Showing posts with label BaKTI. Show all posts
Showing posts with label BaKTI. Show all posts

Meningkatkan Kapasitas Pekerja Sosial untuk Layanan Kesejahteraan Anak Integratif

Tulisan ini dimuat di BaKTI News No. 133, Januari - Februari 2017

Menebak tangis bayi pada orang tua baru adalah teka-teki. Apakah sang bayi menangis karena lapar/haus, karena buang air, atau karena merasa tidak nyaman. Kalau tidak nyaman pun perlu diidentifikasi lagi, apakah tidak nyaman karena sakit, ingin buang air tetapi tidak bisa keluar, ataukah ada gigitan serangga. Bagaimana kalau salah menebak? Pasti akan salah penanganan!
Baca selengkapnya

Menuju Advokasi Peliputan dan Penulisan Isu Perempuan dan Anak

Diskusi Media Soal Anak dan Perempuan yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar pada tanggal 31 Desember lalu itu merupakan langkah advokasi peliputan dan penulisan isu perempuan dan anak. Diskusi kali ini merupakan diskusi keempat. Saya hadir pada diskusi pertama namun berhalangan datang pada diskusi kedua dan ketiga. Harapannya, setelah diskusi keempat ini akan lahir buku saku atau buku panduan dalam peliputan dan penulisan isu perempuan dan anak.
Baca selengkapnya

Menuju Layanan Kesejahteraan Anak yang Holistik dan Komprehensif

Dimuat di BaKTI News No. 129 September - Oktober 2016

Masih ingat kasus seorang oknum dosen di Cibubur, bersama istrinya menelantarkan kelima anaknya pada tahun 2015 lalu? Sepasang suami istri itu akhirnya dijerat dengan pasal 76 (b) dan pasal 77 (b) Undang-Undang 35/2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Mau tahu yang lebih ekstrem lagi? Ada orang tua yang menjadikan anak perempuannya sebagai pekerja seks komersial! Sebagian dari kita pasti merasa aneh dan ingin merutuki yang demikian. Karena sudah seharusnyalah orang tua sendiri yang paling berperan melindungi anak, bukan menelantarkan atau menjualnya. Namun, begitulah kenyataannya. Hal-hal yang ekstrem itu bisa saja terjadi. Bahkan profesi dan pendidikan akhir pelaku yang sangat terhormat di tengah masyarakat sekali pun tidak mampu menghalanginya dari perbuatan tercela.
Baca selengkapnya

Mini Workshop MC: Mari Kembalikan Harga Diri

Mengapa saya bela-belai ikut Mini Workshop: Master of Ceremony dengan Kak Luna Vidya sebagai nara sumbernya, yang berlangsung di BaKTI pada Jumat 23 September kemarin? Alasannya adalah karena saya terkesan dengan kemampuan Kak Luna setiap menjadi MC ataupun moderator pada sebuah acara. Menurut saya, Kak Luna punya karakter kuat yang khas. Salah satunya, kalau kebanyakan MC suka berlogat Jakarta, Kak Luna tampil apa adanya, dengan logat khas Makassar dan sesekali dengan logat Ambonnya.
Baca selengkapnya