Melatih Endurance Ngeblog

Melatih Endurance Ngeblog – Menjalani 18 Tahun Ngeblog: Suka, Duka, Harapan, dan Impian bukanlah sesuatu yang mudah. Namun demikian juga bukan sesuatu yang sulit karena bisa dijalani dengan KONSISTENSI yang dijaga ritmenya.

Endurance dalam Ngeblog

Setelah beberapa kali berbagi kisah tentang KONSISTENSI, kali ini saya tertarik berbagi tentang ENDURANCE (ketahanan) dalam ngeblog, berdasarkan pengalaman pribadi dan dengan melihat sejumlah blogger senior yang masih ngeblog hingga sekarang.

Selama ini saya melihat banyak sekali bloger datang dan pergi. Banyak yang datang dan pergi namun tak banyak yang masih beraktivitas hingga saat ini. Setiap orang tentunya memiliki alasannya masing-masing untuk datang dan pergi. Begitu pun yang masih beraktivitas, pasti masih mempertahankan ALASAN dan KOMITMEN mengapa masih bertahan di dunia blogging yang banyak orang meragukan sustainability-nya ini.

Endurance dalam ngeblog bukan hanya soal bertahan hidup di tengah persaingan, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan profesional yang berkelanjutan. Setiap tantangan yang dihadapi adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik, sehingga pada akhirnya, blogger dapat mencapai kesuksesan yang konsisten dan memuaskan.

 

Mengapa Endurance Penting dalam Blogging

 

Melatih endurance dalam ngeblog itu sangat penting, karena blogging adalah sebuah maraton bukan sprint. Berikut beberapa alasannya:

1. Konsistensi Konten
Blogging yang sukses membutuhkan penerbitan konten secara rutin. Endurance membantu blogger untuk tetap konsisten meskipun menghadapi hari-hari sulit atau writer's block. Konsistensi ini membangun kepercayaan audiens dan meningkatkan peringkat SEO. Saya sering mengibaratkannya seperti toko yang buka setiap hari, tentu lebih diingat oleh masyarakat ketimbang toko yang bukanya Senin-Kamis macam puasa sunnah.

2. Menghadapi Tantangan dan Kritik
Dalam perjalanan ngeblog, pasti ada tantangan seperti perubahan algoritma, kritik pembaca, atau persaingan yang ketat. Dengan melatih endurance, seorang blogger mampu bertahan, belajar dari kegagalan, dan bangkit kembali dengan ide-ide segar. Persoalan ide bukanlah hal sulit bagi bloger yang sudah terbiasa melatih konsistensi dan ketahanannya dalam ngeblog.

3. Pembelajaran dan Adaptasi
Dunia digital selalu berubah. Endurance mendorong blogger untuk terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan tren serta teknologi baru sehingga konten yang dihasilkan tetap relevan dan menarik.

4. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Audiens
Ketekunan dalam ngeblog membantu membangun komunitas pembaca yang loyal. Audiens yang konsisten akan menghargai upaya dan dedikasi seorang blogger, sehingga hubungan yang terjalin bisa bertahan dalam jangka panjang.

5. Selalu Siap Menerima Job

Blogger bukan pekerjaaan bulanan yang mendapatkan gaji bulanan. Pekerjaan bisa datang kapan saja dan sebaiknya siap direspon secepatnya. Tak jarang ada job yang begitu bloger ditawari maka harus secepatnya mempublikasi di blognya. Beberapa kali saya mendapatkan pekerjaan mendadak yang harus segera dipublikasi dalam satu jam. Alhamdulillah bisa saya kerjakan dengan baik. Pernah pula saya  memberanikan diri melamar untuk menjadi content writer yang harus siap satu kali dua puluh empat jam dalam 7 hari, selama 2 bulan. Keberanian saya melamar pekerjaan itu karena merasa mampu melakukannya. Sayangnya saya belum beruntung.


Ketahanan Ngeblog

Cara Membangun Endurance

 

Untuk membangun endurance dalam ngeblog, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Buat Jadwal Rutin
Tentukan frekuensi penerbitan konten yang realistis. Dengan jadwal rutin, bloger menjadi terbiasa dan mengurangi tekanan untuk selalu "berkinerja tinggi" setiap saat.

2. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang
Buat rencana konten dan target yang jelas. Hal ini membantu blogger fokus dan melihat blogging sebagai proses bertahap, bukan hanya soal viralitas instan. Penuhi target dalam jangka waktu tertentu, misalnya buat 10 tulisan dalam satu bulan atau buat 1 tulisan dalam 1 pekan, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

3. Perbaiki Manajemen Waktu
Alokasikan waktu khusus untuk riset, penulisan, dan promosi. Teknik seperti time-blocking bisa membantu bloger menjaga produktivitas tanpa merasa terburu-buru. Teknik time blocking adalah metode manajemen waktu yang membagi waktu menjadi blok-blok waktu tertentu untuk mengerjakan tugas. Teknik ini juga dikenal sebagai time chunking

4. Berkomunitas dan Membangun Dukungan
Terlibat dalam komunitas blogger atau forum online bisa jadi sumber motivasi dan inspirasi. Blogger bisa saling berbagi pengalaman serta belajar dari tantangan orang lain. Banyak hal yang bisa dipelajari dalam komunitas. Selain itu jejaring yang terbangun akan mendatangkan banyak yang manfaat. Tak jarang job diperoleh melalui komunitas.

5. Rawat Kesehatan Mental dan Fisik
Jangan lupa untuk istirahat dan menjaga keseimbangan hidup. Waktu untuk bersantai, beristirahat, dan berolahraga dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kreativitas. Jangan sampai menulis terus selama berjam-jam tanpa memperhitungkan waktu untuk makan dan beristirahat – paling tidak untuk jeda sejenak.

6. Pelajari dan Adaptasi
Dunia blogging terus berubah. Tetap update dengan tren terbaru, pelajari teknik SEO, dan gunakan feedback dari pembaca untuk terus mengembangkan kualitas konten. Menariknya upaya melatih endurance ini, mau tak mau kita harus belajar dan hasilnya: kita jadi update berbagai hal baru bahkan bisa menjadi orang yang pertama kali tahu di dalam circle kita. Otak juga terlatih untuk mempelajari hal-hal baru dan bermanfaat sehingga menjadi semakin “lincah” dalam menjalankan fungsinya.

7. Ikuti Tantangan Ngeblog

Mengikuti tantangan ngeblog dalam waktu yang ketat sangat membantu dalam meningkatkan endurance. Saat ini saya sedang mengikuti tantangan menulis Kompasiana yang mana para pesertanya harus membuat 30 tulisan selama 30 hari berturut-turut dengan topik yang ditentukan oleh admin Kompasiana. Selain itu, saya juga sedang mengikuti tantangan dari komunitas Blogger Perempuan untuk menulis sebanyak 10 tulisan dalam bulan Ramadan ini, di mana setiap tulisan disusun minimal oleh 1000 kata. Totalnya, saya harus membuat sebanyak 40 tulisan dalam sebulan.

Berani sekali saya. Apakah saya yakin 100 persen bisa menjalani kedua tantangan ini dengan sempurna? Jujur saja tidak. Keyakinan saya mungkin sekitar 70 persen. Saya berani menjalani kedua tantangan ini karena saya sudah beberapa kali menantang diri sendiri dan bisa melewatinya. Juga sudah beberapa kali mendapatkan job mendadak yang mana saya harus menyelesaikan tulisan dalam satu jam, langsung posting, dan melaporkan. Karena itu saya berani mengikuti kedua tantangan yang cukup menguras otak ini.

 

Kekuatan dan Ancaman


SWOT Endurance Ngeblog


KEKUATAN DALAM DIRI dan KEPERCAYAAN DIRI menjadi andalan dalam melakukan tantangan ngeblog seperti ini. Ancamannya ada, yaitu dari dalam diri berupa suara-suara yang melemahkan diri sendiri dan juga dari luar semacam force majeur semisal ada musibah atau bencana (na'udzu billah, jangan sampai terjadi) atau tiba-tiba kedatangan tamu saat tak ada ART (asisten rumah tangga) yang membuat kita kehilangan waktu banyak untuk menulis sebab waktu yang ada sebagian besar dialokasikan untuk melayani tamu.

Kalau menghadapi ancaman dari luar diri, jujur saja saya pribadi pasti kewalahan karena menulis merupakan cara saya untuk “mewaraskan diri” di tengah-tengah tekanan dunia nyata. Suami saya sudah tahu bahwa saya butuh waktu untuk menulis. Sebelum berhasil duduk tenang untuuk mengetikkan tulisan, saya bakal uring-uringan sampai keinginan saya kesampaian. Sedehana sebenarnya membahagiakan saya, tak perlu ke mana-mana, cukup biarkan saya menulis dengan tenang.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, endurance dalam blogging tidak hanya meningkatkan konsistensi, tetapi juga membantu blogger tumbuh sebagai orang yang adaptif dan tahan banting di tengah persaingan yang ketat.

Makassar, 24 Maret 2025



Share :

1 Komentar di "Melatih Endurance Ngeblog"

  1. Dulu ngeblog tidak hanya sekedar berbagi cerita menulis
    Tapi juga sebagai sarana mengumpulkan dana untuk sosial
    Semisal ada yang sakit, sempat terkumpul banyak lo. Walau tidak pernah berjumpa secara fisik, eh begitu kuat kepercayaannya.
    Tapi sekarang memang beda orintasinya. Sekarang ngeblog lebih ke mencari, saya pun juga begitu hehehe
    Kadang semangat menulis menurun jika melihat penghasilan atau job menulis juga menurun.
    Tapi saya punya kesibukan lainnya sebagai konten video, sehingga masih bisa membantu menambah dapur ngebul hehe

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^