah kita bisa berkomunikasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pernah belajar Ilmu Komunikasi sebagai salah satu mata kuliah di kampus. Di situ ada satu buku khusus membahas, Hambatan Komunikasi. Memang praktiknya, hambatan itu harus kita akui keberadaannya. Lalu, kita bisa perbaiki dengan lebih ringan dari segi beban psikisnya.

      Alhamdulillah kita hidup di era teknologi informasi sehingga bisa menuangkan ilmu yang kita miliki di blog atau media yang ada.

      Delete
  2. Semangatnya Mbak Niar perlu banget dicontoh, nihhh. Setuju banget kalau zaman sekarang ada internet yang bisa kita manfaatkan untuk berkontribusi bagi sesama. Keren nih Ibu Penggerak

    ReplyDelete
  3. Semangat ya, Mba. Memang tantangan banget mengadakan RTL tatap muka, tetapi kita bisa memanfaatkan internet sebaik mungkin untuk menyebarkan ilmu dan kebaikan.

    ReplyDelete
  4. Barakallah Kak mugniar masih aktif sekali ya ikut berbagai macam kegiatan baik online maupun offline. Semoga kegiatan ini menambah pundi-pundi pahala ya kak soalnya RTL pasti bermanfaat untuk banyak orang sebagai ilmu yang diperlukan sebagai insight bagi seorang ibu.

    ReplyDelete
  5. Memang memanfaatkan internet suatu solusi yang tepat ya kak niar.
    Jangankan kak Niar yang ingin membagikan ilmu, yang kayak saya si pencari info atau ilmu pun seringnya nyari sumber-sumbernya dari internet jugak.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^