Hujan Bukan Halangan, Reuni Tetap Berjalan

Hujan Bukan Halangan, Reuni Tetap BerjalanMemang selalu harus bersiap berencana namun tak terlaksana sesuai rencana. Sudah bersiap datang pada jam 2 siang untuk mempersiapkan reuni angkatan 92 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, qadarullah tertunda.


Reuni

 

Tantangan Demi Tantangan

 

Sedang menunggu Lely dan Haris datang menjemput, tiba-tiba Lely menelepon, mengabari bahwa Haris tak bisa menjemput karena harus menghadiri acara pernikahan di Gowa. Bakal lewat dari jam 2 tiba di Makassar sementara acara kami berlangsung di Hotel MaxOne di jalan Taman Makam Pahlawan Makassar.

Sempat mengira plan A tak bisa berjalan. Secepatnya pindah ke plan B setelah dikabari oleh Lely. Akhirnya kembali ke plan A, yaitu menunggu Lely dan Haris datang menjemput. Saya butuh 2 teman untuk membantu mengangkat semua perlengkapan yang hendak saya bawa. Kalau melihat semua barang bawaan yang saya jejer, orang mungkin percaya saya hendak pergi jauh naik kapal laut. Anak bungsu saya saja bilang begini coba: “Mama mau pindah rumah?” 😂

Sejak tanggal 6 pagi itu langit Makassar dominan berwarna kelabu. Pihak Hotel MaxOne sudah mengabari Wiwi bahwa di hotel sudah turun hujan. Dia menawari kami pindah ke dalam ruangan di lantai 2 hotel jika kami ingin pindah. Cuaca memang sedang tak menentu. Dua hari dan sehari sebelumnya cerah, qadarullah hari itu mendung selama berjam-jam.

Letak ruangan yang ditawarkan di lantai 2 lumayan jauh. Harus berjalan kaki sekitar lebih dari 100 meter atau hampir 200 meter, melintasi pekarangan, masuk ke dalam hotel lalu naik ke lantai 2. Bisa saja saat tiba di sana, hujan deras tiba-tiba turun. Tak ada yang bisa menebak cuaca di zaman sekarang kan.

Membayangkan pergi sendiri dan saat tiba di sana hujan mengguyur, belum tentu ada yang bisa membantu mengangkatkan barang-barang ini? Oh, tidak! Lebih baik bertiga daripada sendiri makanya saya agak memaksa Lely supaya mau ke rumah dulu. 😁

Well, beginilah kalau pikiran sering melompat sekian step ke depan, mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan hendak mengantisipasinya sebisa mungkin. Jangan sampai saya repot sendiri dengan bawaan lebih dari 30 item haha.

 

Sekali Outdoor Tetap Outdoor, Tantangan Bukanlah Halangan!

 

Singkat cerita, kami tiba di MaxOne sudah lewat pukul 2 siang. Wiwi sudah sejak tadi tiba di area chapel – nama gedung tempat acara yang berada di dalam pekarangan hotel. Chapel ini terpisah sendiri, di sisi barat hotel. Pekarangannya cocok dijadikan area pelaksanaan outdoor event.

Siang itu kami semua ketar-ketir dengan cuaca yang tidak menentu. Belum benar-benar diputuskan apakah dipindah saja ke dalam ruangan atau tetap outdoor padahal kami memilih lokasi di pekarangan chapel karena menginginkan suasana outdoor. Bagaimana kalau hujan? Tidak lucu kan, usia sudah kepala 5 semua lantas hujan-hujanan. Malu sama warna rambut.😌

Persiapan Reuni

Persiapan acara berlangsung lambat padahal seharusnya justru dipercepat karena Kak Sapri Pamulu, ketua IKATEK (Ikatan Alumni Teknik) Unhas berkabar akan datang tepat waktu. Sementara waktu rasanya berlalu dengan cepat. Bukan tanpa alasan persiapan berlangsung lambat, nanti akan saya ceritakan.

Sekira pukul 4 sore saat sedang mempersiapkan tempat shalat di dalam gedung, Hartono – ketua panitia kami menelepon. Kembali mengabari bahwa Kak Sapri akan datang tepat waktu dan meminta saya mengatakan kepada teman-teman untuk segera menyelesaikan persiapan acara. Saat itu posisi Pak Ketua sudah mengarah masuk ke dalam pekarangan hotel. Saya hanya bisa mengatakan “IYA” saja sambil terbengong-bengong menatap ke luar gedung. Bagaimana caranya mempercepat semuanya?

Di luar sana teman-teman masih mempersiapkan yang bisa dipersiapkan. Backdrop belum berdiri. Gunawan yang bertanggung jawab atas perlengkapan belum tiba di lokasi namun sejumlah property sudah dia kirim. Kalau lihat jam dan persiapan hari itu, satu frasa ini yang bisa terucap: AGAK KACAU … tapi tidak boleh pesimis toh? Saya sih tetap optimis acara akan berlangsung sebagaimana mestinya hanya tak tahu cara mempercepatnya. 😁

Sejumlah karyawan hotel sedang memindahkan meja makan berikut segala macam peralatan makan beserta penganan ke dalam ruangan. Wiwi yang akhirnya memutuskan meja makan berikut perangkat dan makanan-minumannya saja yang pindah ke dalam gedung – untuk jaga-jaga makanan – jangan sampai semuanya berubah menjadi makanan berkuah. Semua yang hadir tetap stay di pekarangan chapel. Kelihatannya semua lebih rela duduk di luar ruangan saja, tak ada yang minta pindah ke dalam ruangan 😃.

Sementara itu para karyawan bagian kelistrikan masih tarik-ulur. Menurut Ridwan yang mengurus property elektronik dan multimedia, mereka ragu-ragu menempatkan perlengkapan kelistrikan di luar ruangan sebab hujan bisa saja tiba-tiba turun.

Terlihat Haris dan Uceng dengan bantuan teman lain masih sibuk memasang banner di standing-nya. Lely dan Wihdat menata door prizes. Diah sedang sibuk menelisik susunan acara berhubung dia bertugas sebagai MC. Saya dan Lely sebelumnya sudah meminta teman-teman yang sudah hadir untuk registrasi kehadiran sebagai syarat untuk undian door prize. Sesekali ada saja yang bertanya: “mana Gun?” karena baju seragam yang diurus Gun belum tiba di tangan mereka.

Begitulah gambaran suasana yang terjadi sesaat sebelum Pak Ketua Panitia menelepon makanya saya cuma bisa bengong dan menyahut “iya” saja atas instruksinya. Setelah itu saya membatin, biar nanti Pak Ketua melihat sendiri suasana di lapangan. Secepatnya saya meneruskan persiapan tempat salat darurat kami agar bisa lebih dulu melaksanakan shalat.

Musala hotel sebenarnya ada tetapi cukup jauh letaknya, di dalam hotel, harus berjalan kaki sekitar 200 meter masuk ke dalam hotel lalu naik ke lantai 2 untuk menuju ke sana. Oleh pihak hotel kami diperbolehkan menggunakan bagian dalam gedung untuk dijadikan musala namun harus membawa sajadah sendiri karena hotel hanya menyiapkan alas berupa kain putih saja.

Usai menggelar sejumlah sajadah di atas hamparan kain putih, saya mengambil tempat untuk salat ashar. Saat itulah saya melihat Hartono melangkah masuk ke dalam gedung, hendak shalat juga. Nah, Pak Ketua sudah melihat kenyataan di lapangan – reality had told more, saya tak usah bilang apa-apa. Selanjutnya mari lanjut mempersiapkan acara sembari berdoa hujan tidak turun dulu selama acara kami berlangsung.

Makassar, 18 April 2025

Bersambung (atau tidak yaaa ....?😅)


Baca juga:

 



Share :

0 Response to "Hujan Bukan Halangan, Reuni Tetap Berjalan"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^