Showing posts with label BaKTI. Show all posts
Showing posts with label BaKTI. Show all posts

Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya

Tulisan ini merupakan tulisan ke-8, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani,  Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata EksotisInspirasi dari Penjaga Laut Tomia Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, dan Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Lelaki plontos itu duduk tenang sejak pagi di kursinya. Ia terlihat menyimak apa yang sedang berlangsung di panggung inspirasi. Ia duduk di deretan kursi bagian belakang di ball room Hotel Aston pada hari pertama Festival Forum KTI VII. Walau penampilannya tak menyolok mata, lelaki itu menarik perhatian banyak orang yang hadir di ruangan besar itu.
Baca selengkapnya

Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Tulisan ini merupakan tulisan ke-5, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani,  Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, dan Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan.

Zaman SD dulu, sering saya mendengar bahwa negara kita punya banyak lumbung padi. Bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil-hasil pertanian dan juga kaya dengan hasil lautnya. Mengerikannya, di zaman ini, hal itu seakan jauh panggang dari api. Kedaulatan pangan menjadi hal yang sulit diwujudkan.
Baca selengkapnya

Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan

Tulisan ini merupakan tulisan ke-6, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, dan Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia.

Kejadian Luar Biasa (KLB), bila itu kabar baik tentu sangat menggembirakan. Bagaimana bila itu kabar buruk seperti yang terjadi Halmahera Selatan? Abdullah Majid tampil di panggung inspirasi Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) menceritakan kembali latar belakang mengerikan yang kemudian menghasilkan perubahan signifikan mengenai penanganan malaria di Halmahera Selatan.
Baca selengkapnya

Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia

Tulisan ini merupakan tulisan ke-5, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, dan Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis. Tulisan ini dibuat berdasarkan penyampaian yang diberikan Bapa Tua La Asiru dan Pak Abbas, juga dengan mengambil dari internet (sumbernya saya sertakan).

Para penjaga laut Tomia(“Bapa Tua” La Asiru – ketua Komunto: Komunitas Nelayan Tomia dan Abas) tampil membagikan kisah inspiratifnya.

Tomia adalah wilayah kepulauan, bagian dari Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawei Tenggara. Wakatobi singkatan dari 4 wilayah: Wangi-Wangi, Kalampeto, Tomia, dan Binongko. Bagian lautan dari Wakatobi mencakup 97% dari total luasnya, bagian daratan hanya 3%.
Baca selengkapnya

Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis

Tulisan ini merupakan tulisan ke-4, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, dan Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani.

Rumah Tunggu, Penyelamat Ibu dan Bayi


Dr. Juliana Chatrina Ratuanak tampil berikutnya. Dr. Jul menceritakan kisah sebelum tahun 2007, saat banyak ibu yang hamil besar terpaksa memilih mati jika problema kehamilan/persalinannya tak teratasi di desanya.
Baca selengkapnya