Berapa fee yang pantas untuk blogger? – pertanyaan ini saya tanyakan ke ChatGPT. Saya tertarik menjadikanya postingan blog dengan menambahkan catatan dari saya, berdasarkan pengalaman ngeblog sejak tahun 2006. Untuk membedakan yang mana jawaban ChatGPT dan yang mana catatan saya, saya bedakan dari warna hurufnya saja. Warna biru merupakan catatan saya.
Rate card yang pantas
untuk seorang blogger sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa
faktor seperti pengalaman, niche (topik blog), ukuran audiens, jenis
konten, tingkat keterlibatan pembaca. Berikut adalah beberapa patokan untuk
menentukan fee yang pantas:
1. Pengalaman dan
Portofolio
Blogger dengan pengalaman dan portofolio
yang lebih kuat biasanya dapat mengenakan tarif lebih tinggi. Seorang bloger
pemula mungkin mulai dengan kisaran $50 hingga $100 per postingan, sementara
bloger berpengalaman dapat menghasilkan antara $200 hingga $1.000 per artikel
atau lebih, tergantung pada panjang dan kompleksitasnya.
Pada kenyataannya,
pengalaman tidak menjadi patokan saat ini. Bloger yang lebih berpengalaman mau
tidak mau ikut penawaran yang ada karena tergantung lagi pada beberapa hal.
Kecuali jika bloger tersebut memang outstanding atau luar biasa ya, misalnya
yang trafiknya bisa ratusan ribu per hari.
2. Ukuran Audiens
Blogger dengan jumlah pengikut atau
pembaca yang besar bisa menagih tarif lebih tinggi karena mereka memiliki
jangkauan yang lebih luas. Jika Anda memiliki ribuan atau bahkan jutaan
pengikut, fee per postingan bisa berkisar antara $500 hingga
$5.000 atau lebih, terutama jika Anda bekerja dengan merek atau perusahaan
besar.
Nah, ini yang saya bilang
tadi ya. Bukti trafik bisa diperlihatkan kepada orang yang menawarkan pekerjaan
dan menjadi keabsahan rate tinggi yang diminta. Berapa trafiknya?
Perkiraan saya yang mencapai ratusan ribu per hari. Saya pribadi belum mencapai
angka itu.
3. Jenis Konten
Fee juga bergantung pada jenis konten yang dibuat.
Artikel yang membutuhkan riset mendalam, infografis, atau konten video biasanya
dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan postingan sederhana.
Sayangnya untuk blogger
personal seperti saya, hal seperti ini belum berlaku. Mungkin bisa berlaku
jika trafik tinggi.
4. Freelance Rate
Per Kata
Untuk blog, tarif per kata biasanya
berkisar antara $0,10 hingga $1 atau lebih, tergantung pada kualitas dan niche.
Misalnya, jika artikel terdiri dari 1.000 kata dan tarifnya $0,50 per kata,
maka total fee adalah $500.
Dari tadi patokan
tarifnya dollar ya, tentunya ini bukan tarif Indonesia. Sayang sekali, untuk
bloger Indonesia kebanyakan, hal ini tidak berlaku.
5. Niche Spesifik
Beberapa niche, seperti
keuangan, teknologi, dan kesehatan, cenderung memiliki tarif yang lebih tinggi
karena membutuhkan pengetahuan mendalam dan keterampilan khusus.
Dalam pengamatan saya,
bloger dengan niche tertentu bisa disetujui pasang tarif lebih tinggi
jika trafik blognya juga tinggi. Jika tidak, niche biasanya lebih kepada
pemilihan blog mana yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu dan mana yang
tidak.
6. Sponsor dan
Kolaborasi
Jika artikel atau konten blog Anda
bersifat sponsor, biasanya tarif bisa lebih tinggi dibandingkan artikel biasa,
karena ini merupakan bentuk pemasaran konten bagi perusahaan.
Pengennya sih begitu ya. Ada sih, satu dua perusahaan yang memperhatikan hal ini ketika berhubungan langsung dengan blogger. Berbeda halnya jika melalui agensi, bisa jadi melalui proses pitching sehingga kemudian dilakukan penawaran yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Zaman sekarang berbeda dengan dulu. Pada tahun 2012 (atau malah 2011, saya lupa) saya pernah mendapatkan job dengan bayaran di kisaran satu juta rupiah melalui Id Blog Network (IBN) yang sekarang sudah almarhum. Sepertinya IBN ini agensi blogger pertama di Indonesia (CMIIW ya yang ngeblog di tahun itu dan tahu IBN). Zaman sudah berubah ya, Gaes, yang sekarang berlaku itulah yang diikuti.
7. Otoritas Blog
Otoritas blog
sebenarnya menjadi hal pertama yang dilihat dari sebuah perusahaan atau agensi
dalam memilih bloger yang dianggap akan bekerja sama dan menentukan tarifnya. Oya,
bagian ini, saya tulis sendiri ya berdasarkan pengalaman selama ini. Meskipun
bloger berpengalaman menulis namun jika otoritas blog rendah, bayarannya bisa
sama dengan bloger kebanyakan.
Lalu apa parameter yang
dilihat untuk menentukan otoritas blog? Perusahaan atau agensi ada yang melihatnya
dari nilai DA (domain authority), PA (page authority), DR (domain
rating), trafik per bulan yang tertera di Google Analytics, atau dari GSC
(Google Search Console). Parameter-parameter ini biasanya berbanding lurus
dengan usia domain.
Semakin tinggi usia
domain blog, semakin tinggi pula parameter-parameter tersebut namun dengan
catatan, harus dibarengi dengan upaya mengelola blog dengan rajin posting, menjalankan
optimasi SEO,
dan mendapatkan trafik tinggi. Namun demikian, persaingan semakin ketat saat
ini di antara para bloger personal karena ada cara non organik untuk mendapatkan
nilai tinggi pada beberapa parameter yang sering dipakai oleh agensi dan
perusahaan itu.
***
Sangat penting untuk menyesuaikan fee
berdasarkan kompleksitas pekerjaan dan nilai yang Anda bawa ke klien atau
audiens – sebagai penutup, ChatGPT menuliskan
seperti ini. Setuju sih tetapi pada
akhirnya, bagi kebanyakan blogger, keputusannya adalah mengikuti
ketentuan dari penawaran yang diterima atau tidak. Kalaupun menolak, masih
banyak bloger lain yang menerima tawaran yang diberikan dan sudah dapat
memenuhi KPI dari agensi atau perusahaan. Nah, itu menurut ChatGPT dan
saya. Berdasarkan pengalaman teman-teman bloger bagaimana?
Makassar, 25
Desember 2024
Oya, kalian mau tahu apa pendapat
Chat GPT tentang
tarif blogger Indonesia? Simak di postingan setelah ini ya.
Share :
0 Response to " Berapa Fee yang Pantas untuk Blogger?"
Post a Comment
Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^