Showing posts with label Blogilis. Show all posts
Showing posts with label Blogilis. Show all posts

Tentang Giveaway Istri yang Baik

Teman-teman, terima kasih banyak kepada yang sudah ikutan giveaway Istri yang Baik yang saya dan kawan saya – Vina Sjarif selenggarakan. Tak saya sangka pesertanya cukup banyak: 70 orang.

Sebenarnya page tempat mendaftar yang berisi nama-nama pemenang, sudah saya usahakan untuk ter-publish tapi rupanya tidak ter-publish juga. Saya tidak tahu kesalahannya di mana lagi padahal saya sudah mengeliminir page yang lain supaya page itu bisa terpublikasikan.

Jadi, bagi Anda yang ingin melihat daftar peserta, silakan KLIK DI SINI ya. Oya, saya pernah menjanjikan untuk men-upload foto-foto hadiah giveaway ini. Namun sayangnya Vina belum berhasil juga meng-upload foto hadiah-hadiah yang ada padanya. Maklum, namanya juga buku duet, pengadaan giveaway-nya, termasuk pengadaan hadiahnya juga duet saya bareng Vina hehehe. Tapi tenang saja, teknisnya nanti kami atur. Insya Allah hadiahnya seperti yang sudah dijanjikan. Okeh? J
Baca selengkapnya

Srikandi Blogger 2014, Penghargaan Untuk Blogger Perempuan Indonesia

Tulisan ini dimuat di Majalah Potret Nomor 74 yang terbit bulan Juni ini. 

Tanggal 9 Maret 2014 pagi, saya mulai gelisah. Pertanyaan saya kepada panitia mengenai ada atau tidaknya live streaming yang bisa ditonton  belum terjawab. Sepertinya panitia sedemikian sibuknya atau belum punya jawaban. Muncul praduga saya bahwa Penganugerahan Srikandi Blogger 2014 di Auditorium Basement Museum Nasional, Jakarta – ajang yang juga “melibatkan” saya ini, hanya bisa saya dengar kabarnya pada malam nanti. Hal ini membuat saya makin gelisah.

Ini merupakan kali kedua ajang Penganugerahan Srikandi Blogger diselenggarakan. Pertama kalinya diadakan tahun 2013 lalu. Waktu itu ada siaran live streaming sehingga saya berharap tahun ini ada pula. Detik demi detik berlalu. Tak terasa waktu hampir menunjukkan pukul 12 WIB, waktu pelaksanaan perhelatan besar Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB). Kegelisahan saya naik lagi setingkat.
Baca selengkapnya

Asyiknya Twitter Bagi Seorang Blogger

Blogger memang tidak bisa jauh dari media sosial. Media sosial memungkinkan seorang blogger untuk menyebarkan tulisannya hingga ke seluruh dunia. Sebuah kebahagiaan kalau pengunjung blog semakin bertambah, selain dari search engine (biasanya Google). 

Khusus untuk Twitter, bagi saya, ada beberapa hal yang membuat media sosial ini asyik:


Seperti pengalaman saya baru-baru ini. Tweet saya dibalas mbak Linda Christanty. Kenal Linda Christanty? Kalau belum, silakan baca profilnya berikut ini:
Baca selengkapnya
Kalah? Alhamdulillah!

Kalah? Alhamdulillah!

Dalam dunia menulis, dapat kabar dari penyelenggara lomba, penerbit, media itu menyenangkan. Walaupun itu kabar buruk bahwa tulisan kita ditolak. Loh? hehe iya, itu menurut saya sih. Kalau dapat kabar, walaupun ditolak koq saya merasa (jerih-payah saya) dihargai.

Pernah ada lomba blog yang pengumumannya entah disembunyikan di mana. Seorang teman mengejar sampai ke perusahaan. Ia menghubungi manajer marketing tertinggi perusahaan itu, dihubungkanlah ia ke stafnya, lalu kemudian ke EO - penyelenggaranya. Eh, si EO malah marah-marah karena kena teguran dari perusahaan kliennya.

Katanya pengumuman sudah ada. Gemas kan ya? Ini kan bukan mengenai ambisi untuk menang. Tapi mencari hak membaca pengumuman, itu saja. Dalam lomba blog, blogger sudah memberikan keuntungan yang luar biasa kepada perusahaan dengan promosi yang "hanya" dibayar dalam bentuk hadiah untuk segelintir orang kepada perusahaan tersebut. Pesertanya bisa puluhan bahkan ratusan. Hak dituntut setelah melakukan kewajiban. Sejak kelas 1 SD kita diajari demikian. Dalam pelajaran anak-anak saya pun demikian. Nah, kewajiban menulis dan mengirim tulisan sudah dilakukan. Lalu, apakah berlebihan kalau peserta hanya menuntut sekadar informasi yang akurat? Tidak, kan?
Baca selengkapnya

Perempuan Menulis, demi Keabadian

Dalam tulisan yang dimuat di Harian Fajar pada Hari Kartini ini, saya menulis tentang Kartini, tentang Colli' Pujie - pahlawan aksara Bugis, tentang makna menulis bagi perempuan, juga memperkenalkan KEB dan IIDN. Mudah-mudahan makin membuka mata perempuan Sulawesi Selatan tentang menulis.

Untuk semua perempuan Indonesia ... Selamat Hari Kartini.

Menulis membuat Kartini abadi. Perempuan Jawa penggemar membaca ini menuangkan kritik dan pandangan-pandangannya tentang kesetaraan gender, sosial, budaya, agama, bahkan korupsi melalui surat-surat kepada kawan-kawannya di Eropa.

Tuan J.H. Abendanon menyusun surat-surat Kartini. Ia membukukannya ke dalam bahasa Belanda pada tahun 1911, tujuh tahun setelah Kartini wafat pada usia 25 tahun. Buku itu terbit dengan judul Door Duisternis tot Licht yang berarti "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buah pikiran Kartini itu kemudian mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa di masa itu.
Baca selengkapnya