Sempat berbincang dengan salah satu kawan tentang property di Makassar di sekitarnya, saya jadi ingat perbincangan dengan suami tentang rumah mewah di Makassar. Saya menggali ingatan masa kecil hingga saat ini tentang rumah mewah Makassar, sebagai orang yang lahir dan bertumbuh besar di kota terbesar di Indonesia timur ini.
“Kenapa
rumah mewah di kabupaten di Sulawesi Selatan berbeda dengan yang di Kota
Makassar ya?” tanya saya – by the way, kami memang senang bercakap random,
jadi jangan dikira perbincangan ini berarti kami sedang mempertimbangkan
membeli rumah yang megah atau yang super mahal, ya hehe.
Ingatan
saya berdasarkan penglihatan saya di kabupaten-kabupaten yang pernah saya
lewati atau singgahi di provinsi ujung selatan pulau Sulawesi ini. Menurut
suami – karena dia besar di Kota Parepare, orang kaya di Parepare patokannya
bukan rumah megah di Makassar ketika ingin membangun rumah. “Lalu, rumah di
mana?” tanya saya.
Kalau
barang-barang dan gaya busana, konon, orang Parepare berpatokan pada orang
Malaysia. Entahlah dengan model rumah, apakah patokannya dengan rumah di
Malaysia juga? Mungkin di antara pembaca ada yang tahu, boleh berkomentar,
ya.
Kalau
di kota ini, membaca rentetan kata seperti: rumah mewah halaman LUAS dijual
di Kota Makassar, saya bisa membayangkan rumah seperti apa itu kira-kira. Mungkin
mirip-mirip rumah mewah pada umumnya yang ada di kota Jakarta, agak menyerupai
rumah-rumah besar di sinetron gitu.
Namun
demikian, urusan kemegahan yang super duper, adanya di Jakarta. Kalau lihat di
televisi rumah milik selebriti seperti Irfan Hakim atau Ustaz Solmed yang sudah
seperti kompleks atau perumahan – sepertinya di Makassar belum ada – but correct
me if I’m wrong, ya pembaca.
Sewaktu
saya kecil, rumah yang tergolong mewah di mata saya itu yang letaknya di
bilangan jalan Sungai Tangka atau jalan Dokter Soetomo yang masih di tengah
kota. Lalu perubahan dan perkembangan terjadi.
Pada
tahun 1990-an, deretan rumah mewah bisa kita lihat di jalan Panakukang
Boulevard dan di kompleks rumah sekitarnya. Kalau di tahun 1980-an lokasi ini
masih di pinggir kota, di tahun 1990-an sudah masuk dalam wilayah perkotaan
Makassar.
Makin ke sini, perumahan elit adanya di kompleks-kompleks yang dari namanya saja sudah terdengar WOW di telinga dengan perpaduan istilah dalam bahasa asing. Letaknya pun tidak mesti di tengah kota, banyak juga yang di pinggiran Kota Makassar. Ada juga yang letaknya di tengah “perkampungan” warga yang sebagian besar masih tergolong tradisional tetapi bentuknya cluster dengan satu akses untuk jalan masuk dan keluar cluster. Atau bisa juga dalam bentuk apartemen.
Selain
dari sisi material, istilah “mewah” bisa juga bermakna berbeda. Bisa jadi rumah
mewah bagi seseorang berbeda bagi orang lain. Apalah artinya rumah mentereng
jika di dalamnya penghuninya tidak merasakan ketenangan batiniah, misalnya.
Maka bisa jadi rumah mewah baginya bukan yang ditempatinya, melainkan seperti
milik orang lain yang di dalamnya ada kedamaian meskipun harganya tak semahal
harga rumah yang ditempatinya.
Ingat
keluarga cemara? Bisa jadi rumah keluarga cemara menjadi sesuatu yang mewah
bagi orang yang kita lihat kesehariannya seperti di sinetron. Mewah tidak
identik dengan bahagia. Bahagia bisa dijemput di mana saja, bahkan di rumah
yang kategorinya sederhana sekali pun.
Kalau
saya sih memilih rumah yang di dalamnya ada ketenangan, bukan
berdasarkan harga segala sesuatu di dalamnya karena pada akhirnya kebahagiaan
menjadi kebutuhan, bukan sekadar kesenangan. Bagaimana dengan Anda?
Makassar, 6 januari 2025
Share :
0 Response to "Perbincangan Tentang Rumah Mewah di Makassar"
Post a Comment
Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^